Pengaruh Terapi rendam kaki air hangat pada penderita Hipertensi.
3. Pengaruh Terapi rendam kaki air hangat pada penderita Hipertensi.
Tabel 3 Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kedinding Tengah Jaya Kecamatan Kenjeran Kotamadya Surabaya mulai 20 Febuari sampai dengan 10 Maret 2012.
Penilaian Tekanan Darah Katagori
Sebelum pemberian terapi Sesudah pemberian terapi rendam kaki air hangat
rendam kaki air hangat
X2 = 1.73 SD
X X1 = 2.41
0.550 Wilcoxon test nilai sig (2-tailed) = 0,001
Dari hasil penelitian dengan uji statistik Wilcoxon signed ranks test pada tabel 5.3 menunjukkan adanya pengaruh pemberian terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah dimana sebagian besar responden mengalami perubahan tekanan darah 140-159/90-99 mmHg sebanyak 14 orang (63,6%) yang ditunjukkan dari hasil uji statistik dengan nilai signifikasi (α hitung) sebesar (p: 0,001). Angka ini jika dibandingkan dengan signifikan atau pemaknaan yang ditentukan nilainya jauh lebih kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan atau ada pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi rendam kaki air hangat pada penderita hipertensi di Wilayah Kedinding Tengah Jaya Kecamatan Kenjeran Kotamadya Surabaya.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan sekaligus membuktikan bahwa pengetahuan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Merendam bagian tubuh ke dalam air hangat dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot. Merendam juga dapat disertai dengan Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan sekaligus membuktikan bahwa pengetahuan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Merendam bagian tubuh ke dalam air hangat dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot. Merendam juga dapat disertai dengan
Rendam kaki menggunakan air hangat akan merangsang saraf yang terdapat pada kaki untuk merangsang baroreseptor, dimana baroreseptor merupakan refleks paling utama dalam menentukan kontrol regulasi pada denyut jantung dan tekanan darah. Baroreseptor menerima rangsangan dari peregangan atau tekanan yang berlokasi di arkus aorta dan sinus karotikus. Pada saat tekanan darah arteri meningkat dan arteri meregang, reseptor- reseptor ini dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor mengakibatkan vasodilatasi pada arteriol dan vena dan perubahan tekanan darah. Dilatasi arteriol menurunkan tahanan perifer dan dilatasi vena menyebabkan darah menumpuk pada vena sehingga mengurangi aliran balik vena, dan dengan demikian menurunkan curah jantung. Impuls aferen suatu baroreseptor yang mencapai jantung akan merangsang aktivitas saraf parasimpatis dan menghambat pusat simpatis (kardioaselerator) sehingga menyebabkan penurunan denyut jantung dan daya kontraktilitas jantung (Guyton dan Prof. Hembing 2000).
Dari hasil penelitian di Wilayah Kedinding Tengah Jaya Kecamatan Kenjeran Kotamadya Surabaya penderita yang mempunyai tekanan darah tinggi jika melakukan rendam kaki menggunakan air hangat yang dilakukan secara rutin maka dapat terjadi perubahan tekanan darah, karena efek dari rendam kaki menggunakan air hangat menghasilkan energi kalor yang bersifat mendilatasi dan melancarkan peredaran darah juga merangsang saraf yang ada pada kaki untuk mengaktifkan saraf parasimpatis, sehingga menyebabkan perubahan tekanan darah. Akan terapi rendam kaki menggunakan air hangat tidak seluruhnya dapat memberika perubahan tekanan darah, hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu masih mengulangi pola hidup yang tidak sehat, asupan makanan yang tidak terkontrol, merokok yang tidak dapat dikurangi, istirahat yang kurang, tidak mengikuti prosedur terapi yang telah diberikan dengan baik.