Persepsi masyarakat bahwa produk

4.5. Persepsi masyarakat bahwa produk

Persepsi masyarakat bahwa produk

bertanda SNI ramah lingkungan

bertanda SNI ramah lingkungan

Menyangkut persepsi responden bahwa produk Rata-rata 837 bertanda SNI ramah lingkungan. Hasil penelitian

ini menunjukkan, masyarakat memiliki persepsi (Baik) baik bahwa produk bertanda SNI sehat

digunakan. Sebagian besar masyarakat setuju Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di bahwa produk bertanda SNI sehat digunakan, empat kota tersebut telah paham dan yakin

sedngakan yang yang ragu-ragu sebanyak bahwa produk bertanda SNI mampu memberikan (40.09%) dan tidak setuju (4.85%) bahwa produk jaminan keamanan, keselamatan dan kesehatan bertanda SNI ramah lingkungan sebagaimana bagi konsumen. Selain itu pula produk bertanda terlihat pada Tabel 7.

SNI juga ramah lingkungan. Apabila dinilai

Jurnal Standardisasi Volume 19 Nomor 1, Maret 2017: Hal 71 - 79

dengan persentase, persepsi masyarakat persepsi lain terhadap produk bertanda SNI. khususnya terhadap keamanan, keselamatan, Persepsi masyarakat bahwa produk bertanda kesehatan dan perlindungan lingkungan hidup SNI ramah lingkungan ternyata masih lebih untuk produk bertanda SNI memiliki nilai 73.74% rendah dibandingkan dengan persepsi lainnya. (837) terhadap nilai sempurna (1135).

Masyarakat lebih mengenal bahwa produk Hal ini berarti masih ada 26.26% bertanda SNI aman dan sehat. masyarakat di wilayah tersebut yang memiliki

Tabel 9 Persepsi masyarakat per katergori responden.

Signifikan

PARAMETER VARIABEL

N total

Tidak

Ragu

Variabel Setuju Setuju Ragu value / (sig) Tidak

Signifikan

JENIS LAKI ‐LAKI

227 96 88.5% 5.2% 6.3% Tidak

0.251 PEREMPUAN 227 131 82.4% 4.6% 13.0% Signifikan

KELAMIN

17 s.d. 30 TAHUN

227 99 83.8% 4.0% 12.1% USIA Tidak 30 TAHUN ke 0.622

227 128 82.4% 4.6% 13.0% Signifikan

SNI AMAN

atas

DIKONSUMSI SD ‐ SMU

227 126 83.3% 2.4% 14.3% PENDIDIKAN 0.014 Signifikan

D3/S1/S2/S3 227 101 87.1% 7.9% 5.0% BEKERJA 227 164 85.4% 6.7% 7.9%

PEKERJAAN 0.029 Signifikan

TIDAK BEKERJA

JENIS LAKI ‐LAKI

0.241 Tidak

KELAMIN PEREMPUAN 227 131 82.4% 4.6% 13.0% Signifikan

17 s.d. 30 TAHUN

30 TAHUN ke

SNI AMAN

atas 227 128 80.5% 6.3% 13.3% Signifikan

DIGUNAKAN SD ‐ SMU

Tidak 0.136 D3/S1/S2/S3 227 101 82.2% 7.9% 9.9% Signifikan

PENDIDIKAN

BEKERJA 227 164 84.1% 6.7% 9.1%

PEKERJAAN 0.03 Signifikan

TIDAK BEKERJA

JENIS LAKI ‐LAKI

227 96 76.0% 3.1% 20.8% Tidak

0.196 PEREMPUAN 227 131 64.9% 4.6% 30.5% Signifikan

KELAMIN

17 s.d. 30 TAHUN

227 128 74.2% 3.9% 21.9% SEHAT Signifikan atas

30 TAHUN ke

SNI

DIGUNAKAN SD ‐ SMU

227 126 70.6% 2.4% 27.0% PENDIDIKAN 0.393 Tidak D3/S1/S2/S3 227 101 68.3% 5.9% 25.7% Signifikan

TIDAK BEKERJA

227 63 60.3% 3.2% 36.5% Signifikan

JENIS LAKI ‐LAKI

227 96 59.4% 6.3% 34.4% KELAMIN 0.274

Tidak PEREMPUAN 227 131 51.9% 3.8% 44.3% Signifikan

17 s.d. 30 TAHUN

30 TAHUN ke

SNI RAMAH

atas 227 128 60.2% 5.5% 34.4% Signifikan

LINGKUNGAN SD ‐ SMU

227 126 56.3% 4.8% 38.9% PENDIDIKAN 0.909 Tidak D3/S1/S2/S3 227 101 53.5% 5.0% 41.6% Signifikan

BEKERJA 227 164 56.1% 6.1% 37.8% PEKERJAAN 0.247 Tidak

227 63 52.4% 1.6% 46.0% Signifikan Keterangan :

TIDAK BEKERJA

N Variabel = jumlah sampel per karakteristik responden N Total = jumlah sampel keseluruhan

Persepsi Masyarakat Terhadap Produk Bertanda SNI di Kota Denpasar, Banjarmasin, Mataram Dan Manado (Febrian Isharyadi, Ari Wibowo dan Suminto)

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya Namun berdasarkan pada Tabel 9 tersebut banyak faktor yang mempengaruhi persepsi terlihat bahwa pengetahuan ibu rumah tangga masyarakat. Menurut Yuliarmi dan Riyasa (2007) mengenai produk bertanda SNI masih kurang, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi hal ini ditandai dengan masih banyak kelompok masyarakat terhadap suatu produk diantaranya :

responden dengan karakteristik belum bekerja yang mempunyai persepsi masih ragu-ragu

1. Kebutuhan dan keinginan, yaitu berkaitan terhadap produk bertanda SNI dalam hal produk dengan hal-hal yang dirasakan oleh bertanda SNI aman dikonsumsi (15.9%), aman masyarakat tersebut

digunakan (17.5%), sehat digunakan (36.5%)

2. Pengalaman terdahulu seseorang sebagai dan ramah lingkungan (46.0%). konsumen ketika mengkonsumsi produk

Penyataan ragu-ragu ini merupakan

3. Pengalaman lingkungan sekitar, cerita indikasi masyarakat yang belum memahami teman mengenai kualitas produk tersebut.

sepenuhnya arti dari tanda SNI pada sebuah

4. Persepsi yang timbul melalui komunikasi produk atau kemasannya. Kegiatan pendidikan melalui iklan dan pemasaran.

dan pemasyarakatan standardisasi di empat kota yaitu Denpasar, Banjarmasin, Mataram dan

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada Manado diharapkan dapat meningkatkan beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi pemahaman masyarakat akan arti dan masyarakat bahwa produk bertanda SNI aman pentingnya dari tanda SNI pada suatu produk dikonsumsi, aman digunakan, sehat digunakan atau kemasannya. dan ramah lingkungan. Faktor individu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

persepsi tiap-tiap individu. Faktor individu yang

5. KESIMPULAN

signifikan berpengaruh adalah faktor pendidikan

dan pekerjaan (Tabel 9). Persepsi masyarakat terhadap produk bertanda Faktor pendidikan memang berpengaruh SNI khususnya dalam hal keamanan,

terhadap persepsi masyarakat terhadap produk keselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup di bertanda SNI. Secara umum seseorang yang kota besar wilayah Indonesia bagian tengah mempunyai pendidikan yang lebih tinggi baik itu (Denpasar, Banjarmasin, Mataram dan Manado) pendidikan formal atau informal akan mempunyai

sudah baik. Namun demikian kondisi tersebut wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan masih perlu ditingkatkan karena masih ada yang mempunyai pendidikan lebih rendah beberapa masyarakat yang memiliki persepsi

(Mahendra, 2014). Tingkat pendidikan pula akan lain terhadap produk bertanda SNI. Selain itu, mempengaruhi persepsi seseorang (Normadewi bagi produsen/pelaku usaha yang memproduksi & Arifin, 2012). Oleh karena itu perlunya produk bertanda SNI yang konsisten serta pendidikan standardisasi sejak usia dini untuk pengawasan produk di pasaran akan memberi lebih meningkatkan pemahaman sesorang keyakinan yang lebih bagi masyarakat sebagai terhadap produk yang telah sesuai standar. konsumen untuk membeli produk bertanda SNI. Bahwa dalam menjaga keamanan, keselamatan,

Dengan membeli produk bertanda SNI kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup tentunya konsumen akan terjamin keamanan,

seharusnya sebagai konsumen dalam membeli keselamatan, kesehatannya serta memberikan suatu produk memilih produk yang telah sesuai perlindungan pula bagi lingkungan sekitar. standar (SNI) yang dibuktikan dengan Stakeholder perlu meningkatkan pemahaman penggunaan tanda SNI pada produk atau kepada masyarakat mengenai manfaat produk kemasannya.

bertanda SNI melalui pendidikan standardisasi Selain pendidikan, faktor pekerjaan sejak dini sehingga pemahaman dan persepsi ternyata mampu memberikan pengaruh masyarakat terhadap produk bertanda SNI akan signifikan pula pada persepsi masyarakat lebih baik. Diharapkan selanjutnya dapat terhadap produk bertanda SNI. Faktor pekerjaan dilakukan penelitian yang sama untuk di daerah dalam penelitian ini adalah dibedakan antara lain di Indonesia sehingga dapat diketahui sesorang yang memiliki pekerjaan dan belum secara nasional persepsi masyarakat terhadap memiliki pekerjaan (ibu rumah tangga dan produk bertanda SNI. mahasiswa).

Proses pendidikan terhadap kalangan ibu

UCAPAN TERIMA KASIH

rumah tangga diperlukan karena sebagian besar masyarakat yang melakukan kegiatan belanja Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada atau pembelian barang-barang keperluan rumah Pusat Penelitian dan Pengembangan tangga adalah kalangan ibu rumah tangga. Standardisasi – Badan Standardisasi Nasional

Jurnal Standardisasi Volume 19 Nomor 1, Maret 2017: Hal 71 - 79

yang telah membiayai penelitian ini melalui

APBN Tahun 2015. Ucapan terima kasih juga Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip- kami sampaikan kepada pihak-pihak yang

Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. mendukung penelitian ini.

Kotler, P., & Susanto, A. (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis

Perencanaan.

Implementasi Dan