Permintaan Tenaga Kerja Permintaan Dan Penawaran Tenaga Kerja Serta Upah Teori Serta Beberapa Potretnya Di Indonesia

B. Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan dalam konteks ekonomi didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu barang atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk dibelinya pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu Sudarsono, 1990. Dalam hubungannya dengan tenaga kerja, permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Sehingga permintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan seorang pengusaha pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu. Miller Meinners 1993, berpendapat bahwa permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh nilai marjinal produk Value of Marginal Product, VMP. Nilai marjinal produk VMP merupakan perkalian antara Produk Fisik Marginal Marginal Physical Product dengan harga produk yang bersangkutan. Produk Fisik Marginal Marginal Physical Product, MPP adalah kenaikan total produk fisik yang bersumber dari penambahan satu unit input variabel tenaga kerja. Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan beroperasi pad pasar kompetitif sempurna maka besarnya VMP yang merupakan perkalian antara MPP x P akan sama dengan harga input produk yang bersangkutan yaitu P N . besarnya VMP = P didapatkan dari pernyataan bahwa kombinasi input optimal atau biaya minimal dalam proses produksi akan terjadi bila kurva isoquan menjadi tangens terhadap isocost. Bila sudut garis pada isoquant sama dengan wr. sedangkan besarnya sudut disetiap titik pada isoquant sama dengan MPP I MPP K , maka kombinasi input yang optimal adalah : wr = MPP L MPP K atau MPP K r = MPPi7w. Dimana r adalah tingkat bunga implisit yang bersumber dari modal sedangkan w adalah tingkat upah per unit. Apabila persamaan diatas diperluas secara umum maka akan menjadi : MPP X P X = MPP Y P Y Dalam kalimat lain, minimisasi biaya input atau maksimalisasi output atas penggunaan input mensyaratkan penggunaan kombinasi yang sedemikian rupa sehingga MPP untuk setiap input dengan harganya sama besar untuk setiap input. Dengan demikian kenaikan satu unit input, misalnya x, akan memperbanyak biaya produksi sebanyak Px, sekaligus akan memperbesar volume produk sebanyak MPPx itu berarti Rasio P x MPP x merupakan tingkat perubahan total biaya perusahaan untuk setiap perubahan output fisiknya yang secara definitif berarti sama dengan biaya marginalnya Marginal Cost, MC. Dari sini maka persamaan diatas juga bisa dirubah menjadi : MPP X P X = MPP Y P Y = MFP N P N = 1MC Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan beroperasi pada pasar kompetitif sempurna maka persamaan diatas bisa dirubah menjadi: MPPxPx = MPP Y P Y = MPP N P N = 1MC- 1MR = 1P Dari persamaan diatas kita bisa mengetahui bahwa : MPPxPx = 1MR = 1P, sehingga MPPx x P = Px untuk semua input. Ini berarti kurva VMP untuk tenaga kerja merupakan kurva permintaan tenaga kerja -jangka pendek- dari perusahaan yang bersangkutan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna dengan Catatan kuantitas semua inpu. Lainnya ,konstan. Bagi setiap perusahaan yang beroperasi dalam pasar kompetisi sempurna itu, harga outputnya senantiasa konstan terlepas dari berapa kuantitas output yang dijualnya. Harga input disini juga kita asumsikan konstan. Penawarannya elastisitas sempurna untuk semua perusahaan. Dengan demikian kuantitas tenaga kerja yang memaksimalkan laba perusahaan terletak pada titik perpotongan antara garis upah Tingkat upah uang berlaku untuk pekerja terampil yang dibutuhkan perusahaan dan kurva VMP perusahaan. Ini diperlihatkan oleh gambar 1. Upah, VMP L W L Kuantitas Tenaga Kerja Yang dibutuhkan Gambar 1. Kuantitas Tenaga Kerja Yang Memaksimumkan Laba Jika tingkat upah per unit pekerja yang kualitasnya konstan adalah wo maka kuantitas pekerja yang optimal adalah Lo. Garis horizontal yang bertolak dari Wo merupakan kurva penawaran tenaga kerja untuk setiap perusahaan yang beroperasi dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif sempurna. Perusahaan akan menggunakan tenaga kerja tambahan jika MPPi lebih besar dari biaya tenaga kerja tambahan. Biaya tenaga kerja tambahan ditentukan oleh upah riil yang dihitung sebagai upah nominaltingkat harga, upah riil ini mengukur jumlah output riil yang harus dibayar perusahaan untuk setiap pekerjanya, karena dengan mengupah satu pekerja lagi menghasilkan kenaikan output untuk MPPL dan biaya pada perusahaan, Untuk upah riil perusahaan akan mengupah tenaga kerja tambahan selama MPPL melebihi upah riil. Dengan mengasumsikan bahwa tenaga kerja dapat ditambah dan faktor produksi lain tetap, maka 3erbandingan alat-alat produksi untuk setiap pekerja menjadi lebih kecil dan tanbahan hasil marginal menjadi lebih kecil pula, atau dengan semakin banyak tenaga kerja digunakan semakin turun MPPi, nya karena nilai MPPi. mengikuti hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang. Bila harga atau tingkat upah tenaga kerja naik, kuantitas tenaga kerja yang diminta akan menurun, ini diperlihatkan oleh kenaikan arus upah yang berpotongan dengan kurva VMP dalam kuantitas tenaga kerja yang lebih sedikit. Dengan berkurangnya pekerja, produk fisik marginal dari input modal, atau MPPR, akan menurun karena kini setiap unit modal digarap oleh lebih sedikit pekerja. Jika sebuah mesin dioperasikan oleh satu orang , produk fisik marginal mesin itu akan menurun dibandingkan saat sebelumnya ketika mesin itu diuais oleh beberapa orang. Karena kini hanya ada satu pekerja, mereka tidak bisa bergantian menjalankan mesin, sehingga hasilnya lebih sedikit. Dalam kalimat lain, modal bersifat komplementer terhadap tenaga kerja, atau ada komplementaritas complementary diantara keduanya. Upan, VMPL L W 1 W 2 D VMP 1 VMP 2 Kuantitas L per unit periode Gambar 2 Kurva Permintaan tenaga Kerja Dengan Dua Input Variabel Kita mulai dari tingkat: upah w;. Pada tingkat upah sebesar W2 penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan yang optimal adalah L3. Lalu upah naik menjadi Wi, tingkat penyerapan tenaga yang optimal pun merambat ke L 2 dimana Garis upah yang horizontal yang baru berpotongan dengan kurva VMPi. Karena adanya komplementaritas input-input maka kenaikan upah mengakibatkan produk fisik marginal modal menurun dan bergeser ke kiri menjadi VMPi, perpotongan baru dari garis upah horizontal kurva penawaran tenaga kerja adalah titik C, tingkat penyerapan tenaga kerja yang optimal akan turun ke L. jika titik A dan C dihubungkan akan diperoleh kurva permintaan tenaga kerja dL- dL Dengan demikian, dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan, produk fisik marjinal modal akan menurun. Setiap unit modal kini membuahkan lebih sedikit hasil sehingga tidak dapat menyerap banyak unit tenaga kerja. MPP R akan menurun seiring dengan menurunnya tenaga kerja yang diserap. Perusahaan akan merekrut setiap unit input sampai suatu titik dimana nilai produk marginalnya sama dengan harganya.

C. Penawaran Tenaga Kerja