2
tinggal di Banjar gambih , yaitu Keluarga I Wayan Tomblos. Adapun identitas keluarga dampingan penulis adalah sebagai berikut.
No. Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1.
I Wayan Tomblos
Kawin 40 Tahun
SMP Petani
Kepala Keluarga
Suami 2.
Ni Nyoman
Sutini Kawin
36 Tahun SD
Petani Istri
3. Ni Wayan
sri wedari
Belum Kawin
16 Tahun SMA
Pelajar Anak
4. Kadek
Wardika Belum
Kawin 11 Tahun
SD Pelajar
Anak
Keluarga I Wayan Tomblos atau yang lebih sering disapa Bapak Tomblos, merupakan sebuah keluarga yang termasuk kurang mampu. Keluarga bapak Tomblos menempati lahan
seluas 1,5 are. Dimana pekarangan rumah tersebut dihuni oleh dua KK. Salah satunya adalah Bapak Tomblos
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
A. Sumber Penghasilan
Keluarga bapak Tomblos berpenghasilan Rp 1.500.000,- per bulan yang didapatkan dari hasilnya bertani dan berternak.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
A. Kebutuhan Sehari-hari
Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Bapak Tomblos adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengeluaran sehari-harinya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk pauk, sayur mayur, dan kopi sebesar Rp 25.000,-. Selain biaya untuk konsumsi keluarga, Bapak Tomblos juga harus mengeluarkan biaya
untuk keperluan sekolah sebesar Rp 20.000,-. Adapun biaya listrik yang dihabiskan dalam
3
setiap bulannya mencapai Rp 30.000,-. Selain itu keluarga bapak Tomblos mendapat bantuan raskin setiap bulannya. Adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga
bapak Tomblos dalam sebulan adalah sebagai berikut. Keperluan pokok rumah tangga: Rp 20.000 x 30 hari
= Rp 750.000,- Keperluan sekolah
= Rp 600.000,- Keperluan listrik
= Rp 30.000,- + Rp1.380.000,-
B. Pendidikan
Keluarga Bapak Tomblos saat ini memiliki beban tanggungan pendidikan untuk kedua orang anaknya. Dimana anak pertama dari Bapak Tomblos duduk di bangku SMA.
Sedangkan anak kedua duduk di bangku SD. Sedangkan pendidikan tertinggi yang sudah diselesaikan oleh Bapak Tomblos yakni SMP. Sementara istrinya hanya hingga jenjang
SD.
C. Kesehatan
Keluarga Bapak Tomblos dapat dikatakan sebagai keluarga yang jarang terkena penyakit. Hanya istri dari bapak Tomblos yang menderita penyakit asma. Untuk masalah
kesehatan keluarga bapak Tomblos sering menggunakan obat tradisional.
D. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Buahan khususnya di Banjar Gambih juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi Bapak Tomblos. Untuk masalah
biaya sosial, Bapak Tomblos tidak pernah menganggarkan secara khusus. Keperluan- keperluan sosial yang biasanya dihadapi oleh keluarga Bapak Tomblos antara lain iuran
banjar, uang untuk warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki duka sakit atau kematian, uang untuk hadiah apabila ada warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki
hajatan, dan lain sebagainya. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan
keluarga saat itu.
E. Kerohanian
4
Kegiatan kerohanian juga merupakan salah satu pemicu timbulnya pengeluaran bagi Bapak Tomblos. Apabila ada kegiatan melaspas atau piodalan, keluarga Bapak
Tomblos harus membayar urunan ke pura. Jumlah urunan berbeda-beda berdasarkan keputusan pengempon pura. Biasanya sekitar Rp 50.000,-. Untuk keperluan kerohanian
berupa keperluan sembahyang sehari-hari seperti canang dan segehan, Bapak Tomblos membuatnya sendiri, sehingga tidak terlalu memberatkan pengeluaran keluarga. Pada hari
raya besar agama, seperti Galungan dan Kuningan ataupun jika terdapat piodalan karya agung di pura, keluarga Bapak Tomblos membeli buah-buahan dan perlengkapan banten
di pasar. Biaya pembuatan banten disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Keluarga Bapak Tomblos tidak pernah memaksakan diri melebihi kemampuannya dalam
berbelanja untuk membeli keperluan, mereka selalu mengutamakan kesederhanaan.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH