BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal “Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan - Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomot

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Modal

  Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan

  belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan

  ” (Rodoni dan Ali, 2010 : 137). Wasis (1981) menyatakan bahwa struktur modal harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan. Struktur keuangan merupakan susunan keseluruhan yang terdapat di dalam neraca sebelah kredit yang terdiri atas utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dan modal sendiri. Oleh sebab itu struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Dengan kata lain, struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan.

  Hutang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis ini umumnya bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan) sementara itu utang jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan modal. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan sumber dana jangka panjang (Mardiyanto, 2009 : 258).

  Menurut Weston dan Copeland (1992), struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Martono dan Harjito (2001 : 239) memberikan definisi struktur modal sebagai perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

  Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan dana perusahaan sebagai modal dapat diperoleh melalui sumber internal dan eksternal. Sumber internal merupakan sumber pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti modal saham, laba ditahan dan dana cadangan. Pendanaan melalui sumber internal mampu mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar. Apabila pendanaan dengan menggunakan sumber internal tersebut tidak dapat memnuhi kebutuhan perusahaan, maka perlu dipertimbangkan menggunakan dana melalui sumber eksternal. Sumber eksternal berarti memperoleh sumber pendanaan dari pihak luar perusahaan yaitu utang.

  Untuk mengukur struktur modal pada penelitian ini digunakan rasio struktur modal yaitu debt to equity ratio (DER). Dimana DER merupakan rasio yang digunakan dengan membandingkan jumlah utang terhadap ekuitas. DER berguna untuk mengetahui jumlah utang dan modal yang digunakan unutk pendanaan perusahaan. Bagi perusahaan semakin tinggi DER maka akan semakin tinggi pula resiko yang akan ditanggung atas kegagalan perusahaan.

  2.2 Profitabilitas

  Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya (Martono dan Harjito, 2001 : 530). Tingkat profitabilitas perusahaan merupakan salah satu informasi penting bagi kreditor untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dalam membayar selain kreditor, investor juga menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar penggunaan nilai atas saham yang dimiliki. Semakin besar nilai profitabilitas perusahaan maka, semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan memperoleh laba semakin tinggi.

  Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Equity (ROE) dengan membandingkan Net income dan Total Equity.

  2.3 Likuiditas

  Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan (finansial) jangka pendek atau yang segera dipenuhi (Martono dan Harjito, 2001 : 17). Perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak menggunakan pembiayaan dari utang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas tinggi memiliki dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui utang apabila memang diperlukan. Pengukuran likuiditas dalam penelitian ini menggunakan Current

  Ratio (CR) dengan membandingkan Current Assets dengan Current Liabilities.

  2.4 Pertumbuhan Penjualan

  Brigham dan Houston (2006:42) menyatakan bahwa perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perusahaan dalam melakukan upaya untuk menjaga kestabilan penjualan dan meningkatkan laju pertumbuhan penjualan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk mendanai operasi perusahaan.

  Pertumbuhan penjualan dalam penelitian ini diukur dengan total penjualan tahun sekarang (t) dikurangi dengan penjualan periode sebelumnya (t-1) terhadap total penjualan periode sebelumnya (t-1).

  2.5 Ukuran Perusahaan

  Ukuran perusahaan adalah tolak ukur besar kecilnya perusahaan dengan melihat besarnya nilai ekuiti, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan (Riyanto, 2008 : 303). Besar kecilnya suatu ukuran perusahaan dapat dilihat dari besarnya aset perusahaan. Semakin besar aset perusahaan, maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Pengukuran ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan Size yaitu LogNatural dari Total Asset.

  2.6 Struktur Aset

  Weston dan Brigham (2005:175) memberikan definisi bahwa struktur aset merupakanperimbanganatau perbandingan antara aset tetap dan total aset.

  Sedangkan menurut Syamsudin (2007:9) struktur aset adalah penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing-masing komponen aset, baik dalam aset lancar maupun dalam aset tetap. Dari kedua pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa struktur aset merupakan perbandingan antara aset tetap dan total aset yang dapat menentukan besarnya alokasi dana untuk masing-masing komponen aset.

  Dalam penelitian ini struktur aset diukur dengan membandingkan aset tetap dengan total aset.

2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Penelitian terhadap struktur modal telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Terdapat beberapa hal penting dari hasil penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penilitian ini. Berikut merupakan uraian beberapa penelitian terdahulu mengenai struktur modal.

  Marpaung (2013) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Variabel independen yang digunakan dalam penelitiannya adalah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan struktur aset. Dari hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa secara simultan profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan struktur aset berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Namun secara parsial likuiditas, ukuran perusahaan, dan struktur aset berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

  dalam penelitiannya menguji pengaruh

  Purba (2014) profitabilitas, likuiditas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal perusahaan

  

manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

simultan profitabilitas, likuiditas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan

  

berpengaruh terhadap struktur modal. Namun, secara parsial hanya variabel likuiditas

yang berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan variabel

  profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan

  tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

  Hafitz (2012) dalam penelitiannya menguji pengaruh pengaruh firm size,

  

growth opportunity, liquidity, dan profitabilty terhadap capital structure pada

  perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya liquidity dan profitability berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal sedangkan firm size dan growth opportunity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Namun, secara simultan variabel firm size, growth opportunity, liquidity dan profitability berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  No. Nama Peneliti Terdahulu Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil penelitian

  1 Marpaung (2013)

  Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

  Variabel Independen: Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Variabel Dependen: Struktur Modal

  Secara parsial likuiditas, ukuran perusahaan, dan struktur aset berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Secara simultan profitabilitas,

  No. Nama Peneliti Terdahulu Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

  dan

  firm size , growth opportunity, liquidity dan profitability berpengaruh

  berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan variabel

  firm size dan growth opportunity tidak

  yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal sedangkan

  liquidity dan profitability

  Secara parsial hanya

  Variabel Dependen: Struktur Modal

  profitability

  Firm size, liquidity, growth opportunity

  likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur asset berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.

  Variabel Independen:

  Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI

  Size , Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability

  Pengaruh Firm

  3 Hafitz (2012)

  Secara simultan profitabilitas, likuiditas, struktur asset dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal. Secara parsial hanya variable likuiditas yang berpengaruh signifikan negative terhadap struktur modal, sedangkan variable profitabilitas,struktur asset dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

  Variabel Independen: Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Aset dan Pertumbuhan Penjualan Variabel Dependen: Struktur Modal

  Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

  2 Purba (2014)

  signifikan terhadap struktur modal. Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2015

2.8 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.8.1 Kerangka Konseptual

  Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalalah tertentu. Kerangka konseptual menghubungkan antara variabel dependen dan variabel independen.

  Kerangka konseptual merupakan sintesa atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan masalah. Berdasarkan uraian teori dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :

  Profitabilitas

  H1

  (X1) Likuiditas

  H2

  (X2) Struktur Modal

  Pertumbuhan

  H3

  Penjualan (X3) (Y)

  Ukuran

  H4

  Perusahaan(X4) Struktur Aset

  H5

  (X5)

  H6 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan struktur aset. Sedangkan variabel dependennya adalah struktur modal.

Gambar 2.1 menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tinjauan teori, hasil penelitian terdahulu

  serta rumusan masalah yang telah di kemukakan maka dasar untuk merumuskan hipotesis disajikan dalam kerangka konseptual yang ditunjukkan dalam metode penelitian dalam gambar 2.1. Kerangka konseptual tersebut menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang diindikasikan melalui besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang rendah cenderung menggunakan utang untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Sedangkan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi mampu mendanai kegiatan operasionalnya dengan menggunakan dana internal melalui pengembalian atas investasi tersebut. Hal ini sesuai dengan teori pecking order yang menjelaskan bahwa perusahaan mendanai kegiatan operasionalnya dengan menggunakan sumber pendanaan internal terlebih dahulu, dan ketika perusahaan sudah tidak dapat menggunakan sumber pendanaan internal maka perusahaan baru menggunakan sumber pendanaan eksternal.

  Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan atau utang jangka pendek. Perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih dahulu untuk membiayai investasi nya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang.

  Pertumbuhan penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan/atau jasa perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan pendapatan. Perusahaan yang tingkat penjualannya tinggi memiliki kecenderungan untuk menggunakan utang atau dana eksternal untuk mendanai perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang stabil cenderung dapat memenuhi kewajiban tetapnya dalam memenuhi kebutuhan operasi perusahaan. Dengan demikian semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan dalam menggunakan utang guna mendanai perusahaan, maka semakin tinggi pula struktur modalnya.

  Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari nilai total asetnya. Perusahaan yang lebih besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini akan memudahkan perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk mendapatkan dana pinjaman atau dana eksternal. Sehingga semakin besar ukuran perusahaan,maka kecenderungan untuk menggunakan hutangakan menjadi lebih besar guna memenuhi kebutuhan modal dibandingkan dengan perusahaan kecil.

  Struktur aset menggambarkan penentuan berapa besar alokasi dana masing-masing komponen aset, baik aset lancar maupun aset tetap.

  Menurut Sartono (2001 : 248), perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar, hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.

2.8.2 Hipotesis Penelitian

  Hipotesis Menurut Erlina (2008 : 49) “menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris”. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.

  Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta kerangka konseptual yang telah diuraikan maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

  H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Struktur Modal H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap Struktur Modal

H3 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Struktur Modal

H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal H5 : Struktur Asetberpengaruh terhadap Struktur Modal H6 : Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran

  Perusahaan dan Struktur Aset berpengaruh terhadap Struktur Modal