40 BLUE
Best Linier
Unbiased Estimator
estimated diperoleh dengan pengujian normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Tingkat
penerapan konservasi
lahan diketahui
melalui analisis
deskriptif distribusi nilai skor yang diperoleh dari
penilaian upaya-upaya yang dilakukan dalam konservasi lahan. Uji F dilakukan
untuk melihat pengaruh secara bersama- sama variabel tersebut terhadap perilaku
petani dalam konservasi lahan. Sedangkan uji-t dilakukan untuk melihat pengaruh
parsial masing-masing varabel terhadap perilaku petani kakao dalam konservasi
lahan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Tingkat Penerapan Konservasi
Pada tabel 1 dapat dilihat distribusi petani kakao berdasarkan upaya-upaya
penerapan konservasi lahan yaitu terdapat 5 ragam
kegiatan konservasi
secara agronomis dan 4 ragam kegiatan konservasi
secara mekanis, yang dijadikan indikator bahwa petani telah melakukan konservasi
lahan usahataninya.
Tabel 1. Distribusi Petani Kakao Berdasarkan Upaya dan Tingkat Penerapan Konservasi Lahan di
Kecamatan Poso Pesisir Utara Tahun 2009
Sumber : Analisis data petani, 2009
5.2. Penerapan
Konservasi Secara
Agronomis
Salah satu penerapan konservasi lahan secara agronomis adalah menanam tanaman
penutup tanah yang bertujuan mengurangi tetesan air hujan secara langsung sehingga
menghambat laju erosi tanah dan longsor. Menurut Suripin 2001 bahwa tanaman
penutup tanah adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk melindungi tanah dari erosi,
menambah bahan organik tanah dan sekaligus meningkatkan produktivitas tanah.
Tabel 1 menunjukkan tingkat penerapan upaya konservasi ini 68,5 petani tidak
melakukan, 14,6 kadang-kadang dan 16,9 selalu melakukan.
Pemangkasan pohon
pelindung berarti melakukan pemeliharaan terhadap
pohon pelindung.
Pohon pelindung
berperan dalam memperbaiki struktur tanah, mengembalikan hara tercuci dan menahan
terpaan angin bagi tanaman coklat Siregar dkk, 2005. Tabel 1 menunjukkan petani
yang
melakukan penanaman
dan pemangkasan
pohon pelindung
adalah 53,8, 43 kadang-kadang dan hanya 2,3
tidak melakukan.
Penggunaan kompospupuk kandang bertujuan untuk
meningkatkan suplai bahan organik ke dalam tanah. Kotoran ternak memiliki
kandungan bahan organik yang baik sebagai penyuplai unsur hara lengkap sekaligus
bahan pembenah tanah. Arti konservasi upaya ini adalah perlindungan terhadap
kesuburan tanah dan secara fisik lebih memantapkan agregasi tanah. Pada tabel 1
dapat dilihat bahwa 68,5 petani tidak pernah
menggunakan kompospupuk
kandang dan 31,5 yang kadang-kadang menggunakan.
Menanam tanaman menurut kontur menanam
searahsejajar garis
kontur sangat diperlukan untuk penanaman pada
lahan dengan kelerengan tinggi 3, bertujuan untuk menghambat kecepatan
aliran permukaan, memperbesar peresapan air
permukaan ke
dalam tanah
Kartasapoetra, 1989. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5,4 yang
selalu melakukuan upaya konservasi ini, 33,1 kadang-kadang dan 61,5 tidak
pernah melakukan tabel 1. Membenamkan
No Upaya Konservasi
Distribusi Petani Tidak Pernah
Kadang- kadang
Selalu Jml
Jml Jml
1 Secara Agronomis
-Menanam tanaman penutup tanah.
-melakukan penanaman dan
pemangkasan Pohon Pelindung.
-Menggunakan Pupuk KomposKandang
-Menanam tanaman menurut kontur
-Membenamkan Sisa Tanaman
Rata-rata 89
3 89
80 84
68,5 2,3
68,5 61,5
64,6 53,1
19 57
41 43
46 14,6
43,9 31,5
33,1 35,4
31,7 22
70 7
16,9 53,8
5,4 15,2
2 Secara Mekanis
-Membuat saluran airdrainase
-Melakukan pengolahan lahan
sesuai garis kontur
-Membuat teras sesuai garis kontur
-Melakukan pemeliharaan saluran
air Rata-rata
65 105
85 96
50 80,8
65,4 73,9
67,5 43
21 45
12 33,1
16,1 34,6
9,2 23,3
22 4
22 16,9
3,1 16,9
9,2
Rata-rata Total Upaya Konservasi
60,3 27,5
12,2
41 sisa tanaman adalah salah satu upaya
konservasi lahan
untuk meningkatkan
masukan bahan organik. Sisa-sisa tanaman yang dibenamkan di bawah permukaan
tanah dapat berfungsi sebagai pupuk hijau Suripin, 2001. Pada tabel 1 tampak bahwa
64,6 petani tidak pernah membenamkan sisa tanaman sebagai upaya konservasi dan
35,4 kadang-kadang melakukan.
5.3. Penerapan