HUBUNGAN KECEMASAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 4 BATU

(1)

HUBUNGAN KECEMASAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 4 BATU

SKRIPSI

Disusun Oleh: ITA ELISA NIM. 201210430311185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG APRIL 2016


(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN KECEMASAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 4 BATU

Disusun Oleh : ITA ELISA 201210430311185

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 27 April 2016

Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Bayu Hendro Wicaksono, M.Ed., Ph.D.

2. Arina Restian, M.Pd

3. Dr. Ribut Wahyu Eriyanti., M.Si, M.Pd


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian berjudul “Hubungan Kecemasan dan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu” dapat terselesaikan secara baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat.

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan izin dalam proses penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ichsan Anshory AM., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.

3. Ibu Dr. Ribut Wahyu Eriyanti., M.Si, M.Pd, selaku pembimbing I yang dengan sabar telah membimbing dan memberi masukan sehingga skripsi ini terselesaikan.

4. Bapak Bustanol Arifin, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar dan penuh keikhlasan memberikan arahan, masukan, bimbingan, serta motivasi kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

5. Bapak Zulkifli Hasan, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Batu yang telah memberikan ijin penelitian.

6. Mahasiswa PGSD angkatan 2012 khususnya kelas D yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.

Teriring do’a semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membancanya Amin.

Malang, 16 April 2016


(4)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Istilah ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 7

1. Kecemasan ... 7

2. Motivasi Belajar ... 24

3. Hubungan Kecemasan dan Motivasi Belajar ... 41

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 43

C. Kerangka Pikir ... 44

D. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

D. Variabel Penelitian ... 48


(5)

iv

2. Variabel Bebas : Kecemasan ... 48

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 48

1. Teknik Pengumpulan Data ... 48

2. Instrumen Penelitian ... 49

3. Pengembangan Instrumen ... 49

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 51

1. Validitas Instrumen ... 51

2. Reliabilitas Instrumen ... 53

G. Teknik Analisis Data... 54

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 54

2. Analisis Statistik Inferensial ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 57

1. Tingkat kecemasan siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 57

2. Tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 59

B. Analisis Data ... 61

C. Pembahasan... 62

1. Tingkat kecemasan siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 62

2. Tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 64

3. Hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Implikasi ... 67

C. Keterbatasan Penelitian ... 68

D. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 72


(6)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Skoring Instrumen Kecemasan ... 22 Tabel 2.2 Kriteria Skoring Motivasi Belajar Model ARCS ...

... 36 Tabel 2.3 Indeks Kategori Motivasi Belajar Model ARCS ... 37 Tabel 3.1 Sampel Penelitian SD Muhammadiyah 4 Batu

Tahun Ajaran 2015/2016 ... 47 Tabel 3.2 Kriteria Variabel Penelitian ... 54 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Korelasi ... 55 Tabel 4.1 Kelas Interval tingkat kecemasan siswa kelas V

SD Muhammadiyah 4 Batu ... 57 Tabel 4.2 Distribusi nilai tingkat kecemasan siswa kelas V

SD Muhammadiyah 4 Batu ... 58 Tabel 4.3 Kelas Interval tingkat motivasi belajar siswa kelas ... 59 Tabel 4.4 Distribusi tingkat motivasi belajar siswa kelas V

SD Muhammadiyah 4 Batu ... 60 Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Analisis Product Moment Mengenai

hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar siswa

kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 61 Tabel 4.6 Kriteria Penilaian Korelasi ... 62


(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi tingkat kecemasan siswa

kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu ... 58 Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi tingkat motivasi belajar


(8)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Coba Kuesioner Kecemasan Siswa Menghadapi

Ujian Semester... 73

Lampiran 2 Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Menghadapi Ujian Semester... 76

Lampiran 3 Hasil Uji Coba Kuisioner Kecemasan Siswa Menghadapi Ujian Semester ... 78

Lampiran 4 Hasil Uji Coba Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Menghadapi Ujian Semester ... 79

Lampiran 5 Hasil Uji Coba Validitas Kuisioner ... 80

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Kuesioner ... 91

Lampiran 7 Distribusi Jawaban Responden Uji Coba ... 95

Lampiran 8 Kuesioner Penelitian Kecemasan Siswa Menghadapi Ujian Semester... 102

Lampiran 9 Kuesioner Penelitian Motivasii Belajar Siswa Menghadapi Ujian semester ... 104

Lampiran 10 Data Hasil Penelitian Kuesioner (Variabel Kecemasan) ... 106

Lampiran 11 Data Hasil Penelitian Kuesioner (Variabel Motivasi Belajar) .... 107

Lampiran 12 Distribusi Jawaban Responden Penelitian ... 108

Lampiran 13 Hasil Analisis Korelasi Product Moment ... 116

Lampiran 14 Perhitungan Skor Rata-Rata (BAB IV) ... 117

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian ... 118

Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian ... 120


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia Putri, Pratiwi. 2009. Hubungan antara kecemasan akademis dengan self-regulated learning pada siswa rintisan sekolah bertaraf

internasional di SMA Negeri 3 Surakarta. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang, diakses pada tanggal 23 Februari 2016

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Engkoswara, Aan Komariah. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Fajri dan Senja. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publiser Ibrahim dan Nur. 2010. Mendesaian Model Pembelajaran Inovative Progresif.

Jakarta: Kencana.

Kusuma, Wijaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Indeks

Kusumawati, F., Yudi, H. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006. Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosdakarya

Nevid, J, S., Rathus, S. A., & Greene, B,. 2005. Psikologi Abnormal. Edisi Kelima. Jilid 1. Alih bahasa: Jeanette Murad, dkk. Jakarta: Erlangga Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Edisi 2: Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Profesional.Jakarta: Salemba Medika Cetakan Ketiga. Robert L. Mathis & John H. Jackson. 2006. Human Resources Management.

Edisi Sepuluh. Penerbit: Salemba Empat

Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

Sugiyono. 2009. Metoda Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Cetakan kedelapan.

Suryabrata, S. 2005. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Stefany Maya, Evy. 2014. Pengaruh Strategi ARCS (Attention, Relevance, Confidence And Satisfaction) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar TIK


(10)

Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 4 Negara. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, diakses pada tanggal 23 Februari 2016 Stuart, G. W. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa, Alih Bahasa Hamid. Edisi

3. Jakarta: EGC

Suwanto, 2015. Implementasi Metode Bayesian dalam Menentukan Kecemasan pada HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Jurnal Universitas Muhammadiyah Jember, diakses tanggal 23 Februari 2016 Uno, Hamzah. 2010. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wade, C. Tavris, C. 2008. Psikologi.Jakarta: Erlangga.

Wibisono. 2004. Teori Kecemasan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Widosari, Y.W. 2010. Perbedaan Derajat Kecemasan dan Depresi Mahasiswa Kedokteran Preklinik dan Ko-Asisten di FK UNS Surakarta Skripsi (tidak diterbitkan) Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia dalam kehidupannya dapat dipastikan memiliki motivasi yang dapat diartikan bahwa sebagai dorongan untuk melakukan suatu tindakan yang dikaitkan dengan motivasi berlajar yang berperan sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi perbuatan yang berkaitan dengan kegiatan belajar. Motivasi belajar sangat diperlukan agar kegagalan dalam belajar tidak terjadi, dan kemampuan seseorang dapat dikembangkan secara optimal.

Sukadji dalam (Wijaya, 2008:29) motivasi belajar merupakan tenaga dorong selama proses belajar untuk mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari, menyerap informasi dan mengelolanya, mengubah informasi yang didapat menjadi suatu hasil serta menerapkan hasil ini dalam kehidupan. Adanya motivasi belajar pada seseorang ditandai oleh tanggung jawab, tekun terhadap tugas, berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas, tidak mudah menyerah, memiliki sejumlah usaha, bekeja keras, memperhatikan umpan balik, waktu penyelesaian tugas dengan tidak menunda, dan menetapkan tujuan yang realistis (Wijaya, 2008:67).

Motivasi merupakan suatu proses dalam diri manusia untuk bergerak menuju tujuan yang dimiliki, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan (Wade, 2008:45). Menurut Sbortell dan Kaluzny dalam (Nursalam, 2008:55) motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong


(12)

2

seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku. Motivasi diri remaja dalam bidang akademik sering kali menjadi momok yang menakutkan. Namun jika hal itu tidak diantisipasi dengan kemauan yang kuat maka tidak akan mampu memotivasi dirinya sendiri. Pengertian motivasi menurut Ernest dalam Mangkunegara (2006:94) motivasi adalah “Kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan kondisi seseorang”.

Adapun motivasi menurut Mathis dan Jackson (2006:89), “Motivasi merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Seseorang sering melakukan tindakan untuk suatu hal mencapai tujuan. Maka, motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan, dan itu jarang muncul dengan sia-sia”.

Azwar dalam (Fajri, 2008:77) pemberian tes atau ujian bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual dan kecakapan baru yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar. Demikian pula yang terjadi pada seorang siswa, seringkali siswa menganggap ujian sebagai momok sehingga timbul kecemasan ketika harus menghadapi ujian. Hal tersebut disebabkan karena adanya persepsi yang kuat dalam diri seorang siswa pada umumnya dimana nilai ujian yang baik merupakan tanda kesuksesan belajar sedangkan nilai ujian yang rendah merupakan kegagalan dalam belajar.

SD Muhammadiyah 4 Batu merupakan sekolah yang berprestasi dan menjadi salah satu sekolah favorit di Kota Batu, karena sekolah ini telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata yaitu merupakan program peduli lingkungan dan sebagai lembaga berbasis religius. Mulai dari proses


(13)

3

pembelajaran, prestasi maupun fasilitasnya, menunjukkan kelayakannya sebagai SSN (Sekolah Standart Nasional). Apalagi, perilaku dan penerapan program pendidikannya selalu berpedoman dasar pada Al-Qur’an dan Al-Hadits sehingga membuat sekolah ini makin diminati oleh masyarakat. SD Muhammadiyah 4 Batu merupakan ilustrasi sebuah lembaga pendidikan yang berperadapan tinggi sehingga selain mengedepankan pendidikan formal juga pendidikan agama menjadi salah satu program di sekolah tersebut.

Berbagai fasililitas fisik juga telah disediakan untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar disekolah tersebut, dengan harapan dapat meningkat motivasi siswa untuk belajar. Namun demikian, permasalahan yang sering dialami oleh siswa yaitu tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa terutama ketika akan menghadapi ujian. Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu dengan baik sesuai dengan harapan atau keinginannya. Motivasi juga menjadi daya penggerak untuk menjalankan ketentuan yang ditetapkan oleh seseorang sehingga permasalahan yang terjadi dari aktivitas yang dilakukan dapat diminimalkan, dimana salah satunya yaitu mengenai kecemasan.

Pada dasarnya kecemasan yang dirasakan belum tentu terjadi, dengan demikian rasa cemas sebenarnya suatu ketakutan yang diciptakan sendiri. Hampir dalam segala hal, individu yang mengalami kecemasan selalu merasa khawatir dan takut. Jadi kecemasan adalah suatu kondisi yang mengakibatkan seseorang merasa tidak nyaman dan serba salah sehingga tidak dapat melakukan aktivitas secara maksimal. Kecemasan merupakan kondisi mental seseorang yang terjadi karena adanya tantangan, tekanan, dan tuntutan untuk mencapai tujuan tertentu


(14)

4

(Akuntono, 2012:66). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin menguji

tentang “Hubungan Kecemasan dan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD

Muhammadiyah 4 Batu B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu kecemasan yang terjadi pada seorang siswa sering dialami dan kondisi ini sering mempengaruhi motivasi belajar dari seorang siswa tersebut. Apabila seorang siswa tidak mampu untuk mengendalikan terjadinya kecemasan maka motivasi belajar akan mengalami penurunan, namun demikian apabila seorang siswa dapat mengendalikan terjadinya kecemasan maka dapat meningkatkan motivasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian dapat diuraian sebagai berikut:

1. Bagaimana kecemasan siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu? 3. Bagaimana hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar siswa kelas

V SD Muhammadiyah 4 Batu? D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kecemasan siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu


(15)

5

3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang pendidikan hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi ilmiah, sumbangan sebagai wacana pemikiran dan informasi serta menambah wawasan pengetahuan psikologi khususnya hubungan antara kecemasan dengan motivasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar, sehingga subyek penelitian mampu memahami faktor-faktor yang berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar.

b. Bagi guru, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan motivasi belajar dengan mengendalikan tingkat kecemasan siswa.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan yang tepat terkait dengan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang positif untuk dilakukan pengembangan.


(16)

6

F. Definisi Istilah

Definisi istilah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Kecemasan

Kecemasan siswa adalah bentuk kecemasan dialami oleh seorang siswa terkait dengan bidang akademik dalam menghadapi ujian.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah daya penggerak yang terdapat dalam diri seseorang karena pengaruh lingkungan yang dapat membuat seseorang melakukan kegiatan belajar.


(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia dalam kehidupannya dapat dipastikan memiliki motivasi yang dapat diartikan bahwa sebagai dorongan untuk melakukan suatu tindakan yang dikaitkan dengan motivasi berlajar yang berperan sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi perbuatan yang berkaitan dengan kegiatan belajar. Motivasi belajar sangat diperlukan agar kegagalan dalam belajar tidak terjadi, dan kemampuan seseorang dapat dikembangkan secara optimal.

Sukadji dalam (Wijaya, 2008:29) motivasi belajar merupakan tenaga dorong selama proses belajar untuk mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari, menyerap informasi dan mengelolanya, mengubah informasi yang didapat menjadi suatu hasil serta menerapkan hasil ini dalam kehidupan. Adanya motivasi belajar pada seseorang ditandai oleh tanggung jawab, tekun terhadap tugas, berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas, tidak mudah menyerah, memiliki sejumlah usaha, bekeja keras, memperhatikan umpan balik, waktu penyelesaian tugas dengan tidak menunda, dan menetapkan tujuan yang realistis (Wijaya, 2008:67).

Motivasi merupakan suatu proses dalam diri manusia untuk bergerak menuju tujuan yang dimiliki, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan (Wade, 2008:45). Menurut Sbortell dan Kaluzny dalam (Nursalam, 2008:55) motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong


(2)

seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku. Motivasi diri remaja dalam bidang akademik sering kali menjadi momok yang menakutkan. Namun jika hal itu tidak diantisipasi dengan kemauan yang kuat maka tidak akan mampu memotivasi dirinya sendiri. Pengertian motivasi menurut Ernest dalam Mangkunegara (2006:94) motivasi adalah “Kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan kondisi seseorang”.

Adapun motivasi menurut Mathis dan Jackson (2006:89), “Motivasi merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Seseorang sering melakukan tindakan untuk suatu hal mencapai tujuan. Maka, motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan, dan itu jarang muncul dengan sia-sia”.

Azwar dalam (Fajri, 2008:77) pemberian tes atau ujian bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual dan kecakapan baru yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar. Demikian pula yang terjadi pada seorang siswa, seringkali siswa menganggap ujian sebagai momok sehingga timbul kecemasan ketika harus menghadapi ujian. Hal tersebut disebabkan karena adanya persepsi yang kuat dalam diri seorang siswa pada umumnya dimana nilai ujian yang baik merupakan tanda kesuksesan belajar sedangkan nilai ujian yang rendah merupakan kegagalan dalam belajar.

SD Muhammadiyah 4 Batu merupakan sekolah yang berprestasi dan menjadi salah satu sekolah favorit di Kota Batu, karena sekolah ini telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata yaitu merupakan program peduli lingkungan dan sebagai lembaga berbasis religius. Mulai dari proses


(3)

pembelajaran, prestasi maupun fasilitasnya, menunjukkan kelayakannya sebagai SSN (Sekolah Standart Nasional). Apalagi, perilaku dan penerapan program pendidikannya selalu berpedoman dasar pada Al-Qur’an dan Al-Hadits sehingga membuat sekolah ini makin diminati oleh masyarakat. SD Muhammadiyah 4 Batu merupakan ilustrasi sebuah lembaga pendidikan yang berperadapan tinggi sehingga selain mengedepankan pendidikan formal juga pendidikan agama menjadi salah satu program di sekolah tersebut.

Berbagai fasililitas fisik juga telah disediakan untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar disekolah tersebut, dengan harapan dapat meningkat motivasi siswa untuk belajar. Namun demikian, permasalahan yang sering dialami oleh siswa yaitu tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa terutama ketika akan menghadapi ujian. Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu dengan baik sesuai dengan harapan atau keinginannya. Motivasi juga menjadi daya penggerak untuk menjalankan ketentuan yang ditetapkan oleh seseorang sehingga permasalahan yang terjadi dari aktivitas yang dilakukan dapat diminimalkan, dimana salah satunya yaitu mengenai kecemasan.

Pada dasarnya kecemasan yang dirasakan belum tentu terjadi, dengan demikian rasa cemas sebenarnya suatu ketakutan yang diciptakan sendiri. Hampir dalam segala hal, individu yang mengalami kecemasan selalu merasa khawatir dan takut. Jadi kecemasan adalah suatu kondisi yang mengakibatkan seseorang merasa tidak nyaman dan serba salah sehingga tidak dapat melakukan aktivitas secara maksimal. Kecemasan merupakan kondisi mental seseorang yang terjadi karena adanya tantangan, tekanan, dan tuntutan untuk mencapai tujuan tertentu


(4)

(Akuntono, 2012:66). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin menguji

tentang “Hubungan Kecemasan dan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD

Muhammadiyah 4 Batu B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu kecemasan yang terjadi pada seorang siswa sering dialami dan kondisi ini sering mempengaruhi motivasi belajar dari seorang siswa tersebut. Apabila seorang siswa tidak mampu untuk mengendalikan terjadinya kecemasan maka motivasi belajar akan mengalami penurunan, namun demikian apabila seorang siswa dapat mengendalikan terjadinya kecemasan maka dapat meningkatkan motivasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian dapat diuraian sebagai berikut:

1. Bagaimana kecemasan siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu? 3. Bagaimana hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar siswa kelas

V SD Muhammadiyah 4 Batu? D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kecemasan siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu


(5)

3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Batu

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang pendidikan hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi ilmiah, sumbangan sebagai wacana pemikiran dan informasi serta menambah wawasan pengetahuan psikologi khususnya hubungan antara kecemasan dengan motivasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan antara kecemasan dan motivasi belajar, sehingga subyek penelitian mampu memahami faktor-faktor yang berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar.

b. Bagi guru, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan motivasi belajar dengan mengendalikan tingkat kecemasan siswa.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan yang tepat terkait dengan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang positif untuk dilakukan pengembangan.


(6)

F. Definisi Istilah

Definisi istilah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Kecemasan

Kecemasan siswa adalah bentuk kecemasan dialami oleh seorang siswa terkait dengan bidang akademik dalam menghadapi ujian.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah daya penggerak yang terdapat dalam diri seseorang karena pengaruh lingkungan yang dapat membuat seseorang melakukan kegiatan belajar.


Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 085115 SIBOLGA.

0 2 25

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MATEMATIKA SISWA KELAS V Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Matematika Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Jebres Surakarta Tahun 2015/2016.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MATEMATIKA SISWA KELAS V Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Matematika Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Jebres Surakarta Tahun 2015/2016.

0 2 18

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV DAN V SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN Hubungan Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa Kelas IV Dan V SD Muhammadiyah 7 Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta Tahun Ajaran 2014/

0 5 18

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV DAN V SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN Hubungan Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa Kelas IV Dan V SD Muhammadiyah 7 Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta Tahun Ajaran 2014/

0 4 14

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TELEVISI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V DI SD Hubungan Intensitas Menonton Televisi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Surakarta.

2 6 15

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TELEVISI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V DI SD Hubungan Intensitas Menonton Televisi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Surakarta.

0 1 12

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD KELAS V.

1 4 116

Hubungan Motivasi Belajar dan Kecemasan

0 1 14