sehat dan sanitasi yang layak; dan e terpenuhinya kebutuhan masyarakat   akan   air   bersih,   melalui   fokus   kegiatan   dengan
melanjutkan : 1 Pengembangan pembiayaan kesehatan secara pra upaya 2 Perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin Desa
polindes   dari   hanya   melayani   pasien   bersalin   menjadi   Pondok Kesehatan   Desa   Ponkesdes,   yang   juga   melayani   pelayanan
kesehatan dasar dengan menempatkan tenaga paramedis. Pada tahun   2010   telah   diperluas   1.814   Ponkesdes,   dan   pada   tahun
2011 ditargetkan menjadi 3.000 Ponkesdes. 3 Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas beserta
jaringannya,   dengan   meningkatkan   10   Puskesmas   rawat   inap standar   menjadi   rawat   inap   PLUS   pada   tahun   2010   dan
ditargetkan   menjadi   30   Puskesmas   pada   tahun   2011, meningkatkan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap dari 10
puskesmas pada tahun 2010 menjadi 30 Puskesmas pada tahun 2011,   serta   peningkatan   puskesmas   pembantu   yang   layani
observasi   dari   gawat   darurat   dari   50   puskesmas   pembantu menjadi 80 puskesmas pembantu.
3. Perluasan Lapangan Kerja,  dengan kebijakan yang diarahkan
untuk:   a   mendorong   terciptanya   perluasan   lapangan   kerja   di sektor   formal   maupun   informal,   utamanya   Penempatan   Tenaga
Kerja Indonesia ke Luar Negeri   dimana tahun 2011 ditargetkan sebesar   56.704   orang;     b   meningkatkan   kualitas   dan
produktivitas   tenaga   kerja,   melalui   penguatan   sarana   dan prasarana UPT- Pelatihan Kerja bertaraf Internasional dimana pada
tahun   2010     telah   ditingkatkan   4   UPT,   yaitu     UPT   PK   Kota Surabaya,   UPT   PK   Kab.   Kediri,   UPT   PK   Kab.   Jember,   UPT   PK
Singosari  Malang dan tahun 2011  ditargetkan  4 UPT  lagi  yaitu: UPT Kab. Pasuruan, UPT Kab. Mojokerto, UPT Kab. Tuban, UPT Kab.
Bojonegoro  untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, baik dalam negeri   maupun   luar   negeri;   c   menciptakan   fleksibilitas   pasar
kerja   dengan   memperbaiki   ketentuan   ketenagakerjaan   yang berkaitan   rekrutmen,  outsourcing,   pengupahan   dan   PHK,   serta
memperbaiki   ketentuan-ketentuan   yang   mengakibatkan perlindungan   yang   berlebihan;   d   Perluasan   lapangan   kerja
melalui   Program   Transmigrasi,   yaitu   ;   menempatkan   penduduk
45
miskin dan penganggur dengan diberikan aset tempat tinggal dan
lahan usaha produktif di  luar Jawa. 4.
Peningkatan   Efektivitas   Penanggulangan   Kemiskinan,
dengan   implementasi   kebijakan   yang   diarahkan   pada pengurangan   493.004     Rumah   Tangga   Sangat   Miskin   dan
meningkatkan   kapasitas   keberdayaan   masyarakat   melalui Program   Peningkatan   Keberdayaan   Masyarakat   Pedesaan,
Program   Pengembangan   Lembaga   Ekonomi   Pedesaan,   Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa serta
optimalisasi   Tim   Kordinasi   Penanggulangan   Kemiskinan   Daerah TKPKD dalam mensinergikan program program penanggulangan
kemiskinan.Guna   mewujudkan   hal   tersebut,   perlu   kerja   sama antar  Pemerintah, antar program SKPD dan antar pelaku baik dari
sisi   pendanaan,   penguatan   kapasitas   dan   pemasaran   maupun perlindungan   usaha.   Di   samping   itu,   dalam   penanggulangan
kemiskinan  juga  memerlukan   dukungan  regulasi  yang  memihak masyarakat   miskin   dan   kondisi   keamanan   lingkungan   yang
kondusif.   Pada   sisi   lain,   masyarakat   miskin   perlu   ditumbuhkan harapan dan kepercayaan diri bahwa mereka mempunyai potensi
diri yang dapat dikembangkan, etos keras dan disiplin baik dalam mengelola   waktu   untuk   meningkatkan   produktivitas,   serta
mempunyai tanggungjawab atas apa yang dilakukan.
5. Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat, dengan kebijakan