Bahan Presentasi SIM

MAKALAH
”Sistem Informasi Manufaktur”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Sistem Informasi Manajemen

Disusun oleh :
M. Tamam Mubarok

105030200111077

Andi S. Wardana

105030207111037

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
2013

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Definisi
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi

produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses
dimana produk tersebut dibuat.
Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian,
pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production
control, pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur
produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh
kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi
barang atau jasa. Suatu system manufaktur pada dasarnya terdiri dari empat fungsi dasar
yaitu perencanaan produk, perencanaan pengendalian dan proses transformasi data menjadi
informasi.
Penggunaan teknologi computer pada masing-masing fungsi tersebut menghasilkan
teknologi CNC (Computer Numerical Control), FMS(Flaksibel Manufacturing System), CAD
(Computer Aided Design), CAPP(Computer Proses Planning), CAM(Computer Process
Planning), DNC (Direct/Distributed Control), dan CAPM (Computer Aided Production
Management). Usaha untuk mengintegrasikan proses- proses manufaktur berupa konsep

FMS.
FMS merupakan system terintegrasi yag terdiri dari mesin CNC, alat penanganan
material otomatis, dan alat penanganan perkakas. Perkembangan jaringan computer
yangmemungkinkan menghubungkan fungsi CAD/CAPP/CAM dengan jaringan produksi
dilantai DNC. Usaha untuk mengintegrasikan CAD/CAPP/CAM/DNC dengan system
perencanaan dan pengendalian manufaktur /system informasi logistic merupakan usaha untuk
menuju CIM.

Tujuan
Sistem merupakan kesatuan dari banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah
fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIM) bertujuan
menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Dimana tujuan
perusahaan manufaktur adalah memaksimalkan keuntungan produksi.
Komputer Sebagai Bagian Dari Sitem Fisik
Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual
maupunsebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam
komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah :
a. Computer Aided Design (CAD)
Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu
produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol

yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3
dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan
penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.
CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti
bangunan danjembatan hingga bagian‐bagian kecil, memperbaiki gambar dengan
menghaluskan garis.Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat
menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik‐titik lemah,
CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan.
Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci
yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database
rancangan.
CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi
itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi
gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan
memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai
properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.
Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan
ZWCAD.
b. Computer Aided Manufacturing (CAM)


Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan
komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi
yang diperoleh dari database rancangan.
Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi
dapat berlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia
seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak
berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.
c. Robotik (Industrial Robots/IR)
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang
secara otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam proses manufaktur yang
memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko
seperti

melakukan

pekerjaan

di


tempat

yang

bertemperatur

tinggi

sehingga

mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.
Perencanaan Sistem Informasi Manufactur
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan
manufaktur,Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan
Sistem pengendalian manufaktur
Setiap sistem harus memiliki paling sedikit tujuh elemen yang saling bekerja sama
agar mencapai tujuan dari sistem tersebut. Ketujuh elemen dari sistem itu adalah: (1) tujuan
(objectives), (2) pelanggan (customers), (3) output, (4) proses, (5) input, (6) pemasok
(supplier), dan (7) pengukuran (measurements). Berdasarkan konsep umum tentang suatu
sistem, maka dapat dibangun suatu sistem manufaktur dan manajemen sistem manufaktur.

Manajemen sistem manufaktur terdiri dari dua konsep, yaitu: (1) konsep manajemen,
dan (2) konsep sistem manufaktur. Suatu sistem manufaktur mengkonversi input yang berasal
dari pemasok menjadi output untuk digunakan oleh pelanggan, sedangkan manajemen
Sistem

manufaktur

memproses

informasi

yang

berasal

dari

sistem

manufaktur,pelanggan, dan lingkungan melalui proses manajemen untuk menjadi keputusan

atau tindakan manajemen guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari sistem manufaktur
itu.

Sistem manufaktur yang efektif dan efisien membutuhkan integrasi dari banyak
subsistem yang mempengaruhi dan mengendalikan proses manufaktur, guna memberikan
kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka perusahaan-perusahaan manufaktur yang akan
mendominasi pasar di abad 21 adalah perusahaan yang memiliki dedikasi total kepada
pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi mereka. Agar industri manufaktur
menjadi kompetitif dalam pasar global yang dinamik, maka industri itu membutuhkan sistem
informasi terintegrasi yang mampu memberikan informasi secara komprehensif kepada
manajemen untuk membuat keputusan-keputusan manajerial secara akurat.
Dengan demikian melalui sistem informasi terintegrasi yang akurat dan proses
manajemen manufaktur yang efektif, akan menghasilkan keputusan manajemen yang tepat
untuk peningkatan terus-menerus dari sistem manufaktur itu. Dengan kata lain sistem
informasi terintegrasi akan memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi sistem manufaktur.
Pengendalian Sistem Informasi Manufactur
Pengendalian sistem informasi manufactur terbagi atas dua yaitu :
1. Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses

fisik yang berlangsung. Pengendalian proses dengan komputer biasa digunakan untuk
mengendalikan proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik kimia, dan
lain sebagainya. Program pengendalian proses menggunakan model matematika untuk
menganalisa data yang dibangkitkan oleh proses yang sedang berjalan dan
membandingkannya dengan standar yang sudah ada atau peramalan permintaan.
Sub proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masingmasing telah dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu
jaringan kerja (network) yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server) yang
disebut Manager Station. Dengan demikian terjadi proses pertukaran informasi antar
masing-masing sub proses dalam sebuah inisialisasi kondisi tertentu. Manager Station
secara otomatis akan mengolah seluruh data input, serta menghasilkan output berupa
perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya berkaitan dengan operasional proses.
2. Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan gerakan
mesin, dikenal juga sebagai Numerical Control. Pengendali peralatan mesin dalam pabrik

merupakan sebuah bentuk aplikasi dari Numerical Control. Program komputer numerikal
kontrol untuk peralatan mesin mengubah data geometrik dari gambar teknik dan instruksi
mesin dari rencana proses kedalam kode numerik sebagai perintah untuk mengendalikan
kerja mesin. Pengendali mesin dapat melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan
kemampuan khusus yang disebut dengan Programable logic controllers (PLCs). Alat ini

mengoperasikan satu atau lebih mesin sesuai dengan petunjuk dari program Numerical
Control.

Aplikasi Dalam Sistem Informasi Manufaktur
Computerintegrated manufacturing (CIM).
Komputer manufaktur terintegrasi (CIM) adalah pendekatan pembuatan menggunakan
komputer untuk mengontrol seluruh proses produksi. Integrasi ini memungkinkan proses
individu untuk pertukaran informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan. Melalui
integrasi komputer, manufaktur dapat lebih cepat dan kurang rawan kesalahan, meskipun
Keuntungan utama adalah kemampuan untuk membuat proses manufaktur otomatis. Biasanya
CIM bergantung pada proses kontrol loop tertutup, berdasarkan input real-time dari sensor. Ia
juga dikenal sebagai desain yang fleksibel dan manufaktur. elemen CIM adalah design dan
manufakturing, dimana manufakturing melengkapi perencanaan produksi, pengendalian
produksi dan proses produksi.Perhatian utama adalah bagaimana komputer digunakan
sebagai suatu sistem konseptualdicampur dengan aplikasi dalam sistem fisik oleh suatu
konsep yang disebutcomputerintegrated manufacturing (CIM).Kombinasi dari aplikasi yang
terpisah, seperti CAD (CAD), manufaktur komputer dibantu (CAM), robotika.

Tujuan
Sistem informasi manufaktur berbasis komputer menggunakan beberapa teknik dalam

mendukung CIM. CIM adalah konsep yang menekankan bahwa tujuan dari penggunaan
komputer dalam automasi pabrik harus :


Dapat mempermudah proses produksi, disain produk, dan pengorganisasian pabrik
sebagai landasan utama dalam proses automasi dan integrasi.



Dapat mengautomasi proses produksi dan fungsi bisnis yang mendukung dengan
bantuan komputer dan robot.



Dapat mengintegrasikan semua produksi dan proses pendukung menggunakan
komputer dan jaringan telekomunikasi.



Merampingkan proses manufaktur dan untuk mengintegrasikan mereka dengan fungsi

bisnis lainnya (seperti akuntansi,, pembiayaan pemasaran mendistribusikan,).

Kegunaan dari CIM yaitu

:



Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik



Menotomasikan proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnisnya



Mengintegrasikan seluru proses produksi dan pendukungnya

Contoh kasus yang ditangani
Kegagalan suatu implementasi CIM, pada umumnya disebabkan oleh dua alasan
utama.Pertama adalah ketidakmampuan menggunakan sistem yang dipilih dan kedua adalah
ketidak mampuan dalam mengenali teknologi yang ada sehingga keliru dalam memilih sistem
yang tepat untuk diberlakukan.
JIT (Just In Time)
Dalam komputasi, just-in kompilasi-time (JIT), juga dikenal sebagai terjemahan
dinamis, adalah suatu metode untuk meningkatkan kinerja runtime program komputer. Secara
tradisional, program komputer memiliki dua mode operasi runtime, baik ditafsirkan atau
statis (depan-of-waktu) kompilasi. [Rujukan?] Kode diinterpretasikan diterjemahkan dari
bahasa tingkat tinggi ke kode mesin terus menerus selama setiap eksekusi, sedangkan
dikompilasi statis kode diterjemahkan ke dalam kode mesin sebelum dieksekusi, dan hanya
memerlukan terjemahan ini sekali.
kompiler JIT merupakan pendekatan hibrida, dengan penerjemahan yang terjadi terus
menerus, seperti dengan interpreter, tapi dengan caching kode diterjemahkan untuk
meminimalkan penurunan kinerja. Ia juga menawarkan keuntungan lain melalui kode statis
dikompilasi pada waktu pengembangan, seperti penanganan tipe data akhir-terikat dan
kemampuan untuk menegakkan jaminan keamanan.
JIT dibangun di atas dua ide sebelumnya di lingkungan run-time: kompilasi bytecode
dan kompilasi dinamis. Ini mengubah kode pada saat runtime sebelum dijalankan native,
misalnya untuk bytecode menjadi kode mesin asli.

Lingkungan runtime beberapa modern, seperti Microsoft NET. Framework dan
implementasi sebagian besar Jawa, bergantung pada kompilasi JIT untuk eksekusi kode
berkecepatan tinggi.
JIT mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu:
1. Menghasilkan produk sesuai jadwal yang didasarkan pada permintaan.
2. Memproduksi dalam jumlah kecil.
3. Menghilangkan pemborosan
4. Memperbaiki aliran produksi
5. Menyempurnakan kualitas produksi
6. Orang-orang yang tak dianggap
7. Menghilangkan ketidakpastian
8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang
Pada dasarnya pemborosan di defenisikan sebagai segala aktivitas yang tidak
mempunyai atau memberikan nilai tambah. Dalam system produksi paling sedikit di kenal
tujuh pemborosan, yaitu:
a. Pemborosan karena kelebihan produksi dari permintaan produksi (pasar)
b. Pemborosan karena waktu menunggu
c. Pemborosan karena transportasi dalam pabrik
d. Pemborosan karena inventori
e. Pemborosan karena pergerakan(motion)
f. Pemborosan karena pembuatan produk cacat
g. Pemborosan karena proses produksi itu sendiri tidak efisien efektif (apabila produk itu
tidak seharusnya di buat atau proses itu tidak seharusnya di gunakan).
Strategi Produksi Just In Time(JIT)
Strategi produksi jit di terapkan pada seluruh system produksi modern sejak proses rekayasa
(engineering). Pemesanan material dari pemasok(suppliers). Manajemen material dalam
industry, sampai kepada distribusi produksi industry kepada konsumen. Tampak bahwa
system industry modern berorientasi kepada kepuasan konsumen engan jalan mngintgrasikan
ketiga komponen utama, yaitu:


Pemasok material(suppliers)



Proses fabrikasi(factory proses)

Dan pelanggan(costumers), sebagai satu sitem yang utuh.



Beberapa sasaran utama yang ingin di capai dari system produksi jit adalah:
1. Reduksi scrap dan network
2. Meningkatkan jumlah pemasok yang ikut jit
3. Menigkatkan kualitas proes industry (orientasi zero defect)
4. Mengurangi inventori (orientasi zero inventori).
5. Reduksi penggunaan ruang pabrik
6. Linieritas output pabrik (berproduksi pada tingkat yang konstan selama waktu
tertentu)
7. Reduksi overhead
8. Meningkatka produktivitas total industry secara keseluruhan.
Untuk menerapkan strategi jit system informasi dalam industry harus bersifat transparan dan
konfrehensif, dimana beberapa mode informasi yang di pelukan adalah:
1.

Daftar pemasok material dalam program jit

2.

Laporan kualitas yang komprehensif dalam perusahaan

3.

Laporan secara rutin kepada pemasok material dan departemen pembelian materi
dari perusahaan.

4.

Pertemuansecara periodic denga setiap pmasok material.

Agar strategi yang di terapkan menjadi efektif, tentu saja perlu di buat tindakan korektif
dalam program ini apabila berjalan tidak sesuai dengan harapan yang ada. Beberapa tindakan
korektif dalam program jit adalah:
1. Membuat daftar masalah kepada pemasok material
2. Meminta komitmen pemasok untuk menyelesaikan masalah
3. Memberikan dukungan teknik dan manajemen kepada pemasok apabila di perlukan
4. Diskualifikasi pemasok material itu apabila tidak ada respon terhadap masalah dalam
waktu tertentu

Sistem Pemprosesan Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi
Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih menekankan kepada informasi-informasi
yang terkait dengan proses produksi yang terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input

bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang
terjadi.
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya
yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna
untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data
eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input

Sub sistem input terdiri dari
b. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh,
pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar
code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis.
Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui
database.

Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar diatas disebut pelaporan
kerja, karena menyediakan data yang menjelaskan pekerjaan produksi. Pelaporan
kehadiran dicapai jika pekerjaan memasukkan kartu plastic mereka kedalam terminal saat
mereka masik kerja dipagi hari dan mengulangai operasi itu saat mereka pulang di sore
hari
Melalui pelaporan kerja dan kehadiran, system pengumpulan data mencatat setiap
tindakan produksi yang penting. Manajemen manufaktur menggunakan database yang
kaya ini untuk memantau kegiatan seluruh system produksi.

c. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial
engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan
yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
d. Sub sistem intelijen manufaktur

Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan
mesin. Adapun yangtermasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.
a. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya
manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan
kepada pihak pelamar.

b. Sistem
informal, arus
informasi
antar pekerja
dan
manajemen
manufaktur
sebagaian
besar bersifat
informal arus
itu

berupa

kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
2. Informasi pemasok, Pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalam
mencapai efesiensi dan kualitas produksi.
a. Pemilihan pemasok, pemasok dipilih melalui suatu proses seleksi. Lanngkah
langkahnya sebagai berikut:
i. Tiap pemasok potensial melengkapi suatu kuesioner yang menanyakan
informasi mengenai sumber daya produksi dan penekanan pada
pengendalian kualitas
ii. Perusahaan melakukan analisis keuangan dari tiap pemasok.
iii. Pembeli mengunjungi pabrik pemasok untuk mengamati prosedur
pengendalian kualitas

iv. Wiraniaga pemasok diundang untuk mengunjungi pabrik perusahaan
agar mengenal cara material mereka digunakan dalam produk
perusahaan
b. Data pemasok, data dipelihara didalam database yang mejelaskan tiap pemasok

Catatan pemasok lengkap menyediakan suatu analisis mengenai organisasi
pemasok maupun kinerja materialnya dari penerimaan hingga pemakaian
produk akhir

Proses
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database
Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang
ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai,
bertujuan agar dalam penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan dan penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data
yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses
khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri

yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif,
pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
OUTPUT
Sub Sistem Output
Sub sistem output adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang
dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini
tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Manajemen manufakur menggunakan subsistem produksi terutama untuk
mengelola proses produksi harian. Kegunaan lain adalah untuk membantu dalam
pembangunan fasilitas produksi baru keputusan konstruksi pabrik dibuat pada tingkat
eksekutif karena dampak jangkan panjangnya da jumlah investasi yang besar.
i.

Keputusan menempatkan lokasi pabrik
Langkah-langkah dalam memilih lokasi pabrik baru adalah:
1. Memilih wilayah, factor yang mempengaruhi keputusan pemilihan wilayah
meliputi konsentrasi pelanggan, tersedianya tenaga kerja, tersedianya bahan baku,
iklim dan kekuatan keahlian mereka.
2. Memilih kota, pemilihan kota tertentu dalam suatu wilayah tertentu dalam suatu
wilayah mempertimbangkan factor-faktor seperti pajak, transportasi, jasa
kemasyaraktan (Polisi, pemadam kebakaran,dll), sikap masyarakat, sumber daya
budaya dan pilihan manajemen.
3. Memilih area dari kota, factor factor yang mempengaruhi mencakup harga tanah,
tranportasi umum, listrik, air dan telepon seta peruntukan lahan.
Keputusan wilayah, kota, dan area bersifat semi-terstrukur. Beberapa factor,
seperti harga tanah, pajak, transportasi dapat diukur secara kuantitatif. Factor-faktor
lain, seperti sikap masyarakat, sumber daya budaya, sukar diukur.
Subsitem produksi dapat membantu manajemen membuat keputusan lokasi.
Model matematika dapat digunakan untuk menangani bagian terstruktur dari masalah.
Suatu teknis yang disebut linear programming, atau LP, telah digunakan sejak awal era
computer untuk membuat keputusan jenis ini.

b. Sub sistem
persediaan
Tingkat
persediaan

perusahaan

penting

menggambarkan

karena

sangat

investasi
yangbesar
dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap
kalinya, dan tingkat persediaan rata‐rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas
pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya
holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input,
biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan
fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat
persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
i.

Pentingnya tingkat persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan
investasi yang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak dapat digunakan
untuk hal-hal yang lain.

ii.

Biaya pemeliharaan
Biaya tahunan menyimpan suatu persediaan tergantung pada jenis material
yang disimpan. Biaya pemeliharaan biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya
tahunan dari barang, dan biaya tersebut mencakup factor-faktor seperti kerusakan,
pencurian, keusangan, pajak, dan asransi. Suatu karakteristik penting dari biaya
pemeliharaan adlah kenyataan bahwa biaya itu berbanding lurus dengan tingkat
peresediaan.

iii.

Biaya pembelian
Perusahaan berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan dengan menjaga
agar tingkat persediaannya rendah. Salah satu cara untuk melakukannya adalah
memesan dalam kuantitas kecil, dan ini mungkin akan selalu menjadi tujuan yang

baikjika biaya yang lain tidak meningkat seiring menurunnya kuantitas pesanan.
Biaya yang meningkat ini adalah biaya pembelian.
iv.

Kauntitas pemesanan ekonomis
Kuantitas pemesanan ekonomis, menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan
pembelian serta mengindentifikasi bisys kombinsdi terendah.

v.

Kuantitas manufaktur ekonomis
Kuantitas lain dapat digunakan untuk persediaan barang jadi. Ini adalah
kuantitas manufaktur ekonomis. Kuantitas manufaktur ekonomis menyeimbangkan
biaya menyimpan persediaan dengan biaya ketidak efisienan produksi dan juga
digunakan untuk memesan pengisisan kembali persediaan dari fusngi manufaktur
perusahaan sendiri

c. Sub sistem kualitas
Semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa
kerja,maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak
kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun
material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan
kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang
melandasi TQM adalah :


Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan



Kualitas dicapai oleh manajemen



Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan

d. Sub sistem biaya
Subsistem biaya dapat berisi progam-progam yang menyiapkan laporan
periodic maupun khusus. Laporan periodic dpat dicetak dan dibagikan, atau dapat
disimpan didalam bentuk yang telah disusun sebelumnya dalam database untuk
diambil nanti.

Bagaimana manajer menggunakan system informasi manufaktur
System informasi maufaktur digunakan baik dalam penciptaan maupun dalam operasi
system produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer
manufaktur, dan juga manajer di area lain.
Para eksekutif, termasuk wakil presiden direktur manufaktur, menerima informasi dari
semua subsistem output. Superintendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang
menejelaskan seluruh operasi.
Titik penting yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa system informasi
manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer diselurh perusahaan.