Museum Karst LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM KARST DI GUNUNGKIDUL.

M useum Karst
di Gunungkidul

BAB VI
KONSEP MUSEUM KARST
6.1

Konsep Perencanaan umum
m

Konsep
perancangan
Konssep dasar peran
ancangan Museum Karst Di Gunungkidul adalah
eba
baga
gai fasilitas
fasi
fa
sili
l taas pendidikan

p ndidikan dan
pe
dan rekreasi yang
desainn Museum Kasrt ssebagai
menekankan
rekreatif
edukatif
me
ppada
adaa pe
ad
pencapaian suasana
n yyang
angg re
an
rekr
kreeatif dan ed
duk
ukatif melalui
pengolahan

dalam
tampilan
pendekatan
transformasi
pengolah
han tata ruangg da
dala
lam dan tamp
pil
ilan
an dengan pe
end
ndek
ekatan tra
ans
n formasi
speleotem
sppel
eleo
eote

tem
m goa.
a.
Suasana
melalui
Suas
asana rekreatif dan edukatif diwujudkan mela
alu
lui pengolahan
peng
ngol
olah
ahan ruang
rua
uang
dalam
diwujudkan
melalui
da m dan tampilan museum karst. Suasana rekreatif diw
wujud

udka
kann melalu
lui
zona
na rekreatif dan museum serta failitas-fasilitas pendukung
pendu
ukung
g lainnya.
lainnya..
Sedangkan
yaitu
Seedangkan suasana edukatif diwujudkan melalui zona edukatif,
f, yai
itu berupa
ber
e up
pa
pameran
temporer.
Selain

pameran dari museum baik itu pameran tetap dan pameran temp
porer. Sela
ainn
itu
itu juga tersedia perpustakaan yang memuat koleksi dan pustakaa yang dapat
dapaat
da
menjadi
menjadi bahan referensi guna pemenuhan kegiatan edukasi.
Perwujudan
Peerw
rwuj
ujud
udan
an ddesain
esai
es
ain Mu
Museum karst
karst diolah

dio
iola
lahh dengan
deng
de
ngan
an transformasi
tra
r nsformasi bentukbent
ntuk
uk-bentuk speleothem goa. Dengan
Denga
gan mengacu
mengacu pada bentuk-bentuk speleothem
speleeot
othe
hem
m
goa
g a maka digunakan sebagai acuan untuk menemukan bentuk baru

go
ba u yang
yan
ang
dapat
pengolahan
Museum
dapa
da
patt diterapkan
dite
di
tera
rapk
pkan
an ppada
adaa pe
ad
peng
ngol

olah
a an ddesain
esai
es
ainn Mu
Muse
seum
um karst.
kar
arst
st.

Rekreatif
Rekr
Re
kreatif dan Edukatiff
Proses
)nteraksi
Dinamis


Speleothem goa

Transformasi

Ruang dalam dan
tampilan
tampila

Rancangan

Museum Karst
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

6.1.1

Konsep Hubungan Ruang
Dari hasil analisis kebutuhan ruang museum karst di

gunungkidul, didapatlah suatu hubungan ruang keseluruhan yang
diwakili

dengan
den
enga
gan

hubungan

ruang
rua
u ng

dengan

pengelompokan-

pengelompoan
pengel

eloompoan besar. Berikut merupakan
merupaka
kann konsep hubungan ruang
yang
yang dapat dijab
dijabarkan
bar
a kan dalam diagram berikut :

Diagram hubungan Ruang
ng
MA)NTENANCE
(ALL
(A
ALL
PARK)R
PAR
RK)R

LOBBY
REKREAS) DAN
EDUKAS)
FOOD
FO
OOD C
COURT
OURT
KANT)N
N

SOUVEN)R S(OP
SO
S(OP

ADM)N)STRAS)
ADM)N)
N)ST
S RA
RAS)
S)
OPERAS)ONAL
OP
PERAS
A )O
)ONA
N L
KAMAR MAND)/
MAND)/ W
WC
C
MUSEUM
MUSE
EUM
AUD)OV)SUAL
AUD)
AU
D)OV
OV)S
)SUAL

PERPUSTAKAAN
PERP
PE
RPU
USTAKAA

KAMAR
KAMA
MAR MAND)/
MAND))/ WC

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

6.1.2

Konsep Tapak

ak pada mu
use
s um Karst merupakan pengembangan
Konsep tapak
museum
k rakter dari
ka
daari site itu sendiri, sehingga didapatkan
dari hasil analisis karakter
site Museum
Musseum karst di Gunungkidul.
hasil yang menjadi site

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

6.2

Konsep Perancangan
6.2.1

Konsep Penekanan desain

Pengolahan Ruang
Ruang dalam
Dengan mengunakan bentuk-bentukk dari transformasi dan
rekreatif
dengan menekankan
menekan
anka
kann pa
pada
da kkarakter
a akter rekreati
ar
tiff dan edukatif,
didapatkan
untuk
didapa
patk
kan bentuk-bentuk
bentu
uk-be
bent
ntuk
uk yyang
angg bi
an
bbias
as dditerapkan
iterapkan un
it
ntu
tuk mengolah
ru
ruang
ddalam.
da
lam.

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

Pengolahan Tampilan
Dengan mengunakan bentuk-bentuk dari transf
formasi dan
dann
transformasi
dengan menekankan pada karakter rekreatif dann ed
dukatiff,
edukatif,
didapa
p tk
tkan
an bentuk-bentuk
ben
entu
tuk-bentuk yan
ng bi
bias
as diterapkan
diterapkan untu
uk mengol
olah
ah
didapatkan
yang
untuk
mengolah
ruang dalam.

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

6.2.2

Konsep Performa Bangunan
6.2.2.1 Pencahayaan
Sa
Salah

satu

caraa

untuk

menonjolkan

dan

mendramatiskan tampilan dan kesan
ke
pada museum maka
permainan
perlu pe
ermainan dalam pengaturan
p ngaturan cahaya
pe
cah
ahay
a a pada bangunan
agar
ag
a mendapatkan
men
nda
dapa
patk
kan kesan
kes
esan
an yyang
angg be
an
bberagam
ragam yang
yaang ditimbulkan,
untuk
strategi
pencahayaan
u tu
un
t k itu dibutuhkan strateg
egii penc
cahayaan an
aantara
tara lain
menggunakan
m
enggunakan

cahaya

bbuatan
uata
ua
t n

dan
dan

cahaya

alami.

difungsikan
untuk
memberikan
Penggunaan caha buatan difungsik
ikan
a unt
ntuk
uk m
embeeri
r kan
pamer
pada
efek-efek yang mengesankan pada be
benda pa
pame
m r pa
ada
museum.
a. Strategi Pencahayaan Buatan
Sistem

pencahayaan

buatan

adalah

bagaimana
bag
agai
aimana
na

dalam
sebuah
pencahayan buatan tersebut diaplikasikan di da
alam sebu
buah
h
dapat
ruangan atau area. Sistem pencahayaan da
apat ddibagi
ibaggi
menjadi
lain:
menj
me
njad
adii 5 (lima) tipe,
e, aantara
ntar
nt
araa la
lain
in:
Pencahayaan
Umum
1. Pen
nca
caha
h ya
yaan
an U
mum
Pencahayaan

umum

terdiri

dari

lampu
lamp
pu

dan
da

perangkatnya
sejenis,
pera
pe
rang
ngkatnya yang se
eje
jeni
niss, yang
yan
angg disusun
disu
di
susu
sunn secara
secaara tteratur
eraatur
plafon,
setiap
ppada
adda pla
lafo
fon,
n, ssehingga
ehin
eh
ingga seti
tiap
ap aarea
rea ttertentu
ertentu ddii ddalam
alam
ruangan me
m
nerima ccahaya
ahaya yang
ng sam
ma be
besa
sarnya
ya. Sistem
menerima
sama
besarnya.
pencahayaa
aan ini te
terkenal dengan fleksibilitasnya dalam
pencahayaan
mengaturr dan men
ngatur ulang area kerja, sekaligus
mengatur
menjadi
n
ren
e dah ef
fisiensi energinya, karena iluminasi di
rendah
efisiensi
manapun sa
ama besar
besar bahkan area nonkerja yang tidak
sama
perlu menerima
meneriima cahaya yang besar pun mendapatkan
iluminasi yang sama besarnya dengan area kerja.
2. Pencahayaan Dilokalisasi
Sistem

pencahayaan ini merupakan pengaturan

pencahayaan yang difokuskan kepada area kerja saja,
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

sehingga efesiensi energi bias ditingkatkan.Area nonkerja
mendapatkan pencahayaan dengan derajat yang berbeda
dengan area kerja.Hal ini meminimalisasi pengaturan area
kerja
secara
kerj
ja pa
pada ruangan secar
araa leluasa.
3. Pencahayaan Ambien da
dann Setempat
Kedu
Kedua
d a sistem pencahayaan ini saling
sal
aling berhubungan, di
ma
enca
en
caha
h ya
yaan
a aambien
mbie
mb
ienn adalah pen
nca
c hayaan tidak
mana ppencahayaan
pencahayaan
langsung
dinding,
lang
la
ngsung yang dipantulkann plafon
plaf
pl
afon dan
a dinding
ng, demikian
juga
setempat
ju
ga pencahayaan setempa
patt ya
yyang
ng ddilekatkan
ilek
il
ekat
atkan pada
d suatu
kerja.Pencahayaan
setempat
digunakan
perabot pada area kerja.Pencahay
yaa
a n se
ete
temp
mpat
at digun
nakan
untuk menghindari silau karena per
erma
m salaaha
han lapi
isa
s n
permasalahan
lapisan
memantul, sedangkan pemakaian pencahayaan
pencah
a ayaa
aann ambien
en
untuk memberikan sedikit cahaya pada
da aarea
r a ya
re
yyang
ng
g
gelap.Kombinasi demikian dapat meningkatkan
meningkattka
k n efisiensi
efis
ef
isie
i ns
nsi
energi, kualitas, dan fleksibilitas, karena hanya
hany
ya area kerja
keerjaa
tertentu saja yang diberi iluminasi, kemudian ppenempatan
enemp
mpatan
n
penc
pe
ncah
ahayaan yang dap
apat
at ddiatur
iatur sesuai keb
ia
but
utuuhan dan
dan
pencahayaan
dapat
kebutuhan
kenyaman
anan
an.
kenyamanan.
4. Pencaha
haya
y an Aksen
Pencahayaan
Pencahayaan ini digunakan ji
jjika
ka ada sebuah
seb
ebua
uahh ob
bje
jekk at
atau
objek
bagi
ba
gian ddari
arii ba
ar
bang
ngun
unan
an yan
angg pe
perl
rluu di
dija
jadi
dika
kan aksen
ak
kse
senn atau
bagian
bangunan
yang
perlu
dijadikan
dditonjolkan.
itonjollka
kan. Besarnya
Besarny
nyaa cahayaa untuk
untuk
uk menerangkan
men
ener
eran
angk
gkaan aksen
ini palingg tidak harus
harus sepuluh kali lebih besar dari
pencahay
yaan disekita
arnya.
pencahayaan
disekitarnya.
5. Pen
ncahayaan
n Dekoratif
Pencahayaan
Pencah
hay
a aan
Pencahayaan

dekoratif

menjadikan

lampu

dan

perangkat lampu
laamp
mpu menjadi objek untuk dilihat dan
dipanjang
ang
dipanjang, sehingga dapat memberikan tampilan yang
lebih indah terhadap lingkungan di sekitarnya.
b. Strategi Pencahayaan Alami

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

Berikut ini cara mengumpulkan dan menyiapkan
desain pencahayaan alami, antara lain adalah :
1. Orientasi.
Karena banyaknyaa kkegunaan
Ka
egunaan sinar matahari langsung,
eg
orientasi ke arah Utara, merup
merupakan
upak
a an yang terbaik dalam
pencahayaan
pencahay
ayaan

alami.

Sisi

Utara

sebuah

bangunan

mendapat
me
atka
kann ssinar
ina
n r ma
mata
taha
h ri yang pa
ali
l ng konsisten
mendapatkan
matahari
paling
sepanjang
adalah
sepa
p njang tahun. Orientasi
si tterbaik
erba
er
b ik kkedua
edua ada
dala
l h Selatan
karena
konstan.
Walaupun
jumlahnya
kare
ka
rena cahayanya yang ko
kons
n tan. W
alau
al
aupun ju
uml
m ahnya
sedikit, kualitasnya tetap baik. O
Orientasi
rien
ri
e tasi
si yyang
angg lain aadalah
an
d lah
da
haany
n a karena
kare
ka
rena kedua
ked
dua
Timur dan Barat. Alasan tidak hanya
ya se
setengah
ah
orientasi ini menerima sinar matahari hany
hanya
a ahar
at
ari berada
be a
setiap harinya, tetapi juga karena sinar m
matahari
alah terburuk
ter
erbu
buruuk
pada titik maksimal pada saat panas. Masa
Masalah
ampai po
osissi
adalah matahari Timur dan Barat berada sam
sampai
posisi
h silau
au dan
n
rendah langit sehingga menimbulkan masalah
baya
ba
yang
ngan.
bayangan.
Atur
At
uran
an O
rien
nta
tasi
si :
Aturan
Orientasi
a. Untuk pencahayaan
pen
e cahayaan alami ketika panas diharapkan,
dihaara
rapk
pkan
an,
g nakan jendela menghadap
gu
p ke Utara.
gunakan
bb.. U
ntuk
nt
uk ppencahayaan
enca
en
cahhaya
yaan
an aalami
lami
la
mi kketika
etik
et
ikaa panas
pana
nass ttidak
idak
Untuk
diharapk
pkan
a , gunakann je
jendela ya
yang
ng m
engh
en
ghad
adap
ap S
elat
el
atan.
diharapkan,
menghadap
Selatan.
c. Unt
tuk penca
cahayaan alami tanpa harus terjadi silau
Untuk
pencahayaan
as berlebih ppada
ada musim panas, kontrolah jendela
dan pana
panas
men
ngh
g adap Tim
imur atau Barat.
yang menghadap
Timur
2. Pencahayaan
Penca
cahayaaan melalui atap.
Hanya sa
atu
u lantai atau lantai teratas dari bangunan
satu
ban ak yang
ang dapat mengunakan
meng nakan bbukaan
kaan dari
bertingkat banyak
atas. Saat diaplikasikan, bukaan horizontal menawarkan
dua keuntungan penting, yaitu :

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

a. Mereka membiarkan iluminasi tidak seragam secara
adil pada area interior yang sangat luas, sementara cahaya
alami dari jendela terbatas pada kedalaman 4,5 meter.
Bukaan
horizontal
b. B
ukaan horizo
ont
ntal
a juga menerima lebih banyak
cahaya dari pada bukaan vert
vertikal.
rtik
ikal. Sayangnya, beberapa
masalahh penting menyertai orientasii ini.Intensitas
i i.Intensitas cahaya
in
lebi
le
b h besar
beesa
sarr pada
pada saat
saa
a t panas.
pana
pa
nas. Membuat bayangan
bayangan pada
lebih
bukaan
merupakan
Untuk
buka
bu
k an horizontal merupa
paka
kann hal sulit. Unt
ntuk alasanalasan
alas
al
asan ini, sering disarankan
disaranka
kann untuk menggunakan
meng
me
nggu
g nakann bukaan
vertikal pada atap dalam bentu
bentuk
jendela,
clerestory,
tuk je
end
ndel
ela,
a, cleres
estory,
ergaji
ji.
monitor, atau pengaturan seperti gigi ger
gergaji.
3. Bentuk.
Bentuk bangunan tidak hanya dite
tentuk
kan
n olehh
ditentukan
kombinasi bukaan horizontal dan vertikal, teta
tapi jug
ugaa oleh
eh
tetapi
juga
berapa banyak area lantai yang memiliki akses
aksses terhad
dap
p
terhadap
pencahayaan alami. Umumnya, pada bangunan
n bertin
ingkaat
bertingkat
bany
ba
nyak
ak,, 4,5 meter zona
na pperimeter
erim
er
imeter sepenuhny
ya m
endap
apat
at
banyak,
sepenuhnya
mendapat
cahaya alami,
ala
lami
mi, dann 4,5
4,5 meter di atasnya secara parsial.
4. Perenca
ana
n an Ruang.
Perencanaan
Perencanaan ruang terbuka sang
gat m
engunt
en
ntun
ungk
gkan
sangat
menguntungkan
untu
un
tukk membawa
memb
me
mbaw
awaa cahaya
caha
ca
haya kkee da
dala
lam
m in
inte
teri
rior
or.Par
P rti
tissi kaca
untuk
dalam
interior.Partisi
ddapat
apat diberi
dibe
di
b ri penye
ele
lesaian ak
akus
u ti
tikk un
untu
tukk me
mem
mperoleh
penyelesaian
akustik
untuk
memperoleh
privasi tanpa
tanp
npa meng
gha
h langi cahaya. Jika atau ketika privasi
menghalangi
visual juga
jug
ga diperlukan,
diperlukaan, tirai atau kerai yang dapat menutup
kaca

at
tau materi
ial tembus cahaya dapat digunakan.
atau
material

Alternarifny
ya, pa
artisi dapat terbuat dari kaca pada
Alternarifnya,
partisi
ketinggian dii ata
as mata.
atas
6.2.2.2 Akustika
Sebagai wadah kegiatan yang menyuguhkan suasana
rekreatif, maka untuk pengkondisian ruangan khususnya
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

pada ruang-ruang yang membutuhkan perhatian khusus
terhadap tata suara, maka digunakan sistem peredam yang
mempertimbangkan fungsi ruangannya. Sedangkan pada
ruang-ruang
pendukung
ruan
ngg-rruang pendukun
ng lain akustika yang diperhatikan
akustika
adalah dengan menerapkan aku
kustika buatan yang diatur
seolah-olah
seolah-o
olah pengunjung sedang be
berada
era
rada dalam suasana
alam
al
a i atau
attau sedang
sed
edan
a g berada
bera
be
rada
da ddalam
alam zona go
oa.
a Penambahan
alami
goa.
suara-suara
suar
su
a a-suara alami seperti suara
suar
araa angin,
n percikan
percika
kann air, suara
burung,
membuat
menjadi
buru
bu
rung, serangga yang ak
akan
an membu
buat
at ssuasana
uasana m
enjadi
hidup dan terasa benar-benar bberada
e adaa di alam
er
ala
l m bebas.
bebas.
Ruangan yang membutuhkan akustika
akust
stik
i a se
epe
perti ruang
ruaang
seperti
pameran, ruang baca dan ruang audiovisua
al.
audiovisual.
6.2.2.3 Pengkondisian Udara
Sistem pengkondisian udara menggunak
kan 2 je
eniss
menggunakan
jenis
yaitu penghawaanalami dan Penghawaan buatan.
Pe
ala
ami
Penghawaan
alami
Me
Menggu
gunnakkan ventilasi melalui lubang pada
pad
adaa
Menggunakan
dan jendela yang ada. Agar pergantia
an udara
udar
ud
ara
dinding dan
pergantian
ba maka lubang
ng ddan
an ddinding
indi
in
ding
ng ddibuat
ibua
ib
uatt si
sila
lang
ng ddan
an
baik
silang
diussah
ahak
akan
an ttidak
idak lurus
id
us sehingga
seh
ehin
ingga penyebaran
penyebar
aran
an uudara
dara
diusahakan
alam
ami dapat merata.
me
Penggu
guna
n an
nya pada
pad
adaa ruang-ruang
ruuan
ang-ruang
alami
Penggunaanya
g membu
butuhkan sirkulasi udara alami
yang
membutuhkan

guna

pem
menuhan kenyamananannya, misalnya pada ruang
pemenuhan
ruan
ng berkum
mpul dan ruang interaksi.
ruang
berkumpul
Conditio
Co
oner/AC
r
Air Conditioner/AC
(penghawaan buatan)
Sistem A
C yang dipergunakan pada bangunan yaitu
AC
AC unit sistem pada ruangan-ruangan kecil dan AC
central sistem untuk keperluan ruang secara luas dan
menyeluruh dan AC split pada ruang yang membutuhkan
kenyamanan khusus dan ruangan yang memungkinkan
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

suhu ruangannya tetap stabil. Penggunaanya adalah pada
ruang pameran, ruang baca, dan ruang audiovisual yang
membuthkan kestabilan suhu rauangan guna melindungi
barang
bara
ang kkoleksi.
oleksi.
6.2.3

Konseps
Ko
Kon
nseps Utilitas
6.2.3.1
Jaringan
Air
Bersih
1 Ja
Jari
ring
n an A
irr B
erssih
er
h
Jaringan
bersih
Ja
Jari
ringan air ber
sih
ih diperoleh
dipe
di
peroleh dengan
deeng
ngan
an mempergunakan
mempeerg
rgunakan
mempergunakan
sumber
sumur pompa dansebagian me
emp
mpergu
una
n ka
kann sumb
ber
e air
PDAM yang kemudian disalurkanmenggunakan
disalurkanm
men
enggun
unak
akan
an pipaa ke
cafe,
km/wc,dll.
bagian yang membutuhkan seperti dapurr cafe
fe,, km
km/wc,dl
dll.
l
Adapun pola pendistribusian saluran air be
bersih kkee se
ssetiap
tiap
p
jaringan
primer,
bagiannyadilakukan dengan sistem jarin
nga
g n pr
prim
imerr,
sekunder dan tersierAdapun bagian-bagian sistem aair
ir
bersih yang ada antara lain:

x Sumber air sumur pompa dan PDAM

x Po
Pomp
Pompa
mpaa distribusi
d stribu
di
usi air
air sebagai
seb
ebag
agai
ai alat
ala
latt pemindah air ddari
arii
ar
tempat

pengolahan,
pen
engolahan,

penyimpanan

dan

jaringan
jar
arin
inga
gan

distribusi

Jaringan
berfungsi
menyalurkan
x Ja
Jari
ring
ngan
an ddistribusi
istr
trib
ibus
usii ya
yang
ng ber
erfu
fung
ngsi
si uuntuk
ntuk
nt
uk m
en
nya
yalu
lurkan
titik
titik
air da
dari bak
ak ppenyimpanan
enyim
mpanan kkee ti
iti
tikk ti
titi
tikk seperti
sepe
se
pert
rtii keran
ke
air,
dsb.

x Pipa ttransmisi
ransmisi yang
yang berfungsi menghubungkan bak
penamp
mpung air dengan fasilitas pengolahan dan
penampung
distribusi
si

x Bak penyim
impa
panan untuk menyimpan cadangan air pada
penyimpanan
waktu yang dibutuhkan.
dibutuhkan

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

6.2.3.2 Jaringan Air Kotor
Pemisahan sistem pembuangan air bekas dan kotoran,
untuk airkotor
airk
ai
rkot
otor dditampung
itam
it
ampu
pung dan dialirkan ke STP (sawage
treatment plan) setelah itu dialirkan
tr
dial
di
a irkan ke sumur peresapan.
Sedangkan air bekas pakai setela
ah dipisahkan kemudian
setelah
dialiri ke
ke STP
STP
T sebelum
seb
ebel
elum
um dialirkan ke sumur
sum
mur peresapan dan
rriol
iol
ol kota.
Pada ruangan sseperti
Pada
eper
ep
erti dapur, te
temp
mpat cuci,
i lavatory
tempat
digunakan shaft untuk menyalurkan
menyalur
urka
k n airr ya
yang
ng yang di
dibu
b ang
dibuang
secara vertikal. Kemudian pada titik
ik terte
ent
ntuu ya
yang ttelah
e ah
el
tertentu
ditentukan pada bangunan dilengkapi dengan
deeng
n an
n bak
bak kontrol,
kontrool,
saptictank, sumur peresapan, saluran draina
asi
s air hujan.
huj
ujan.
drainasi
6.2.3.3 Jaringan Listrik
Sumber

energi

listrik

yang

digunakan
digunak
kan

untuk
untuk
k

mencukupi kebutuhan dan mensuplasi energy
ene
nerg
rgyy untu
tukk
untuk
Museum
Mu
Muse
seum
um Karst
Kar
a st di Gunungkidulberasal
Gun
nun
ungk
gkid
idul
ulbe
bera
rasa
sall dari:
d ri:
da
PLN
Sumber tenaga berasal dari PLN yangg kemudian
kemu
ke
mudi
dian
disalurkan
distribution
di
disa
salu
lurk
rkan kkee ma
main
in di
dist
stri
ribu
buti
tion
on panel
pan
anel
ell ((DP)
DP)) unit
DP
elektrikal
servis
el
elek
e trik
kal di
di ruang
ruuan
ang se
erv
rvis
is kemudian
kem
emud
udian di alirkan
ali
lirk
rkan ke
setiap
p distribu
bution panel (DP) ses
esua
uaii ke
keb
butuhannya.
distribution
sesuai
kebutuhannya.
Sum
mber tenagaa listrik mandiri
Sumber
Ten
naga listrikk dihasilkan dari generator set yang
Tenaga
memp
mprodukssi listrik tegangan tinggi. Tenaga listrik
memproduksi
tadi kemudian
kemud
udian dialirkan ke unit electrikal untuk
kemudian
n dialirkan ke distribution panell sesuai
kebutuhannya, yaitu:
Tenaga diesel / Genset

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

Generator ini prinsip kerjanya dengan menggunakan
tenagapenggerak dan mesin diesel dengan bahan
bakar solar

ribu
busi jaringan listrik
Gambar 6. . Sistem distri
distribusi

66.2.3.4
.2.3.4 Jaringan Komunikasi
sistem
Area yang memerlukan penggunaan
penggunaaan si
sist
tem dan
n
peralatan komunikasi adalah area penerimaan
penerim
maa
a n dan
dan area
kegiatan yang terpisah dari zona kegiatan mus
useum
m sepe
ert
rti
museum
seperti
taman dan zona servis . Sistem dan peralatan komunik
ikassi
komunikasi
dipergunakan untuk menyampaikan informasi
inform
masi kepada
kepada
da
pengun
nju
jung
n serta
pengunjung

m
enyampai
aika
kan pengum
muman dan
dan
menyampaikan
pengumuman

panggilan.
Sistem yang dipergunakan adalah sistem tterpusat.
erpu
er
pusa
sat.
Pada ssistem
Pada
iste
is
t m ini, terdapat
ter
erda
dapa
patt satu
satu ruang
rua
uang
ng ooperator
perato
pe
or pe
pera
ralaatan
peralatan
kkomunikasi.
omunikasi
si. Da
Dala
lam
m ruangg oper
rat
ator
or inilah kendal
alii pe
per
ralatan
Dalam
operator
kendali
peralatan
komunika
asi
s dipusatkan.
dipusat
atkkan. Penempa
pata
tan loudspeaker
loudsp
dspea
eakker pada
komunikasi
Penempatan
titik-titik tertentu
tertentu ag
gar dapatmendistribusikan bunyi secara
agar
merata. A
rea yang m
emerlukan penempatan loudspeaker
Area
memerlukan
adalah:
ng dikunjungi pengunjung Museum
- Areaa yang
- Area pparkir
arkir pengunjung Museum
ar
- Area sirkulasi pengunjung Museum
- Area terbuka dan taman
- Ruang pemutaran film, dan Perpustakaan.

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

6.2.3.5 Penangkal Petir
Penangkal petir berfungsi menghindarkan bangunan
dari

sambaran

petir

dengan

cara

menghubungkan

kelebihan
kele
ebi
biha
han muatan listrik
ik ppositif
ositif ke arde (negatif) di bawah
permukaan tanah. Penangkal
al ppetir
etir dibuat sedemikian
sehingga
ga efisien dalam pemasangann maupun pemakaian
ba
bahan.
P
ada um
ad
umum
mny
nyaa ke
keti
ting
n gian penangkal
penangk
gkal petir kurang
Pada
umumnya
ketinggian
lebih
le
lebi
bih 2 meter (untuk tall
ll building).
bui
uilldingg).
) Tidak
k eefisien
fisien bila
penangkal
menambah
pennangkal petir terlalu tinggi,
pe
ting
ti
nggi
g , sebab
seba
babb harus
ha
me
enambah
dimensi tiangpetir supaya tidak patah
oleh
pa
oleh tiupan
tiu
iupan angin
a gin
an
yang besar.
Sistem pemasangan:
-Seluruh bangunan harus terlindungi
cm pada
pad
adaa
- Dipasang tiang dengan ketinggian 60 cm
ng dilapisii
puncak-puncak bangunan dan ujung tiang
emas 24 karat.
kondukto
torr (tembaga
(tem
(t
emba
b ga atau kungingan
kungin
nga
gan 10
- Kawat konduktor
mm) dihubungkan
d hubu
di
bung
ngka
kan ke
ke arde (tanah) dengan dipegang
dipeg
gan
angg
mm)
(j
40 cm) pada dinding.
suppor (jarak

6.22.33.66 Fi
Fire
re P
rote
tect
ctio
ionn
6.2.3.6
Protection
Muse
seum Karst
K rstt di
Ka
di Gunungkidul
Gunung
gki
kidull merupakan
meru
me
rupa
paka
kann bangunan
ba
Museum
yang

mew
ewadahi
mewadahi

diperhatik
kan
diperhatikan

untuk
k

kegiatan
utilitas

public

sehingga

penanggulangan

perlu
bahaya

kebakarann pada ban
ngunan, oleh karena itu perlu dilengkapi
bangunan,
dengan:
- Korido
dor ddengan
engan lebar minimum 1,8 m
Koridor
rat jika bang
nan berlantai ban
ak
- Tangga dar
darurat
bangunan
banyak.
Jarak yang efektif untuk dicapai dari setiap titik
maksimum 25 m, lebar tangga minimum 1,2 m.
Dilengkapi blower, dan dilengkapi pintu yang
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

memiliki indeks tahan api kurang lebih 2 jam
dengan lebar minimum 90 m.
- Ekemen konstruksi bangunan seperti dinding,
kolom, lantai haru
harus
ko
russ memiliki ketahanan terhadap api
kebakaran
- Bangunan
B ngunan dilengkapi dengann penerangan
Ba
penerangan darurat
sepe
p rt
rti su
sumb
m er
e ten
enag
a a batrei, lampu
lamp
la
m u penunjuk
seperti
sumber
tenaga
pintu
keluar,
penerangan pada pi
int
n u ke
keluar
r, tangga ddarurat
arurat dan
mencegah
terjadinya
koridor. Sementaraa uuntuk
ntuk m
ence
en
cegah te
terj
r adinya
bahaya kebakaran diperlukann alat sseperti:
eper
ep
ertii:
Hydrant
ile
letaka
kann ddii setia
ap
Hydrant box di bagian luar bangunan di
diletakan
setiap
sudut-sudut yang mudah dilihat dan diakses.
Fire extinguisher
beb
berapa sudut
suudu
dut
Portable Fire Extinguisher diletakan pada beberapa
as, dan
dan di
di
ruang-ruang utama, ruang-ruang yang lua
luas,
sepa
se
panj
njan
a g jalur sirkulas
si.
sepanjang
sirkulasi.
Spri
Sp
rink
nkle
l r
Sprinkler
dileta
takan pada hampir keseluruhan ruang
ruan
ng pada
padda
pa
Sprinkler diletakan
bang
gunan. Melepasakan air dan memada
amk
mkaan aapi
pi aagar
gar
bangunan.
memadamkan
tida
ti
dakk meluas,
melu
me
luas
as,, dilengkapi
dile
di
leng
ngka
kapii dengan
den
enga
gann out
out le
lett dan
dan sp
spri
rinnkler
tidak
sprinkler
hhead,
ead, ya
ang
n pad
da suhu
hu (135 – 16
1600 °F
F = 557°C
7°C

C - 71°C)
71°C
71
°C) secara
yang
pada
otomatis akan
akan terbuka.
terbbuk
u a. Deflektor, bekerja pada 143°F atau
sama dengan
den
ngan 62°C kkee atas. Ada dua macam sprinkler:
Firee alarm
Fire Alarm
m, seba
agai alat untuk menyebarluaskan tanda
Alarm,
sebagai
bahaya ke se
eluruh bangunan. Fire Alarm dengan
seluruh
t t ) han
pendeteksi panas (h
(heatt ddetector)
hanyaa diletakan pada
ruang-ruang tertentu, seperti dapur, pada kantin, dan area
parkir karena aktivitas pada ruang tersebut memungkinkan
timbulnya asap. Sedangkan pada ruang-ruang lain pada
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

bangunan,

penerapan

fire

alarmnya

menggunakan

pendeteksi panas (heat detector) dan pendeteksi asap
(smoke detector) sekaligus.

6.2.3.77 Sistem
Sistem Keamanan
Museum
Muuseum kart merupakan museum
museeum
u dengan koleksi
ba
yyang
angg me
an
memb
m ut
u uh
uhka
kann pengamanan, ol
ooleh
eh karena itu
barang
membutuhkan
system
mengamankan
syst
sy
s em keamanan untukk me
mengaman
a kan mu
museum dan
bangunnya
dengan
banngunnya adalah denga
ba
gann system
m ppenjagaan
enjagaan dengan
en
penambahan system kamera cct
cctv
ctv pada
paada ssetiap
e iap sudut
et
s dut
su
p ngam
pe
aman
anan exstra.
exstr
t a.
bangunan dan area yang dirasa butuh pengamanan
dengaan ruang
ruuan
angg kontrol
kontrool
Oleh karena itu dibutukan pos jaga dengan
system keamanaan dan penjagaannya.
6.2.3.8 Pembuangan Sampah
blik dengan
denggann
Museum karst merupakan bangunan pub
publik
h kare
ena itu
u
tipe pengunjung yang mencari kesenangan, oleh
karena
samp
sa
mpah
ah yang dihasilkan
an yang
yan
angg merupakan sampah
saamp
mpah bekas
bek
kas
sampah
da bekas
beka
be
kass penggunaan barang-barang yyang
angg
an
kemasann dan
peng
pe
n unjung. oleh karena itu perlu dip
pik
ikir
irka
kan
dibawa oleh pengunjung.
dipikirkan
Peng
gelolaan yang dilakukan dalam menan
anggani ssampah
amppah
am
Pengelolaan
menangani
seja
se
jakk ditimbulkan
diti
di
timb
mbul
ulka
kann sampai
sa ai dengan
den
enga
gann pembuangan
pemb
pe
mbua
uang
gan aakhir.
khir.
sejak
a is bbesar,
ar
esar, ke
kegiatan ddii da
dalam
m pe
peng
ngel
elol
olaa
aann sampah
Secara ggaris
pengelolaan
pengend
dalian timbulan sampah, pengumpulan
meliputi pengendalian
sampah,

transfer

dan

transport,

pengolahan

dan

pembuang
gan akhir (Kartikawan,
(Kartikawan, 2007) sebagai berikut :
pembuangan
ulan sampah
sam
mpah (solid waste generated)
1. Penimbul
Penimbulan
nyaa dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
Dari definisin
definisinya
it tidak diproduksi,
diprod ksi tetapi ditimb
lkan (solid
sampah itu
ditimbulkan
waste is generated, not produced). Oleh karena itu dalam
menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah
pelaku dan jenis dan kegiatannya.
Idealnya, untuk mengetahui besarnya timbulan sampah
yang
ng tterjadi,
erjadi, harus dilakukan
dila
di
laku
kukan dengan suatu studi. Tetapi
untuk keperluan praktis, telah
ah ditetapkan suatu standar
yang disusun
dis
isusun oleh Departemen Pekerjaan
Pek
ker
erja
j an Umum. Salah
satu
sa
t nya adalah
adal
ad
alah
ah SK
SK SNI
SNI S-04S-04
S04- 1993-03 tent
ntang Spesifikasi
satunya
tentang
timbulan
timb
ti
m ulan sampah untuk kota
kota kecil
il dan kota
kot
o a sedang.
Dimana
timbulan
Dim
Di
mana besarnya timb
ulan
lan sampah
sampaah untuk
untu
un
tuk kotaa sedang
liter/orang/hari
0,7-0,8
adalah sebesar 2,75-3,25 liter/o
/ora
r ng/h
/har
arii atau
at
0,7
,7-0,8
kg/orang/hari.
2. Penanganan di tempat (on site handling))
Penanganan sampah pada sumbernya aadalah
dalaah se
semuaa
perlakuan terhadap sampah yang dilakuk
kan ssebelum
ebeelum
eb
m
dilakukan
sampah di tempatkan di tempat pembuangan. K
egiatan
n in
ni
Kegiatan
ini
bertolak dari kondisi di mana suatu material yang ssudah
udahh
dibu
di
buan
angg atau tidak dibut
utuh
uhka
kan,
n, seringkali masi
sihh memili
liki
ki
dibuang
dibutuhkan,
masih
memiliki
nilaii ekonomis.
ekon
ek
onom
omis. Pe
Pena
nanganan sampah ditempat, da
dapa
pat
Penanganan
dapat
memberikan

pengaruh

yang

signifikan

teerh
rhad
adaap
terhadap

p nanganan sampah pada tahap
pe
p selanjutnya
ya..
penanganan
selanjutnya.
Kegi
Ke
giatan
tan ppada
adaa ta
ad
taha
hap in
inii be
berv
rvar
aria
iasi
si m
enurrut jjenis
enis
Kegiatan
tahap
bervariasi
menurut
sampah
hny
nya meliputii pemilahan
pemilah
han (shorting),
(sh
shor
orti
ting
ng),
), ppemanfaatan
emaanfaatan
em
sampahnya
kembali (r
(re
euse) dan
da daur ulang (recycle). Tujuan utama
(reuse)
dan kegia
atan di tahapp ini adalah untuk mereduksi besarnya
kegiatan
timbulan sampah
sampah (reduce)
(rreduce)
3. Pengumpu
pulan (c
collecting)
Pengumpulan
(collecting)
Adalah kegiatan
kegiaataan pengumpulan sampah dan sumbernya
men
j ke lokasi TPS.
TPS Umunmya
Um nm a dilakukan
dilak kan dengan
menuju
menggunakan gerobak dorong dan rumah-rumah menuju
ke lokasi TPS.
4. Pengangkutan (transfer and transport)
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

Adalah kegiatan pemindahan sampah dan TPS menuju
lokasi pembuangan pengolahan sampah atau lokasi
pembuangan akhir.
Pengolahan
(treatment)
5. Pe
eng
ngolahan (treatmen
ent)
t)
komposisinya,
Bergantung dari jenis dan ko
omp
mposisinya, sampah dapat
diolah. Berbagai
B rbagai alternatif yang tersedi
Be
tersedia
dia dalam pengolahan
samp
sa
m ah, di antaranya
ant
ntar
aran
nyaa adalah
ada
dala
lahh :
sampah,
Transformasi
meliputi
aa.. T
ransformasi fisik, m
elip
el
iput
u i pemisahan
peemisahan komponen
sampah
sam
sa
mpah (shorting) dan pemadatan
pema
pe
m datann (compacting),
(com
(c
ompacting)
g), yang
tujuannya

adalah

mempermudah
mempermud
dah

ppenyimpanan
enyi
en
yimp
mpanan

dan

pengangkutan.
b. Pembakaran (incinerate), merupakan tek
eknikk pe
peng
ngolahan
an
teknik
pengolahan
sampah yang dapat mengubah sampah me
menjad
adi be
bentuk
k
menjadi
gas, sehingga volumenya dapat berkurang hingga
hing
ngga 90-95%.
900-995%.
%
Meski merupakan teknik yang efektif, te
etapi buk
kann
tetapi
bukan
merupakan teknik yang dianjurkan. Hal ini diseba
babkan
n
disebabkan
kare
ka
rena
na
karena

teknik

terseb
ebut
ut
tersebut

sangat
sangat

berpoten
ensi
si
berpotensi

unt
tuk
untuk

(composting), Kompos

ada
dala
lah
adalah

me
nimb
imbul
ulka
kann pencemaran
penc
ncem
emaran udara.
menimbulkan
c. Pembuatan

kompos

p pu
pu
p k alami (organik) ya
yyang
ng
g terbuat dari ba
baha
han - ba
bah
han
pupuk
bahan
bahan
hija
hi
jauan dan
dan ba
baha
hann or
orga
ganik
ik la
lain
in yyang
angg se
an
seng
ngaj
ajaa dditambahkan
itaamb
mbah
ahkan
hijauan
bahan
organik
sengaja
untuk me
mempercepat proses
proses pembusukan,
pem
mbu
b suuka
kan,
n, m
isal
is
alny
nyaa kotoran
misalnya
ternak atau
u bila dipandang
dip
ipandang perlu, bisa ditambahkan pupuk
buatan pabrik,
pabrik, sep
perti urea. Berbeda dengan proses
seperti
pengolaha
an sampa
ah yang lainnya, maka pada proses
pengolahan
sampah
pembuatan komp
pos baik bahan baku, tempat pembuatan
kompos
maupun caraa pe
pembuatan dapat dilakukan oleh siapapun
dan dimanap
n
dimanapun.
d. Energy recovery, yaitu tranformasi sampah menjadi
energi, baik energi panas maupun energi listrik. Metode
ini telah banyak dikembangkan di Negara-negara maju
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

yaitu pada instalasi yang cukup besar dengan kapasitas ±
300 ton/hari dapat dilengkapi dengan pembangkit listrik
sehingga energi listrik (± 96.000 MWH/tahun) yang
dihasilkan
diha
asi
silk
lkan dapat dimanfaatkan
dim
man
anfaatkan untuk menekan biaya
proses pengelolaan.
6. Pemb
Pembuangan
buangan akhir
Pa
rins
n ip
ipny
ya, ppembuangan
embu
em
buan
a gan akhir sampah harus
Pada pprinsipnya,
memenuhi
mem
me
menuhi

syarat-syarat

kesehatan
kes
esehatan
an

dan

kelestarian

lingkungan.
yang
ling
li
ngkkungan. Teknik yan
ng saat iini
ni ddilakukan
ilakukan
il
n adalah
dengan open dumping, di mana sampah
saamp
m ah
h yang
yan
angg ada
ad hanya
hany
nya di
tempatkan di tempat tertentu, hinggaa kapas
asit
itas
asnya tid
dak
kapasitasnya
tidak
lagi memenuhi. Teknik ini sangat berpotensi
ber
e pote
tens
nsii untukk
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan.
lingkungan
n. Teknik
Teekn
knik
ik yang
yangg
direkomendasikan adalah dengan sanitary landf
dfil
ill.
l D
landfill.
Dii
mana pada lokasi TPA dilakukan kegiat
tan-kegiat
atan
n
kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mengolah timbunan sampah.
Sist
Si
stem
em Transportasi
Transportasi
6.2.3.9 Sistem
P
ada
da
Pada

bbangunan
angu
una
nann

museum

adda
ada

beberapa

sist
stem
em
sistem

transportasi yang
yan
ang digunakan untuk memperlancar kkegiatan
egia
eg
iata
tan
opr
p asional dan kegiatan kunju
j ngan ppada
adaa mu
ad
muse
seuum,
oprasional
kunjungan
museum,
di
dian
anttara
rany
nya:
a:
diantaranya:
Tran
nsp
s ortasi horisontal
hor
oriisontal me
meru
r paaka
kann ja
jalu
lurr pe
per
rgerakan
Transportasi
merupakan
jalur
pergerakan
yang terjadi
di di dalam
dalaam maupun di luar ruangan
melip
puti berikut ini:
meliputi
Di dalam bangunan:
ban
angunan: selasar, koridor, hall
Di
u r bangunan:
ua
ba
jalur pejalan kaki, sirkulasi
Di lluar
kendaraaan, ar
rea parkir.
area
- Tangga berfungsi untuk akses naik dan turun
(transportasi vertikal) pada bangunan museum, dimana
semua kegiatan termasuk sirkulasi dan transportasi dapat
dilakukan melaluai tangga. selaiin itu tangga juga menjadi
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

hal

yang

penting

dalam

sistem

keamanan

yaitu

penggunaannya pada transportasi dan akses evakuasi pada
bangunan.
Travelator
- Es
Escalator dan Tr
Trav
avelator adalah sistem transportasi
gedung
vertikal didalam bangunan ge
edu
dung untuk memindahkan
orang/ bbarang
arang dari satu lantai kkee satu lantai yang
berikutn
be
nya
ya. Es
Esca
cala
lato
or di
dipr
prio
i ritaskan unt
ntuk
u transportasi
berikutnya.
Escalator
diprioritaskan
untuk
bawaan
oorang
ran
a g dengan barang bawa
w an yang
g dijinjingg sedangkan
Travelator
transportasi
Traavelator untuk transport
Tr
rtas
asi orangg dengan
deng
de
ngan barang
baran
ang yang
Escalator
Travelator
didalam trolley. Pemilihan Esc
cal
a atorr ddan
an Trave
velator
ditentukan oleh besarnya kapasitas yang
yan
ng diinginkan
diin
i gi
gink
nkan karena
karen
e a
kecepatannya sudah tertentu, sedangkan
n fak
kto
torr lainny
ya
faktor
lainnya
yang juga harus dipertimbangkan adalah hall sebgai
sebga
gai berikut
beri
be
r kutt
:
a.

Sudut

kemiringan,

lebih

didasar
arkan
didasarkan

pa a
pada

keterbatasan perencanaan dan kenyamanan.
b. Tinggi antar la
lant
ntai
ai,, lebih didasarkan
didasaark
rkan pada
pad
adaa
lantai,
keputusa
sann perencanaan
perenccan
pe
anaa
aan
keputusan
c. Sistem
m operasi, memungkinkan elevator
or bbisa
issa
dige
g rakan dengan arah keatas atau kebawah.
h.
digerakan
66.2.4
.22.44

Ko
Kons
nsep
ep St
Stru
rukt
ktur
ur
Konsep
Struktur
Strruktur ppada
St
a a ba
ad
bbangunan
ngun
nan berfu
fung
ngsi m
embe
em
beri
rika
kann bentuk,
Struktur
berfungsi
memberikan
bang
ngunan dan memberikan perlindungan dan
memperkokoh bangunan
nan. Sistem
m struktur harus memiliki persyaratan
keamanan bangun
bangunan.
an dan ber
rbagai pertimbangan lainnya. Beberapa
keawetan, kekuatan
berbagai
m dalam
m penentuan struktur yang akan dipakai
pertimbangan umum
antara lain:
kt r terhadap berbagai faktor pembebanan
- Keamanan str
struktur
- Fleksibilitas bangunan yang terkait dengan kualitas visual di dalam
ruang.

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

- Tingkat ketahanan struktur terhadap panas, misal pada saat
kebakaran.
- Wujud penampilan visual sesuai yang diinginkan.

Gambar 6 . Sistem Struktur Rigit Fram
me
Frame

Rigid frame merupakan grid persegi teratur yyang
ang te
erd
rdiiri darii
terdiri
balok horisontal dan kolom vertikal yang dihubungkann secara
secar
a a kaku.
k ku.
ka
Menurut peletakkannya rangka rigid dibagi menjadi :
3.

Parallel Cross Frame (rangka melintang sejajar)

4.

Two Way Cross Frame (rangka melintang 2 arah)
arah
h)
M
useu
us
eum
m Karst
Kaars
rst meru
upa
pakaan ba
bang
ngun
unan
an ppublik
u lik yang tampi
ub
pilaan
Museum
merupakan
bangunan
tampilan

dan bentuk yang menarik,
menaari
rik,
k, oleh sebab itu dengan memperhitun
ungk
gkaan
memperhitungkan
berbagai pertimbangan di atas, maka jenis struktur yangg di
digu
guna
naka
k n
digunakan
ad
adal
alah
ah ssistem
iste
is
tem
m st
stru
rukt
ktur
u rig
gid fframe,
rame
ra
me,, se
sehi
hing
ngga
ga ddapat
apat
ap
at ddicapai
icap
ic
apai
ai bbentuk
entuk
en
adalah
struktur
rigid
sehingga
ma
mass
ssaa yang
yang simetris.
sim
imet
e ris.
massa

c.

Super struk
ktur
struktur

x Struktur rangka:
rangka: m
enggunakan prinsip kolom balok.
menggunakan

Pemakaian struktur inipadaa bangunan dikarenakan nilai efisiensi
yang ada.

x Struktur dinding
ng pemikul: digunakan pada ruang yang

berukuran bentanganlebar terutama untuk ruang indoor, karena lebar
bentangan dan dayadukung yang dihasilkan. Struktur ini juga
mempunyai nilai estetis.
|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

d.

Sub struktur

x Sistem struktur yang menerima beban dari struktur atas dan

mengalirkannya ke tanah. Jenis substruktur yang digunakan :

- Pondasi Telapak ((footpla
te)
(footplate)
fungsinyaa untuk menyalurkan beban ba
bang
ngunan berlantai 1 –
bangunan
5 me
m
nuju
u ketanah
ket
etan
anah
ah dengan
den
enga
gann daya
da dukung ya
ang
n cukup baik,
menuju
yang
pada kondisi tanah yang ti
pada
tida
dakk rata. Penggunaan
Penggunaaan
a pondasi
tidak
tela
lappak sangat cocok untukk pengaplikasian
pen
e gaplik
kas
asia
iann pada bangunan
ban
a gunan
telapak
berbentang lebar untuk menampung
menampu
pung dan
dan menyalurkan
menyalu
lurkan
beban-beban yang ada.
Gambar 6. . Pondasi telapak

- Pondasi Jalur
Pondasi
baik,
kondisi
Po
Pond
ndas
asii in
inii digunakan
d gu
di
guna
naka
kann pada
pada tanah
tan
anah
ah yyang
angg ba
an
baik
ik,, ko
kon
ndisi
Pondasi
st
standar.
Pondasi
si yangg berfungsi
berfungs
be
gsii untuk
untu
tukk menyalurkan
meny
me
nyal
alur
urka
kann beban
dari dinding
ng bangunan
bangu
gunan dan digunakan
digunakkan pada
padda bangunan
berlantai satu. Penerapan
Peneerapan pondasi jalur dipakai pada
bangunan-b
bangunan sederhana seperti pada bangunan
bangunan-bangunan
foodcourt da
an souve
enir shop.
dan
souvenir
Gambar
Ga
ambar 6. . Pondasi Jalur

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

- Pondasi Sumuran
Pondasi ini digunakan pada bagian tanah yang cukup keras,
galian tanah minim dan lapisan tanah yang tidak rata
dengan
mencapai
deng
gan kkedalaman
edalaman bisa me
menc
n apai lebih dari 2m.
dan penerapan struktur
Pe
Pengaplikasian
str
truk
uktur pada Museum Karst
di Gunungkidul adalah dengan penggunanann super struktur dan
struktur.
Super
struktur
merupakan
sub st
stru
rukt
ktur
u . Supe
perr st
stru
rukt
k ur
u m
e up
er
upak
akan struktur ba
bangunan di atas
meletakkan
lantai yang
yan
angg membentuk kerangka ddalam
alam
al
a mel
e etakkan ko
kkomponenmponenmeneruskan
ko
komponen
en bangunan,
bangunan, menerima serta
sert
rtaa meneru
usk
skan
an beban
beban kkestruktur
estruktur
bangunan
rangka
sebagai
bang
ngunan di dalam tanah. Struktur rang
gka
k seb
ebag
agai
ai pperwujudan
erwuuju
judan
Prinsipnya
pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan.
keko
kokoha
h n. P
rinsipnnya
terdiri atas kolom dan balok.
Beban vertikal disalurkan ke tanah keras/pondasi
keras/pondaasi ooleh
lehh kolom
le
ko m
bangunan, sedangkan balok berfungsi sebagai pemegan
ng dan
an m
edia
ia
pemegang
media
penyalur gaya horizontal pada kolom dan pondasi. Pemakai
aian
n
Pemakaian
struktur rangka lebih dominan digunakan pada bangu
unan, sselain
elainn
bangunan,
efisien,
f
, jjuga
ugaa me
ug
mendukung nilai es
ste
teti
tika
ka..
estetika.

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

DAFTAR ISI
BAB ) .....................................................................................................................................................

PENDA(ULUAN...............................................................................................................................
.

.
.
.
.

.

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .
. .

. .

Latar Belakang ...............................................................................................................
...................................................................................................................
Latar Belakang
Beela
lak
kang Pengadaan Proyek .............................................................
...............................................................

Latar
Lata
tar Belakang Permasalahan ......................................................................
.......................................................................

Rumusan
Ru
umusan Masalah .....................................................................................................
.....................................................................................................................
Tujuan
T
ujuan dan
n Sasaran
Sasar
aran ..................................................................................................
............................................................................................................
Tujuan
Tu
Tuju
j an ....................................................................................................................
..................................................................................................................................

Sasaran
Sa
Sas
saran
n ..................................................................................................................
..........................................................................................................................

Lingkup
Li
Lin
ngkup
p Studi
Studi ..............................................................................................................
..................................................................................................................
Materi
Materi Studi ........................................................................................................
.............................................................................................................

Pendekatan Studi .............................................................................................
.....................................................................................................

Metode Studi ................................................................................................................
........................................................................................................................
Metode Pengumpulan Data .........................................................................
..............................................................................
Metode Analisis Data ......................................................................................

Metode Penarikan Kesimpulan .................................................................
..................................................................

...............................................................................................
Sistematika Penulisan .............................................................................................

BAB )) .................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................................
T)NJAUAN
T NJAUAN UMUM MUSEUM KARST
T)
ST ...................................................................................
.....................................................................................
.

. .

. .

. .

. .

. .
. .

. .

. .

.

. .

. .

. .

. .

Museum..........................................................................................................................
.............................................................................................................................
Pengertian
Peng
Pe
nger
erti
tian
an Museum
Mus
useu
eum
m ........................................................................................
.....................................................................................................

Sejarah
Sejara
rah
h ...................................................................................................................
..............................................................................................................................

Fungsi
Fung
Fu
ngsi
si Museum
Museum .................................................................................................
......................................................................................................

Tugas Museum...................................................................................................
Museum.....................................................................................................
Struktur Organisasi Museum
Museum......................................................................
m ......................................................................

Jenis Museum .....................................................................................................
.......................................................................................................

Pengguna Museum ..........................................................................................
............................................................................................
Persyaratan Berdiriny
Berdirinya
Museum
ya M
useum .............................................................

Koleksi Museum................................................................................................
Jenis Pameran................................................................................................

Karst ................................................................................................................................
Pengertian Karst ...............................................................................................

Karakteristik Bentuk Lahan Karst ............................................................

|Page

M useum Karst
di Gunungkidul

. .

. .

. .

. .

Klasifikasi Karst ................................................................................................

Ekosistem Karst ................................................................................................

Manfaat Kawasan Karst .................................................................................

Daerah Karst
Kars
rstt ..................................................................
..
Permasalahan d
dii Da

K(USUS
BAB ))) T)NJAUAN K(U
(USSUS MUSEUM KARST ...............................................................
.................................................................
.

.

. .

Gambarran Umum Kabupaten Gunungkidul .................................................
..................................................
Gambaran
Kondisi Geografi ..........
...............................................................................................
...............................................................................................

Tinjauan Site
Sit
itee ................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tinjauan

BAB
...............................................................................................................................................
B )V
)V ..............
. ........................................................................................................................................

T)N
T)
T)NJAUAN
NJAUAN
N PUSTAKA
PUS
USTA
T KA
A DAN
DAN LANDASAN TEOR)T)KAL
AL .................................................
......................................................
.

. .
. .

. .

. .
.

.

. .
. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

Pr
Prin
i sipp-P
Prinsip Perancangan Museum ...........................................................
.................................................................
Prinsip-Prinsip
Gubahan
G
ubahan Massa Museum ..............................................................................
...................................................................................
Struktur/organisasi Ruang..................................................
. .................................
Ruang ..........................................................................
...............................................................................
Suprasegmen Arsitektur
Arsitektur........................................................................
..........

Bangu
gunan
n .........
..........
Elemen Pembatas, Pengisi, dan Pelingkup Pada Bangunan
Penataan Ruang Dalam .................................................................................

Sirkulasi ................................................................................................................
.................................................................................................................

Transformasi.....................................................................................................
Teori Transformasi...................................................................................................
Pengertian
Peng
Pe
nger
erti
tian
an Transformasi..............................................................................
Tra
ransfo
form
r asi.......................................................................................................

transf
sforrma
m si ....................................................................
.....................................................................
Saluran-saluran transformasi
Kaitan Moda Dan Saluran Transformasi ...............................................
.................................................

Tampilan
Tamp
Ta
mpil
ilan Visual
Vis
isua
uall ................................................................................................
.............................................................................................................

Kons
Ko
nsep Desain
n .........................................................................................
....................