BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM DALAM PENJADWALAN PRODUK MULTILEVEL (Studi terhadap Struktur Produk 4 Level dengan Jumlah Item Maksimum dalam Tiap Level adalah 5 Unit).

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Burbidge (1971) mendefinisikan penjadwalan sebagai
penggambaran mengenai kapan dan dimana setiap operasi
yang

diperlukan

dalam

pembuatan

suatu

produk

harus

dilakukan. Selain itu, pada penjadwalan juga ditentukan
waktu


dimulainya

dan

atau

selesainya

suatu

kegiatan

atau operasi sesuai dengan prosedur.
Lestianingsih

(2008)

Laboratorium


Sistem

Yogyakarta,

melakukan

dengan

topik

yang

dalam

Produksi,

oleh

penulis


tersebut,

penjadwalan

Universitas

penelitian

sama

dilakukan

penelitiannya

secara

terhadap
kali

Pada


terhadap

Jaya

literatur

penelitian

ini.

dilakukan

Atma

di

yang

penelitian

struktur

produk yang memiliki 2, 3, 4, dan 5 level dengan jumlah
item pada tiap level adalah 1 unit. Jumlah item yang
diproduksi adalah 24 unit, dengan ukuran lot 24, 12, 8,
6, dan 4 unit. Melalui hasil analisis akhir, diperoleh
kesimpulan bahwa ukuran lot optimum pada tiap bill of
material berbeda. Jadi, perbedaan level dalam bill of
material dapat menyebabkan perbedaan ukuran lot optimum
dalam suatu penjadwalan.
Sari (2008) melakukan penjadwalan terhadap 20 unit
produk dengan menggunakan ukuran lot 20, 10, 5, 4, dan
2 unit. Penelitian ini mengambil bagian pada struktur
produk yang memiliki 2 level sampai 5 level, dengan
jumlah item maksimal dalam tiap level adalah 2 unit.

9

Melalui


hasil

analisis

akhir,

diperoleh

kesimpulan

bahwa ukuran lot optimum pada tiap bill of material
berbeda. Jadi, perbedaan jumlah item dalam suatu bill
of

material

dapat

menyebabkan


perbedaan

ukuran

lot

optimum dalam suatu penjadwalan.
Sari (2008) melakukan penjadwalan terhadap 30 unit
produk dengan menggunakan ukuran lot 15, 10, 6, dan 5
unit.

Penelitian

produk

yang

ini

memiliki


mengambil bagian
2

level,

dengan

pada

struktur

jumlah

item

maksimal dalam tiap level adalah 5 unit. Melalui hasil
analisis akhir, diperoleh kesimpulan bahwa rasio waktu
setup dan waktu run relatif tidak berbeda, sehingga lot
optimum antar bill of material relatif tidak berbeda.

Jadi, perbedaan jumlah komponen dalam level yang sama
tidak

mempengaruhi

ukuran

lot

optimum

dalam

penjadwalan.
Carolina

(2008)

melakukan


penelitian

terhadap

struktur produk yang memiliki 3 level dengan jumlah
item maksimal dalam tiap level adalah 3 unit. Item yang
diproduksi sebanyak 32 unit, dengan menggunakan ukuran
lot 4, 8, 16,
akhir,

dan 32 unit.

diperoleh

perbedaan

Melalui hasil analisis

kesimpulan


signifikan

antara

bahwa

tidak

terdapat

kompleksitas

struktur

produk dengan ukuran lot optimum.
Hapsari

(2008)

melakukan

penelitian

terhadap

struktur produk yang memiliki 3 level dengan jumlah
item maksimal dalam tiap level adalah 4 unit. Item yang
diproduksi sebanyak 30 unit, dengan menggunakan ukuran
lot 5, 6, 10, 15, dan 30 unit. Melalui hasil analisis
akhir,

diperoleh

perbedaan

kesimpulan

signifikan

antara

10

bahwa

tidak

terdapat

kompleksitas

struktur

produk

dengan

jumlah

item

ukuran
dalam

lot

optimum.

suatu

bill

Jadi,

of

perbedaan

material

tidak

mempengaruhi perbedaan ukuran lot optimum.
Yanti

(2008)

melakukan

penjadwalan

terhadap

28

unit produk dengan menggunakan ukuran lot 4, 7, 14, dan
28 unit. Penelitian ini mengambil bagian pada struktur
produk

yang

memiliki

4

level,

dengan

jumlah

item

maksimal dalam tiap level adalah 3 unit. Melalui hasil
analisis akhir, diperoleh kesimpulan bahwa rasio antar
struktur produk tidak berbeda. Kompleksitas struktur
produk

berupa

material
tidak

jumlah

tidak

ada

item

mempengaruhi

perbedaan

penyusun
rasio

signifikan

dalam

optimum,
antar

bill

of

sehingga

kompleksitas

struktur produk dengan ukuran lot optimum.
Callista (2009) melakukan penjadwalan terhadap 18
unit produk dengan menggunakan ukuran lot 3, 6, 9, dan
18 unit. Penelitian ini mengambil bagian pada struktur
produk

yang

memiliki

5

level,

dengan

jumlah

item

maksimal dalam tiap level adalah 3 unit. Melalui hasil
analisis

akhir,

terdapat

perbedaan

struktur

produk

diperoleh.
bill

of

Namun,

material

diperoleh

kesimpulan

signifikan

dengan

antara

ukuran

perbedaan

lot

jumlah

mempengaruhi

bahwa

tidak

kompleksitas
optimum

item

perbedaan

dalam

yang
suatu

ukuran

lot

optimum.
Hermawan (2009) melakukan penjadwalan terhadap 18
unit produk dengan menggunakan ukuran lot 3, 6, 9, dan
18 unit. Penelitian ini mengambil bagian pada struktur
produk

yang

memiliki

5

level,

dengan

jumlah

item

maksimal dalam tiap level adalah 4 unit. Berdasarkan
hasil analisis statistik diperoleh kesimpulan menolak

11

H0 ,

yang

artinya

ukuran

lot

yang

digunakan

dalam

penjadwalan dapat mempengaruhi makespan. Hasil analisis
ukuran lot tidak berbeda secara signifikan, menunjukkan
bahwa kompleksitas struktur produk tidak berpengaruh
terhadap makespan minimum. Jumlah unit penyusun dalam
tiap bill of material tidak berpengaruh pada makespan
minimum.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis kali ini,
merupakan penelitian secara literatur seperti halnya
dengan

beberapa

penelitian

diatas.

Penelitian

ini

memiliki tujuan yang sama, yakni mengetahui pengaruh
ukuran lot optimum dalam menghasilkan makespan minimum
pada

suatu

struktur

penjadwalan

produk

menghasilkan
yang

penelitian
yang
dalam

4

level

penulis
terletak

level,

pengaruh

ukuran

minimum.

oleh

sebelumnya

memiliki
tiap

terhadap

makespan

dilakukan

dan

dengan

sebanyak

5

lot

kompleksitas
optimum

dalam

Perbedaan

penelitian

dengan

penelitian-

pada

struktur

jumlah
unit.

item

produk

maksimal

Penelitian

ini

melakukan penjadwalan terhadap 28 unit produk dengan
menggunakan ukuran lot 28, 14, 7, 4, dan 2 unit.

12

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DAN UKURAN LOT SECARA SIMULTAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DETERIORASI.

0 6 10

PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM DALAM PENJADWALAN PRODUK MULTILEVEL PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM DALAM PENJADWALAN PRODUK MULTILEVEL (Studi terhadap Struktur Produk 4 Level dengan Ju

0 3 20

BAB 1 PENDAHULUAN PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM DALAM PENJADWALAN PRODUK MULTILEVEL (Studi terhadap Struktur Produk 4 Level dengan Jumlah Item Maksimum dalam Tiap Level adalah 5 Unit).

0 4 8

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM DALAM PENJADWALAN PRODUK MULTILEVEL (Studi terhadap Struktur Produk 4 Level dengan Jumlah Item Maksimum dalam Tiap Level adalah 5 Unit).

0 3 22

PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM (Studi Terhadap Struktur Produk 5 Level dengan Jumlah Item Maksimal dalam Tiap Level Adalah 5 Item).

0 2 12

BAB 1 PENDAHULUAN PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM (Studi Terhadap Struktur Produk 5 Level dengan Jumlah Item Maksimal dalam Tiap Level Adalah 5 Item).

0 2 7

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KOMPLEKSITAS STRUKTUR PRODUK TERHADAP UKURAN LOT OPTIMUM (Studi Terhadap Struktur Produk 5 Level dengan Jumlah Item Maksimal dalam Tiap Level Adalah 5 Item).

0 2 15

PENGARUH LEVEL LIMBAH UDANG PRODUK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BIOLOGICAL VALUE PADA AYAM KAMPUNG.

0 0 1

Model Penentuan Harga Dan Ukuran Lot Untuk Produk Musiman

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal “Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan - Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomot

0 0 12