Konfigurasi Dynamic Voltage Restorer

238 Gangguan tegangan Surge +15 - maks 0,5 s Sag -18 - maks 0,5 detik Transient overvoltage 150-200 - 0,2 s Harmonik Maks 5 peralatan beroperasi Kompatibilitas elektromagnetik Maks 1 Vm Batasan frekuensi 60 Hz + 0,5 Perubahan frekuensi 1 Hzs Tegangan tiga- fasa tak imbang 2,5 Beban tiga-fasa tak imbang 5 – 20 Faktor daya 0,8 – 0,9 Load demand 0,75 – 0,85 dari beban tersambung Sumber : IEEE std 446-1995, IEEE Recommended Practice for Emergency and Standby Power System for Industrial and Commercial Application. Untuk menghitung besar tegangan sag pada titik Point of Common Coupling PCC dalam sistem parallel, biasanya menggunakan model pembagi tegangan dimana besar tegangan pada PCC dapat dihitung dengan persamaan 1 [1]. Sumber E U sag PCC Beban sensitive Zf Zs Gambar 3. Gangguan pada feeder paralel yang menyebabkan sag voltage 1 Dimana : Zs: impedansi sumber termasuk impedansi trafo Zf: impedansi antara PCC dan gangguan termasuk gangguan dan impedansi jaringan Sag juga biasa diasosiasikan dengan perubahan sudut phasa tegangan. Perubahan ini dikenal dengan lompatan sudut phasa phase angle jump antara sag dan pre-sag [2]. Tabel 2. Sensitivitas peralatan terhadap temporary low-voltage Lokasi drop tegangan Tegangan minimum yang diperbolehkan rating peralatan Terminal motor yang diasut 80 Terminal motor lain yang memerlukan re- akselerasi 71 Kontaktor AC trip menurut standar 85 Kontaktor DC trip menurut standar 80 Kontaktor hold-in 60 – 70 Piranti kontrol solid- state 90 Tipikal peralatan elektronik 80 Ballast lampu Metal halide atau HP sodium 90 Sumber : PacifiCorp, Engineering Handbook

1.2 Konfigurasi Dynamic Voltage Restorer

Pemulih Tegangan Listrik Dinamis DVR piranti solid state yang menginjeksi tegangan ke dalam sistem untuk mengatur tegangan disisi beban. DVR pertama kali dipasang pada tahun 1996. Normalnya DVR dipasang pada sistem distribusi diantara suplai dan feder beban kritis. Fungsi utama DVR ini adalah untuk menaikkan tegangan listrik dengan cepat di sisi beban saat terjadi gangguan. Disamping berfungsi untuk mengkompensasi sag dan swell, DVR juga memiliki fitur tambahan lain seperti: mengkompensasi tegangan harmonic pada 239 jaringan, mereduksi tegangan transien dan membatasi arus gangguan. Secara umum DVR mengontrol tegangan suplai yang ditempatkan diantara sumber dan beban sensitive. DVR menginjeksi tegangan pada system dengan tujuan untuk mengkompensasi setiap gangguan yang mempengaruhi tegangan beban [3] Gambar 4. Topologi DVR Terkoneksi Seri Trafo injeksi trafo booster merupakan trafo yang didesain secara khusus untuk membatasi kopling noise dan energi trasnsien dari sisi primer ke sisi sekunder. Fungsi utama trafo booster adalah [4]:  Menghubungkan DVR ke jaringan distribusi melalui belitan HV  Mentransformasi dan mengkopel tegangan kompensasi injeksi yang dibangkitkan oleh VSC ke tegangan suplai sisi masukan incoming  Menyediakan isolasi beban dari sistem VSC dan mekanisme. Fungsi utama dari filter harmonik adalah untuk mempertahankan konten harmonik yang dihasilkan oleh voltage source converter pada level yang diizinkan. Filter harmonic ini memiliki rating kecil kira-kira 2 dari MVA beban yang terhubung ke kumparan tersier dari trafo injeksi. VSC adalah sebuah sistem elektronik daya yang terdiri dari peralatan penyimpanan dan peralatan pensaklaran, yang dapat membangkitkan tegangan listrik sinusoidal pada frekuensi, besar dan sudut fasa yang diperlukan. Pada aplikasi DVR, VSC dipergunakan untuk menggantikan sementara tegangan listrik suplai atau untuk membangkitkan bagian tegangan suplai yang hilang. Terdapat banyak topologi rangkaian VSC. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah konverter tiga fasa dua level atau multilevel yang memfungsikan sebuah kapasitor dc diantara fase. Kapasitor ini berfungsi untuk menyerap ripple harmonik dan ini merupakan suatu cara untuk menyimpan kebutuhan energi yang relatif kecil. Ukuran dari kapasitor ini harus dinaikkan jika dibutuhkan dukungan tegangan untuk kondisi tidak seimbang. Kapasitor juga memiliki fungsi sharing muatan antar fasa. over voltage pada fasa tunggal mungkin menyebabkan distorsi pada bentuk gelombang arus injeksi pada phase yang lain. Topologi konventer lain yang terkenal adalah Inverter Cascade H-Bridge . Konverter dengan topologi ini cocok digunakan pada tegangan tinggi dan aplikasi sistem tenaga oleh karena kemampuannya mensintesis bentuk tegangan dengan spectrum harmonik yang lebih baik. Penelitian ini pembangkit membangkitkan daya ke transmisi melalui trafo step up. Dua skenario simulasi yaitu : a. sistem bekerja pada keadaan gangguan 3-Ø, tanpa DVR b. sistem bekerja pada keadaan gangguan 3- Ø dengan DVR.

II. Metodologi