Teori Keagenan Kualitas Laba

20 informasi kecenderungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran entitas serta rangkaian aktivitasnya.

2.2. Teori Keagenan

Scott 2003 menyatakan bahwa perusahaan mempunyai banyak kontrak, misalnya kontrak kerja antara perusahaan dengan para manajernya dan kontrak pinjaman antara perusahaan dengan krediturnya. Kontrak kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontrak kerja antara pemilik modal dengan manajer perusahaan. Dimana antara agent dan principal ingin memaksimumkan utility masing-masing dengan informasi yang dimiliki. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik pemegang saham. Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ekternal kemungkinan tidak mengetahui secara pasti kondisi yang ada di dalam perusahaan. Ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi information asymmetry. Asimetri antara manajemen agent dengan pemilik principal dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba earnings management sehingga kemungkinan dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan bagi pihak eksternal . 21

2.3. Kualitas Laba

Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Informasi laba sebagaimana dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting SFAC Nomor 2 merupakan unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak-pihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif FASB, 1980. IAI dalam PSAK Nomor 1, informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya IAI, 2012. Pengguna laporan keuangan menggunakan informasi laba untuk membuat berbagai keputusan penting. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Laba memiliki kandungan informasi yang tercermin dalam harga saham Easton dan Harris, 1991 dalam Hidayati dan Murni, 2009. Grahita 2001 dalam Sugiarto dan Jang 2007 laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya dengan sedikit atau tidak dipengaruhi oleh manajemen laba yang disebabkan dari penerapan konsep akrual dalam akuntansi. Parawiyati 1996 dalam Siallagan dan Machfoedz, 2006 22 menyatakan bahwa laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Dechow dan Schrand 2004, laba yang berkualitas merupakan laba yang memiliki 3 karakteristik berikut ini : 1. Mampu mencerminkan kinerja operasi perusahaan saat ini dengan akurat, 2 mampu memberikan indikator yang baik mengenai kinerja perusahaan di masa depan, dan 3 dapat menjadi ukuran yang baik untuk menilai kinerja perusahaan Tong dan Miso, 2011. Penman 2007, laba yang berkualitas dapat mencerminkan kelanjutan laba sustainable earning di masa depan. Kualitas laba dalam penelitian ini diukur dengan model Jones 1991. Jumlah akrual dalam perhitungan laba terdiri atas non discretionary NDA dan discretionary accruals DA. Kualitas laba dilihat dari nilai DA, semakin tinggi DA mencerminkan manajemen laba yang tinggi sehingga kualitas laba perusahaan menjadi rendah. Adanya manajemen laba dalam informasi laba yang dilaporkan menyebabkan laporan keuangan tidak lagi berfokus pada kebutuhan umum pemakai tetapi mengarah pada kepentingan pihak tertentu. Manajemen laba akan mengurangi nilai relevansi dan reliabilitas yang merupakan karakteristik utama informasi akuntansi. 23

2.4. Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), PERTUMBUHAN LABA, PERSISTENSI LABA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

6 28 33

PENGARUH STRUKTUR MODAL , PERTUMBUHAN LABA, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA

0 2 80

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), PERTUMBUHAN LABA, PERSISTENSI LABA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

5 29 80

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

3 7 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAF

1 4 12

PENDAHULUAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 4 15

PENUTUP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 4 5

Pengaruh likuiditas, investment opportunity set (ios), pertumbuhan laba, leverage dan ukuran perusahaan terhadap kualitas laba - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

Pengaruh likuiditas, investment opportunity set (ios), pertumbuhan laba, leverage dan ukuran perusahaan terhadap kualitas laba - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Pengaruh likuiditas, investment opportunity set (ios), pertumbuhan laba, leverage dan ukuran perusahaan terhadap kualitas laba - Perbanas Institutional Repository

1 1 37