LOCUS OF CONTROL PADA REMAJA PENGGUNA MINUMAN BERALKOHOL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat-obatan terlarang dan minuman keras merupakan musuh utama masyarakat
yang pada saat ini mulai digalakkan pemberantasannya oleh pemerintah. Minuman
keras memang sering menimbulkan masalah. Banyak terjadi kasus kriminal yang
diawali dari minuman beralkohol. Minuman keras, apalagi jika diminum dalam takaran
berlebih dapat mengakibatkan peminumnya menjadi mabuk dan tidak terkontrol
kesadarannya.
Pemberitaan tentang “minuman keras” setidaknya merupakan indikasi bahwa
minuman beralkohol dikonsumsi oleh sebagian masyarakat Indonesia. Padahal sudah
sering terungkap bahwa minuman beralkohol tidak hanya akan membuat mabuk
peminumnya tetapi juga akan berdampak kepada kehidupan sosial masyarakat, apalagi
jika minuman keras tersebut dicampur dengan bahan berbahaya lainnya yang akan
berdampak pada kematian si korban.
Di Indonesia belum ada data yang pasti tentang berapa jumlah masyarakat
Indonesia yang mengalami gangguan mental terutama pada usia remaja. Akan tetapi
30% dari penderita yang dirawat karena ketergantungan obat terlarang adalah peminum
alkohol. Ironisnya pada saat ini penyebaran minuman beralkohol sudah mulai menyebar
di kalangan masyarakat luas, mulai dari kalangan muda sampai yang tua, dari

pengangguran sampai yang berpendidikkan (www.indomedia.com).
Sebagai generasi penerus bangsa dan individu yang berpendidikan, remaja yang
mengkonsumsi minuman beralkohol sebenarnya telah mengetahui efek samping dari
minuman keras tersebut. Namun masih saja menggunakannya untuk alasan tertentu, hal
ini diketahui dari wawancara awal yang dilakukan kepada salah satu subjek penelitian,
sebut saja NT. Si NT sudah mengkonsumsi minuman beralkohol, hal ini dia lakukan
atas dasar keyakinannya bahwa dengan mengkonsumsi minuman beralkohol tersebut
dapat membuat dirinya lebih merasa tenang dan bebas dari permasalahan yang ada
dalam pikirannya, dan ia merasa telah membuktikan dari efek dari mengkonsumsi
alkohol tersebut, sehingga saat ini ia masih sering mengkonsumsi minuman beralkohol..

1

2

NT adalah seorang remaja berusia 21 tahun, dan secara umum ia dikenal sebagai
individu yang berpendidikan, namun hal ini menjadi ironi bila kita mengetahui alasan
yang disampaikan NT dalam mengkonsumsi minuman beralkohol.
Bermabuk-mabukkan dengan mengkonsumsi minuman beralkohol saat ini
sangat popular di kalangan orang-orang muda yang duduk di bangku perguruan tinggi

atau universitas (Banner,dkk, 1999; Weschler,dkk, 1995). Suatu penelitian pendahuluan
mengenai konsumsi alkohol di kalangan pelajar ataupun mahasiswa yang dilakukan di
sebuah kota di Indonesia oleh Soejono P, seorang pakar ilmu Kedokteran Jiwa
didapatkan bahwa 50% dari pelajar ataupun mahasiswa sudah minum minuman keras.
Sebagian besar alasan mereka mengkonsumsi miras adalah untuk menenangkan pikiran.
ikut-ikutan teman dan hanya coba-coba. (www.indomedia.com).
Banyak sebab mengapa seseorang remaja terjerumus meminum minuman keras
misalnya terjadi pada remaja yang mengalami tekanan, yang timbul dari konflik tekanan
ini semakin bertambah karena dia merasa tidak dapat menyampaikan persoalan yang
dihadapinya, baik kepada sesama teman maupun kepada orang tua. Dalam
kesendiriannya itu dia dapat menjadi murung dan mengurung diri dan karena kurang
kontrol dari keluarga akhirnya menjadi peminum minuman keras.
Adapun menurut Nevid. dkk. (2005) ada beberapa perspektif penyebab dalam
penyalahgunaan dan ketergantungan zat (khususnya alkohol, yaitu: perspektif biologis,
perspektif belajar. perspektif kognitif, perspektif psikodinamika, dan perspektif
sosiokultural). Hasil temuannya menunjukkan bahwa minuman beralkohol merupakan
bagian dari kultur kehidupan remaja dan prevalensi dari pengkonsumsian minuman
yang mengandung alkohol, permasalahan yang muncul terlihat lebih tinggi bila
dibandingkan permasalahan yang ada di dalam masyarakat pada umumnya.
Alkohol dan obat-obatan terlarang dapat memicu tindakan agresif. Laporan dari

komisi pengawasan obat-obatan non medis di Amerika Serikat (1973) mengungkapkan,
bahwa minum alkohol secara berlebihan oleh individu-individu yang memiliki masalahmasalah tertentu adalah suatu tindakan yang bisa mengarahkannya kepada kemunculan
tindak kekerasan atau agresif, termasuk agresif seksual. Ada dugaan, alkohol
berpengaruh dan mengarahkan individu kepada agresi dan tingkah laku anti sosial
lainnya, karena alkohol dalam takaran tinggi melemahkan kendali diri peminumnya.

3

Sedangkan dalam takaran yang rendah, alkohol diketahui melemahkan aktifitas sistem
saraf pusat (Spector, 1986).
Mereka yang terkena GMO (Gangguan Mental Organik) yaitu gangguan dalam
fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi
langsung alkohol pada sel-sel, biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti
misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu
menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan
fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata
juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung,
bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan
seseorang yang gemar mengkonsumsi minuman beralkohol biasanya mudah menyerah,
kurang


memiliki

inisiatif,

dan

berpikir

praktis

misalnya

menyelesaikan

permasalahannya dengan meminum minuman beralkohol. Kondisi ini menurut Crider
(1983) tergolong dalam karakteristik Locus of Control.
Menurut Rotter (1966) Locus of Control adalah keyakinan individu mengenai
sumber penentu perilaku. Locus of Control terdiri dari dua bagian yaitu Internal Locus
of Control dan External Locus of Control. Internal Locus of Control adalah cara

individu yakin kontrol terhadap peristiwa berasal dari kemampuannya, sedangkan
External Locus of Control adalah cara dimana individu yakin kontrol terhadap peristiwa
berasal dari luar kemampuannya.
Sebagai kontrol internal dan eksternal, inti dari teori belajar sosial Rotter adalah
konsep bahwa penguatan tidak otomatis menentukan perilaku karena manusia memiliki
kemampuan untuk melihat hubungan sebab akibat antara perilaku mereka dan peluang
kemunculan penguatan (Rotter, 1954; Rotter dan Hochreich, 1975). Manusia berusaha
mencapai tujuan-tujuannya karena memiliki ekspektansi umum bahwa perjuangan
seperti itu akan berhasil.
Sedangkan menurut Kustini dan Suharyadi (2004) Locus of Control atau adanya
keyakinan seseorang terhadap sumber yang mengontrol kejadian-kejadian dalam
hidupnya. Brownell (1981) menulis tentang pendapat Rotter dalam penelitiannya yang
mendefinisikan Locus of Control sebagai tingkatan dimana seseorang menerima
tanggung jawab personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka.

4

Dipilihnya remaja pengguna minuman beralkohol dalam penelitian ini karena
menurut Rolf & John (dalam Smet, 1994), Locus of Control berhubungan erat dengan
kesehatan. Individu yang memiliki orientasi pada Locus of Control Internal selalu

mencari informasi tentang suatu penyakit atau pentingnya kesehatan, dan selalu
melakukan tindakan preventif medis. Dari sini timbul asumsi bahwasa individu yang
memiliki orientasi Locus of Control Internal akan cenderung menyelesaikan
masalahnya langsung berorientasi pada masalahnya, yakni ketergantungannya terhadap
minuman beralkohol. Sebaliknya individu pengguna minuman beralkohol yang
berorientasi pada Locus of Control Eksternal cenderung pasrah terhadap peristiwaperistiwa yang terjadi dalam hidupnya tanpa ada usaha pencegahan untuk mengurangi
atau bahkan menghilangkan kebiasaannya meminum minuman beralkohol.
Beranjak dari pengantar dan sekilas fenomena di atas maka peneliti tertarik
untuk meneliti lebih lanjut mengenai Locus of Control remaja dalam mengkonsumsi
minuman beralkohol.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dalam penelitian
ini akan dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu; “Bagaimana gambaran Locus of
Control pada remaja pengguna minuman beralkohol?”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Locus of Control
pada remaja pengguna minuman beralkohol.


D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
a.

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang kajian psikologi sosial,
khususnya yang berkaitan dengan Locus of Control remaja yang
mengkonsumsi minuman beralkohol.

b.

Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang akan melakukan
penelitian dengan tema yang sama.

5

2. Secara praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada para remaja
mengenai penyalahgunaan alkohol guna membantu dalam upaya pencegahan
dan penanganan bagi remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan minuman
keras/ alkohol.


LOCUS OF CONTROL PADA REMAJA
PENGGUNA MINUMAN BERALKOHOL

SKRIPSI
Diajukan kepada
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana (S – 1)

Oleh:
AGUNG PAMUJI
04810115

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi


: Locus of Control Pada Remaja Pengguna Minuman
Beralkohol

Nama Peneliti

: Agung Pamuji

NIM

: 04810115

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang


Waktu Penelitian

: 27 Juli 2011 – 06 Agustus 2011

Malang, 22 Agustus 2011

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dra. Tri Dayakisni, M.Si

Hudaniah, M.Si, Psi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal : 19 Agustus 2011

Dewan Penguji


Ketua Penguji

: Dra. Tri Dayakisni, M.Si

( _____________ )

Anggota Penguji

: 1. Hudaniah, M.Si, Psi

( _____________ )

2. Dr. Drs. Latipun, M.kes

( _____________ )

3. Lindayani, S.Psi, M.Si

( _____________ )

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Agung Pamuji

Tempat, Tanggal Lahir : Tulungagung, 22 November 1985
NIM

: 04810115

Fakultas

: Psikologi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah :
Judul

: Locus Of Control Pada Remaja Pengguna Minuman
Beralkohol

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
hak bebas royalti non eksklusif apabila digunakan sebagai sumber yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undangundang yang berlaku.

Mengetahui,

Malang, 22 Agustus 2011

Ketua Program Studi

Yang menyatakan,

M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi

Agung Pamuji

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Locus of Control Pada
Remaja Pengguna Minuman Beralkohol ”
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan studi pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini,
kepada:
1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu Hudaniah, M.Si, Psi selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak membantu
dan memberi masukan serta selalu meluangkan waktunya dalam membimbing
penulis.
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ayah dan Ibu tercinta atas perhatian, kasih sayang, dukungan moril serta doanya.
6. Seluruh subyek penelitian yang berperan penting dalam membantu kelancaran
skripsi ini.
7. Para penghuni kos Yakut 7 yang telah berjuang bersama saling memberi support
satu sama lain.

8. Teman-teman Psikologi angkatan 2004 yang banyak memberikan dukungan,
bantuan maupun diskusinya.
9. Bq. Gietha yang selalu mendukung saya dalam mengerjakan skripsi ini.
10. Seluruh pihak yang telah membantu penyusun, yang tidak dapat disebutkan satu per
satu tanpa mengecilkan arti bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan.

Malang, 22 Agustus 2011

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PRSETUJUAN………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….. ii
SURAT PERNYATAAN…………………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. iv
INTISARI…………………………………………………………………………. vi
ABSTRAKSI……………………………………………………………………… vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….... x
BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6

A. Locus of Control........................................................................................... 6
1. Pengertian Locus of Control……………………………………………. 6
2. Karakteristik Locus of Control……………………………………….... 7
3. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Locus of Control………...... 8
B. Remaja……………………………………………………………………... 12
1. Pengertian Remaja……………………………………………………... 12
2. Karakteristik Perkembangan yang Terjadi Pada Masa Remaja……….. 13
3. Tugas- tugas Perkembangan Masa Remaja……………………………. 14
4. Macam- macam Kebutuhan Remaja……………………………………15
C. Alkohol ……………………………………………………………………. 16
1. Pengetian Alkohol……………………………………………………... 16
2. Pengaruh Minuman Beralkohol……………………………………….. 17
D. Remaja Pengguna Minuman Beralkohol…………………………………... 19

BAB III METODE PENELITIAN

21

A. Rancangan Penelitian……………………………………………………… 21
B. Batasan Istilah……………………………………………………………... 21
C. Subjek Penelitian…………………………………………………………... 22
D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian………………………………………. 22
E. Tahap- tahap Penelitian……………………………………………………. 22
1. Tahap Pra Lapangan…………………………………………………… 22
2. Tahap Pekerjaan Lapangan……………………………………………. 23
F. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………… 23
G. Analisa Data……………………………………………………………….. 24
H. Keabsahan Data……………………………………………………………. 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

26

A. Hasil Penelitian…………………………………………………………….. 26
A.1.Deskripsi Data………………………………………………………… 26
1. Deskripsi Subyek Penelitian………………………………………... 26
2. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………….. 27
A.2. Analisa Data Subyek…………………………………………………. 31
B. Pembahasan……………………………………………………………...... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

35

A. Kesimpulan………………………………………………………………... 35
B. Saran………………………………………………………………………. 35
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...... 37
LAMPIRAN………………………………………………………………………. 39

DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Kegiatan Lapangan……………………………………………….. 39
2. Lembar Informed Concent………………………………………………… 40
3. Guide Interview…………………………………………............................. 43
4. Verbatim (NT)……………………………………………………………... 44
5. Verbatim (FR)……………………………………………………………....49
6. Verbatim (PJ)………………………………………………………………. 52

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Rahmanto, Hartati, Sri & Diana, Rusmawati. 2010. Hubungan antara locus of
control internal dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK N 4
Purworejo. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Ayudita, Soraya Eka. 2010. Analisis pengaruh Locus of Control terhadap kinerja
dengan etika kerja islam sebagai variabel moderating. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Desmita. 2008. Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Efendi,

Albert.
2010.
Bahaya
mengonsumsi
miras
dan
napza.
ttp://www.pertamina.com/index.php/detail/get_pdf/pertamina-news_/7875

Gunarsa, S. D. 1990. Psikologi perkembangan. Jakarta: Gunung Mulia.
Hurlock,

E.
B.
1980.
Psikologi
Perkembangan:
pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Suatu

Koentjaraningrat, 1983, Beberapa dasar metode statistik dan sampling dalam penelitian
masyarakat (dalam metode-metode penelitian masyarakat). Jakarta:
Gramedia.
Kresnawan, Jemi Dadang. 2010. Hubungan antara locus of control dengan strategi
coping pada santri pondok pesantren Miftahul Huda Malang. Malang:
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
Kustini, Suharyadi, Fendy. 2004. Analisis pengaruh locus of control, orientasi tujuan
pembelajaran dan lingkungan kerja terhadap self efficacy dan transfer
pelatihan. Jurnal Ventura,Vol. 7, No.1, April :39 - 52
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi remaja. Surabaya: C.V. Usaha Nasional.
Moleong, J. Lexy. 2002. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Monks, K. & Haditono, S. R. 1982. Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Marga, Betty M. Soeharjo. L. B & Magono, H. M. 2000. Studi pendahuluan hubungan
antara kembali prestasi belajar dan locus of control pada siswa di SMPN di
Surabaya, jiwa majalah psikiatri, 31, 1, 29- 47. Jakarta: Yayasan kesehatan
jiwa.
Nevid, J. S., Rathus, S. A., Greene, B. 2005. Psikologi abnormal. Jakarta: Erlangga.

Rahayu. I. T, Tristiadi Ardi. A. 2004. Observasi dan wawancara. Malang : Bayu Media.
Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode penelitian komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rotter, J.B. (1966), “Internal versus external control of reinforcement”, American
Psychologist, Vol. 45 No. 4, pp. 489-93.
Santrock, J. W. 2003. Adolescence: perkembangan remaja. Alih bahasa: Adelar, S.B;
Saragih, S. Jakarta: Erlangga.
Sarwono S. 1997. Sosiologi kesehatan beberapa konsep beserta aplikasinya.
Yogyakarta: UGM Press.
Smet, Bart. 1994. Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo.
Soedjono, D. 1984. Pathologi Sosial: gelandangan penyalahgunaan narkotika
alkoholisme prostitusi/pelacuran penyakit jiwa kejahatan dll. Bandung:
Alumni.
http://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_beralkohol
http://yosefw.wordpress.com/2008/05/14/mau-tau-tentang-minuman-beralkohol/