Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan data dan analisis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Pada analisis kuantitatif pada penggunaan matriks faktor internal (matriks IFE), matriks faktor eksternal (matriks EFE), matriks IE dan matriks SWOT yang hasil analisis berupa bobot, rating, dan skor. Sedangkan penentuan kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal yang mempengaruhi perusahaan dianalisis secara kualitatif.
Analisis formulasi ada tiga tahap untuk penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahap yakni tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap pertama adalah tahap input dimana dalam mengolah data di penelitian ini menggunakan matriks IFE dan EFE. Tahap kedua adalah tahap pencocokan dimana dalam mengolah data menggunakan matriks IE dan matriks SWOT. Tahap tersebut berfokus dalam pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokan faktor eksternal dan faktor internal. Tahap ketiga, yakni tahap terakhir untuk menentukan keputusan prioritas strategi menggunakan alat analisis QSPM.
1. Tahap Masukan (Input)
Menurut David (2009) tahap input merupakan tahap pertama dalam perumusan strategi. Pada tahap masukan analisis perumusan strategi terdiri dari matriks Internal Factor Evaluation (IFE) yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal pada perusahaan. Sedangkan matriks External Factor Evaluation (EFE) akan digunakan untuk menganalisis eksternal, yakni mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Tahapan dalam menyusun IFE dan EFE dibagi menjadi lima tahap yaitu:
a. Mengidentifikasi dan mendaftarkan faktor eksternal utama (peluang dan ancaman) serta faktor internal utama (kekuatan dan kelemahan) yang dihadapi perusahaan
b. Pembobotan dari setiap faktor yang berkisar 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (sangat penting). Identifikasi signifikansi relatif bobot yang diberikan kepada setiap faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah dari pembobotan harus sama dengan 1.0. Penentuan bobot akan dilakukan dengan menggunakan metode “paired comparison” (Kinnear dan Taylor 1991). Penggunaan metode ini untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor internal dengan skala 1, 2 dan 3, dimana:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertical Bobot
setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
αi = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai variabel ke-i n = Jumlah data
i = A, B, C, … n
c. Matriks IFE nilai rating kekuatan dan kelemahan menggunakan rating antara 1 sampai 4 masing-masing faktor yang memiliki nilai: rating 1=Sangat Lemah, rating 2= Tidak Begitu Lemah, 3= rating Cukup Kuat, dan rating 4= Sangat Kuat. Pemberian peringkat peluang dan ancaman pada matriks EFE menggunakan skala: 1= rendah (respon di bawah rata-rata), 2= sedang (respon rata-rata), 3= tinggi (respon di atas rata-rata), dan 4= sangat tinggi (respon superior).
d. bobot dengan peringkat dikali untuk menentukan nilai skor pembobotan.
e. Jumlah skala pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan. Pada matriks EFE total skor 4.0 menidentifikasi bahwa perusahaan merespon dengan cara yang kuat terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang- peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal. Pada matrik IFE jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2.5. jika nilainya dibawah 2.5 menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2.5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan beraksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.
Tabel 5 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
No
Faktor Kunci Internal Bobot
Rating
Skor Bobot (Bobot Rating)
Sumber: David (2009)
Nilai 1 pada matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk menghindari ancaman-ancaman yang muncul. Nilai 4 mengidentifikasikan bahwa perusahaan saat ini telah sangat baik memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman. Nilai 2.5 menggambarkan bahwa perusahaan mampu Nilai 1 pada matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk menghindari ancaman-ancaman yang muncul. Nilai 4 mengidentifikasikan bahwa perusahaan saat ini telah sangat baik memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman. Nilai 2.5 menggambarkan bahwa perusahaan mampu
Tabel 6 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Faktor Kunci Eksternal Bobo Rating
Skor Bobot
Sumber: David (2009)
2. Tahap Pencocokan
a. Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal)
Nilai yang diperoleh pada matriks IFE dan matriks EFE kemudian dimasukkan kedalam matriks Internal-Eksternal (Internal-Eksternal Matrix) untuk memetakan posisi perusahaan pada saat ini. Lebih lanjut berdasarkan posisi tersebut, perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan. Total skor bobot IFE dalam matriks IE, ditempatkan pada sumbu x dan total skor bobot EFE pada sumbu y. Sumbu x dari matriks IE, total skor bobot IFE sebesar 1.0 hingga 1.99 menggambarkan posisi internal yang lemah, skor 2.0 hingga 2.99 merupakan pertimbangan rata-rata, dan skor 3.0 hingga 4.0 adalah kuat. Begitu pula dengan sumbu y, total skor bobot EFE dari 1.0 hingga 1.99 adalah pertimbangan rendah, skor 2.0 hingga 2.99 adalah medium, dan skor 3.0 hingga 4.0 adalah tinggi. Matriks IE terbagi atas tiga bagian besar yang memiliki implikasi strategi yang berbeda, yaitu:
i. Divisi yang berada pada sel I, II, atau IV dapat melaksanakan strategi mengembangkan dan membangun (growth and build). Strategi yang umum dipakai adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).
ii. Divisi yang berada pada sel III, V, atau VII dapat melaksanakan strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain). Strategi yang umum dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
iii. Divisi yang berada pada sel VI, VIII, atau IX, yakni strategi mengambil hasil atau melepaskan (harvest or divest). Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi. Matrik IE pada Gambar 6.
Total Skor Bobot IFE
2.0 Kuat Rata-rata
Lemah
4.0 3.0-4.0 3.0 2.0-2.99 2.0 1.0-1.99
Tinggi 1. 4 I II III
E 3.0-4.0 . Grow and
0 Grow and
Hold and
Grow and
Hold and
Harvest or
Hold and
Harvest or
Harvest or
1.0 Gambar 6 Matriks IE (Internal-Eksternal)
Sumber: David (2009)
b. Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta faktor-faktor yang menjadi ancaman dan peluang bagi perusahaan. Dasar dari penggunaan matriks ini adalah memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) serta meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Matriks SWOT menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang dapat digunakan perusahaan antara lain:
i. Startegi SO merupakan strategi untuk memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
ii. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal.
iii. Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
iv. Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk
mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 7.
Analisis Internal Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Analisis Eksternal Peluang (Opportunities)
Strategi SO:
Strategi WO:
1……
Memanfaatkan kekuatan
Memperbaiki
2……
untuk mencari
kelemahan dengan
3……
keuntungan dari peluang memanfaatkan peluang
Ancaman (Threats)
Strategi ST:
Strategi WT:
1……
Memanfaatkan kekuatan
Mengurangi
2……
untuk menghindari
kelemahan dengan
3……
peluang
menghindari ancaman
Gambar 7 Matriks SWOT
Sumber: David (2009)
3. Tahap Keputusan
Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Tahap terakhir dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah tahap keputusan, yaitu menentukan strategi yang menjadi prioritas berdasarkan analisis daya tarik alternatif strategi. QSPM adalah suatu teknik analisis yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak dengan membuat peringkat strategi pemasaran untuk memperoleh daftar prioritas. QSPM diilustrasikan dalam Tabel 7.
Tabel 7 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Alternatif Strategi
Faktor Kunci
1............ 2............ 3……... Total
Sumber : David (2009) Keterangan : AS = Nilai daya tarik
TAS = Total nilai daya tarik Analisis QSPM memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi
alternatif. Langkah-langkah yang harus diikuti untuk membuat QSPM adalah:
a. Membuat daftar peluang dan ancaman kunci eksternal dan kekuatan serta kelemahan kunci internal perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM.
b. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE.
c. Evaluasi matriks Tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan.
d. Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores- AS), yang didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Jangkauan untuk Nilai Daya Tarik adalah 1-4, dimana 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.
e. Hitung total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness Scores- TAS) yaitu dengan mengalikan bobot dengan Nilai Daya Tarik dalam masing- masing baris. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik maka semakin menarik alternatif strategi tersebut.
f. Hitung penjumlahan Total Nilai Daya Tarik. Tambahkan Total Nilai Daya Tarik dalam masing-masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik (STAS) mengindikasikan strategi mana yang paling menarik dari setiap alternatif strategi.