Kelas 11 SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan 2

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

Penulis

: M.Farid

Editor Materi

: Sugeng Hariyadi

Editor Bahasa

:

Ilustrasi Sampul

:

Desain & Ilustrasi Buku


: PPPPTK BOE MALANG

Hak Cipta © 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Semua hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak(mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau
seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi,
rekaman, atau melalui metode (media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari
penerbit, kecuali dalam kasus lain, seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan
penulisan ilmiah dan penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan
hak cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan.
Untuk permohonan izindapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, melalui alamat berikut ini:
Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif
& Elektronika:


Jl. Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5, Malang 65102, Telp. (0341) 491239, (0341) 495849,
Fax. (0341) 491342, Surel: vedcmalang@vedcmalang.or.id, Laman: www.vedcmalang.com

i

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

DISKLAIMER (DISCLAIMER)

Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis di
dalam buku tek ini.Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakan tanggung
jawab dan wewenang dari penulis.
Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentar
apapun yang ada didalam buku teks ini.Setiap komentar yang tercantum untuk
tujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-masing penulis.
Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya dan
penerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenaran
keakuratanisi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan pada penulis
dan pemilik asli.Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiap perawatan
(perbaikan) dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku teks ini.

Penerbit tidak bertanggung jawab atas kerugian, kerusakan atau ketidaknyamanan
yang disebabkan sebagai akibat dari ketidakjelasan, ketidaktepatan atau kesalahan
didalam menyusunmakna kalimat didalam buku teks ini.
Kewenangan

Penerbit

hanya

sebatas

memindahkan

atau

menerbitkan

mempublikasi, mencetak, memegang dan memproses data sesuai dengan
undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan data.


Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Teknik Kendaraan Ringan,Edisi Pertama 2013
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, th. 2013: Jakarta

ii

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku
teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)Bidang Studi KeahlianTeknologi dan Rekayasa,Teknik
Kendaraan Ringan
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21
menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi
BELAJAR (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacherscentered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (studentcentered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik
aktif (active learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL.
Buku teks ″ Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan ″ ini disusun

berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013
diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″ Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga
Kendaraan Ringan″ ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat
melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran
melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PembinaanSekolah Menengah
Kejuruan, danDirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi
kesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya buku tekssiswa untuk Mata
Pelajaran Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan kelas
XI/Semester 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Jakarta, 12 Desember 2013

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA

iii

Diunduh dari BSE.Mahoni.com
Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

DAFTAR ISI

DISKLAIMER (DISCLAIMER) ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................iv
2.1.

DAFTAR ISTILAH PENTING ............................................................................................ vii

2.2.


PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR (BUKU) ......................................................................vi

2.3.

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

2.3.1.

Deskripsi ................................................................................................................ 1

2.3.2.

Prasyarat ............................................................................................................... 1

2.3.3.

Petunjuk Penggunaan ........................................................................................... 2

2.3.4.


Tujuan Akhir .......................................................................................................... 2

2.3.5.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar................................................................ 3

2.3.6.

Cek Kemampuan Awal .......................................................................................... 4

2.4.

BAB II PEMBELAJARAN .................................................................................................. 5

2.4.1.

Deskripsi : .............................................................................................................. 5

2.4.2.


Kegiatan Belajar .................................................................................................... 5

2.4.2.1.

Kegiatan Belajar 1 :Pendahuluan Sistem Pemindah Tenaga......................... 5

2.4.2.1.1.

Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 5

2.4.2.1.2.

Uraian Materi ............................................................................................ 6

2.4.2.1.3.

Rangkuman ............................................................................................... 9

2.4.2.1.4.


Tugas ....................................................................................................... 10

2.4.2.1.5.

Tes Formatif ............................................................................................ 10

2.4.2.1.6.

Lembar jawaban tes formatif .................................................................. 10

2.4.2.1.7.

Lembar kerja peserta didik ..................................................................... 11

2.4.2.2.

2. Kegiatan Belajar 2: KOPLING ................................................................. 12

2.4.2.2.1.


a. Tujuan Pembelajaran ......................................................................... 12

2.4.2.2.2.

b. Uraian Materi ..................................................................................... 12

iv

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

13.

Job Sheet Praktik Penyetelan Gerak Bebas Kopling.................................................... 38
2.4.2.2.3.

c.Rangkuman ........................................................................................... 41

2.4.2.2.4.

Tugas ....................................................................................................... 42

2.4.2.2.5.

Tes Formatif ............................................................................................ 42

2.4.2.2.6.

Lembar Jawaban Tes Formatif ................................................................ 43

2.4.2.2.7.

Lembar Kerja Peserta Didik ..................................................................... 43

2.4.2.3.

3. Kegiatan Belajar 3: TRANSMISI MANUAL ............................................... 44

2.4.2.3.1.

a. Tujuan Pembelajaran .......................................................................... 44

2.4.2.3.2.

b. Uraian Materi ...................................................................................... 44

2.4.2.3.3.

c. Rangkuman .......................................................................................... 97

2.4.2.3.4.

d. Tugas ................................................................................................... 97

2.4.2.3.5.

e. Tes Formatif ........................................................................................ 97

2.4.2.3.6.

Lembar Jawaban Tes Formatif ................................................................ 98

2.4.2.3.7.

f. Lembar Kerja Peserta Didik .................................................................. 99

2.4.2.4.

4. Kegiatan Belajar 4: FINAL DRIVE (GARDAN) ......................................... 100

2.4.2.4.1.

A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 100

2.4.2.4.2.

B. Uraian Materi .................................................................................... 100

2.4.2.4.3.

Rangkuman ........................................................................................... 143

2.4.2.4.4.

Tugas ..................................................................................................... 143

2.4.2.4.5.

Tes Formatif .......................................................................................... 144

2.4.2.4.6.

Lembar Jawaban Tes Formatif .............................................................. 145

2.4.2.4.7.

.g. Lembar Kerja Peserta Didik ............................................................. 146

2.4.2.5.
RODA

5.Kegiatan Belajar 5: POROS PENGGERAK (POROS PROPELLER) DAN POROS
147

2.4.2.5.1.

a. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 147

2.4.2.5.2.

b. Uraian Materi .................................................................................... 147

2.4.2.5.3.

Rangkuman ........................................................................................... 186

2.4.2.5.4.

Tugas ..................................................................................................... 186

2.4.2.5.5.

Tes Formatif .......................................................................................... 186

v

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.5.

2.4.2.5.6.

Lembar Jawaban Tes Formatif .............................................................. 187

2.4.2.5.7.

Lembar Kerja Peserta Didik ................................................................... 188

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 189

vi

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.1.

DAFTAR ISTILAH PENTING

 Poros engkol: poros yg mempunyai beberapa engkol yg memutar poros tsb
melalui beberapa batang silinder yg bergerak lurus dan terikat dng engkol
 Over houl kopling :
membongkar bagian mesin kendaraan yg dipakai untuk
mengatur perpindahan gigi persneling yg mengatur kecepatan maju dan mundur
 Release bearing : bantalan yg digunakan untuk menumpu poros benda, berputar
sedemikian rupa hingga perputaran poros itu berjalan lancar
 Hidrolis:
Sistem kerja yang digerakkan dengan fluida
 Compression spring
 Connecting rod:

Batang Penghubung

 Reservoir tank:

Tempat untuk Menampung benda cair

 Gear selection fork:

Tuas pemindah gigi transmisi

 Ring gear: Cincin gear pada Transmisi
 Solenoid: Sistem kerja yang digerakkan secara elektronis
 Over houl : Suatu pekerjaan Membongkar dan memasang Komponen
 Flexible joint: Hubungan antara 2 poros yang flexibel

vii

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.2.

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR (BUKU)

BIDANG KEAHLIAN

: TEKNOLOGI DAN REKAYASA

PROGRAM KEAHLIAN

: OTOMOTIF

PAKET KEAHLIAN

: PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

KLAS

SEMESTER

BAHAN AJAR (BUKU)

2

Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Ringan 4

1

Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Ringan 3

2

Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Ringan 2

1

Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Ringan 1

2

Teknologi Dasar
Otomotif 2

Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 4
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 3
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 2
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
Tenaga 1
Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif 2

1

Teknologi Dasar
Otomotif 1

Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif 1

XII

XI

X

Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 4
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 3
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 2
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan
Ringan 1
Teknik Listrik
Dasar Otomotif 2
Teknik Listrik
Dasar Otomotif 1

vi

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.3.

BAB I PENDAHULUAN

2.3.1.

Deskripsi

Buku teks bahan ajar Sistem Pemindah Tenaga merupakan buku pegangan
siswa untuk program studi teknik kendaraan ringan. Buku ini membahas tentang
bagian – bagian dari system pemindah tenaga yang terdiri dari : Kopling, Trasmisi
manual, Final Drive (Gardan) dan Poros Penggerak (Poros Propeller) serta Poros/As
Roda.untuk teknik kendaraan ringan .
Pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga ini setiap unsur maaterinya
dilakukan secara teori dan praktik untuk mencapai kompetensi Dasar Pengetahuan
dan Keterampilan sesuai KI-3 dan KI-4 sedangkan strategi pembelajaran dan
evaluasinya didesain dalam RPP untuk dapat menilai kompetensi inti yang yang
harus dicapaisesuai KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.
Setiap 1 (satu) Kegiatan Belajar dirancang untuk satu kali tatap muka selama
6 jam pelajaran ( 6 x 45 menit). Dengan demikian siswa diharapkan dapat
menuntaskan semua kegiatan belajar sesuai waktu yang direncanakan.Setiap
kegiatan belajar menuntut siswa mampu memahami dan mengiplementasi ilmu
pengetahuan yang didapat baik secara teori maupun praktis.

2.3.2.

Prasyarat

Untuk melaksanakan unit kompetensi dasar ini siswa terlebih dahulu harus
memahami tentang bagian-bagian dari system pemindah tenaga

1

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.3.3.

Petunjuk Penggunaan

Buku ini merupakan buku pegangan siswa untuk proses belajar. Yang harus
diperhatikan untuk mempelajari bukuini :
1. Buku ini menganut system ketuntasan dalam belajar. Artinya urutan kegiatan
belajar harus berurutan seperti yang tertuang dalam buku ini. Hal tersebut
dikarenakan Kegiatan Belajar 3 dapat terlaksana dengan baik jika Kegiatan
Belajar 2 telah dikuasai, Demikian halnya Kegiatan Belajar 2 akan dapat
dipelajari dengan lancar jika telah menguasai Kegiatan Belajar 1.
2. Model pembelajaran buku ini menggunakan pendekatan saintifik yang
menuntut siswa selalu aktif dalam kegiatan belajar. Untuk itu metode belajar
diskusi kelompok, dan metode praktek sering dilakukan dalam kegiatan
belajar.
3. Kegiatan belajar dalam buku ini direncanakan tuntas sebanyak 20 kali
pertemuan atau 20 minggu. Setiap pertemuan atau setiap minggu kegiatan
belajar dilaksanakan selama 6 x 45 menit.
4. Setiap kegiatan belajar peserta didik harus mempelajari secara terurut dari
tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, tugas, tes formatif, dan
lembar kerja.

2.3.4.

Tujuan Akhir

Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini siswa dapat:
1. Memahami system pemindah tenaga pada kendaraan ringan
2. Mendeskripsikan fungsi dan cara kerja bagian – bagian dari system
pemindah tenaga
3. mengerti berbagai konstruksi sistem pemindah tenaga, dan juga dapat
menjelaskan keuntungan dan kerugian dengan berbagai alasannya.

2

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.3.5.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami unit kopling
3.2 Memahami transmisi
3.3 Memahami unit final
drive/gardan
3.4 memahami poros penggerak
roda
.
4.1 Memelihara mekanisme
kopling.
4.2

Memelihara Transmisi

4.3 Memelihara unit final
Drive/gardan
4.4 Memelihara poros penggerak
roda

KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

3

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.3.6.

Cek Kemampuan Awal

Sebelum mepelajari buku teks pembelajaran ini terlebih dahulu ada beberapa
materi pembelajaran yang harus anda ceklis pada table 3.1 di bawah ini. Jika anda
belum menguasai materi pembelajarannya maka pelajari kembali sebelum anda
melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.Jika sudah ceklis dan lanjutkan.
Tabel.3.1 cek kemampuan dasar siswa
No.

Materi Pembelajaran

1

Kopling

2

Transmisi

3

Poros penggerak (poros propeller )

4

Final Drive ( Gardan )

5

Poros roda

ya

tidak

4

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.4.

BAB II PEMBELAJARAN
2.4.1.

Deskripsi :

Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan dasampaikan pada kelas XI semester
1, yang unsur materinya terdiri atas : Kopling, Trasmisi manual, Final Drive (Gardan)
dan Poros Penggerak (Poros Propeller) serta Poros/As Roda.
Fungsi dari sistem Pemindah Tenaga pada mobil adalah untuk meneruskan
putaran/tenaga dari motor ke roda-roda penggerak dan sekaligus mengatur putaran
untuk mendapatkan momen putar yang bervariasi.
Sistem Pemindah Tenaga ditinjau dari macam-macamnya ada beberapa :
1. Motor di depan penggerak di belakang
2. Motor di belakang penggerak di belakang
3. Penggerak roda depan motor di depan konstruksi memanjang
4. Penggerak roda depan motor didepan konstruksi melintang
5. Penggerak empat roda ( Four Wheel Drive = 4 WD )
Pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga ini setiap unsur maaterinya dilakukan
secara teori dan praktik untuk mencapai kompetensi

Dasar Pengetahuan dan

Keterampilan sesuai KI-3 dan KI-4 sedangkan strategi pembelajaran dan
evaluasinya didesain dalam RPP untuk dapat menilai kompetensi inti yang yang
harus dicapai sesuai KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.

2.4.2.

Kegiatan Belajar
2.4.2.1. Kegiatan Belajar 1 :Pendahuluan Sistem Pemindah Tenaga
2.4.2.1.1.Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melaksanakan kegiatan belajar 1 ini peserta didik memahami
sistem pemindah tenaga pada kendaraan yang terdiri dari bagian-bagian
utama yaitu unit kopling, unit transmisi manual dengan berbagai jenisnya, unit
poros propeller dengan berbagai jenis sambungannya, unit final drive (gardan)
serta poros roda (poros aksel) dengan berbagai jenis konstruksi bantalannya
secara benar dan mengerti berbagai konstruksi sistem penggerak rodanya,

5

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

dan juga dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian masing masing sistem
penggerak roda dengan berbagai alasannya.
2.4.2.1.2.Uraian Materi

1. Bagian-Bagian Utama Sistem Pemindah Tenaga

1. Kopling

:

Menghubung

dan

memutuskan

putaran

/

tenaga dari motor ke transmisi
2. Transmisi

:

Mengatur

perbandingan

(putaran

input)

propeller

(putaran

putaran

terhadap
out

motor

putaranporos
put)

menghasilkan momen puntir

sehingga
pada poros

propeller yang diinginkan
3. Poros Penggerak
(Poros propeller )

:

Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke
final

drive

(gardan)

dengan

sudut

yang

bervariasi
4. Final Drive (gardan)

 Penggerak sudut,

untuk merubah arah

putaran poros propeller kearah poros aksel (
merubah putaran 90 derajat) dan sekaligus
menaikkan momen.
 Differensial, untukmenyeimbangkan putaran
antara roda roda kiri dan roda kana pada saat
belok
6

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

5. Poros Roda

:

Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke
roda dan sekaligus memikul beban kendaran.

2. Sistem Penggerak Roda
2.1 Penggerak Roda Belakang Motor Di Depan
Keuntungan


Kenyamanan

pada

jalan

aspal baik ( karena beban
ada di depan ), traksi pada
roda yang dikemudikan
Contoh pemakaian : Pada banyak
kendaraan ( Konstruksi Standard )

Kerugian


Pada

jalan

lumpur

roda

penggerak cepat slip, jika
tidak cukup beban pada aksel
belakang ( traksi pada roda
penggerak jelek )

2.1 Penggerak Roda Belakang Motor belakang
Keuntungan


Pada jalan lumpur traksi baik
(traksi pada roda penggerak
baik)

Kerugian

Contoh pemakaian : VW kodok (lama)
bis Mb dan lain-lain

Kenyamanan

kurang

pada

jalan aspal, jika tidak cukup
beban

pada

aksel

depan

(traksi

pada

roda

yang

dikemudikan kurang)

7

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.3 Penggerak Roda Depan Motor Memanjang
Keuntungan


Keamanan

tinggi,

jika

roda

penggerak slip mobil masih stabil


Traksi baik jika tidak terdapat
banyak

beban

pada

aksel

belakang

Contoh pemakaian : Konstruksi lama
Misalnya : Renault

Kerugian


Traksi jelek jika terdapat banyak
beban pada aksel belakang

2.4 Penggerak

Roda

Depan

Motor

Melintang

Keuntungan


Menghemat tempat



Penggerak sudut tidak

di

perlukan

Contoh pemakaian : pada kebanyakan

Poros

propeler

tidak

diperlukan lagi

kendaraan
Kerugian

2.5 Penggerak empat roda

Traksi

jelek

jika

terdapat

banyak beban pada aksel
belakang
Keuntungan
 Traksi sangat baik
Kerugian
 Harga mahal dan berat

8

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan :

3.

3.1 Penggerak empat roda selektif
 Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik
 Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek
3.2 Penggerak empat roda permanen
 Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak ( Mis :
Diferensial, Kopling Visco )
 Lebih mahal
 Contoh pemakaian : Kendaraan lapangan, Militer dan lain-lain
Mis : Toyota Land Cruiser, Daihatsu Taft dan lain-lain
2.4.2.1.3.Rangkuman

1

Sistem Pemindah Tenaga pada kendaraan adalah salah satu sistem yang
berfungsi untuk memindahkan/meneruskan tenaga/putaran dari motor ke
roda penggerak.

2

Sistem Pemindah Tenaga terdiri dari beberapa komponen yaitu : Unit
Kopling, Unit Transmisi, Poros Propeller/Poros Penggerak dan Finel Drive
(Gardan)

3

Ditinjau dari sistem penggeraknya, pemindah tenaga dibedakan menjadi:
a)

Penggerak roda belakang, motor di depan (Konstruksi standar)

b)

Penggerak roda belakang, motor di belaakang.

c)

Penggerak roda depan, motor di depan (motor posisi memenjang)

d)

Penggerak roda depan, motor di depan (motor posisi melintang)

9

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.4.2.1.4.Tugas

Gambarkan aliran tenaga sistem penggerak konstruksi standar.
2.4.2.1.5.Tes Formatif

Sebutkan komponen-komponen yang ada pada Sistem pemindah Tenaga,
dan jelaskan fungsi dari masing-masing komponen tersebut.
2.4.2.1.6.Lembar jawaban tes formatif

Komponen-komponen Sistem Pemindah Tenaga terdiri dari:
1)

…………………………………………………………………………………
……….…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

2)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….…

3)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………..………………………………...

4)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

5)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

10

Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

2.4.2.1.7.Lembar kerja peserta didik

Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Crayon / Spidol Warna
3. Pensil
3. Kertas Karton

11

Sistem Kopling

2.4.2.2. 2.

Kegiatan Belajar 2: KOPLING

2.4.2.2.1.a.

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ( materi kopling) peserta didik
mampu melaksanakan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan kopling
sesuai dengan prosedure dan hasil kerja yang memenuhi standar di dunia
kerja.
2.4.2.2.2.b.

Uraian Materi

Materi kopling membahas fungsi, konstruksi dan cara kerja kopling yang
digunakan pada kendaraan yaitu kopling kering plat tunggal serta
melatihkan cara pemeriksaan fungsi, pembongkaran, pemeriksaan
komponen-komponen, perakitan dan penyetelan sesuai dengan standar di
dunia kerja.

1.

Bagian – Bagian Utama Kopling
1. Tuas Pembebas
2. Roda gaya
3. Bantalan tekan
4. Poros kopling
5. Poros engkol
6. Bantalan pilot
7. Plat kopling
8. Pegas koil
9. Plat penekan
10. Unit penekan

Contoh : Kopling kering plat tunggal dengan pegas diafragma

12

Sistem Kopling

2.

Cara Kerja Kopling
Contoh : Kopling plat tunggal dengan diafragma
a. Posisi Terhubung

Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan
terhubung / tertekan
Kanvas kopling terjepit diantara roda gaya dan plat penekan, putaran motor
dapat dipindahkan ke poros kopling.

13

Sistem Kopling

b. Posisi terlepas
1.2

Pegas penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling
bebas dari penekanan.
Kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, putaran motor tidak dapat
dipindahkan ke poroskopling.

14

Sistem Kopling

1. 3.

Jenis Kopling

3.1Kopling plat tunggal dengan pegas
diafragma


Gaya penekan pada pedal
kopling lebih ringan



Penekan

terhadap

plat

kopling lebih merata


Banyak

digunakan

dewasa ini


Catatan :
Bantalan

tekan

harus

selalu bekerja dengan baik

3.2Kopling plat tunggal dengan pegas koil



Gaya penekan pada pedal
kopling terlalu besar



Konstruksi

rumit

dan

terlalu mahal


Penekan tidak merata, jika
salah

satu

lengan

penekan rusak


Konstruksi

ini

tidak

diproduksi lagi
( untuk mobil kecil )

15

Sistem Kopling

2. 4. Kontruksi Kopling Plat Tunggal Berpegas Diafragma Dan Koil

1. Tuas pembebas
2. Bantalan tekan
3. Pegas kopling
4. Plat tekan
5. Unit penekan
6. Roda gaya
7. Poros engkol
8. Plat kopling
9. Poros kopling
10. Rumah kopling

16

Sistem Kopling

3. Perbandingan Gaya Diafragma Dengan Koil

a. = Posisi plat penekan dengan plat kopling yang sudah aus pada batas limit
b. = Posisi plat penekan dengan plat kopling baru
c. = Posisi plat penekan saat pedal kopling diinjak penuh
d. = Tekanan normal plat penekan pada saat kopling terhubung

17

Sistem Kopling

Kesimpulan


Tekanan plat penekan dengan pegas diafragma lebih besar dibanding dengan
menggunakan pegas koil pada keadaan kanvas kopling aus / menipis



Tekanan plat penekan untuk kedua pegas sama, jika kanvas plat kopling
masih baru



Gaya yang diberikan untuk membebaskan kopling dengan pegas koil lebih
besar dibanding yang menggunakan pegas diafragma
Keuntungan
Untuk plat kopling tunggal dengan pegas diafragma



Tekanan plat penekan selalu normal pada perubahan tebal kanvas



Tekanan pedal pada saat membebaskan kopling lebih kecil dibanding kopling
dengan pegas koil



Penekan lebih merata terhadap kanvas kopling

18

Sistem Kopling

6.

Jenis Kanvas Kopling berdasarkan bahan dibedakan menjadi 2

6.1 Kanvas Asbes

Bahan kanvas

:

Paduan asbes dengan logam

Tuntutan /

:



Tahan terhadap panas



Dapat menyerap panas



Tahan terhadap gesekan

persyaratan

Penggunaan

:

Kendaraan pada umumnya
yang bertugas ringan dan
sedang
Contoh

:

Kendaraan

penumpang dan barang
Alur – alur

: 

kotoran

debu

kanvas

yang terdapat pada roda gaya

berguna

dan plat tekan


6.2 Kanvas Keramik

Menampung

Bahan

:

Tuntutan/Per

:

syaratan

Sebagai ventilator

Paduan keramik dan logam
 Tahan terhadap panas
yang tinggi
 Tahan terhadap gesekan
yang tinggi

Penggunaan

:

Kendaraan bertugas berat
Contoh : Traktor (Boldozer)

Catatan :  Jarang digunakan Harganya mahal

19

Sistem Kopling

4. 7. Piringan Kopling ( Disc Plate )
Pegas Piringan Kopling
Pada piringan kopling terdapat 2 macam pegas

7.1 Pegas radial

Tuntutan/

:

Persyaratan

 Mampu memegas dengan baik
 Elastisitas harus tinggi (untuk bahan karet)
 Mampu menerima gaya lingkaran

Kegunaan

:

Meredam getaran/kejutan saat kopling
mulaiterhubung sehingga kopling dapat
terhubungdengan lembut

Pemasangan

:

Diantara plat yang duduk pada porosdan plat
Pemegang kanvas

20

Sistem Kopling

7.2 Pegas aksial
Pegas aksial adalah pegas pada piringan kopling
5.

Konstruksi

:

A = Plat bentuk E
B = Plat bentuk W

Tuntutan/persyarata

:

yang di keling

n

Kegunaan

Mampu memegas di antara kedua kanvas

:

Untuk meneruskan tekanan plat penekan
terhadap kedua plat secara perlahanlahansehingga kopling dapat terhubung
dengan lembut

Penggunaan

:

Pada

kendaraan

kendaraan-kendaraan

penumpang ( Sedan, dan lain – lain )

21

Sistem Kopling

6. 8. Paku Keling
7.

8.
9.
10.
Kegunaan :

Mengklem antara plat piringan kopling dengan pegas
aksial


Memegang antara kanvas kopling dan plat dengan
pegas aksial

Tuntutan/persyaratan :

 Mampu menahan gaya lingkaran
 Bahan lebih lunakdari plat tekan maupun
rodagaya

22

Sistem Kopling

11. 9. Sistem Penggerak Kopling
12.

Sistem penggerak kopling ada 2 macam

13.
9.1

Penggerak kopling mekanis

1. Pedal kopling
2. Kabel kopling
3. Penghantar kabel
4. Tuas pembebas
5. Bantalan tekan
6. Pegas diafragma
7. Rumah kopling
8. Pegas pengendali pedal

A = Penyetel tinggi pedal kopling
B = Penyetel kebebasan tuas pembebas kopling

23

Sistem Kopling

9.2

Sistem Penggerak Kopling Hidraulis
1. Pedal kopling
2. Master silinder kopling
3. Pipa tekanan fleksibel
4. Pipa tekan baku
5. Silinder kopling
6. Tuas pembebas
7. Bantalan tekan
8. Pegas diafragma
9. Rumah kopling
10. Pegas

pengembali

pedal

pengembali

tuas

kopling
11. Pegas

pembebas
12. Tuas master silinder/push rod
A. Penyetel

kebebasan

tuas

pendorong master kopling
B. Penyetel

kebebasan

tuas

pembebas
C. Penyetel tinggi pedal

24

Sistem Kopling

14. 10. Macam – Macam Bantalan Tekan

1)

Tipe bola penyudut, mampu menerima beban aksialdan menyudut

2)

Tipe bola menghadap, hanya mampu menerima beban aksial

3)

Tipe graphite (Karbon), tidak diperlukan pelumas

Fungsi Bantalan Tekan, menekan pengungkit + pegas / pegas diafragma
kopling.

25

Sistem Kopling

Tuntutan :  Mampu meneruskan tekanan tuas pembebas
Dapat memutar dalam kondisi menekan
11. Penyetelan Kebebasan Kopling

Penyetel tinggi pedal kopling
Ukuran tinggi pedal tidak sama pada semua kendaraan, sebaiknya lihat manual
Penyetelan :

Dilakukan pada baut penyetel (1) sebagai pembatas langkah
balikpada pedal

Catatan :



Jika tinggi pedal terlalu tinggi maka penekan terhadap pegas

(diafragma) terlalu panjang, akibatnya pegas menjadi bengkok/patah
 Jika terlalu rendah pembebasan kopling tidak sempurna akibatnya
pemindahan gigi sulit dan kanvas cepat aus

26

Sistem Kopling

a. Kebebasan silinder
1

Batang pendorong dan mur penyetel
master

A. Jarak

bebas

batang

pendorong

terhadap piston master silinder kopling
melalui pedal kopling  2-3 mm.
A  20 mm = 2 cm

Penyetelan : Batang pendorong dapat diputar maju/mundur dan dikunci oleh kedua
mur
Kegunaan : Agar posisi piston master kembali sampai batas ring penahan saat pedal
tidak ditekan (Bebas)
Catatan

: Kebebasan pada pedal harus dapat dibedakan
1. Kebebasan batang pendorong master silinder
1. Kebebasan tuas pembebas kopling (Garpu) pada silinder kopling
2. Kebebasan 1 dan 2 adalah kebebasan pedal (A)

27

Sistem Kopling

b. Kebebasan Tuas Pembebas (Garpu)
1. = Batang pendorong dan mur
penyetel

pada

silinder

kopling
A. =Jarak pembebas tuas
pembebas (antara bantalan
tekandanpegas

Penyetelan

kopling)

: Batang pendorong silinder kopling dapat diputar maju/mundur
dan dikunci oleh kedua mur penyetel

Kegunaan

: Agar bantalan tekan tidak berhubungan dengan pegas
diafragma maupun dengan penekan (pada jenis pegas koil)
pada saat pedal kopling bebas

Catatan

: Kebebasan tuas pembebas  2-3 mm

 Bila kebebasan nol maka bantalan tekan dan pegas diafragma dengan penekan
pegas koil akan cepat rusak

28

Sistem Kopling

12

Job Sheet Praktik : Over haul kopling

Tujuan
Peserta didik dapat


Membongkar kopling



Memeriksa kerusakan komponen-komponen kopling



Memasang kembali komponen-komponen kopling dengan benar

ALAT :

BAHAN :

WAKTU :

-

Alat pengangkat mobil

-

Mobil kijang

-

instruksi :

-

Penyangga

-

Vet grafit

-

latihan

-

lap

penyangga

dan

1 jam

: 11/2 jam

transmisi
-

Kotak alat

-

Set kunci sok

-

Lampu kerja

-

Alat pengisi oli

-

Bak oli

29

Sistem Kopling

KESELAMATAN KERJA
- Hati-hati sewaktu melepas transmisi, jangan sampai jatuh
- Hindarkan tumpahan oli pada baterai

LANGKAH KERJA
1. Pembongkaran
- lepas terminal negatif pada baterai
- Angkat mobil dan pasang penyangga
- Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi transmisi

- Keluarkan unit kopling dari roda gaya

30

Sistem Kopling

1. Plat kopling
2. Unit penekan

2. Pemeriksaan
a. Plat kopling



Kondisi

kanvas

(jika

terbakar atau kotor oli
ganti)


Tebal

kanvas

dengan

paku keling, minimal 0,3
mm



Kondisi

naf

terhadap

kelonggaran


Kondisi
(pecah

karet/pegas
atau

longgar,

ganti)

31

Sistem Kopling

b.

Unit penekan



Kondisi permukaan gesek, aus
atau goresan – goresan yang
berlebihan

perbaiki

dengan

mesin bubut


Kondisi pegas diafragma (retak,
miring)



Kondisi

pegas

pemegang

unit

strip

atau

penekan

kemungkilnan retak atau keling
longgar



Keausan ujung pegas diafragma
maksimum
a). Kedalaman

: 0,6 mm

b). Lebar

: 5,0 mm

32

Sistem Kopling

c. Roda gaya dan kelengkapannya


Kondisi permukaan gesek tergores
atau aus (ukurlah !)



Kondilsi cincin gigi starter terhadap
kerusakan



Kebocoran pada sil oli poros engkol



Kondisi

bantalan

pilot

(macet,

kebebasan)


Lakukan pengukuran kerataan plat
kopling dengan straigh edge dan filler
gauge. Ketidakrataan max adalah 0.5
mm.



Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan
bearing dan beri tenaga pada arah
axial. Jika putaran kasar dan terdapat
kekocakan

yang

berlebihan,

ganti

dengan pilot bearing yang baru

Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan
dial indikator periksalah run-out fly
wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm,
gantilah fly wheel.

33

Sistem Kopling

d. Bantalan ( release bearing )

 Putar bearing dengan tangan dan
berilah tenaga pada arah axial.
Jika putaran kasar dan atau terasa
ada

tahanan

Kondisi

sebaiknya

bantalan

ganti

pembebas

kemungkinan macet atau longgar
 Tahan

hub

dan

case

dengan

tangan kemudian gerakkan pada
semua arah untuk memastikan
self-centering system agar tidak
tersangkut. Hub dab casae harus
bergerak kira-kira 1 mm. Jika
kekocakan berlebihan atau macet
sebaiknya diganti dengan yang bar
 Jangan

mencuci

bantalan

pembebas dengan bensin atau
solar

e. Garpu pembebas



Kondisi garpu pembebas dan
kedudukannya

(retak

atau

keausan, ganti)


Kondisi pegas pengikat bantalan
&

garpu

pembebas

(lemah,

putus)

34

Sistem Kopling

3. Pemasangan
 Lakukan langkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah
pembongkaran, sedangkan langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan adalah :
Beri vet

sedikit

pada bagian

bagianberikut


Bantalan pjilot pada roda gaya



Alur busing bantalan pembebas



Alur – alur poros input transmisi



Tempat persinggungan antara
garpu

pembebas

dengan

busing


Gunakan vet grafit

Tempat pivot garpu pembebas

atau vet yang tahan

terhadap temperatur tinggi

35

Sistem Kopling

3.1

Petunjuk pemasangan

* Plat Kopling


Perhatikan arah pemasangan
plat kopling (bagian menonjol
di belakang)



Hindarkan plat kopling dari oli
atau gemuk



Kertas

gosok

sedikit

permukaan bidang gesek plat
kopling & roda gaya



Tanda

Kembalikan tanda pemasangan
unit kopling



Alat
pemusat

Gunakan alat pemusat kopling
sewaktu memasang unit kopling,
bila plat kopling tidak disenter
maka poros input transmisi tidak
bisa masuk pada bantalan pilot



Kencangkan baut – baut unit
penekan

roda

gaya

secara

bertahap dan menyilang

36

Sistem Kopling

3.2

Step kontrol unit kopling

* Dudukan pegas diafragma terhadap pemasangan

Lurus / sejajar


Pemasangan unit kopling yang
normal, bila pegas diafragma
sama

tingginya

dan

sejajar

tipis

atau

dengan roda gaya

Normal



Bila

plat

kopling

permukaan bidang gesek dan
unit penekan aus, maka pegas
diafragma tidak sejajar sehingga
ujiung pegas dilafragma lebih
menonjol keluar

Salah



Ujung pegas diafragma agak ke
dalam bila plat kopling lebih
tebal dari ukuran standar pada
roda gaya dan unit penekan

Salah

37

Sistem Kopling

13.

Job Sheet Praktik Penyetelan Gerak Bebas Kopling

Tujuan pelajaran
Menyetel gerak bebas kopling berbagai sistem penggerak kopling
ALAT

BAHAN



Kotak alat



Lampu kerja



Alat penyangga mobil



Penyangga

 Mobil

WAKTU
 Instruksi

:

1 jam

 Latihan

: 1 ½ jam

* Ada bermacam – macam sistem penggerak kopling, pada dasarnya
dapatdibedakan :


Sistem penggerak dengan gerak bebas (kebanyakan mobil)



Sistem penggerak dengan penyetelan automatis (mis. Corolla GL)



Sistem penggerak kopling ada yang mekanis ( kabel ) dan ada yang
hidraulis

Penyetelan Sistem Penggerak Kopling Dengan Gerak Bebas


Periksa kebebasan pada pedal, biasanya  20 mm

38

Sistem Kopling

Pada sistem penggerak hidrolis, letak sekrup penyetel biasanya pada batang
penekan silinder kopling.

1. Mur kontra
2. Mur penyetel
3. Batang penekan

Pada sistem penggerak mekanik biasanya dipakai kabel. Bagian penyetel
dapat terletak pada ujung kabel di atas atau di bawah
Contoh : Toyota Kijang / Corolla DX

39

Sistem Kopling

Mengapa gerak bebas kopling dapat berubah dan perlu distel ?
Keausan pada kanvas kopling menyebabkan pengurangan gerak bebas. Jika
tidak ada gerak bebas, kopling berada dalam keadaan seperti ditekan sedikit,
akibatnya kopling mulai slip.
INFORMASI TAMBAHAN

: PENYETELAN GERAK BEBAS KOPLING

Mengapa pada kopling sistem penggerak hidraulis yang baru distel, gerak
bebasnya dapat hilang setelah pedal kopling ditekan beberapa kali ?
Gerak bebas hilang karena batang penekan pada silinder master tidak ada
celahnya. Akibatnya :
Pada saat pedal dilepas, torak master tidak dapat kembali sampai pembatasnya.
Lubang kompensasi antara silinder dan reservoir tertutup oleh sil primer.
Cairan rem dari silinder kopling tidak dapat mengalir kembali ke reservoir, maka
tekanan dalam sistem hidrolis tidak akan hilang dengan sempurna
Kopling masih sedikit tertekan, walaupun pedalnya dilepas.

40

Sistem Kopling

Penyetelan

dasar

pada

batang

penekan

selinder

master

:

15.
16.
17.
18.
2.4.2.2.3.c.Rangkuman

1. Fungsi dari kopling Menghubung dan memutuskan putaran / tenaga dari
motor ke transmisi
2. Jenis kopling yang banyak digunakan pada kendaraan ringan adalanh
Kopling plat tunggal berpegas diafragma dan coil
3 Ditinjau dari sistem penggeraknya, kopling dibedakan menjadi:
a)

Sistem penggerak mekanis

b)

System penggerak hidraulis

19.
20.

41

Sistem Kopling

21.
22.
23.
2.4.2.2.4.Tugas

Bentuklah kelompok belajar kemudian amati cara kerja kopling, Sebutkan dan
jelaskan gangguan utama dari kopling yang saudara ketahui Gunakan format
isian data yang ada pada lembar kerja. Hasil kerja kelompok secara
bergantian dipresentasikan didepan guru dan teman dikelas.

2.4.2.2.5.Tes Formatif

1. Sebutkan bagian – bagian dari kopling plat tunggal berpegas diafragma dan
coil !

42

Sistem Kopling

2.4.2.2.6.Lembar Jawaban Tes Formatif



…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………..
2.4.2.2.7. Lembar Kerja Peserta Didik

Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Spidol
3. Pensil
4. Kertas Manila

43

Transmisi

2.4.2.3. 3. Kegiatan Belajar 3: TRANSMISI MANUAL

2.4.2.3.1.a. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ( materi transmisi manual) peserta didik
mampu melaksanakan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan transmisi manual
sesuai dengan prosedure dan hasil kerja yang memenuhi standar di dunia kerja.
2.4.2.3.2.b. Uraian Materi

Materi transmisi maanual membahas tentang fungsi, konstruksi dan cara kerja
transmisi manual yang digunakan pada kendaraan serta melatihkan cara
pemeriksaan fungsi, pembongkaran, pemeriksaan komponen-komponen transmisi,
perakitan dan penyetelan sesuai dengan standar.
Fungsi transmisi pada kendaraan aadalah untuk mendapatkan momen yang
berubah-ubah, yaitu merubah momen putar input transmisi menjadi momen putar
output transmisi melalui perbandingan susunan gigi pada transmisi.
1. Prinsip Dasar Kerja Transmisi
a. Lengan

Lengan pengungkit yang panjang memungkinkan pemindah beban berat dengan
terangga yang kecil.

44

Transmisi

b.Gigi
 Putaran
= 10
gigi

cepat

 Momen putar kecil

 Putaran lambat
 Momen putar besar

= 10 × 10 = 100 gigi

45

Transmisi



Bagian – Bagian Utama Transmisi
Contoh : Transmisi biasa dengan roda gigi geser

1 = Poros koplin / Poros input

4 = Garpu pemindah

2 = Poros utama / Poros output

5 = Roda gigi balik mundur

3 = poros bantu / Counter Gear

6 = Reverse Gear

Gigi 1

=

Roda gigi geser ( dihubungkan dengan F maka

A–D & F–C

berhubungan ( putaran output lambat ).
Gigi 2

=

Roda gigi geser B dihubungksn dengan dengan E ( dilepas ) maka

A–D & E–B berhubungan.
Gigi 3

=

Roda gigi B dihubungkan dengan A ( C dilepas )maka poros output &

input seporos ( putaran output & input sama ).
Gigi R = Roda gigi geser ( dihubungkan dengan H ( B lepas ) maka A–D & roda gigi
G–H – C berhubungan lawanan )

46

Transmisi

3. Macam – Macam Transmisi

3.1. Dengan Gigi Geser ( Sliding Gear )

Gigi 1 = Roda gigi A – D dihubungkan, B – C lepas ( putaran output rendah / lambat ).
Gigi 2 = Roda gigi B – C dihubungkan, A – D lepas ( putaran output tinggi / cepat ).

47

Transmisi

3.2. Dengan Gigi Tetap ( Constan Mesh )

48

Transmisi

Gigi 1 = Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D ( putaran output lambat /

rendah ).
Gigi 2 = Kopling geser dihubungkan ke roda gigi C ( putaran output tinggi )
4.

Poros pada Transmisi
4.1 Transmisi Dua Poros
Kedudukan gigi
 Poros input

Input

Roda – roda gigi tetap (
permanen )
 Poros output
Roda – roda gigi terhubung
dan dapat Digeser
Outpu

Sistem kerja
Roda

gigi

geser

menghubungkan posisi gigi (
1 – 3 dan mundur / R )
Penggunaan : Pada sepeda motor dan kendaraan dengan penggerak roda depan.

49

Transmisi

4.2

Transmisi Tiga Poros
Kedudukan gigi
 Poros input

Input

Output

Satu

roda

gigi

tetap

sebagai penggerak
 Poros Bantu
Roda – roda gigi ( tetap
permanen )
 Poros ouput

Counter
Shaft

Roda



roda

gigi

terhubung dapat digeser

Sistem kerja : Gigi geser pada poros output mengatur posisi gigi ( 1 – 3 dan mundur
/R)
Penggunaan: Pada kendaraan dengan penggerak standart

50

Transmisi

5. Poros Pada Transmisi Tiga Poros terdiri dari :
5.1 Poros input
1. Dudukan plat kopling
2. Dudukan bantalan
3. Roda gigi penggerak
( input )
2

1

3

4. Gigi penghubung tingkat

4

tertinggi
( tingkat 3 dan 4 )

5.2 Poros bantu

1. Dudukan bantalan
2. Gigi pembanding utama
3. Gigi pembanding tingkat 3
4. Gigi pembanding tingkat 2
5
1

2

3

5. Gigi pembanding tingkat 1

4

5.3 Poros output
1. Dudukan bantalan
2. Dudukan kopling geser 2
3. Dudukan roda gigi bebas
tingkat 3
4. Dudukan roda gigi bebas
tingkat 2
5. Dudukan kopling geser 1
6. Dudukan roda gigi bebas
tingkat 1

51

Transmisi

5.4 Roda gigi balik
1. Roda gigi balik
2. Bantalan

roda

gigi

balik
3. Poros dudukan roda
3

4

2

1

gigi
4. Pengunci poros

6. Bantalan Poros Dan Roda Gigi
6.1

Bantalan Bola Dan Rol
Tuntutan / persyaratan :
Mampu menerima gaya aksial
Mampu menerima gaya radial
Pemakaian :
Pada poros-poros transmisi

6.2

Bantalan Jarum
Tuntutan / persyaratan :
Memperkecil gesekan roda gigi
terhadap poros
Mampu menerima gaya radial
Pemakaian :
Pada roda gigi bebas transmisi
dengan dudukan bushing

52

Transmisi

6.3.

Bantalan pilot
Tuntutan / persyaratan :
Mampu

menerima

beban

poros output
Dapat menghubungkan poros
output

dengan

poros input

menjadi satu sumbu
Pemakaian :
Pada poros input transmsi tiga
poros

53

Transmisi

7. Aliran Tenaga
7.1

Transmisi Dua Poros

Bagian – bagiannya
1. Poros input

4. Bantalan rol

2. Poros output

5. Bantalan naf

3. Unit sinkromesh

6. Roda gigi pinion

3

1

5

Diagram Posisi Gigi

6

4

2

Posisi 1

Posisi 2

Posisi 3

Posisi 4

Posisi R

54

Transmisi

7.2

Transmisi Tiga Poros

Bagian – bagiannya :
1. Poros intput

5. Bantalan bola pada poros

2. Poros bantu

6. Bantalan pilot

3. Bantalan output

7. Gigi spedometer

4. Unit sinkromes

8. Gigi balik

55

Transmisi

8. CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
Cara kerja transmisi manual 5 kecepatan.

8.1 Posisi Netral (N).
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena
sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.

56

Transmisi

8.2 Posisi1
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit
sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan
putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar

Aliran tenaga
Poros input → gear pembanding utama (primer) → gear pembanding 1 → gear
tingkat 1 → unit sincromesh → poros output

57

Transmisi

8.3 Posisi 2
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih
cepat dibanding pada posisi 1

Aliran tenaga
Poros input → gear main scraft → poros gear counter → gear pembanding 2 → unit
sincromesh → poros output

58

Transmisi

8.4 Posisi 3
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit
sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan
putaran yang cepat dibanding posisi 2

Aliran tenaga
Poros i put → gear

ai s raft → poros gear ou ter → gear pe

a di g → u it

si ro esh → poros output

59

Transmisi

8.5 Posisi 4
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda g