Pendidikan Akhlak dalam ziarah kubur

PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM ZIARAH KUBUR

-:-'\

Disusun Oleh:

ROM DANI
NIM. 802011001350

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKOLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
lJIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
I 426 H./2005 M.

PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM ZIARAH KUBUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarj ana Pendidikan Islam

Oleh:

ROM DANI

NIM.802011001350
Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Dr. H. Abdul Rahman Ghazalv, MA
NIP. 150 063 509

Dr. H
u a"id Khon M.A
NI . 131 682 377

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAl\1
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1426 HI 2005 M

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul " PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ZIARAH KUBUR"
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 Juni 2005. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S 1)
Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta 17 Oktober 2005

Sidang Munaqasyah
Dekan/

Pembantu dekan I/

Ketua Merangkap Anggota


Sekretaris Merangkap Anggota

Anggota:

r . .
m Sadri MA.
. 150 203 3 0

Q、ャ[ーセ@

Dr. H. Abdul Rahman Ghazaly, MA
NIP. 150 063 509

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah swt. penguasa
alam semesta, tanpa taufiq dan inayah dari-Nya mustashil skripsi ini bisa terwujud.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada figur tlunia akhirat Nabi besar
Muhammad saw.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang ditujukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah d:m Keguruan Universitas Islam l'iegeri (UIN) Syarif HidByatullah Jakarta
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar smjana pendidikan Islam.
Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas llmu Tarbiyah dan

I«:gu1·u;m .lurusan Pcndidkan /\garna lsla111. prnulis banyak niendapatkan bantuan
sumbangan dan dorongan dari bcrbagai pihak. Olch karcna itu pada kcsempatan ini
penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Salman I-Jarun. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Ncgcri (UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta.
2. Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono. Mi\. Sclaku セ」エオ。@

Jurusan Pcndidikan

Agama ls am Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta
3. Bapak Dr. H. Abel. Rahman Ghazaly, M.A. Dan Bapak Dr. Abdul Majid
Khan, M.A. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan


manis yang takkan terlupakan dan semoga silatuahmi di antara kita tidak akan
bcrakhir.
Akhirnya pcnulis bcrdoa scrnoga Allah swt membalas jasa clan amal baik
mereka. Harapan penulis khususnya clan bagi pembaca pada umumnya, amin.

Jakarta, Januari
Muharam

Penulis

2005 M,
1426 H.

DAFTARISI

KA1'A
pengaセヲrN@

iv


DAFTAR !SI .................................................... ····································· ··············
BAB

I

Vll

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah dan Alasan Pemilihan Judul ........... .

BAB

BAB

II

!II

B. Pen1batasan clan Pcrun1usan Iv1asalah.............................


t:[

C. Metode Pembahasan................................................................

4

D. Sistematika Penulisan..............................................................

5

ZIARAH KUBUR
A. Pengertian Ziarah Kubur.......... ... ....... ... ....... ................ ...... ......

6

l3. l)asar l-lukun1 7,iarah Kubur ....................................................

7

C. Tujuan Ziarnh Kubur ...............................................................


'>

D. Hikmah Ziarah Kubur ........................................................... .

1••••1

E. Tata Cara Ziarah Ku bur ........................................................ .

l (:,

PENDJDIKAN AKHLAK

A. Pengertian Pendidikan Akhlak ···············"'·······························

20

J3. Dasar dan 'rujuan J)endidikan l\khJak .....................................

24


C. Pentingnya Pendidikan Akhlak................................................

27

D. Pembagian Akhlak...................................................................

28

BAB

IV

HUBUNGAN ZIARAH KUBUR DENGAN PENDIDIKAN
AKHLAK
A. Pengaruh Ziarah Kubur terhadap Pembinaan Akhlak .............

33

I. Pengaruh dalam Pernbinaan Akl1lak terhadap Allah.........


33

2. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak terhadap diri sendiri.

35

3. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak terhadap Sesama
Manusia ............................................................................. 36

BAB

V

B. Penclidikan Akhlak clalam Ziarah Kubur .................................

37

1. Akhlak kepada Allah Swt..................................................


38

2. Akhlak terhadap Sesama Manusia.....................................

45

3. Akhlak kepacla Diri Sencliri ...............................................

50

PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................

55

B. Saran........................................................................................

57

DAFT AR PUST AKA...........................................................................................

58

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah dan Alasan Pcmilihan Judul
Pada dasarnya ziarah kubur adalah salah Satu earn manusia untuk
mengingat mati, sehingga akan senantiasa mengontrol dirinya agar tidak
te1:jerumus ke lembah kehinaan. Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang amat
besar pada jiwa seseorang karena dapat meningkatkan dan mengajarkan
seseorang agar tidak lupa dan terlena dalam kehidupan dunia.
Mengenal hal ini, sebagaimana di kutip Imam al-Ghazali, Nabi Saw.
bersabda:

Zセ@

;;;;

j セ@,..

--;.,,

:JJI セ@

,) J) J--!IJ ,i)LJl 3

;;,

}_,-////

:_,.J1
.. ,,.

Jt.; :Jt.; セ@

r-L-· olJJ)
ッセi@

o

,\

:JJI セ@ .. ....
;;, ,,

'_? jJ

セ|MG@

,,.

/

;;;.;, 01:;.
/

_,,,

,

セI。ャ@

Jo

o

13 j)j

Artinya:
"Berziarah ke kubur, karena
mengingatkan akan mati." 1

sesungguhnya

...

ziarah

kubur

itu

Dalam masyarakat Islam, praktek ziarah kubur sering kita jumpai, bahkan
praktek ini telah menjadi tradisi yang telah menyebar luas. Hal demikian tei:jadi
karena ziarah kubur dalam ajaran agama Islam telah dianjurkan, guna

1

Ahn1ad Abdullah Haddad, Renungan tentang Un1ur A;fanusia, 'ferj. M. Baqir, (Bandung:

Mizan, 1992), hal. 111.

2

menimbulkan kesadaran hati clan mcngingatkan pacla akhirat. Di katakan clalam
kitab Fiqh, Ala al-Madzhabi al-Arba'ah sebagaimana clikutip oleh Syekh Ja'far
Subbani dalam bukunya "Tauhid dan Syirik" ziarah kubur aclalah perbuatan yang

mandub (clianjurkan) guna menimbulkan kesaclaran hati dan mengingatkan pada
akhirat." 2
Lebih lanjut dikatakan, "apakah tempat perkuburan itu clekat ataupunjauh,
bahkan clianjurkan berpergian atau merantau untuk menziarahi orang-orang mati,
kbususnya kuburan-kuburan kaum sbalibin". 3
Pada awal keberaclaannya. ziarah kubur tempat di larang oleh Rasulullab
Saw. Sebagaimana di riwayatkan clalam hadits Nabi:
J

J

G.:s--

Artinya:
"Oulu aku melarang kamu rncnziarahi kubur sekarang berziarahlah,
karena ziarah kubur dapat mengingatkan kamu pacla akhirat" (HR.
Tarmidzi). 4
Ketika Rasulullah melarang ziarah kubur tersebut, masih berlaku adat kebiasaan
Jahiliyah, di mana seseorang menclatangi kubur bukan bntuk berziarah tapi untuk
mengagung-agungkan, menghormati, rnenyembah, bermohon minta ini clan itu
kepada kubur, atau kepacla arwah-arwah orang yang sudah mati yang di kuburkan

2

Ja'far, Subhani, Tauhid dan Syirik, ·reij. (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 221.

3

Ibid,

'Muhammad, S11b11/11ssala111 (Tp) Juz I, ha!. 114.

3

di kuburan itu. Kubur itu di pandang sebagai tcmpat sesembahan, tempat
bermohon dan diperlukan sebagai Tuhan, rnalah ada yang sampai melebihi Tuhan
sendiri. Tetapi setelah ajaran Islam sudah rneresap clan mendalam climana-mana
manusia sudah bertauhid, tidak acla Tuhan selain Allah yang Maha Tunggal dan
kepadanya sajalah kita menyembah, bermohon dan · memuji maka ketika itu
cliperbolehkan ziarah kubur, yang bertujuan hanya untuk mengingatkan kita akan
akhirat.
Mengingat begitu besarnya rahasia (hikmah) yang terkanclung dalam
ziarah kubur tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya ke dalam sebuah
skripsi clenganjudul: "PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ZIARAH KU BUR".
Adapun alasan untuk mcmilih judul di alas adalah scbagai berikut:
I. Ziarah kubur adalah sualu hal yang telah menjadi tradisi rnasyarakal,
sehingga secara pribadi penulis tertarik untuk membahasnya.
2. Pada masa Rasulullah,

kebcraclaan

ziarah

kubur tempat dilarang,

kemuclian pada akhirnya diperbolehkan, tentunya clibalik dibolehkannya
ziarah kubur ini terdapat rahasia clan hikmah yang terkandung cliclalarnnya
sehingga penulis terclorong untuk mengkajinya

ャセゥィ@

mendalam.

3. Masih banyak kaum muslimin yang rnelaksanakan praktek ziarah kubur
akan tetapi rncrcka belurn rncrnaklurni sccara bcnar, baik tata cara
pelaksanammya maupun hikmah-hikmah yang terkanclung cliclalamnya
yang mengaki batkan praktek tersebut kurang berpengaruh terhaclap
si penziarah tersebut.

4

4. Pada dasarnya pelaksanaan ziarah kubur mempunyai makna tersendiri
yakni sebagai dzikrul maul (pcngingat kematian) yang bermanfoat sebagai
pembinaan pribadi muslim.
5. Permasalahan dimaksud j uga berkenaan dengan persoalan yang cukup
mendasar yaitu masalah pendidikan, khususnya pendidikan akhlak. Hal ini
sesuai dengan bidang penulis yakni bidang pendidikan (tarbiyah).

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Secara pembahasan dalarn skripsi ini lerarah dan operasioanl maka
masalah yang akan dibahas ini pcnulis batasi pada:
I . Bagaimana ziarah kubur dan pengaruhnya dalam pembinaan akhlak
:?.. Aspek pcndidikan akhlak yang tcrkandung dalam ziarah kubur
Dari pembatasan masalah di atas clapat di::::i·urnuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1. Apakah yang dirnaksucl dengan ziarah kubur dalam Islam?
:?.. Bagaimana pengaruh ziarah kubur terhadap pembinaan akhlak?
3. Pcndidikan akhlak apa saja yang terdapat dalarn ziarah kubur?

...

C. Metode Pembahasan
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif
analisis yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian
kepustakaan (/ ibrary research). Pencl itian kepustakaan yang climaksud yaitu
mengkaji, mernpclajari dan menelaah bcrbagai literatur yang era( kaitannya

5

dengan masalah yang dibahas. Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis
mengacu kepada buku "Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang
berlaku untuk UIN, STAIN, Perguruan Tinggi Swasta (PERTAIS) clan yang
sejenisnya," yang cliterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2000.

D. Sistematika Pcnulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri
dari sub-sub bab. Aclapun perinciannya sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, clalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah
dan alasan pemilihan juclul, pcmbahasan dan perumusan masalah, mclodc
pembahasan clan sistematika penulisan.
Bab II membahas tenlang ziarah kubur, yang meliputi pcngerlian ziarah
kubur, landasan hukum tentang ziarah kubur, tujuan ziarah kubur, hikmah ziarah
kubur dan tata cara ziarah kubur.
Bab III membahas tentang pencliclikan akhlak, yang meliputi pengertian
pendiclikan akhlak, clasar clan tujuan pcnclidikan akhlak, pentingnya akhlak, serta
pembagian akhlak.
Bab IV membahas masalah hubungan ziarah kubur clengan pencliclikan
akhlak, terdiri dari pengaruh ziarah kubur dalam pembinaan akhlak seseorang
serta membahas aspek pendidikan akhlak yang terkandung dalam ziarah kubur
meliputi akhlak kepacla Allah dan akhlak pacla manusia.
Bab V Penulup yang berisi kesirnpulan dan saran-saran.

BAB II
ZIARAH KUBUR

A. Pcngcrtian Ziarah Knbur
Ziarah kubur terdiri dari kata ziarah dan kubur. Dalam kamus bahasa, istilah
ziarah berasal dari bahasa Arab (o jセェM

)jj!.

- )j) yang mengandung arti

menengok atau mengunjungi 1, sedangkan istilah kubur diartikan sebagai tempat
menaruh atau memendam mayat atau pemakamnn. Melihat dari pengerlian kedua
istilah tersebut, maka ziarah kubur dapat diartikan dengan mcnengok di mana tempat
seseorang di kubur (di makamkan). 2
Dikatakan oleh Sibtu Asnawi bahwa ziarah kubur bukan hanya menengok
ataupun mengunjungi tetapi juga mendo'akan kepada ahli kubur. 3 Bey Arifin
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ziarah kubur ialah mendatanginya
sewaktti-waktu untuk mendo'akan dan memohonkan rahmat Allah SWT. untuk
penglmni kubur itu dan untuk mengambil pelajaran dan peringatan bagi orang yang

...

hidup.

4

Masih senada dengan pendapat di atas ziarah kubur diartikan dengan

1

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: l-lidakarya Agung, 1972), ha!. 159

2

Labib Mz., Hidup Pasti Berakhir, (Surabaya: Bandung Usaha Jaya, 1995), cet. I. ha!. 71.

3

Sibtu Asnawi, Adah Tata Cara Ziarah Kubur, (Menara Kudus, 1989), ha!. 2

4

Bey Arifin, Hidup Sesudah Mati, (Jakarta: Kinta, 1994), cet. XIV, ha!. 113.

6

7

mendatangi kubur sewaktu-waktu untuk mendo'akan dan memohonkan rahmat
Tuhan bagi orang yang di kubur di clalamnya.5
Mengenai hal ini, Ibnu Qoyyim berkata bahwa Nabi SAW. Apabila
menziarahi kubur, maka ia menziarahinya untuk berclo'a bagi isi kubur se1ta
memo hon rahmat clan ampunan bagi mereka. 6 Dengan demikian, jelaslah bahwa
ziarah kubur pada dasarnya merupakan permohonan rahmat dan ampunan kepada
Allah SWT. clari orang yang rnasih hidup bagi isi kubur.

B. Dasar Hukum Ziarah Kubur

Dalam al-Qur'an disebutkan bahwa kila dilarang bcrdiri di kuburan seorang
munalik dan · musyrik, scrncntara itu, dibolehkan bercliri di sisi kuburan-kuburan
kaum mukminin ·.mtuk rnendo 'akan dan mcnshalatkan rncrcka. Scbagaimana firman
Allah SWT.:

イセ@

0

J. セ@

セ@

o ••

セ@

/

セ@

J.

/

'Jj ャセi@

(Ai : GャOセ⦅LNZjiI@

/

r+. ,_c;._1

,,.

セg@

,

,

jセ@

J

,

セェ@

1'.JfGj セ[カェ@

Artinya : "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahy)l'ngkan jenazah seseorang
yang mati di antara mereka clan janganlah kamu berdiri di atas kuburannya.
Sesungguhnya telah kafir pada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati
dalam keadan fasik." (QS. At-Taubah: 84)

' TA. Latief Rusdiey, Sunah Rusul tenta11g Jenazah, (Medan: Firman Rimbou, 1994), cet. 111,
hal. 265.
6

TM. Hasbi Ash-Siddiqi, Koleksi f-ladits-hadits f-!ukum, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1976),
eel. L hal. 302.

8

Berkenaan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT. melarang RasulNya memintabm rahmat bagi orang munafik, baik lewat shalat bagi mayat atau do'a.
sebagaimana juga dilarang berdiri atas kuburannya, baik ketika memakamkan atau
setelahnya, maka pengertiannya adalah bahwa dua perbuatan tersebut, yaitu
memintakan rnhrnat dan berdiri atas kuburan (termasuk· ziarah kubur), boleh dan
bahkan baik dilakukan bagi mukmin di segala waktu.
Adapun hadits-hadits Nabi yang rnenerangkan tentang ziarah kubur. di
antaranya adalah sebagai berikut:
Sabda Rasulullah Saw.:

' : Al-Ma'arii', 1989), hal. .12

9

untuk berziarah ke kuburnya, maka diizinkan untuk menziarahinya. Oleh
karena itu berziarahlah ke kubur, sehah itu dapat mengingatkan akan
kematian." (HR. Ahmad dan Imam Muslim)8
Juga Hadits Nabi:

01

>. セ@
_,

/

セ@

l.5""1
-

セ@ ⦅[セQ@

j. 0

ッセャANェ@

/

/

,,,,,,

C:Jv

00/

セ」Z⦅NdQ@

-,

/

J.1 セ@

セZ_jQ@
/

J/

\

セMB@

,ill\

jセ@

セ@

j.

_,J.

0

·r1

,,,,.
/

/

セlNp@

d.)) I
/

o...-

,J.

/

0

/

,,

4J Jvj

セZスQ@

,,

d'

///

l!. l'sJ ciw NイセQ@
_,.,,,

J5 0LS" セQ@

セ@

J.
I
,



b. Akhlak kepada Masyarakat
Manusia dalam kehidupanya tidak bisa terlepas dari kehidupan
bermasyarakat,

sadar

atau

tidak,

manusia

sejak

dilahirkan

sudah

membutuhkan pertolongan orang lain. Demikian pula kehidupan orang

31

dewasa

baik

individu

maupun

kelompok

semuanya

membutuhkan

pertolongm1 baik mental spiritual ataupun material untuk menanggulangi
kesukaran-kesukaran.
Dalam ha! ini, seorang filosof Yunani yaitu Aristoteles mengatakan
dalam teorinya bahwa manusia adalah Zoon Poliiikon yaitu makhluk sosial
yang hanya menyukai hiclup bergolongan atau sedikitnya mencari teman
untuk hidup bcrsarna, kbih disukai dari pada hidup scndiri."
Dalam hidup bermasyakat, diperlukan adanya sikap saling tokingmenolong, saling mengasihi, kerjasama yang baik clan mengutamakan
kepcntingan bersarna. Dcng;m dcmikian maka akan tcrbcntuk masyarakat
yang

rnemiliki

kckuatan yang tangguh,

persaudaraan yang erat dan

masyarakal yang adil dan makmur di bawah arnpunan Allah.
Untuk mencapai apa yang telah cliungkapkan di atas, maka Lukmanul
!lakim rncndidik anaknya agar bcrbuat amar ma'ru/ 11ahi mzmkar terhadap
lingkungan keluarga maupun dalam masyarakat sebagai penjelrnaan dari rasa
tanggung jawab dalan1 bern1asyarakat. Pendidikan dan
tcntang

hiclup

bermasyakat

tercantum

pada

'surat
"

ー・ョァ」セェ。イ@

I.,ukn1an
Luqman

ayat

17

sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

9

IX. ha!. 56

I-lasan Shadaly, Sosio/ogi Untuk AiaS)'llrakat Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1983), cet.

32

c. Akhlek kepada diri sendiri
Penclidikan akhlak kepacla diri sencliri aclalah sangat penting, sebab
clengan aclanya pencliclikan akhlak kcpada cliri sencliri, maka akan tercipta
aclanya pencliclikan akhlak clalam kcluarga dan selanjutnya akan terbentuk
pencliclikan akhlak dalam masyarakat.
Dalam hal ini Lugrnanul Hakim menclidik anaknya agar berbuat amar

ma'ruf nahi munkar, terutama kepada cliri sendiri. I-Jal ini te1:jacli karena pacla
tiap-liap manusia ilu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga dan
masyarakat.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya scbagai berikut:
"Dari lbnu Abbas ra. berkata: Rasulullah Saw, bersabda: "Tiap-tiap
kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pcrlanggungjawabannya
atas apa yang tclah dipimpinnya. lmam adalah yang akan bcrtanggung
jawab atas kescjahteraan rakyatnya. Seorang laki-laki adalah
pemimpin dalam kcluarganya dan akan climintai pertanggung
jawabannya. Scorang wanita aclalah pc111i111pin dalam rulnah langga
suan1inya dan akan din1intai pcrtanggurigjavvabannya. Seorang han1ba
adalah pcmimpin atas harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungan
jawab alas apa yang telah dipimpinnya." (I-IR. Bukhari)' 0
Bcrclasarkan haclils di atas. mcnunjukan sampai scjauhmana amanat
yang dilaksanakan baik tcrhadap apa-apa yang tclah clipimpinnya dan
tcrmasuk amanal terhaclap diri scndiri. Oleh 'lkarena itu agar mampu
memegang amanat lerhadap cliri scndiri, maka tcrlebih dahulu dibekali clcngan
pendiclikan akhlak terhadap diri scncliri. Dengan demikian seseorang mampu
memimpin dan bertanggung jawab baik terhaclap cliri sencliri maupun orang
lain.

10

hnan1 Bukhari, Shahih Bukhari, te1j., Jilid Ill, ha!. 34

BAB IV
HUBUNGAN ZIARAI-I KUBUR DENGAN PENDIDIKAN AKI-ILAK

A. Pengaruh Ziarah Kubur terhadap Pembinaan Akhlak
Kematian adalah perkara yang hebat dan besar. Merenungkan kematian
dapat menjauhkan seseorang dari keterlenaan terhadap kehidupan dunia serta
mendorong manusia untuk bersiap menghadapinya. Ziarah kubur merupakan
suatu upaya yang dapat mengingatkan kita kepada kematian, karena dengan
ziarah kubur kita akan dihadapkan pada sosok manusia yang telah ditinggal
rolmya. Seorang manusia yang pada masa hidupnya sangatlab disegani kini ia
terbaring seorang diri dalam kebeningan di dalam kuburnya.
Dikatakan oleh seorang bijak. "Maul menimpa orang lain dan cngkau lak
tahu kapan j,·_ menimpamu." Bagi seorang mukmin, kematian yang mcnirnpa
scseorang n1erupakan cer111in bagi dirinya. Kcn1atian n1cnjadi pcringatan bahvva

tidak akan lama lagi kita yang akan menclapat giliran berikutnya. Oleh karcna ilu,
ziarah kubur sebagai salah satu upaya dalam mengingat kernatian, clapat
mernberikan pela