HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Struktur Pita Elektronik Graphene dan Graphane Menggunakan Model Ikatan Kuat Realistik dengan Ketakteraturan (han 28 s.d. 33) | Qosim | Jurnal Fisika Indonesia 24369 48550 1 PB

dengan Ketakteraturan Jurnal Fisika Indonesia No: 55, Vol XIX, Edisi Mei 2015 ISSN : 1410-2994 sedang untuk graphanemodel diagonal Proses Diagonalisasi Numerik Proses diagonalisasi numerikdiawali dengan menentukan beberapa input variasi seperti unit cell N, banyak elemenmatriks J dengan J=2N untuk graphene dan J=4N untuk graphane model kedua, model pertama tidak mengulang unit cell jadi graphene memilikidua elemen sedang graphane empat elemen matriks. Langkah selanjutnya membuat matriks grid vektor dua dimensi dengan komponen k x dan k y rentang masing- masing antara -2,8 s.d. 2,8 untukdimasukkan ke dalam perhitungan selanjutnya sebagai parameter momentum dalam fungsi fk x ,k y dan gk x ,k y , juga membuat matriks berelemennol tiga dimensi dengan banyak elemen baris dan kolomnya sama denganbanyaknya elemen momentum dan tingginya sama dengan J. Kemudianmemasukkan inputan variasi yang telah ditentukan pada langkah pertamake dalam matriks overlap dan matriks transfer sesuai dengan model graphene dan graphane terkait. Matriks yang telah terisi dengan nilai-nilai tertentukemudian didiagonalisasi secara numerik untuk mendapatkan nilai energieigen dan memasukkannya ke dalam matriks nol tiga dimensi yang telah disebutkan dalam langkah kedua. Matriks tersebut dapat diplot untuk mendapatkan grafik dispersi energi. Grafik dispersi energi untuk model pertamaakan terlihat sebagai tumpukan bidang-bidang dua dimensi dengan banyaktumpukan sama dengan banyak J. Rapat keadaan dapat diperoleh dengan menghitung banyaknya titik-titikpada semua permukaan energi untuk setiap rentang energi. Titik-titik tersebut dianggap sebagai state yang dihuni dalam ruang kisi balik graphene.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan diawali dengan melihat kaitan antara pelibatan matriks overlap s, besar parameter nearest neighbourt, juga pengikutsertaan parameter next nearest neighbour t’ dengan hasil grafik yang diperoleh. Nilai t =3,033 eV merujuk pada Ref. [2] dengan mengikutkan matriks overlap s menghasilkan pita valensi dan konduksi yang tidak simetris dan keduanya masih bersentuhan pada aras Fermi di titik nol seperti yang diperlihatkan gambar 2.a. pita merah. Gambar 2.b. memperlihatkan rapat keadaan pita valensi lebih besar walau memiliki rentang yang lebih pendek dari pada pita konduksi. Selanjutnya matriks overlap s disingkirkan dari proses diagonalisasi numerik sehingga diperoleh pita hole dan elektron yang simetris dengan rentang energi kurang lebih -9 s.d. 9 eV pita biru. Simetri tidak terlihat pada rapat keadaannya dengan pita valensi lebih rapat dari pita konduksinya. Sedangkan pembuangan matriks overlap dan pereduksian nilai t menjadi 1 eV menghasilkan pita energi dan rapat keadaan yang simetris gambar 2.d. Muncul semacam celah rapat keadaan di antara singularitas van Hove setelah melalui pereduksian ini. Proses pereduksian nilai t ini menguntungkan dalam perbandingan data hasil eksperimen Angle Resolved Photo-Emission Spectroscopy ARPES yang biasa diperoleh dengan energi rendah. Pembuangan matriks overlap dan pereduksian parameter t menjadi 1 eV mengurangi titik puncak masing-masing pita dari 9 eV menjadi hanya 3 eV. Hasil yang diperoleh dari modifikasi parameter next nearest neighbour t’gambar 3 berbeda dengan Ref. [7] yang memecah simetri rapat keadaan elektron-hole. Pemodelan ini menarik keempat titik Dirac saling mendekat pada sumbu momentum dan memperbesar rentang energi jika nilai t’ diperbesar, namun tidak merusak simetri pita maupun rapat keadaannya. Ada semacam penurunan rapat keadaan yang drastis di area puncak bawah pita valensi dan puncak atas pita konduksi pada variasi next nearest neighbour t’= 0,1t. Tinggi singularitas van Hove tidak terkait dengan besar nilai parameter t’-nya. Seperti yang dilakukan Ref. [7] dan Ref. [8], proses simetrisasi pita energi pada grafik dispersi energi dan rapat keadaan dengan membuang matriks overlap, mereduksi nilai t, dan menyingkirkan parameter next nearest neighbourt’ diharapkan dapat memudahkan dalam menganalisis perubahan-perubahan yang ditimbulkan akibat pemberian ketakteraturan acak pada parameter-parameter pokok seperti potensial on-site v r dan parameter nearest neighbour hoppingt r . 13 dengan Ketakteraturan Jurnal Fisika Indonesia No: 55, Vol XIX, Edisi Mei 2015 ISSN : 1410-2994 Gambar 2. a. Grafik dispersi energi untuk tiga tipe pita. Grafik rapat keadaan b. graphene dengan t = 3,033eV danmelibatkan matriks overlap s, c. dengan t = 3,033eV tanpa s d.t = 1eV tanpa s.

V. KESIMPULAN

Dokumen yang terkait

Redaman pada Pendulum Sederhana (Han 17 s.d. 20) | Limiansih | Jurnal Fisika Indonesia 13747 28373 1 PB

0 0 4

Kajian Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem Computed Radiography yang Mahal (Han 40 s.d. 43) | - | Jurnal Fisika Indonesia 24423 48604 1 PB

0 0 4

Tentang Medan Elektromagnet Relativistik (Han 25 s.d. 28) | Yasrina | Jurnal Fisika Indonesia 24419 48600 1 PB

0 0 4

Standardisasi 129I menggunakan sistem koinsidensi γ(NaI) – γ(NaI) (Han 20 s.d. 24) | - | Jurnal Fisika Indonesia 24418 48599 1 PB

0 0 5

Pemurnian Carbon Nanotubes menggunakan Larutan HNO3 dengan metode Pencucian Biasa dan Reflux (Han 1 s.d. 4) | Subagio | Jurnal Fisika Indonesia 24403 48584 1 PB

0 0 4

Kajian Sifat Kemagnetan pada Nanopartikel Cobalt Ferrite (CoFe2O4) yang dicoating dengan Polyethylene Glykol ( PEG-4000) dan Silika (Han 103 s.d. 107) | - | Jurnal Fisika Indonesia 24383 48564 1 PB

0 1 5

Perhitungan Numerik Rapat Keadaan Graphene Monolayer Menggunakan Metode Newton Raphson (Han 53 s.d. 56) | Pebrika | Jurnal Fisika Indonesia 24375 48556 1 PB

0 1 4

Kajian Sifat Dielektrik pada Lempeng Nanopartikel Magnetit (Fe3O4) yang dienkapsulasi dengan Polyvinyl Alcohol (PVA) (Han 34 s.d. 37) | - | Jurnal Fisika Indonesia 24370 48551 1 PB

0 3 4

Pengembangan Pendingin Termoakustik dengan Menggunakan Penukar Kalor Tambahan dalam Resonator (Han 59 s.d. 63) | P. | Jurnal Fisika Indonesia 24362 48543 1 PB

0 0 5

Fabrikasi Lapisan Antirefleksi dengan Bahan Methyl Methacrylate (MMA) Menggunakan Metode Spin Coating (Han 30 s.d. 33) | - | Jurnal Fisika Indonesia 24355 48536 1 PB

0 0 4