Hubungan antara Nilai Produksi dengan Penyerapan Tenaga Hubungan antara Nilai Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Hubungan antara Upah Minimum dengan Penyerapan Tenaga Kerja

2.1.9.2 Hubungan antara Nilai Produksi dengan Penyerapan Tenaga

Kerja Nilai Produksi adalah nilai dari keseluruhan barang dan jasa yang merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjuhrya akan dijual sampai pada tangan konsumen. Tinggi rendahnya jumlah tenaga kerja yang diminta oleh pengusaha dipengaruhi oleh tinggi rendahnya jumlah barang yang drproduksi oleh tenaga kerja tersebut. Tinggi rendahnya barang yang diproduksi tergantung kepada tinggi rendahnya permintaan oleh konsumen. semakin tinggi jumlah barang yang diminta oleh konsumen semakin tinggi jumlah barang yang diproduksi sehingga semakin tinggi pula jumlah tenaga kerja yang diminta oleh perusahaan tersebut Simanjuntak, 2001. Sesuai dengan teori bahwa untuk meningkatkan output diperlukan peningkatan input yang digunakan, dalam hal ini adalah tenaga kerja. Sehingga semakin tinggi produktivitas tenaga kerja maka semakin tinggi pula jumlah barang yang diproduksi. Dengan asumsi faktor produksi lainnya tetap maka nilai produksi juga akan meningkat.

2.1.9.3 Hubungan antara Nilai Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja

Penanaman modal atau investasi dalam teori ekonomi adalah pengeluaran pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa yang akan datang Sukirno, 2003. Dengan kata lain, investasi berarti kegiatan pembelanjaan untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu perekonomian dan untuk meningkatkan kapasitas produksi yang lebih tinggi diperlukan pula modal manusia yang mencukupi.

2.1.9.4 Hubungan antara Upah Minimum dengan Penyerapan Tenaga Kerja

Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh atau pekerja untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan. Simanjuntak 2001 mengatakan bahwa upah bagi pengusaha dapat dipandang sebagai beban karena semakin besar upah yang dibayarkan kepada karyawan, maka semakin kecil proporsi keuntungan bagi pengusaha. Menurut Kuncoro 2002, kuantitas tenaga kerja yang diminta akan menurun sebagai akibat dari kenaikan upah. Apabila tingkat upah naik sedangkan harga input lain tetap, berarti harga tenaga kerja relatif lebih mahal dari input lain. Situasi ini mendorong pengusaha untuk mengurangi penggunaan tenaga kerja yang relatif mahal dengan input-input lain yang harga relatifnya lebih murah guna mempertahankan keuntungan yang maksimum.

2.1.10 Penelitian Terdahulu