Gambar 1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Penggunaan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran bercerita guru dan siswa kelas IV SDN Meduri 01 Margomulyo
Bojonegoro dan dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas IV SD Negeri 01 Meduri Margomulyo Bojonegoro 20092010.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Meduri 01 yang terletak di desa meduri,kecamatan Margomulyo,
Kabupaten Bojonegoro. 2.
Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sekitar empat bulan yaitu
pada bulan Februari sampai dengan Mei pada semester II tahun ajaran 20092010.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini subjek yang digunakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Meduri 01 Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro
yang jumlah siswanya sebanyak 15 siswa terdiri dari 10 siswa laki – laki dan 5
siswa perempuan.
C. Sumber Data
1. Dokumen
2. Informasi nara sumber
3. Pengamatan
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Tes
E. Validitas Data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah review informan kunci. Review informan kunci adalah
mengkonfirmasikan data atau temuan kepada informan kunci sehingga diperolah kesepakatan antara peneliti dan informan tentang data atau interpretasi temuan
tersebut Sarwiji Suwandi, 2009:60 .
F. Analisis Data
Data – data yang telah berhasil dikumpulkan di lapangan diolah dan
dianalisis secara kualitatif. Maka digunakanlah teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Tehnik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif,
yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Teknik analitis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru
dalam proses pembelajaran sesuai kriteria dan ketentuan yang ada Sarwiji Suwandi, 2009:61.
G. Indikator Kinerja
Indikator keterampilan bercerita untuk setiap siklus berbeda, hal tersebut dapat dijabarkan pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Indikator target persiklus No Siklus Ukuran keberhasilan
Target 1
I a.
Siswa melakukan
keterampilan bercerita. b.
Siswa dapat
meningkatkan kalimat
yang dapat diutarakan. 2 keterampilan yaitu :
1. Lafal aspek : kejelasan,
ketepatan pengucapan,
tidak bercampur lafal daerah
2. Jumlah kalimat aspek: jumlah
c. Nilai
siswa dapat
meningkat kalimat menjadi 7 kalimat, terdapat
kalimat pembuka, isi, kesimpulan dan penutup, saling koherensi
2
3 II
III a.
Siswa melakukan
keterampilan bercerita. b.
Siswa dapat
meningkatkan kalimat
yang dapat diutarakan. c.
Nilai siswa
dapat meningkat
a. Siswa
melakukan keterampilan bercerita.
b. Siswa
dapat meningkatkan
kalimat yang dapat diutarakan.
c. Nilai
siswa dapat
meningkat 4 keterampilan yaitu :
1. Lafal aspek: kejelasan, ketepatan
pengucapan, tidak bercampur lafal daerah
2. Jumlah kalimat aspek: jumlah
kalimat menjadi
10 kalimat,
terdapat kalimat pembuka, isi, kesimpulan dan penutup, saling
koherensi 3.
Intonasi aspek: Tinggi rendah suara, tekanan suku kata, nada atau
panjang pendek tempo 4.
Hafalan aspek: Kelancaran, teratur atau urut kesesuaian hal
yang diceritakan
5 keterampilan yaitu :
1. Lafal aspek: kejelasan, ketepatan
pengucapan, tidak bercampur lafal daerah
2. Intonasi aspek: Tinggi rendah
suara, tekanan suku kata, nada atau panjang pendek tempo
3. Jumlah kalimat aspek: jumlah
kalimat menjadi
13 kalimat,
terdapat kalimat pembuka, isi,
kesimpulan dan penutup, saling koherensi
4.Hafalan aspek: Kelancaran, teratur atau urut kesesuaian hal yang
diceritakan 5.
Mimik ekspresi aspek : gesture atau gerak tubuh, ekspresi wajah
penjiwaan
H. Prosedur Penelitian