Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Layanan Pendidikan Di SD Lab. Percontohan UPI Bandung

(1)

Nama : CUCU

Program Studi : MANAJEMEN INFORMATIKA (S1)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA MAGISTER SISTEM INFORMASI (S2) UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Tempat tgl / Lahir : BANDUNG, 16-04-1984

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Pekerjaan : GURU BIDANG STUDY

NUPTK : 2748762663200032

Pendidikan Terakhir : MAGISTER SISTEM INFORMASI (M.Kom) UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Keahlian yang dimiliki : SISTEM INFORMASI

Alamat Rumah : DS.WANGUNSARI KP.CIJENGKOL NO.16

RT001/ RT004 KEC.LEMBANG BANDUNG BARAT

Tlp : 081321675061-(022) 87802665


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Sistem Informasi (SI) yang berkembang pesat akan sangat berdampak pada strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi (enterprise) baik yang berorientasi pada laba (profit oriented) ataupun lembaga yang selain profit oriented juga mempunyai misi sosial (public services). Pemanfaatan SI yang tepat dan selaras dengan tujuan organisasi akan memberikan dampak yang sangat penting dalam memenangkan persaingan yang semakin kompetitif baik di dunia usaha maupun dunia pendidikan.

Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan atau membangun sistem informasi dalam membantu aktifitas bisnis untuk mencapai tujuan organisasi dan sebagai layanan bagi stake holder terutama yang berhubungan dengan data, informasi, teknologi dan aplikasi. Pengelolaan terhadap data dan informasi yang baik akan memberikan akses yang luas terhadap jaringan data yang terhubung secara global.


(3)

Pembangunan dan pengembangan sistem informasi ini harus selaras dan sesuai dengan arah strategi organisasi (enterprise), banyak kasus pengelolaan sistem informasi mengalami kegagalan dalam mencapai sasaran (objective) organisasi karena pemanfaatan ini berjalan tidak sesuai dengan arah dan tujuan serta kebutuhan Akademi (organisasi).

Banyak metodologi yang dapat dipakai dalam membangun arsitektur organisasi, salah satunya adalah Enterprise Architecture Planning(EAP). EAP merupakan suatu metodologi untuk merencanakan arsitektur enterprise yang memfokuskan pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi arsitektur yang dibuat sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.(Michael Rohloff,2009)

Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung, sebagai salah satu lembaga penyelenggara memberikan layanan pemanfaatan sistem informasi kepada para siswanya guna menambah pengetahuan terhadap disiplin ilmu yang digeluti dan juga sebagai bentuk layanan kepada orang tua siswa dan stakeholder.Pemanfaatan SI saat ini dirasakan belum optimal dalam mendukung bisnis organisasi, hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya. Pemanfaatan SI dilakukan dengan perencanaan yang belum optimal dan hanya berdasarkan kebutuhan sesaat.


(4)

Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung memiliki komitmen yang jelas dalam pemanfaatan SI dalam mendukung bisnis organisasi.SI di pandang dapat membantu mempermudah aktifitas bisnis sehari-hari, oleh karena itu SD Lab.Percontohan UPI Bandung perlu mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitektur informasinya dalam mendukung tujuan organisasi tersebut.

Organisasi akan mengalami kesulitan dalam membangun sistem informasi karena sistem yang dibangun atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan pada suatu unit tertentu. Oleh karena itu, perlu dibangun arsitektur enterprise sebagai pedoman dalam membangun atau mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan organisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam pengembangan SI yaitu belum ada rencana yang jelas dalam pengembangan SI, sehingga pembangunan hanya berdasarkan kepada kebutuhan saat itu yang belum tentu tepat atau memiliki nilai manfaat yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana model arsitektur enterprise yang sesuai dan dapat diterapkan di SD Lab.Percontohan UPI Bandung sebagai pedoman dalam membangun atau mengembangkan sistem informasi yang mudah difahami oleh setiap bagian yang terlibat di dalamnya untuk membantu aktifitas bisnis dan layanan pendidikan guna mempercepat pencapaian tujuan organisasi, antara lain :


(5)

1. Bagaimana menetukan posisi bisnis SD Lab.Percontohan UPI Bandung berdasarkan analisis dan referensi?

2. Bagaimana rekomendasi arsitektur sistem informasi enterprise untuk mendukung aktifitas bisnis organisasi?

3. Bagaimana roadmap rencana implementasi yang dapat membantu SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam penerapan SI?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diperlukan agar penyusunan tesis ini dapat terukur dan terperinci sesuai dengan kebutuhan. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui posisi bisnis SD Lab.Percontohan UPI Bandung yang dapat digunakan menentukan arah kebijakan organisasi.

2. Membangun model arsitektur informasi yang dapat diterapkan di SD Lab.Percontohan UPI Bandung serta memberikan rekomendasi pedoman pembangunan dan pengembangan SI bagi SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam membantu aktifitas-aktifitas bisnis sehari-hari.

3. Membuat roadmap rencana implementasi sistem informasi enterprise untuk mendukung proses bisni di lingkungan SD Lab.Percontohan UPI Bandung.


(6)

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Model yang akan dibangun adalah model arsitektur enterprise berdasarkan metodologi yang digunakan yaitu :Enterprise Architecture Planning. Model arsitektur Enterprise yang akan dibangun berdasarkan metodologi EAP meliputi :

1. Model arsitektur data

2. Model arsitektur aplikasi, dan

3. Model arsitektur teknologi

4.Objek penelitian

a) Layanan pendaftaran b) Layanan keuangan c) Layanan informasi

d) Layanan proses belajar mengajar

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.


(7)

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam menganalisis dan merancang model konseptual arsitektur organisasi.

BAB III ANALISIS ENTERPRISE DAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR Berisi perencanaan, pemodelan bisnis, pemodelan sistem informasi dan teknologi informasi yang sedang berjalan.

BAB IV PERENCANAAN ARSITEKTUR

Berisi mengenai perencanaan arsitektur dan roadmap implementasi dari Enterprise Architecture Planning yang telah dibuat selama dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Enterprise

Berikut ini merupakan beberapa pengertian atau definisi mengenai enterprise :

1. Organisasi yang mendukung lingkungan bisnis dan misi yang telah ditetapkan.

2. Enterprise merupakan sebuah bagian dari dunianyata yang di implementasikan kedalam bentuk basis data. Biasanya enterprise ini merupakan sebuah bentuk pengelolaan dari organisasi.

3. Bisnis atau organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan produk atau memberikan pelayanan.

Enterprise bukan hanya organisasi yang berorientasi pada laba/keuntungan

(profit oriented) tetapi juga organisasi nirlaba seperti institusi pendidikan. Enterprise

dapat berupa organisasi secara utuh atau bagian dari organisasi tersebut. (Electronic Industry Assocation, 2008)


(9)

2.2 Arsitektur (Architecture)

Pengertian arsitektur disini tidak hanya terbatas pada pengertian umum yang berhubungan konstruksi fisik, tetapi juga pada konteks bisnis dan arsitektur untuk rekayasa perangkat lunak, berikut beberapa pengertian yang berhubungan arsitektur:

a. Arsitektur (Architecture) merupakan komponen-komponen sebuah sistem yang terdiri dari jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan. (Electronic Industry Assocation, 2008)

b. Rancangan keseluruhan jenis konstruksi baik fisik maupun konteks, nyata atau maya. (ICH Architecture Resource Center, 2008)

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa arsitektur pada dasarnya menggambarkan bentuk konstruksi sistem yang diwujudkan dalam sebuah model (cetak biru) yang dilihat dari beberapa sudut pandang.

2.3 Arsitektur Informasi/Information Architecture

Merupakan pengorganisasian sejumlah data yang digunakan atau dihasilkan oleh organisasi yang berhubungan dengan tujuan bisnis organisasi (Riverton Corp., 2008).

Arsitektur informasi merupakan sebuah representasi grafis dari perencanaan sumber daya untuk kebutuhan bisnis. Arsitektur informasi juga merupakan sebuah


(10)

blue print dimana sistem informasi saat ini dan yang akan datang dikembangkan

(IBM Corp, 1981).

Arsitektur informasi adalah sebuah sistem, yang mengelola data serta penerapan dari proses bisnis yang telah didefinisikan, sehingga sebelum organisasi mendefinisikan kebutuhan informasi yang akan digunakan untuk menjalankan roda organisasinya, maka terlebih dahulu harus mendefinisikan data, proses bisnis dan sistem aplikasinya. (IBM Corp., 1981)

2.4 Arsitektur Enterprise/Enterprise Architecture

Beberapa bentuk arsitektur enterprise memberikan standar penting yang terdiri dari kumpulan standar proses informasi enterprise. Standar proses informasi

enterprise merupakan acuan dari perspektif bisnis yang akan dikembangkan.

2.4.1 Definisi Enterprise Architecture

Definisi dari Enterprise Architecture antara lain:

1. Representasi deskriptif (model) yang relevan untuk menggambarkan sebuah

enterprise dan apa saja yang harus dihasilkan guna memenuhi kebutuhan manajemen atau organisasi (Electronic Industry Assocation, 2008).

2. Cetak biru pemetaan hubungan antar komponen dan semua orang yang bekerja di dalam perusahaan secara konsisten untuk meningkatkan kerjasama/kolaborasi, serta koordinasi diantaranya (Ward, John and Peppard, Joe, 2002).


(11)

3. Mekanisme untuk memastikan sumber daya teknologi informasi suatu organisasi dapat sejalan dengan strategi dari organisasi tersebut (Riverton Corp., 2008)

2.4.2 Faktor-faktor Enterprise Architecture

Faktor–faktor yang menjadi alasan sebuah organisasi mengembangkan

Arsitektur Enterprise (http://www.rvcomp.com/wiring/EIA/glossary.htm):

1. Alignment/Keselarasan

Pengembangan tersebut selaras dengan tujuan dan keinginan organisasi.

2. Integration/Integrasi

Pemanfaatan sumber daya informasi sesuai dengan standar dan dikelola oleh organisasi secara konsisten dan menyeluruh.

3. Change/Perubahan

Mengelola dan mengantisipasi perubahan dari semua aspek organisasi.

4. Time-to-Market

Meminimalisasi pengembangan sistem, pembuatan program, pembaharuan time frame, dan kebutuhan sumber daya.


(12)

5. Convergence/Fokus tujuan

Mengarah kepada standarisasi produk teknologi informasi seperti: Technical Reference Model (TRM).

2.5 Enterprise Architecture Planning (EAP)

EAP merupakan metode yang digunakan untuk membangun arsitektur informasi. Menurut Steven H Spewak, EAP merupakan pendefinisian bisnis dan arsitektur, bukan perancangan bisnis dan arsitekturnya.

Arsitektur dalam EAP adalah arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Steven H Spewak menyatakan bahwa arsitektur disini dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau model.

Komponen dari EAP menurut Spewak menggunakan dasar dari dua layer dari

John Zachman’s framework yaitu dari tinjauan planner dan owner. Komponen EAP dapat digambarkan sebagai berikut:


(13)

1.Lapisan 1

Inisialisasi perencanaan (Planning Initiation): tahapan awal yang harus dilakukan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan, menentukan metodologi yang akan digunakan, sumber daya yang terlibat dan menetapkan perangkat (tools) yang akan digunakan. Faktor lain adalah dukungan dan komitmen dari manajemen, yang tidak hanya dalam bentuk verbal,tetapi berpengaruh pada sumber daya (personil, anggaran dan waktu) untuk menjalankan seluruh proses.

2. Lapisan 2

Pemodelan bisnis (Business Modeling): menyusun suatu dasar pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan aktivitas bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Ada 3 tahapan untuk memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut:

a. Dokumentasi struktur organisasi.


(14)

c. Dokumentasi model bisnis utama, distribusi, dan presentasi kepada semua komunitas bisnis untuk mendengarkan komentarnya.

Survei enterprise: survei bertujuan untuk memperoleh keterangan lengkap tentang bisnis model yang meliputi hal–hal sebagai berikut:

a. Informasi apa saja yang digunakan untuk membentuk suatu fungsi.

b. Kapan fungsi tersebut dibentuk.

c. Dimana fungsi tersebut dibentuk.

d. Seberapa sering fungsi tersebut dibentuk.

e. Peluang apa saja yang ada untuk memperbaiki fungsi.

Sistem dan Teknologi saat ini (Current System & Technology): bertujuan untuk mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh platform teknologi dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini serta menyediakan suatu acuan untuk migrasi dalam jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan pada fase ini disebut dengan

Information Resource Catalog (IRC) yang juga disebut ensiklopedia sistem atau

inventory sistem.

Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:

a. Menentukan ruang lingkup, sasaran dan kerangka kerja IRC.


(15)

c. Pengumpulan data IRC.

d. Masukan data.

e. Validasi dan meninjau ulang draf IRC.

f. Menggambar skema.

g. Mendistribusikan IRC.

h. Administrasi dan perawatan IRC.

Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan matrik antara proses bisnis dengan teknologi yang digunakan.

3. Lapisan 3

Arsitektur Data (Data Architecture): mendefinisikan jenis data utama yang dibutuhkan untuk mendukung aktifitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data, dimana setiap data memiliki atribut dan relasi terhadap data yang lain. Pedoman dalam mendefinisikan arsitektur data yaitu:

a. Daftarkan calon entitas data dengan meninjau model bisnis dan deskripsi sistem danteknologi yang dipakai.

b. Tetapkan entitas yang akan dipakai.

c. Definisikan setiap entitas tersebut dan mendokumentasikannya (ER- Diagram).


(16)

d. Hubungkan entitas data dengan fungsi bisnis detil.

Arsitektur Aplikasi (Applications Architecture): mendefinisikan jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Aplikasi yang dimaksud adalah proses pendefinisian aplikasi apa saja yang akan mengelola data dan menyediakan informasi untuk pihak manajemen terhadap fungsi bisnisnya. Lima tahap untuk membuat arsitektur aplikasi adalah sebagai berikut:

a. Daftarkan kandidat aplikasi.

b. Definisikan aplikasi.

c. Relasikan aplikasi terhadap fungsi.

d. Analisis dampak dari aplikasi yang ada.

e. Distribusikan arsitektur aplikasi.

Arsitektur Teknologi (Technology Architecture): mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan untuk aplikasi yang akan mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Empat tahap untuk membuat arsitektur teknologi, antara lain:

a. Identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform.


(17)

c. Relasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis.

d. Distribusikan arsitektur teknologi.

4. Lapisan 4

Rencana Implementasi (Implementation/Migration Plans) : mendefinisikan tahapan untuk penerapan aplikasi, penjadwalan implementasi, analisa biaya/keuntungan dan menentukan jalur yang jelas untuk berpindah dari posisi saat ini ke posisi yang diinginkan di masa depan, organisasi sistem informasi baru, adopsi metodologi pengembangan sistem yang baru, dan penetapan standar atau prosedur. Adapun tahapan-tahapan perencanaan implementasi, antara lain:

a. Menentukan urutan-urutan aplikasi yang akan dibangun.

b. Mengukur usaha, kemampuan sumber daya yang tersedia dan merancang jadwal tahapan implementasi.

c. Menentukan faktor-faktor kesuksesan dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasiyang tepat.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan dan apa yang dihasilkan dari setiap tahapan EAP pada tabel 2.1 (Spewak, 2002):


(18)

Tabel 2.1: Tahapan dan hasil dari EAP

2.6 Product Portfolio (Boston) Matrix

Product Portfolio (Boston) Matrix merupakan model analisis atas dasar siklus produk, yang dapat digunakan untuk melihat peta relatif dari organisasi terhadap pasardan para pesaingnya dalam bisnis yang serupa, dan dapat digunakan sebagai dasaruntuk menganalisis kebutuhan rencana strategis untuk pertumbuhan organisasi.

LAPISAN TAHAPAN HASIL

1.

Inisiasi Perencanaan

Ruang lingkup, sasaran, visi, penentuan metodologi dan alat-alat yang akan digunakan, perencanaan tim, presentasi, rencana kerja. 2.

Pemodelan Bisnis Struktur organisasi, model fungsi bisnis awal Survei

Perusahaan

Perlengkapan model bisnis fungsional Sistem &

Teknologi Saat Ini

Katalog sumber daya informasi (IRC), skema sistem

3.

Arsitektur Data Pendefinisian entitas, diagram e-r, matriks entitas terhadap fungsi, dokumen arsitektur data Arsitektur

Aplikasi

pendefinisian aplikasi-aplikasi, matrik aplikasi, analisis dampak, dokumen arsitektur aplikasi. Arsitektur

Teknologi

distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur aplikasi.

Rencana Implementasi

urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi, biaya dan benefit, faktor-faktor sukses dan

rekomendasi. 4. Kesimpulan

Perencanaan

Dokumen akhir, presentasi Transisi terhadap

Implementasi

Peningkatan organisasi, kebijakan-kebijakan, standar, prosedur-prosedur, rencana terperinci.


(19)

Model ini bertujuan untuk melihat pola penerimaan (acceptance) pasar terhadap produk/service yang dihasilkan oleh organisasi sesuai kebutuhan pasar.

Product Portfolio(Boston) Matrix terdiri dari empat posisi kuadran organisasi, yang terdiri dari star,cashcow, dog dan wildcat or problem child (Ward, 2002).

1. Kuadran Star

Kuadran ini memberikan gambaran bahwa product atau service dari organisasi bisnisyang mempunyai tingkat pertumbuhan demand dan potensial keuntungan atau profityang tinggi sehingga membentuk market share yang tinggi. Dengan demikian, makaproduk organisasi yang berada pada kuadran ini secara umum mempunyai tingkatrevenue yang signifikan, sehingga strategi investasi mengarah pada kebutuhan untukmempertahankan posisi yang sudah ada.

2. Kuadran ProblemChild or Wildcat

Kuadran ini menggambarkan posisi produk organisasi bisnis berada pada tingkatkebutuhan pasar atau marketgrowth yang tinggi tetapi market share yang terbentukrendah, sehingga membutuhkan investasi yang signifikan atau berlebih denganharapan dapat memperoleh market share yang tinggi dan dapat menuju pada posisiStar. Penanganan yang salah dapat mengakibatkan posisi beralih pada posisikuadran Dog.


(20)

3. Kuadran Cash Cow

Kuadran ini menggambarkan posisi produk dan organisasi secara umum beradaposisi pertumbuhanmarket demandyang lambat karena tidak disertai denganpertumbuhan pelanggan, sehingga revenue yang didapat oleh produk dari kuadranStar dibutuhkan untuk re-investasi. Sehingga membutuhkan strategi pemasaran yanglebih efisien dan efektif agar produk dapat lebih dikenal dan dapat meningkatkanaspek market share-nya.

2.7 Value Chain Michael E. Porter

Fungsi dari value added chain, menurut Michael E. Porter yaitu untukmendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mengubah inputmenjadi output sehingga memiliki nilai bagi pelanggan (Porter, 1985).


(21)

Value chain membagi dalam dua kategori, yaitu:

1. Primary activities, (line functions) merupakan aktivitas utama dari organisasi yang melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

a. Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian input menjadi produk.

b. Operations, semua aktifitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.

c. Outbond Logistics, aktivitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.

d. Marketing and Sales, aktivitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain :

(1) Marketing management

(2) Advertising

(3) Sales force administration

(4) Sales force operations


(22)

(6) Promotion

e. Service, aktivitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.

2. Secondary activities, (staff atau fungsi overhead) merupakan aktivitas pendukung yang membantu aktivitas utama. Secondary activities melibatkan beberapa bagian/fungsi, antara lain:

a. Firm infrastructure, merupakan aktivitas, biaya, dan aset yang berhubungan dengan manajemen umum, accounting, keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi, serta fungsi lainnya.

b. Human ResourcesManagement, terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personil, dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja.

c. Research, Technology, and System Development, aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem berbantuan komputer.


(23)

d. Procurement, terkait dengan fungsi pembelian input yang digunakan dalam

value chain organisasi.

2.8 Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP)

Tool yang digunakan untuk menentukan turunan dari fungsi bisnis yang terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis (ICH Architecture Resource Center, 2008). Ada empat siklus yang digunakan, yaitu antara lain:

1. Tahap I,Requirements, planning, measurements andcontrol

Merupakan tahap untuk menentukan berapa banyak produk/layanan yang dibutuhkan, rencana untuk mendapatkannya, dan pengukuran serta kontrol yang digunakan.

2. Tahap II, Acquisition

Merupakan tahap untuk mengembangkan produk / layanan atau untuk mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk kegiatan pengembangan.

3. Tahap III, Stewardships

Merupakan tahap untuk membentuk, mempertajam, memodifikasi, atau merawat dukungan sumber daya dan untuk menyimpan atau menelusuri produk atau layanan.


(24)

4. Tahap IV, Retirement

Merupakan tahap keputusan akhir dari tanggung jawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang menyatakan akhir dari penggunaan suatu

sumber (resource).

2.9 Work System Framework Steven Alter

Merupakan sebuah sistem kerja yang melibatkan partisipasi manusia dan mesin yang akan membentuk sebuah proses bisnis dengan menggunakan informasi, teknologi dan sumber daya lainnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang akan ditujukan


(25)

1. Customers

Merupakan orang/fungsi yang menerima secara langsung produk atau layanan yang dihasilkan oleh sistem.Bisa konsumen dari luar organisasi atau dari dalam organisasi.

2. Products & Service

Merupakan kombinasi dari benda fisik, informasi dan layanan atau layanan yang dihasilkan oleh sistem untuk konsumen.

3. Business Process

Merupakan kumpulan dari tahapan atau aktivitas-aktivitas dalam sistem yang dibutuhkan untuk memproduksi produk atau layanan sampai dengan produk dan layanan tersebut diterima oleh konsumen. Customer, Product & Service, Business, Process Participant, Technology Information.

4. Participants

Merupakan orang/fungsi yang dibutuhkan atau terlibat untuk menjalankan aktivitas proses bisnis dari sistem. Ada yang menggunakan komputer secara penuh (komputerisasi) atau yang sama sekali tidak (manual).


(26)

5. Information

Merupakan semua informasi yang dibutuhkan oleh partisipan untuk menjalankan aktivitas proses bisnis, bisa dari hasil proses komputer atau yang tidak sama sekali berasal dari komputer.

6. Technology

Hardware, software, dan alat serta perlengkapan lainnya yang digunakan oleh partisipan selama proses bisnis dijalankan.

7. Context

Adalah organisasi, unsur pendukung teknis dan regulator lain yang membuat sistem bekerja.

8. Infrastruktur/Infrastructure

Adalah orang-orang dan dukungan dan teknis lainnya yang tidak terlibat secara langsung di dalam sistem, misalnya infrastruktur informasi seperti share database,

networking, application program.

2.10 Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram)

Model diagram E-R adalah model diagram yang didasarkan pada sebuah persepsi dunia nyata yang terdiri dari obyek dasar yang disebut entitas (entities), dan hubungannya (relationship) diantara entitas tersebut. E-R diagram ini dikembangkan


(27)

untuk menjembatani kegiatan perancangan basis data dengan menggunakan skema

entrprise, yang mempresentasikan seluruh struktur logic dari basis data ( Silberschatz Abraham, 2002 )

E-R diagram sangat berguna untuk memetakan maksud dan interaksi dunianyata dari enterprise ke dalam skema konseptual. Ada tiga konsep dasar daripenggunaan E-R diagram yaitu:

1. Entity Sets

2. Relationships Sets

3.Attri butes


(28)

2.11 Portfolio Application

Tidak seperti pada model konsep traditionalportfolio yang hanyamempertemukan hubungan antara sistem aplikasi yang satu dengan yang lainnya, sertabagaimana tugas dan ruang lingkup antar sistem didefinisikan,

application portfoliomerupakan sebuah model perkiraan kebutuhan sistem aplikasi yang didasarkan padakebutuhan bisnis disertai dengan definisi apa dan bagaimana sistem aplikasi tersebutmemberikan kontribusinya terhadap usaha-usaha pencapaian tujuan bisnis organisasi.

Tabel 2.2 Portfolio Application Matrix

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Aplikasi-aplikasi kritis untuk menunjang perkembangan strategi bisnis organisasi dimasa yang akan datang.

Aplikasi-aplikasi yang mungkin dibutuhkan oleh organisasi untuk keberhasilan dimasa yang akan datang, namun belum dibuktikan.

Aplikasi-aplikasi masa kini yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat menjalankan roda bisnisnya.

Aplikasi-aplikasi yang bersifat valuable

tetapi tidak kritis

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Tabel 2.2 merupakan matriksapplication portfolio yang terdiri dari empat kuadran,yaitustrategic, key operational, support dan high potential (Ward, John and Peppard,Joe, 2002).


(29)

1. Strategic

Berisi aplikasi-aplikasi yang secara kritis dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis pada masa yang akan datang. Aplikasi ini dibuat untuk mendukung perubahan dan perkembangan organisasi dan bisnisnya.

2. Key Operational

Berisi aplikasi-aplikasi operasional yang ada saat ini, dan dibutuhkan untuk mendukung operasional organisasi dan lebih bersifat sangat penting agar roda bisnis organisasi dapat berjalan.

3. Support Applications

Berisi aplikasi yang dapat mendukung dan meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas operasional.

4. High Potential

Berisi aplikasi-aplikasi yang bersifat inovatif yang mungkin dapat memperbesar peluang peningkatan keuntungan dimasa yang akan datang, tapi belum dapat dibuktikan.

2.12 PengertianAnalisis SWOT

Lebih lanjut Pearce dan Robinson (1997) menambahkan bahwa salah satu bagian dari proses manajemen strategic adalah analisis faktor intern perusahaan yang menghasilkanprofil perusahaan, mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan utama


(30)

perusahaan. Kekuatan dan kelemahan ini di bandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan alternatif-alternatif strategi suatu proses yang dinamakan analisis SWOT.

Yusanto dan Wijdaja kusuma (2003), analisis SWOT merupakan salah satu instrumen internal dan eksternal perusahaan yang telah dikenal luas.Analisis ini bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5.Maksudnya, data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan organisasi pada tiga tahun sebelum dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun dilakukannya analisis serta kecenderungan organisasi untuk lima tahun kedepan pasca analisis. Hal ini dimaksudkan agar strategi yang akan diambil memilik dasar dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematif untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancama (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis

(strategy planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini dinamakan Analisis Situasi.Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.


(31)

Metode analisa SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, berguna untuk melihat suatu topic atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda.Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:

S = Strengths, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

W = Weaknesses, adalahsituasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

O = Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

T = Threats, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Perbandingan antara empat komponen dasar (SWOT) dijelaskan dalam skema matriks SWOT. Matriks SWOT terdiridari 8 sel: 4 sel berisi inventori variable

internal dan lingkungan bisnis (eksternal) dan empat sel lainnya berisi implikasi strategis yang ditimbulkannya. Sel 1 berisi daftar (list) kekuatan (S) perusahaan yang berhasil dibangun oleh manajemen dan sel 2 berisi daftar kelemahan (W) yang ingin


(32)

dihilangkan. Oleh karena itu sel 1 dan 2 secara berturut-turut disebutsel S dan sel W. Sel 3 berisi daftar peluang (O) bisnis yang dimiliki pada masa sekarang dan yang akan datang dan sel 4 berisi daftar ancaman (T) yang sedang dihadapi sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu sel 3 dan 4 secara berturut-turut disebut sel O dan sel T.

Sel 5 merupakan pilihan strategi yang hendak dipilih oleh manajemen berdasar kombinasi kekuatan dan peluang bisnis yang ada pada sel S dan O dan oleh karena itu disebut sebagai selat strategi SO.Strategi pada sel tersebut juga sering disebut sebagai strategi maksi-maksi.Sel 6 adalah strategi yang hendak dipilih oleh manajemen berdasarkan kombinasi kelemahan dan peluang bisnis yang ada pada sel W dan O dan oleh karena itu disebut selat strategi WO.

Strategi pada sel WO sering juga dinamakan sebagai strategi mini-maksi.Sel 7 berisi pilihan strategi yang ditimbulkan oleh kombinasi sel S dan T dan oleh karena itu disebut selat strategi ST. Strategi pada sel ST sering juga disebut sebagai strategi maksi-mini.Sel 8 berisi strategi hasil kombinasi sel W dan T dan oleh karena itu disebut selat strategiWT. Strategi tersebut sering juga diberinama sebagai strategi mini-mini.


(33)

Secara skematis,matriks SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel : 2.3 Matriks SWOT

Lingkungan Internal Lingkungan

Eksternal

Kekuatan Perusahaan

(S)

Kelemahan Perusahaan

(W)

Peluang Bisnis

(O)

Strategi S-O Maksi-maksi

Strategi W-O Mini Maksi

Ancaman Bisnis

(T)

Strategi S-T Maksi-Mini

Strategi W-T Mini-mini


(34)

BAB III

ANALISIS ENTERPRISE ARSITEKTUR SISTEM BERJALAN

3.1 Metodologi Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup penelitian, maka diambil metodologi penelitian agar permasalahan dapat diselesaikan dengan tepat.

3.1.1 Metodologi Pembangunan Model

Metodologi pembangunan model arsitektur yang akan digunakan adalah

Enterprise Architecture Planning (EAP), dimana tahapan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1. Inisiasi perencanaan/Planning Initiation

Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasi terhadap ruang lingkup, sasaran, visi, misi dan pemilihan metodologi dan penentuan alat-alat pemodelan yang akan digunakan, presentasi, dan rencana kerja.

2. Pemodelan Bisnis/Business Modeling

Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikas struktur organisasi, model awal fungsi bisnis.


(35)

3. Survei Enterprise/Enterprise Survey

Tahapan ini berisi bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model yang secara lengkap dari fungsi bisnis organisasi.

4. Sistem dan Teknologi Saat ini/Current Systems and Technology

Tahapan ini berisi tentang katalog sumber daya informasi (Information Resource Catalog/IRC) dan skema dari sistem dan teknologi yang telah ada.

5. Arsitektur Data/Data Architecture

Tahapan ini mengenai definisi entitas, model E-R diagram, matriks entitas fungsi dan dokumen arsitektur data.

6. Arsitektur Aplikasi/Applications Architecture

Tahapan ini mengenai definisi aplikasi, model proses bisnis, matriks aplikasi, analisis dampak, dokumen arsitektur aplikasi.

7. Arsitektur Teknologi/Technology Architecture

Tahapan ini berisi mengenai distribusi dari data atau aplikasi beserta kelengkapan dari dokumen arsitektur teknologi tersebut.

8. Implementation Plan

Tahapan ini berisi tentang urutan implementasi perencanaan yang telah di buat dan faktor-faktor yang turut membantu kesuksesannya.


(36)

3.1.2 Proses Identifikasi

Untuk membantu dalam proses identifikasi dan dokumentasi setiap fungsi bisnis beserta lingkungan pendukungnya, framework atau tools yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Product Portofolio (Boston matrix), yang akan digunakan untuk menganalisa posisi organisasi dengan melihat siklus produk dari Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung.

2. Rantai Nilai (Value Chain) dari Michael E. Porter untuk membantu proses identifikasi dan definisi dari aktivitas bisnis utama di Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung.

3. Four-Stage Life Cycle dari pendekatan BusinessSystem Planning (BSP) IBM Corporation untuk mendapatkan gambaran fungsi bisnis utama yang ada di SD Lab.Perconohan UPI Bandung.

4. Work System Framework dari Steven Alter untuk membantu mendokumentasikan sistem kerja di lingkungan organisasi SD Lab.Percontohan UPI Bandung.

5. Matriks Portofolio Aplikasi(Applications Portofolio) dari John Ward dan Joe Peppard, untuk melakukan estimasi semua sistem aplikasi yang ada di SD Lab.Percontohan UPI Bandung.


(37)

3.2 Inisiasi Perencanaan

Pada tahap analisis difokuskan terhadap kondisi objektif dari organisasi sehingga diperoleh gambaran yang jelas bagi pengembangan arsitektur informasi yang selaras dengan bisnis utama organisasi. Fokus pada tahapan ini sebagai berikut:

1. Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan

2. Pendefinisian Visi dan Misi

3. Pemilihan Metodologi Perencanaan

4. Penggunaan Sumber Daya Komputer

a) Pengumpulan dan Pengolahan Data b) StudiLiteratur

c) Pendefinisian Kebutuhan d) StudiKelayakan

e) Model Arsitektur Informasi

3.2.1 Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan dari EAP SD.Lab Percontohan UPI Bandung sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai wujud dari tri dharma, ruang lingkup dan sasaran pengerjaan pada tahap ini adalah:


(38)

1. Informasi yang berhubungan dengan administrasi akademik dan kesiswaan

2. Informasi yang berhubungan dengan administrasi keuangan

3. Informasi yang berhubungan dengan administrasi.

3.2.2 Pendefinisian Visi dan Misi Visi:

“Sekolah memiliki keunggulan akademis, sosial dan religi sebagai wahana bagi pengembangan pendidikan dengan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi dan berakhlak mulia.”

Misi:

1. Melaksanakan proses pembelajaran berstandar Nasional, berasaskan nilai-nilai religius serta berprinsip silih asah, silih asih dan silih asuh pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar.

2. Mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi pendidikan dalam berbagai bidang studi.

3. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya, menguasai bahasa komunikasi Nasional maupun Internasional serta mampu hidup ditengah-tengah masyarakat tempat siswa berada.


(39)

Mengacu dari visi organisasi, maka pengembangan arsitektur informasi dapat diarahkan kepada “layanan informasi yang utama dan profesional bagi aktivitas SD Lab.Percontohan UPI Bandung, meliputi Lembaga, Karyawan, siswa, Orang Tua Siswa”.

3.2.3 Pemilihan Metodologi Perencanaan

Metodologi yang digunakan pada tahap ini adalah :

1. Inisiasi perencanaan

2. Model bisnis dan teknologi saat ini

3. Arsitektur data, aplikasi dan teknologi

4. Implementasi

Hasil akhir dari tahapan adalah pembuatan roadmap implementasi yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan organisasi.

3.2.4 Penggunaan Sumber Daya Komputer

Penggunaan sumber daya komputer meliputi perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung pengerjaan EAP. Pemanfaatan perangkat keras meliputi: komputer baik client atau server, printer, scanner dan jaringan, sedangkan perangkat lunak meliputi: sistem operasi, aplikasi pengolah kata, pengolah numerik,bahasa pemrograman, dan database.


(40)

3.3 Pemodelan Bisnis

Tahapan dalam pengembangan model bisnis adalah :

1. Gambaran struktur organisasi

2. Identifikasi area bisnis (market shared)

3.3.1 Gambaran Struktur Organisasi

Struktur organisasi bertujuan untuk memberikan gambaran tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi SD Lab.Percontohan UPI Bandung seperti gambar 3.2 di bawah ini:

STRUKTUR ORGANISASI SD LAB.PERCONTOHAN UPI

Gambar: 3.1 Struktur organisasi SD.Lab.Percontohan UPI Bandung KEPALA SEKOLAH

Moch Imam Mutaqin, S.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH Hendi Indrawan,Sag.Mpd

WALI KELAS

WALI KELAS KLS 1A R. Sobariah Kartini,S.Pd

WALI KELAS KLS 1B Siti Mariah, S.Pd

WALI KELAS KLS 1C Risma Apriliani, S.Pd

WALI KELAS KLS 2A Diana, S.Pd

WALI KELAS KLS 2B Toto Supriatna, S.Pd

WALI KELAS KLS 3A Nadia N, S.Pd WALI KELAS KLS 2C Renny

N,S.Pd Siti Mariah, S.Pd

WALI KELAS KLS 3B Erma S, S.Pd

WALI KELAS KLS 4A Asep Permana, S.Pd

WALI KELAS KLS 4B Lela Siti N, S.Pd

WALI KELAS KLS 5A Adi Budiman, S.Pd

WALI KELAS KLS 5B Kania D, S.Pd

WALI KELAS KLS 6B Yudi H. S.Pd WALI KELAS KLS 6A

Sunata S, S.Pd Siti Mariah, S.Pd

GURU BIDANG

SISWA

Kepala tata Usaha (Endang Iskandar ) Bendahara (Tarita Maulida, SE)

Tenaga Layanan Khusus 1. Yosep 2. Ade sopyian 3. Caswin 4. Ahmad

Matematika Sunata,M.Pd

Bahasa Indonesia Yudi H, S.Pd

Bahasa Sunda Mukit Ervani, S.Pd

Bahasa Inggris Hj. Euis Nurlela, S.Pd

Fitri F,S.Pd

IPA

Siti Nuryanti , S.Pd Asep Deni, M.Pd Penjaskes Saefulhamid,S.Pd PAI

Hendi I, S.Ag

Ida nua’aida, S.Pd

PLH Saful Hamid , S.Pd

SBK Tari Dewi R, S.Pd

SBK Musik Indra, S.Pd

Seni Rupa Mina A,S.Pd

PJOK Cucu,S.Kom

BK Risma A, S.Pd Siti Mariah, S.Pd TIK

Agus S, S.Pd MANAGER SLP UPI PROF. AS ARI JOHAR , M.PD


(41)

3.3.2 Identifikasi Area Bisnis

Pada tahapan ini bertujuan untuk mengetahui posisi bisnis organisasi dengan melakukan analisis terhadap kondisi obyektif organisasi berdasarkan demand dan market share dari organisasi.

3.3.2.1 Posisi Bisnis

Sebagai organisasi yang sudah cukup lama berdiri dan berkembang terus sesuai dengan dinamika perubahan lingkungan dan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, maka SD Lab.Percontohan UPI Bandung harus melakukan perubahan untuk tetap berdiri dan berkembang terhadap para pesaing. Kondisi organisasi sampai saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Memiliki pangsa pasar tersendiri sebagai sekolah yang sudah berdiri cukup lama seiring dengan perkembangannya SD Lab.Percontohan UPI Bandung mempunyai pangsa pasar tersendiri, sehingga membuat tetap berdiri didalam tingkat persaingan yang sangat tinggi.

2. Komitmen manajemen yang tinggi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung aktivitas organisasi, sehingga memberi nilai tambah bagi SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam menghadapi era informasi dan era globalisasi.

3. Komitmen terhadap perbaikan layanan, SD Lab.Percontohan UPI Bandung selalu berkomitmen untuk memberikan perbaikan terhadap infrastruktur, sarana dan prasarana dan perbaikan layanan bagi aktivitas akademikSD


(42)

Lab.Percontohan UPI Bandung, ini merupakan suatu kekuatan bagi Sekolah karena selalu melakukan evaluasi diri yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan bagi aktivitas akademik dan stakeholder.

Berdasarkan Product Fortfolio (Boston) Matrix, posisi SD Lab.Percontohan UPI Bandung saat ini berada pada kwadran WILDCAT, dengan melihat karakteristik kwadran ini dimana market growth cukup tinggi tetapi

market share rendah.

3.3.2.2 Area Bisnis

SD Lab.Percontohan UPI Bandung sebagai sekolah memiliki aktivitas utama yang berpedoman pengabdian pada masyarakat, aktivitas utama ini akan memerlukan dukungan dari aktivitas lainnya seperti keuangan, administrasi umum, sumber daya manusia. Identifikasi aktivitas utama dan pendukung dari SD Lab.Percontohan UPI Bandung dapat ditunjukan dengan menggunakan rantai nilai

(value chain) dari Michael E. dari Michael E. Porter yang tampak seperti di bawah ini :


(43)

1. Aktivitas Utama

a. Penerimaan Siswa Baru

Berhubungan dengan sistem penerimaan Siswa baru dari rencanapenerimaan sampai dengan registrasi Siswa baru.

b. Proses Belajar Mengajar

Aktivitas proses belajar Siswa selama masa studi dari proses awal pembelajaran sampai dengan ujian.

2. Aktivitas Pendukung

a. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Aktivitas pengelolaan keuangan organisasi dalam mendukung aktivitas utamayang berhubungan cash dan investasi serta pendanaanpemeliharaan infrastruktur, sarana dan prasarana organisasi.

b. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

Aktivitas untuk memberikan dukungan administrasi, layanan bagi seluruh unit yang ada dan pengelolaan infrastruktur, sarana dan prasarana (aset-aset organisasi).

c. Program Studi

Aktivitas yang bertujuan memberikan layanan akademik dan administrasi khususnya bagi siswa.


(44)

3.3.2.3 Fungsi Bisnis

Untuk mendapatkan gambaran siklus dari setiap aktivitas dari fungsi bisnis organisasi dapat menggunakan tools Four Stage Life Cycles dari IBM Corp. yang dapat digambarkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2.

Tabel 3.1 Four Stage Life Cycles Primary Activities

STAGE

AKTIVITAS

REQUIREMENT ACQUISITION STEWARSHIP RETIREMENT

Penerimaan Siswa Baru (PSB) Penentuan kebijakan penerimaan Siswa baru

1. Pembentukan tim PSB

2. Penyusunan anggaran PSB 3. Time Schedule

PSB 4. Riset Pasar 5. Penetapan strategi PSB

1. Promosi PSB 2. Penerimaan calon Siswa baru

3. Seleksi masuk calon

Siswa baru

4. Pengelolaan hasil seleksi masuk Registrasi Siswa baru Proses Belajar Mengajar Perencanaan pengembangan kurikulum dan kebijakan akademik 1. Pengembangan kurikulum 2. Penetapan kurikulum 3. Penetapan kalender akademik

1. Pelaksanaan PSB 2. Pelaksanaan evaluasi studi (ujian)

3. Pengelolaan nilai

1. Pelaporan akademik Pelepasan Siswa Kebijakan pelepasan siswa Penetapan syarat kelulusan 1. Pembuatan NilaiRaport 2. Pembuatan Ijazah

1.Pengunduran Diri


(45)

Tabel 3.1 Four Stage Life Cycles Support Activities ( Lanjutan )

STAGE

AKTIVITAS REQUIREMENT ACQUISITION STEWARSHIP RETIREMENT

Manajemen Keuangan dan Akuntansi Perencanaan anggaran penerimaan dan belanja organisasi (APBO) 1. Penyusunan rencana APBO 2. Penetapan APBO

3. Ajuan anggaran tiap

kegiatan

1. Pengawasan dan evaluasi pemakaian APBO Pelaporan pemanfaatan APBO Sistem Akuntansi 1. Pemilihan metoda pencatatan 2. Pemilihan metoda penilaian 1. Pencatatan Transaksi

2. Posting Transaksi 3. Neraca Saldo

Pelaporan laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi, Arus Kas) Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Perencanaan pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Kebijakan rekruitmen 2. Penetapan kebijakan kepegawaian 3. Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Rekruitmen pegawai 2. Pengelolaan administrasi kepegawaian 3. Pembinaan SDM 4. Penugasan SDM 5. Evaluasi kinerja SDM 1. Pelaporan kepegawaian 2. Pelaporan kinerja SDM Perencanaan pemberdayaan, pengembangan sarana dan prasarana (aset-aset organisasi) 1. Penetapan sistem dan prosedur pemberdayaan aset organisasi 2. Inventarisasi aset organisasi 3. Penetapan pengadaan aset organisasi 1. Pemberdayaan aset organisasi 2. Pengawasan dan

penelusuran inventaris 3. Pengadaan

sarana dan prasarana 4. Penilaian aset

organisasi 1. Pelaporan inventaris aset organisasi 2. Penghapusan aset organisasi


(46)

3.3.2.4 Bagan Hirarki Fungsi Bisnis

Aktivitas utama dan pendukung dari valuechain dan four stage life cycle

diatas berguna untuk membuat dekomposisi sub-sub aktivitas dari aktivitas utama dan pendukung dengan menggunakan bagan hirarki fungsi bisnis yang dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Penerimaan Siswa Baru

Aktivitas ini berfokus pada pengelolaan penerimaan siswa baru dan rencana pembentukan tim PPSB (Panitia Penerimaan siswa Baru) sampai calon siswa melakukan daftar ulang (registrasi).

1.1 Rencana PSB

1.1.1 Penetapan Tim PSB

1.1.2 Penyusunan Anggaran PSB

1.1.3 Time Schedule PSB

1.2 Promosi PSB

1.2.1 Riset Pasar

1.2.2 Strategi Promosi

1.2.3 Pengawasan dan Evaluasi Strategi Promosi

1.2.4 Laporan Promosi


(47)

1.3.1 Penetapan Sistem Seleksi Masuk

1.3.2 Penetapan Materi Seleksi Masuk

1.3.3 Pendaftaran Calon Siswa Baru

1.3.4 Seleksi Masuk

1.3.5 Pengelolaan Hasil Seleksi

1.4 Registrasi Siswa Baru

2. Proses Belajar Mengajar

Pada tahapan ini difokuskan pada pengelolaan operasional proses belajar mengajar yang merupakan aktivitas pokok dari pendidikan.

2.1 Perencanaan Pengembangan Kurikulum

2.1.1 Evaluasi Kurikulum

2.1.2 Pengembangan Kurikulum

2.1.3 Penetapan Kurikulum

2.2 Kebijakan Akademik

2.2.1 Penyusunan Kalender Akademik

2.2.2 Penyusunan Jadual Belajar

2.3 Pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar)


(48)

2.3.2 Pelaksanaan Ujian

2.3.3 Pembagian Raport

3. Pelepasan Siswa

Pada tahapan ini merupakan aktivitas akhir dari proses belajar mengajar.

3.1 Penetapan Pengunduran Diri Siswa

3.2 Pembuatan Nilai

3.3 Pembuatan Ijazah

3.4Kenaikan kelas

4. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Aktivitas ini bertujuan untuk mengelola sistem keuangan dan akuntansi yang ada.

4.1 Anggaran Penerimaan dan Belanja Organisasi (APBO)

4.1.1 Penyusunan APBO

4.1.1.1 Prediksi Penerimaan dalam Satu Tahun

4.1.1.2 Prediksi Belanja dalam Satu Tahun

4.1.1.3 Penyusunan Anggaran untuk Pos-pos Penerimaan dan Belanja

4.1.2 Pemanfaatan APBO


(49)

Organisasi.

4.1.2.2 Droping Anggaran Sesuai Ajuan Kebutuhan

4.1.3 Pengawasan APBO

4.1.4 Pelaporan Pemanfaatan APBO

4.2 Sistem Akuntansi

4.2.1 Pemilihan Metoda Pencatatan Transaksi Keuangan

4.2.2 Pemilihan Metoda Penilaian Aset Organisasi

4.2.3 Pencatatan Penerimaan dan Belanja Organisasi

4.2.3.1 Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Uang

4.2.3.2 Posting Transaksi Keuangan

4.2.3.3 Neraca Saldo

4.2.4 Pelaporan Laporan Keuangan

4.2.4.1 Neraca

4.2.4.2 Laporan Laba Rugi

4.2.4.3 Laporan Arus Kas

5. Sub Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum

Aktivitas ini berfokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan aset yang dimiliki oleh organisasi.


(50)

5.1 Pemberdayaan dan Pengembangan SDM

5.1.1 Rekruitmen SDM

5.1.1.1 Penetapan Kebijakan Rekruitmen

5.1.1.2 Penetapan Kebutuhan SDM

5.1.1.3 Seleksi SDM

5.1.1.4 Laporan Rekruitmen SDM

5.1.2 Pemberdayaan SDM

5.1.2.1 Penempatan SDM

5.1.2.2 Pembinaan SDM

5.1.2.3 Pengawasan Kinerja SDM

5.1.2.4 Laporan Kinerja SDM

5.1.3 Pengembangan Pegawai

5.1.3.1 Penetapan Sistem Reward and Punishment

5.1.3.2 Pengembangan skill dan pengetahuan

5.1.3.3 Rotasi atau Mutasi Jabatan

5.2 Pemberdayaan, Pengembangan Sarana dan Prasarana


(51)

5.2.1.1 Penetapan Sistem, Prosedur Pemberdayaan dan

Pengembangan AsetOrganisasi

5.2.1.2. Rencana Pengadaan Aset

5.2.1.3. Rencana Pengembangan Aset

5.2.2 Pemberdayaan Aset Organisasi

5.2.2.1 Inventarisasi Aset-Aset Organisasi

5.2.2.2 Pengawasan dan Evaluasi Pemberdayaan Asset

5.2.2.3 Laporan Pemberdayaan Aset

5.2.3 Pengembangan Aset

5.2.3.1 Evaluasi Kebutuhan

5.2.3.2 Pengajuan Pengadaan Aset

5.2.3.3 Pengadaan Aset

5.2.3.4 Evaluasi Pengembangan Aset

5.2.3.5 Kebijakan Pengembangan

5.2.3.6 Laporan Pengembangan Aset

5.2.4. Penilaian dan Penghapusan Aset


(52)

Pemetaan hubungan fungsi bisnis dan unit organisasi yang terkait dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Hubungan Fungsi PSB dengan Unit Organisasi yang terlibat

Tabel 3.3 : Tabel Hubungan Fungsi PBM dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

PENERIMAAN SISWA BARU (PSB)

RENCANA PSB PROMOSI PSB SELEKSI MASUK

R egis tr as i sis w a Pe n et ap an T im PS B Pe n y u su n an An g g ar an T ime Sch ed u le Ri set Pa sar St rat eg i Pr o mo si Pe n g aw as an & E v al u as i Lap o ran Pe n et ap an Se lek si M as u k Pe n et ap an M at er i SM Pe n d af tar an C al o m si sw a Se lek si M as u k Pe n g el o laan H as il SM Manajer # # # # # # Kepala Sekolah * * * * * * * # # * * * *

Wakil Kepala Sekolah

* * * * * * # *

Kurikulum * * * * * *

Kabag SDM & Umum * * * * * * +

Kepala Lab.kom * * * * +

Kepala Perpustakaan *

Ketua PSB

# # * # * * # # #

Keterangan :

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan *: Terlibat penuh dalam fungsi

+: Terlibat dalam proses

Fungsi Organisasi PELEPASAN SISWA P E NE T AP A N S IS WA P E NE T AP A N P E NGUN D UR AN DI RI P E M B UA T AN Nilai P E M B UA T AN IJAZ AH Kel u lu sa n Manajer

Kepala Sekolah # # # #

Wakil Kepala Sekolah # #

Kurikulum * * * # #

Kabag SDM & Umum * *

Kepala Lab.kom * * *

Kepala Perpustakaan + + +

Keterangan :

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan *: Terlibat penuh dalam fungsi


(53)

Tabel 3.4 : Tabel Hubungan Fungsi Pelepasan siswa dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

PROSES KEGIATAN AKADEMIK Rencana Peng.

Kurikulum

Kebijakan Akademik Pelaks anaan PBM Ev alu asi Ku rik u lu m P en g em b an g an Ku rik u lu m P en etap an Ku rik u lu m P en y u su n an Ak ad em ik P en y u su sn an Ja d u al P en g elo laa n b elaja r P en ce tak an Ka rtu p elaja r p en g el o lan sisw a p in d ah P elak sa n aa n , P en g aws n , P elak sa n aa n

Ujian Pelap

o ra n Ak ad em ik

Manajer #

Kepala Sekolah # # # # # # # # *

Wakil Kepala Sekolah

* * * * *

Kurikulum # *

Kabag SDM & Umum

+ * +

Kepala Lab.kom * * * * * * *

Kepala Perpustakaan

+

Keterangan :

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan *: Terlibat penuh dalam fungsi


(54)

Tabel 3.5 : Tabel Hubungan Fungsi Manajemen Keuangan dan Akuntansi dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

Anggaran Penerimaan & B O SISTEM AKUNTANSI

Penyesuaian APBO Pemanfaatan

APBO M et o d a Pen ca ta ta n M et o d a Pen il a ia n A set Pen y . A PB O Pel a p rn . B PS Pr ed ik si Pen eri m a a n Pr ed ik si B e la n ja A ju a n A n g g a ra n Pen g a w a sa n A PB O Pel a p o ra n A PB O M et o d a P en ca ta ta n M et o d a P en il ai an A set Pen y u su sn a n N erac a S a ld o N erac a La p o ra n L a b a R u g i L apor an Ka s

Manajer # # # # # + + + + + +

Kepala Sekolah * * # * # + + + + + + Wakil Kepala Sekolah # # # # # # # # # # #

Kurikulum * * # * # + + + + + +

Kabag SDM & Umum * * # + # + + + + + + Kepala Lab.kom * * # + # + + + + + + Kepala Perpustakaan * * # + # + + + + + + Keterangan :

*: Terlibat penuh dalam fungsi +: Terlibat dalam proses

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan

Tabel 3.6 : Tabel Hubungan Fungsi Sub Bagian SDM dan UMUM dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Rekruitmen Pegawai Pemberdayaan SDM Pengembangan

SDM Keb ija k a n R ek ru it m en Pe n et ap an Keb u tu h an SD M S el ek si S D M La p o ra n R ek ru it m en

SDM Pla

ci n g S D M Pem b in a a n SDM Pen g a w a sa n Ki n erja S D M La p o ra n Ki n erja S D M R ew a rd an d Pu n is h m en t Pe n g em b an g an Sk il l d an Pe n g et ah u a

n Ro

ta si /M u ta si Ja b a ta n

Manajer # # # # # # * *

Kepala Sekolah * * * * # # * * Wakil Kepala

Sekolah # # * # # # # # # # *

Kurikulum * * * * # + + # * * + Kabag SDM &

Umum * * * *

# + + # + + +

Kepala Lab.kom * * * * # + + # + + + Kepala

Perpustakaan * * * *

# + + # + + +

Keterangan :

*: Terlibat penuh dalam fungsi +: Terlibat dalam proses


(55)

Tabel 3.6 : Tabel Hubungan Fungsi Bagian SDM dan UMUM dengan Unit Organisasi yang terlibat (Lanjutan)

Fungsi

Organisasi

BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM

PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

P en il ai an d an P en g h ap u sa n La p o ra n A se t O rg an is asi Renc.Pemberday aan Pemberdayaan Aset Organisasi Pengembangan ASET P en et ap an S ist em d an P ro se d u r R en c. P en g en d al ia n A set R en c. P en g em b an g an In v en ta ri sa si A set P en g aw as an d an Ev al u asi La p o ra n P emb er d ay aa n A se t Ev al u asi K eb u tu h an P en g aj u an P en g ad aa n P en g ad aa n A set Ev al u asi P en g em b an g an K eb ij ak an P en g em b an g an La p o ra n P en g em b an g an

Manajer # # # * * * + *

Kepala Sekolah * * * * * + + + +

Wakil Kepala Sekolah

# # # # # # # # # # # # # #

Kurikulum * * * * * * + + + +

Kabag SDM & Umum

# # # # # # # # # # # # # #

Kepala Lab.kom * * * * * + + + + + + + +

Kepala Perpustakaan

* * * * * + + + + + + + +

Keterangan :

*: Terlibat penuh dalam fungsi +: Terlibat dalam proses

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan

3.3.3 Temuan dan Peluang Penting

Observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa komitmen manajemensangat mendukung terhadap pemanfaatan sistem informasi (SI), pada saat ini SD Lab.Percontohan UPI Bandung sudah menggunakan sistem informasi untuk mendukung aktivitas utamadari bisnis organisasi.Komitmen yang jelas tersebut akan sangat membantu dalam pembangunanmodel arsitektur informasi yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan SD Lab.Percontohan UPI Bandung, karena beberapa fungsi bisnis belum didukung dengan pemanfaatansistem informasi.


(56)

Pembangunan ini disamping untuk mendukung aktivitas utama juga untukmemberikan layanan yang lebih baik bagi civitas akademik di lingkungan SD Lab.Percontohan UPI Bandung dan membuka ruang bagi pemanfaatan SI lebih luas tidak hanya untukpekerjaan sehari-hari, tetapi juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Peluang ini merupakan peluang yang penting bagi pemanfaatan SI untuk mendukung keseluruhan aktivitas bisnis organisasi. Pemanfaatan SI pada akhirnya akan membangun dan mengembangkan aplikasi, sehingga diperlukan perkiraan kebutuhan aplikasi yang sesuai dengan kondisi dan keperluan organisasi.

3.4 Arsitektur Sistem dan Teknologi Saat ini

Usaha-usaha yang dilakukan pada tahap ini untuk memperoleh gambaran kondisi organisasi dalam pemanfaatan SI dan teknologi yang sedang berjalan. Beberapa usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Preparasi Koleksi Data

SD Lab.Percontohan UPI Bandung telah memanfaatkan SI dalam mendukung aktivitas bisnisnya, tetapi belum semua aktivitas telah didukung oleh sistem informasi. Oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi terhadap aplikasi, data dan teknologi yang ada dalam lingkungan organisasi ini. Sistem yang berjalan saat adalah ini SD Lab.Percontohan UPI yang mulai digunakan pada tahun 2007, SD Lab.Percontohan UPI merupakan sistem informasi yang dibangun


(57)

dan dikembangkan untuk menangani dan membantu aktivitas utama dan pendukung.

Sistem ini akan dikembangkan secara terintegrasi secara lokal (intranet) maupun terhubung dengan jaringan internet (global connectivity). SD Lab.Percontohan UPI menangani data-data yang berhubungan dengan :

1. Aktivitas Utama Organisasi yang menangani data-data yang berhubungan dengan pengelolaan data-data Siswa dan akademik berkaitan dengan data:

a. No induk Siswa,

b. nilai,

c. mata pelajaran yang pernah diambil,

d. status Siswa,

e. Guru,

f. jadual

Akses dapat dilakukan oleh unsur pimpinan, kurikulum Guru maupun oleh siswa sendiri sesuai dengan tingkat akses yang diberikan.

2. Aktivitas Pendukung Organisasi yang menangani data-data yang berhubungan dengan :

1. Pembayaran uang SPP,


(58)

3. Badan Pengelola Sekolah ( BPS)

Unit organisasi yang telah memanfaatkan sistem ini adalah :

a. Manajer

b. Kepala Sekolah c. Kurikulum d. Guru

e. Staf Akademik f. Perpustakaan

Arsitektur dari SD Lab.Percontohan UPI seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.3 Arsitektur SD Lab.Percontohan UPI Bandung


(59)

Rincian lengkap preparasi koleksi data secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.7 : Deskripsi Preparasi Koleksi Data NO PENGOLAHAN

DATA

DATA UNIT

PELAKSANA

KETERANGAN

1. Administrasi Nilai dan Siswa

a. Siswa

b. Mata Pelajaran

c. Rencana Mata Pelajaran

d. Guru

e. Kartu Ujian

f. Nilai

g. Hasil Mata Pelajaran

h. Status Siswa

i. Nilai

Bagian Kurikulum Data Siswa,Kurikulum, Keuangan.

Tabel 3.7: Deskripsi Preparasi Koleksi Data ( Lanjutan )

NO PENGOLAHAN DATA DATA UNIT

PELAKSANA

KETERANGAN

2.

Administrasi Keuangan a. Siswa

b. Pembayaran SPP

c. Status Pembayaran Bagian Administrasi Dan Keuangan Data siswa kurikulum dan keuangan

3. Administrasi Kepegawaian

a. Data induk staf pengajar maupun administrasi

b. Status pegawai

Bagian SDM dari umum

Data induk siswa

4.

Administrasi Sarana dan prasarana

a. Inventaris Sarana dan prasarana

b. Status aset

Bagian SDM dari umum

a. Word Processor

b Database

c. Arsip Manual

5. Perpustakaan

a. Koleksi Buku

b. Koleksi Majalah

c. Anggota Perpustakaan

d. Transaksi Peminjaman dan

Pengembalian

UPT Perpustakaan

Aplikasi Mandiri ( dalam proses integrasi )


(60)

Tabel 3.8 : Pemanfaatan teknologi: sofwer

NO KATEGORI

SOFTWARE

PRODUK

1. Sistem Oprasi a. Ms.Windows XP Professional b. Ms.Windows 2003 Server 2. Office Automation a. Ms. Office

(Word,Excel,Powerpoint,Outlook) b. Adobe Reader

3. Grafis dan Multimedia a. Adobe Photoshop CS3 b. Corel Draw 12


(61)

Tabel 3.10 : Pemanfaatan Teknologi : Networking

3.4.2 Koleksi Data IRC (Information Resource Catalog)

Pemetaan IRC di SD Lab.Percontohan UPI Bandung dengan menggunakan matriks :

1. Hubungan Aplikasi dengan fungsi bisnis

Matriks hubungan aplikasi dengan fungsi bisnis ini menggambarkan unit organisasi yang telah memanfaatkan atau telah didukung oleh aplikasi, matriks tersebut dapat digabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.11 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan Fungsi Bisni

Fungsi Bisnis

Organisasi

PSB PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)

Seleski Masuk (SM)

R egis tr as i sis wa

Kebijakan Akademik Pelaksana an PBM P enda fta ra n C alon sis wa S eleks i M as uk P enge lol aa n Ha sil S M P enyus una n Ja dua l sklh P enge lol aa n jadw al plj rn P er uba ha n jdwl sklh P enc etaka n Ka rtu P elaja r Admini st ra si P elaks ana an

Ujian Pelapor

an

Aka

de

mi

k

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung) Pendaftaran Calon siswa Baru

Proses Belajar Mengajar

Penerimaan Pembayaran

Penggunaan Anggaran Sistem Akuntansi Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana


(62)

Tabel 3.12 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan Fungsi SDM

2. Hubungan Aplikasi dengan pemanfaatan teknologi

Matriks ini menggambarkan hubungan aplikasi dengan teknologi yang digunakanbaik software, hardware maupun networking. Matriks tersebut dapat digambarkan. Fungsi Bisnis Organisasi PELEPA SAN SISWA

MANAJ KEU & AKT BAGIAN SDM

& UMUM

MANAJ KEU & AKT BAGIAN SDM & UMUM P emb u at an R ap o rt

Sistem Akuntansi Pembdyn,

Pengem SDM

Pemberdayaan, Pengembangan Sarana dan

Prasarana

Pencatatan APBO Rekrt. Peg Pemb SDM Rekrt. Peg Pemb SDM Pemberdayaan Aset P en il ai an d an P en g h ap u sa n La p o ra n A se t O rg an isas i P en ca ta ta n P en er ima an P o st in g Tr an sa k si P en y u su n an N er ac a S al d o La p o ra n R ek ru it m en S D M P la ci n g S D M In v en ta ri sa si A set La p o ra n P emb er d ay aa n A se t

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung)

Pendaftaran Calon Siswa Baru

Proses Belajar Mengajar

Penerimaan Pembayaran

Penggunaan Anggaran

Sistem Akuntansi

Sumber Daya Manusia


(63)

Tabel 3.13 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan Teknologi yang ada Teknologi

Organisasi

Software Networking

Sistem Operasi DBMS Bahasa

Pemrograman

Net wor

Telp Net wor M s. W in d o w s XP P ro f M s. W in d o w s 2 0 1 0 S er v er M s. Ex ce l M y sq l S Q L S er v er P H P V isu al B as ic D el p h i In te rn et P A B X S w it ch H U B

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung)

Pendaftaran Calon Siswa Baru

Proses Belajar Mengajar

Penerimaan Pembayaran

Penggunaan Anggaran

Sistem Akuntansi

Sumber Daya Manusia

Sarana dan Prasarana

Tabel 3.14 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan TeknologiHardware

Teknologi

Organisasi

Hardware

PC/NB Storage Input Device Net

wor Output

S ta n d ar (C o m p at ib le ) F la sh d isk H ar d d ri v e C D /D V D C D /D V D R O M D ri v e M o u se K ey b o ar d S ca n n er La ser Pr in te r In k je t P ri n te r

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung)

Pendaftaran Calon Siswa Baru

Proses Belajar Mengajar

Penerimaan Pembayaran

Penggunaan Anggaran

Sistem Akuntansi

Sumber Daya Manusia


(64)

3.4.3 Temuan dan Observasi

Hasil koleksi data IRC (Information Resource Catalog) dapat digunakan sebagaialat analisis untuk menemukan beberapa kelemahan yang ada pada saat ini, disampingitu juga untuk memperoleh gambaran data-data yang dimanfaatkan oleh aplikasi dalammendukung unit organisasi ataupun uinit organisasi yang belum didukung oleh aplikasi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diperoleh beberapa fakta atau

temuan terhadap pemanfaatan aplikasi saat ini, yaitu :

1. Pemanfaatan SD Lab.Percontohan UPI Bandung belum dapat dilakukan secara optimal, hal inidisebabkan penggunaan SD Lab.Percontohan UPI Bandung belum lama dilakukan. Sosialisasi terhadapsistem ini perlu dilakukan secara intensif.

2. SD Lab.Percontohan UPI Bandung merupakan sistem yang relatif baru di lingkungan SD Lab.Percontohan UPIBandung sehingga memerlukan infrastruktur penunjang lainnya, sehingga perluwaktu dan biaya untuk diterapkan secara optimal.

3. Sebagai sistem yang masih baru, SD Lab.Percontohan UPI Bandung masih harus didukung data manualuntuk mengantisipasi kegagalan dari sistem ini.

4. Beberapa aplikasi masih dalam tahap pembangunan atau masih dalam tahap

rancangan seperti pengelolaan data-data perpustakaan, penyusunan anggaran atau


(65)

3.4.4 Dukungan Aplikasi Terhadap Fungsi Bisnis

Berdasarkan IRC (Information Resource Catalog) yang telah digambarkan di atas, berikut ini akan digambarkan unit fungsi bisnis yang telah didukung oleh aplikasi,seperti tampak di bawah ini :

Tabel 3.15 : Fungsi Bisnis yang telah didukung oleh Aplikasi

NO FUNGSI DESKRIPSI

1. 1.3.3 Pendaftaran Calon siswa Baru 2. 1.3.4 Seleksi Masuk

3. 1.3.5 Pengelolaan Hasil Seleksi 4. 1.4 Registrasi siswa Baru

5. 2.2.1 Penyusunan Kalender Akademik 6. 2.2.2 Penyusunan Jadwal belajar 7. 2.3.2 PelaksanaanUjian

8. 3.2 Pembuatan Nilai

9. 4.2.3 Pencatatan Penerimaan dan Belanja Organisasi 10. 4.2.4 Pelaporan Laporan Keuangan

11. 4.2.1 Neraca

12. 4.2.2 Laporan Laba Rugi 13. 4.2.3 Laporan Arus Kas

14. 5.1.1.4 Laporan Rekruitmen SDM 15. 5.1.2.1 Placing SDM

16. 5.2.2.1 Inventarisasi Aset-aset Organisasi 17. 5.2.2.3 Laporan Pemberdayaan Aset 18. 5.2.4 Penilaian dan Penghapusan Aset 19. 5.2.5 Laporan Aset Organisasi

Pemanfaatan aplikasi sampai saat ini masih berfokus pada aktivitas utama dari fungsi bisnis SD Lab. Percontohan UPI Bandung, oleh karena perlu direncanakan untuk mengembangkan aplikasi untuk mendukung aktivitas lainnya, sesuai dengan tingkat kebutuhan dan sumber daya yang ada.


(66)

Tabel 3.16 : Fungsi Bisnis yang belum didukung oleh Aplikasi

NO FUNGSI DESKRIPSI

1. 1.1.1 Penetapan Tim PSB

2. 1.1.2 Penyusunan Anggaran PSB

3 1.1.3 Time Schedule PSB

4. 1.2.1 Riset Pasar

5. 1.2.2 Strategi Promosi

6. 1.2.3 Pengawasan dan Evaluasi Strategi Promosi

7. 1.2.4 Laporan Promosi

8. 1.3.1 Penetapan Sistem Seleksi Masuk

9. 1.3.2 Penetapan Materi Seleksi Masuk

10. 2.1.1 Evaluasi Kurikulum

11. 2.1.2 Pengembangan Kurikulum

12. 2.1.3 Penetapan Kurikulum

13. 2.2.1 Penyusunan Kalender Akademik

14. 2.3.1 Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi PBM

15. 3.1 Penetapan Pengunduran Diri Siswa

16. 3.2 Pembuatan Nilai

17. 3.4 Pembuatan Ijazah

18. 3.5 Kenaikan Kelas

19. 4.1.1.1 Prediksi Penerimaan Siswa Baru dalam Satu Tahun

20. 4.1.1.2 Prediksi Belanja dalam Satu Tahun

21. 4.1.1.3 Penyusunan Anggaran untuk Pos-pos Penerimaan dan Belanja

Organisasi

22. 4.1.2.1 Pengajuan Kebutuhan Anggaran dari Unit-unit yang ada dalam

Organisasi

23. 4.1.2.2 Dropping Anggaran sesuai Ajuan Kebutuhan

24. 4.1.3 Pengawasan APBO

25. 4.1.4 Pelaporan Pemanfaatan APBO

26. 4.2.1 Pemilihan Metoda Pencatatan

27. 4.2.2 Pemilihan Metoda Penilaian

28. 4.2.4.1 Kas Neraca

29. 4.2.4.2 Laporan Laba Rugi

30. 4.2.4.3 Laporan Arus

31. 5.1.1.1 Penetapan Kebijakan Rekruitmen

32. 5.1.1.2 Penetapan Kebutuhan SDM

33. 5.1.1.3 Seleksi SDM

34. 5.1.2.2 Pembinaan SDM


(67)

Tabel 3.16 : Fungsi Bisnis yang belum didukung oleh Aplikasi ( Lanjutan )

NO FUNGSI DESKRIPSI

36. 5.1.2.4 Laporan Kinerja SDM

37. 5.1.3.1 Penetapan Sistem Reward and Punishment

38. 5.1.3.2 Pengembangan Skill dan Pengetahuan

39. 5.1.3.3 Rotasi atau Mutasi Jabatan

40. 5.2.1.1 Penetapan Sistem, Prosedur Pemberdayaan dan Pengembangan Aset

41. 5.2.1.2 Rencana Pengadaan Aset

42. 5.2.1.3 Rencana Pengembangan Aset

43. 5.2.2.2 Pengawasan dan Evaluasi pemberdayaan Aset

44. 5.2.3.1 Evaluasi Kebutuhan

45. 5.2.3.2 Pengajuan Pengadaan Aset

46. 5.2.3.3 Pengadaan Aset

47. 5.2.3.4 Evaluasi Pengembangan Aset

48. 5.2.3.5 Kebijakan Pengembangan

49. 5.2.3.6 Laporan Pengembangan Aset

3.4.5 Matriks Hubungan Aplikasi, Data dan Teknologi Saat Ini

Matriks ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara aplikasi dengan data yang digunakan atau dihasilkan beserta teknologi yang dimanfaatkan. Matriks ini dapat dilihat pada tabel 3.18.

Tabel 3.17 : Matriks hubungan aplikasi, data dan teknologi saat ini

APLIKASI DATA TEKNOLOGI

Penerimaan Siswa Baru a. Data Calon Siswa

b. Data Peserta Seleksi c. Data Siswa yang Melakukan Registrasi

Satu PC (Personal Computer) tim PSB yang terhubung ke Server

Kebijakan Akademik a. Data Kalender Akademik

b. Data Jadwal belajar mengajar

c. Data Siswa d. Data Siswa Mengundurkan Diri

Bagian Akademik

Pelaksanaan PBM a. Data Peserta

b. Data Jadual Ujian


(1)

viii

4.2.1 Kandidat Aplikasi... 82

4.2.1.1 Kandidat Aplikasi Berdasarkan Four Stage Life Cycle……….. 82

4.2.1.2 Kandidat Aplikasi Berdasarkan Applications Portfolio... 85

4.3. Arsitektur Teknologi ... 92

4.4. Hubungan Aplikasi dan Teknologi yang dapat diintegrasikan ... 94

4.5. Rencana Implementasi... 95

4.5.1. Rencana Urutan Implementasi Aplikasi ... 95

4.5.2. Critical Success Factor (CSF) Implementasi dan Rekomendasi………... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 99

5.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Spewak, Steven H., Enterprise Architecture Planning (Developing a Blueprint for Data,Application and Technology), Jhon Wiley & Sons,Inc.1992.

U.S. CencusBureu, http://help.econ.cencus.gov/econhelp/glossary, Desember 2007.

Ward, John and Peppard, Joe., Strategic Planning for Information System, John Wiley &Sons, Inc., 2002.

http://www.cio.gov.bc.ca/other/daf/IRM_Gossary.htm, Electronic Industry Association,Maret 2008.

http://www.rvcomp.com/wiring/EIA/glossary.htm, Maret 2008.

Alter, Steven., Information System (The Foundation of E-Business), Prentice Hall, 2002.

IBM, Business System Planning (Information System Planning Guide), IBusiness Machines Corporation, 1981.

ICH Architecture Resource Center, http://www.ichnet.org/glossary.htm, Maret 2008

Porter, Michael E, Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior (1985)

Performance for Analyzing Industries and Competitor, The Free Press.

Riverton Coprporation, http://www.riverton.com, Architecture Practice, Maret 2008

Silberschatz Abraham, Korth Henry F, Sudarshan S., Database System Concept, Fourth


(3)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah S.W.T. terhadap karunia, taufik, hidayat, nikmat sehat dan kesempatan serta kekuatan, sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Dr.Didi Rosiyadi,M.Kom, yang selalu memberikan bimbingan serta arahan selama pembuatan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik, semoga Allah S.W.T. membalasnya dengan yang lebih baik. Amin.

Ucapan terima kasih yang setulusnya, disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain :

1. Bapak Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran agar Tesis ini menjadi lebih baik.

2. Bapak Dr. Eng. Ana Hadiana, atas segala bimbingan dan motivasi yang sangat luar biasa sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi.

3. Seluruh dosen Magister Sistem Informasi (MSI) UNIKOM yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga.


(4)

vii

4. Istriku tercinta Sri Lestari dan putriku sayang Trisha Kireina Salsabilla, orang tua dan segenap keluarga yang juga telah mendukung lewat moral, do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

5. Teman-teman Magister Sistem Informasi Angkatan VI, telah memberikan dukungan berupa doa, semangat, dan saran-saran kepada penulis.

6. Bapak Moch Imam Mutaqim,S.Pd Kepala Sekolah SD Lab.Percontohan UPI Bandung yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. 7. Bapak Hendi Indrawan,S.Ag,M.Pd wakil kepala sekolah bidang kurikulum

yang telah membantu saya dalam penelitian.

Ucapan terima kasih, disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, yang telah banyak memberikan dukungan, semoga Allah S.W.T. memberikan rahmat, hidayah-Nya serta menggantinya dengan yang lebih baik dan sempurna. Amin.

“Manusia merupakan tempat khilaf dan lupa”, demikian juga dengan tesis ini, masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan. Terima kasih.

Bandung, Juni 2015


(5)

(6)