17
mencapai  sasaran  yang diharapkan. Hasil monitoring, dan evaluasi berupa informasi untuk pengambilan  keputusan,  sehingga  informasi  datanya  harus  dapat  dipertanggungjawabkan
valid dan reliabel . Indikator  keefektifan  disampaikan  oleh  Cheng  1996:  58
“…school  effectiveness should  be  evaluated  by  multi  level  and  multi  facet  indicators.  …multi  facet  indicators
including  input,  process  and  output  of  schooling  in  addition  to  academic  development  of students.  Artinya  keefektifan  sekolah  harus  dievaluasi  melalui  berbagai  tikat  dan  berbagai
indicator  yang  dihadapi.  Indikator  yang  dihadapi  termasuk  input,  proses  dan  output pendidikan dalam rangka pengembangan siswa.
Nurkolis 2006:111 menyampaikan model pelaksanaan MBS yang ideal dilihat dari aspek output, proses dan input. Out put diukur dengan kinerja sekolah, yaitu pencapaian atau
prestasi  yang  dihasilkan  oleh  proses  sekolah.  Proses  dalam  MBS  adalah  mekanisme pengambilan keputusan,  pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program  dan proses belajar
mengajar.  Input  pendidikan  adalah  segala  sesuatu  yang  harus  teredia  untuk  berlangsungnya proses.  Input  terdiri  dari  visi,  misi,  tujuan,  sasaran  sekolah,  struktur  organisasi,  inputn
manajemen dan input sumber daya.
7.   Kerangka Pemecahan Masalah
Kepala  Sekolah,  Guru  dan  oang  tua  siswa  beranggapan  bahwa  kualitas  sekolah  hanya ditentukan pembelaajran di kelas saja, bahkan orang tua cenderung berlepas tangan terhadap
peningkatan  kualitas  pembelajaran  di  sekolah.  Orang  tua  merasa  pendidikan  akan  maksimal tanpa  ada  sumbangsih  dari  mereka.  Padahal  peran  serta  semua  pemangku  kebijakan  belum
dikelola secara baik. Harapannya melalui peningkatan peran serta masyarakat,  akuntabilitas, transparanssi  dapat  meningkatkan  kualitas  pembelajaran.  Untuk  itu  kerangka  pemecahan
masalah yang diajukan adalah:
18
Gambar 1. Bagan Kerangkan pemecahan masalah
8.   Khalayak Sasaran
Khalayak  sasaran  yang  akan  dituju  dalam  pelatihan  ini  adalah  Kepala  Sekolah,Komite Sekolah dan Guru SD Gugus Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta berjumlah 30 orang
4 SD.
9.   Metode Kegiatan
Secara  garis  besar  dilakukan  2  kegiatan  pelatihan.  Pertama  penanaman  konsep  MBS melalui klasikal terstruktur dan Kedua melalui pendampingan dalam manajemen sekolah.
Kegiatan  penanaman  konsep  MBS  dilaksanakan  dalam  bentuk  ceramah,  diskusi, kunjung  karya,    dan  simulasi.  Metode  ceramah  dan  diskusi  digunakan  dalam  mentransfer
ilmu  tentang  pemahaman  guru  dalam  hal  prinsip-prinsip  MBS.  Pelatihan  pengelolaan manajemen sekolah dilaksanakan melalui modeling, ceramah dan diskusi.
Pendampingan  manajemen  sekolah  dilaksanakan  sesuai  dengan  kesepakatan  waktu dengan  kepala  sekolah.  Dijadwalkan  satu  kepala  sekolah  mendapatkan  alokasi  3  kali
Kondisi:
Belum paham konsep  MBS, peran serta masyarakat rendah, hanya mengandalkan dana BOS, transparansi,
akunntabilitas, RKS
Resiko:
Pembelajaran terpusat pada guru, evaluasi proses
pembelajaran tidak efektif, kebutuhan sekolah tidak
terpenuhi, prestasi belajar rendah.
SOLUSI:
PELATIHAN Implementasi MBS dengan materi makna MBS, prisnsip-prinsip MBS, Transparansi dan
akuntabilitas, peran serta masyarakat, kreativitas menggali sumber daya dan dana, penyusunan RKS-
RKAS
HASIL:
Setelah mengikuti PELATIHAN, memahami hakekat MBS, semua pemangku kepentingan keberadaan
sekolahdapat berperan, terjadinya akuntabilitas dan transparanasi keuangan, pebagian tugas yang efektif,
tersusunya RKAS yang menunjang pembelajaran
19
kunjungan dengan agenda pertemuan pertama pada review RKAS sekolah, pertemuan kedua perbaikan RKAS, peningkatan PSM dan pertemuan ke tiga diskusi tentang evaluasi kegiatan
manajemen sekolah.
Rincian Perencanaan Pelaksanaan PPM hari ke-1 Alokasi Waktu
Pemberian Materi dan diskusi : 09.00
– 09.30 Presensi
09.30 - 10.45 makna MBS,
10.45 - 12.00 prisnsip-prinsip MBS,
12.00 - 13.00 Break sholat
13.00 - 13.45 Transparansi dan akuntabilitas,
13.45 – 15.00
Tanya Jawab Rincian Perencanaan Pelaksanaan PPM hari ke-2
Alokasi Waktu Pemberian Materi dan diskusi :
09.00 – 09.30
Presensi 09.30
– 12.00 peran  serta  masyarakat,  kreativitas  menggali  sumber  daya  dan  dana,
penyusunan RKS-RKAS 12.00 - 13.00
Break sholat 13.45
– 15.00 Tanya Jawab
.
10.   Rancangan Evaluasi