Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah Atas Menggunakan Enterprise Architecture Planning

(1)

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

SEKOLAH MENENGAH ATAS

MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

Oleh Sutono (57.101.11.040)

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Komputer

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

Tahun 2014


(2)

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

SEKOLAH MENENGAH ATAS

MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

Oleh Sutono (57.101.11.040)

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi

Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah ini Bandung, Maret 2014

Pembimbing I

Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc.

Pembimbing II

Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 4127.70.06.009

Ketua Jurusan

Dr. Yeffry Handoko Putra, M.T. NIP. 4127.70.05.001


(3)

iii

Saya, yang bertanda tangan dibawah ini:

Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang diserahkan kepada Program Studi Magister Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia, merupakan gagasan, rumusan dan penelitian sendiri yang tidak dibuat melanggar ketentuan duplikasi, plagiarisme dan otoplagiarisme. Saya memahami tentang adanya larangan tersebut dan dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh serta sanksi lainnya yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

! " #


(4)

iv

ABSTRAK TESIS

1. Judul Tesis Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah

Atas Menggunakan Enterprise Architecture Planning

2. Subjek 1. Arsitektur

2. Proses Bisnis

3. Enterprise Architectur Planning

4. Perbaikan Proses Bisnis

5. SMA Swadaya Bandung

3. Nama Sutono

4. Nomor Pokok Mahasiswa

57.101.11.040

5. Program Studi Magister Sistem Informasi

6. Bidang Kajian Utama

Enterprise Information System

7. Pembimbing 1. Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc.

2. Irawan Afrianto, S.T., M.T.

8. Tahun Kelulusan 2014

9. Abstrak Indonesia

SMA Swadaya Bandung sebagai lembaga penyedia informasi bagi penggunanya, sudah tentu ingin memberikan pelayanan yang maksimal. Pengolahan dan penyajian sumber informasi tersebut belum dilakukan secara maksimal oleh SMA Swadaya Bandung dikarenakan tidak sepenuhnya mengaplikasikan teknologi informasi pada setiap proses bisnis yang dijalankan. Tidak adanya dokumen pengembangan dan perencanaan sistem informasi yang digunakan sekarang, tentu ini akan menyulitkan dalam proses pengembangan. Untuk itu sangat perlu adanya pendefinisian dan perencanaan ulang proses bisnis yang ada di SMA Swadaya Bandung.

Kerangka EAP digunakan dalam perencanaan proses bisnis di SMA


(5)

v

yaitu tahapan inisialisasi perencanaan, identifikasi objek, perencanaan arsitektur, dan perencanaan implementasi dan migrasi.

Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah arsitektur proses bisnis sebagai pedoman desain dan implementasi untuk peningkatan pelayanan yang efisien, cepat, mudah dan terintegrasi. Perbaikan proses dilakukan pada aktifitas yang masih dilakukan secara manual, penambahan proses baru pada proses penerimaan siswa baru, pengelolaan akademik dan pelepasan akademik yang merupakan bagian dari proses utama yang ada di SMA Swadaya Bandung. Penggunaan TI belum sepenuhnya dilakukan di SMA Swadaya Bandung, sehingga diusulkan untuk mengupgrade fasilitas TI. Pemahaman TI di SMA Swadaya Bandung dibutuhkan pelatihan di bidang TI dan pelatihan

bersertifikasi untuk staf dan guru di SMA Swadaya Bandung.

Pendokumentasian ulang sistem dan merancang proses bisnis yang akan datang sehingga untuk memudahkan pengembangan sistem berikutnya.

10. Abstract (Bahasa Inggris)

Governmental SMA Bandung as information providers for its users, is certainly want to give maximum service. Processing and presentation of resources is not done optimally by the Bandung High School Organization due to not fully apply information technology in every business process run. The absence of documents the development and planning of information systems used today , this will certainly complicate the development process. Therefore, it is necessary to re- defining and planning of business processes that exist in the Bandung High School Organization.

EAP framework used in the business planning process in Bandung High School Organization . There are four stages are carried out in this study, the initial stages of planning, object identification, planning, architecture, and implementation and migration planning.

The results achieved from this research is the architecture of business processes as a guideline for the design and implementation of service improvement that is efficient, fast, easy and integrated. Process improvement activities conducted


(6)

vi

on still done manually, the addition of new processes on new admissions process , academic management and academic release that are part of the main processes that exist in Bandung High School Organization. The use of IT has not been fully performed in SMA Governmental London, so it is proposed to upgrade the IT facilities. Understanding of IT in London needed Governmental high school training in IT and certified training for the staff and teachers at the high school Bandung Organization . Documenting the system and re-designing business processes to come so as to facilitate the development of the next system.


(7)

vii

SURAT PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Pembimbing

1.Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc.

Tanda Tangan

2.Irawan Afrianto, S.T., M.T.

Judul Naskah Artikel

Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah Atas

Menggunakan Enterprise Architecture Planning

Menyatakan bahwa naskah artikel dengan judul seperti tersebut diatas telah diperiksa, dikoreksi dan disetujui oleh komisi pembimbing untuk dimuat dalam Majalah Ilmiah Universitas Komputer Indonesia.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah S.W.T. terhadap karunia, taufik. Hidayat, nikmat sehat dan kesempatan serta kekuatan, sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc. dan Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. yang selalu memberikan bimbingan serta arahan selama pembuatan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik, semoga Allah S.W.T. membalasnya dengan yang lebih baik. Amin.

Ucapan terima kasih yang setulusnya, disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Iswanto. Kepala Sekolah SMA Swadaya bandung yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, memberikan kemudahan-kemudahan dan bantuan selama proses pengerjaan tesis ini.

2. Ibu Dra. Iis Nurlela. Kepala UPT Laboratorium Komputer SMA Swadaya

Bandung yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.

3. Seluruh Staf dan Karyawan SMA Swadaya Bandung yang senantiasa

membantu dalam penulisan tesis ini.

4. Seluruh Staf Pengajar SMA Swadaya Bandung yang senantiasa membantu

dalam penyusunan tesis ini.

5. Rekan-rekan seperjuangan program Pasca Sarjana (S2) angkatan ke III,

Bapak Agung, Bapak Heri, Bapak Bella, Bapak Julian, Bapak Rajab, Bapak Saink, Bapak Rauf, Bapak Andreas, Ibu Rahmah, Ibu Ritawarni, Ibu Sufaatin, Ibu Annisa.

Ucapan terima kasih, disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, yang telah banyak memberikan dukungan, semoga Allah S.W.T. memberikan rahmat, hidayah-Nya serta menggantinya dengan yang lebih baik dan sempurna. Amin.


(9)

ix

“Manusia merupakan tempat khilaf dan lupa”, demikian juga dengan tesis ini, masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan. Terima kasih.

Bandung, Februari 2014


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Persetujuan Draft Tesis ii

Pernyataan iii

Abstrak iv

Kata Pengantar viii

Daftar Tabel xiii

Daftar Gambar xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian 1

1.2.Identifikasi Masalah 2

1.3.Tujuan Penelitian 3

1.4.Manfaat Penelitian 3

1.5.Batasan Masalah 3

1.6.Sistematika Penulisan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Enterprise 5

2.2.Arsitektur (Architecture) 6

2.3.Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture) 6

2.4.Framework dan Metodologi Enterprise Architecture 7

2.5.Zachman Framework 9

2.6.Perencanaan Enterprise Architecture Planning (EAP) 10

2.7.Value Chain Michael E. Porter 17

2.8.Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP) 18

2.9.Entity Relationship Diagram (ER-Diagram) 19

2.10. Portfolio Application 20

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Profil SMA Swadaya Bandung 22

3.1.1.Organisasi dan Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung 23


(11)

xi

3.2.Metodologi Penelitian 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Inisialisasi Perencanaan 32

4.1.1.Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan EAP 32

4.1.2.Pendefinisian Visi 33

4.1.3.Pemilihan Metodologi Perencanaan 34

4.2.Pemodelan Bisnis 34

4.2.1.Struktur Organisasi 34

4.2.2.Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis SMA Swadaya

Bandung

35

4.2.2.1.Identifikasi Area-Area Fungsional Utama 35

4.2.2.2.Dekomposisi Area-Area Fungsional 36

4.2.2.3.Bagan Hirarki Fungsi Bisnis SMA Swadaya

Bandung

38

4.2.2.4.Relasi Antara Fungsi-Fungsi Bisnis dengan

Unit-Unit Organisasi

41

4.3.Arsitektur Sistem dan Teknologi yang Sedang Berjalan 46

4.3.1.Koleksi Data IRC (Information Resource Catalog) 46

4.3.2.Platform Teknologi 49

4.3.3.Relasi Aplikasi dengan Fungsi-Fungsi Bisnis 50

4.3.4.Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi 57

4.3.5.Hasil Analisis Kondisi SMA Swadaya Bandung Saat Ini 59

4.4.Perencanaan Arsitektur 60

4.4.1.Arsitektur Data 61

4.4.1.1.Kandidat Entitas Data 63

4.4.1.2.Definisi Entitas, Atribut dan Relasi 64

4.4.1.3.Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis 66

4.4.2.Arsitektur Aplikasi 68

4.4.2.1.Kandidat Aplikasi 69

4.4.2.2.Definisi Aplikasi 70


(12)

xii

4.4.2.4.Relasi Aplikasi dengan Entitas 73

4.4.2.5.Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis 73

4.4.3.Arsitektur teknologi 75

4.4.3.1.Identifikasi Platform dan Prinsip Teknologi 75

4.4.3.2.Definisi Platform Teknologi 78

4.4.3.3.Relasi Platform Teknologi dengan Aplikasi 80

4.4.4.Rencana Implementasi 81

4.4.4.1.Urutan Implementasi Aplikasi 82

4.4.4.2.Faktor Sukses Penerapan 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 87

5.2.Saran 87

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL xvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP xvii


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahapan dan hasil dari EAP 16

Tabel 2.2. Portfolio Application Matrix 21

Tabel 4.1. Four Stage Life Cycles 37

Tabel 4.2. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Penerimaan Siswa Baru dengan

Unit Organisasi yang terlibat

42

Tabel 4.3. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pengelolaan Kegiatan akademik

dengan Unit Organisasi yang terlibat

43

Tabel 4.4. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pelepasan Akademik dan

Pengelolaan Keuangan dengan Unit Organisasi yang terlibat

44

Tabel 4.5. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pengelolaan SDM dan Sarana

Prasarana dengan Unit Organisasi yang terlibat

45

Tabel 4.6. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pelayanan Teknis dengan Unit

Organisasi yang terlibat

46

Tabel 4.7. Information Resource catalog (IRC) Sistem Informasi saat ini 48

Tabel 4.8. Platform Teknologi 50

Tabel 4.9. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Penerimaan

Siswa Baru

51

Tabel 4.10. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pengelolaan

Kegiatan Akademik

52

Tabel 4.11. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pelepasan

Akademik dan Pengelolaan Keuangan

53

Tabel 4.12. Matriks Relasi aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pengelolaan

SDM dan Sarana Prasarana

54

Tabel 4.13. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pelayanan

Teknis

55

Tabel 4.14. Fungsi Bisnis yang didukung Aplikasi 56

Tabel 4.15. Fungsi Bisnis yang belum didukung oleh Aplikasi 57

Tabel 4.16. Matriks Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi yang

digunakan


(14)

xiv

Tabel 4.17. Kandidat Entitas Data 64

Tabel 4.18. Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis 68

Tabel 4.19. Daftar Kandidat Aplikasi 70

Tabel 4.20. Deskripsi Aplikasi 70

Tabel 4.21. Application Portfolio SMA Swadaya Bandung 72

Tabel 4.22. Relasi Entitas dengan Aplikasi 73

Tabel 4.23. Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis 74

Tabel 4.24. Prinsip-Prinsip Teknologi 76

Tabel 4.25. Matriks Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi 81


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Survey Penggunaan Enterprise Architecture Framework

(IFEAD, 2003)

7

Gambar 2.2. Penggunaan Enterprise Architecture Framework pada

industri non-keuangan/asuransi (IFEAD, 2003)

8

Gambar 2.3. Timeline Enterprise Architecture (Minoli, Daniel, 2008) 8

Gambar 2.4. Kerangka Kerja Zachman 10

Gambar 2.5. EAP dalam kerangka kerja Zachman (Krisdanto, 2009) 11

Gambar 2.6. Lapisan EAP (Spewak, 1992) 13

Gambar 2.7. Value Added Chain Michael E. Porter 17

Gambar 2.8. Four Stage Life Cycle (BSP: Information System Planning

Guide, 1981)

19

Gambar 2.9. Contoh Penggunaan ER-Diagram 20

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung 24

Gambar 3.2. Tahapan Penelitian 27

Gambar 3.3. Langkah-Langkah Penelitian Berdasarkan EAP 31

Gambar 4.1. Rantai Nilai SMA Swadaya Bandung 36

Gambar 4.2. Aplikasi tidak dapat saling berbagi pakai data dan

informasi

60

Gambar 4.3. ERD SMA Swadaya Bandung 65

Gambar 4.4. Arsitektur Teknologi yang diusulkan 79

Gambar 4.5. Urutan Prioritas Rencana Implementasi 83


(16)

xvi

SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL

Saya, yang bertanda tangan dibawah ini:

& & ' (

) * " * + , '

-) . /''' 0 1 02 3 1 *

, * 4 + *

3

5 6# 7 4

, 7 ) , ) , , 7

7 ) ,

Mengajukan permohonan pemuatan Artikel Ilmiah dengan judul seperti tersebut diatas dan bersedia memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh dewan redaksi Majalah Ilmiah Universitas Komputer Indonesia.

7


(17)

xvii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi

Nama : Sutono

Tempat dan Tanggal lahir : Jakarta, 28 September 1967

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Terusan Pasir Koja, Babakan

Irigasi Gg. AMD VIII RT. 006 RW.

003 No. 607 Kel. Babakan

Tarogong, Kec. Bojongloa Kaler Bandung 40232

2. Riwayat pendidikan

SDN Serdang 13 Pagi Jakarta Pusat

: Tahun 1982

SMP Negeri 119 Jakarta Pusat : Tahun 1985

SMA Negeri 41 Jakarta Pusat : Tahun 1988

STMIK Gunadarma (Teknik

Komputer/S1)

: Tahun 1992

3. Pendidikan Non-Formal

Kursus Administrasi Perkantoran (Wordstar, Lotus 123 dan Dbase III+), LPK KSM


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Alter, Steven. The Information Systems: The Foundation of E-Business. 4th

Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2002.

Bin Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005

Choldun, Muh. Ibnu, R. Sistem Informasi dan Kekuasaan. Konferensi Nasional Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2006

Fathansyah. Basis Data. Informatika. Bandung. 1999

Godinez, Mario; Hechler, Eberhard; Koenig, Klaus; Lockwood, Steve; Oberhofer,

Martin; Micaheal. The Art of Enterprise Architecture “A Systems-Based

Approach for Unlocking Business Insight”. IBM Press. 2010.

IBM. Business System Planning (Information System Planning Guide).

International Busniness Machine Corporation. 1981.

Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Infomasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. 2005.

Kendall, Kenneth E. & Kendall, Julie E. System and Design. Pearson Education

Asia Pte. Ltd. 2003.

Koontz, Harold. The Management Theory Jungle Revisited. Academy of

Management Review,Vol. 5 No. 2. 1980: 175-187.

Kurniawan, Bobi. Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi pada

Perguruan Tinggi Swasta dengan Zachman Framework. Majalah Ilmiah

UNIKOM, Vol.9, No. 1.

Kurniawan, Wiharsono. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Andi

Yogyakarta. 2007.

Lidya, Leony: Sukrisno M., M; Supriana, Iping, S.; Sudirman, Imam. Business

System Planning untuk Merencanakan Sistem Manajemen Pengetahuan.

Konferensi Nasional Sistem Informasi. Bandung. 2006.

Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Penerbit Informatika. Bandung. 2005.

Setiawan, Erwin Budi. Pemilihan EA Framework. SNATI. Yogyakarta. 2009.

Simarmata, Bonnie & Pinontoan, Marion. Designing Information System:

Concepts & Cases with Visio. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2008.

Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2008.

Spewak, Steven H. Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for

Data, Application and Technology. John Wiley & Sons, Inc. New York.

1992.

Surendro, Krisdanto. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk

Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika Universitas Kristen Petra Vol. 8 No. 1. Surabaya. 2007: 1-9.

Surendro, Krisdanto. Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2009.

Whitten, Jeffery L.; Bentley, Lonnie D.; Dittman, kevin C.; System Analysis and


(19)

xix

Yunizal, Edri. Evolusi Framework Arsitektur Enterprise. Seminar Nasional

Pascasarjana X ITS. Surabaya. 2010.

Zachman, John A. Enterprise Architecture: The Issue of The Century. Zachman


(20)

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Persetujuan Draft Tesis ii

Pernyataan iii

Abstrak iv

Kata Pengantar viii

Daftar Tabel xiii

Daftar Gambar xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian 1

1.2.Identifikasi Masalah 2

1.3.Tujuan Penelitian 3

1.4.Manfaat Penelitian 3

1.5.Batasan Masalah 3

1.6.Sistematika Penulisan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Enterprise 5

2.2.Arsitektur (Architecture) 6

2.3.Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture) 6

2.4.Framework dan Metodologi Enterprise Architecture 7

2.5.Zachman Framework 9

2.6.Perencanaan Enterprise Architecture Planning (EAP) 10

2.7.Value Chain Michael E. Porter 17

2.8.Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP) 18

2.9.Entity Relationship Diagram (ER-Diagram) 19

2.10. Portfolio Application 20

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Profil SMA Swadaya Bandung 22

3.1.1.Organisasi dan Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung 23


(21)

3.2.Metodologi Penelitian 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Inisialisasi Perencanaan 32

4.1.1.Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan EAP 32

4.1.2.Pendefinisian Visi 33

4.1.3.Pemilihan Metodologi Perencanaan 34

4.2.Pemodelan Bisnis 34

4.2.1.Struktur Organisasi 34

4.2.2.Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis SMA Swadaya

Bandung

35

4.2.2.1.Identifikasi Area-Area Fungsional Utama 35

4.2.2.2.Dekomposisi Area-Area Fungsional 36

4.2.2.3.Bagan Hirarki Fungsi Bisnis SMA Swadaya

Bandung

38

4.2.2.4.Relasi Antara Fungsi-Fungsi Bisnis dengan

Unit-Unit Organisasi

41

4.3.Arsitektur Sistem dan Teknologi yang Sedang Berjalan 46

4.3.1.Koleksi Data IRC (Information Resource Catalog) 46

4.3.2.Platform Teknologi 49

4.3.3.Relasi Aplikasi dengan Fungsi-Fungsi Bisnis 50

4.3.4.Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi 57

4.3.5.Hasil Analisis Kondisi SMA Swadaya Bandung Saat Ini 59

4.4.Perencanaan Arsitektur 60

4.4.1.Arsitektur Data 61

4.4.1.1.Kandidat Entitas Data 63

4.4.1.2.Definisi Entitas, Atribut dan Relasi 64

4.4.1.3.Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis 66

4.4.2.Arsitektur Aplikasi 68

4.4.2.1.Kandidat Aplikasi 69

4.4.2.2.Definisi Aplikasi 70


(22)

4.4.2.4.Relasi Aplikasi dengan Entitas 73

4.4.2.5.Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis 73

4.4.3.Arsitektur teknologi 75

4.4.3.1.Identifikasi Platform dan Prinsip Teknologi 75

4.4.3.2.Definisi Platform Teknologi 78

4.4.3.3.Relasi Platform Teknologi dengan Aplikasi 80

4.4.4.Rencana Implementasi 81

4.4.4.1.Urutan Implementasi Aplikasi 82

4.4.4.2.Faktor Sukses Penerapan 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 87

5.2.Saran 87

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL xvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP xvii


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Alter, Steven. The Information Systems: The Foundation of E-Business. 4th

Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2002.

Bin Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005

Choldun, Muh. Ibnu, R. Sistem Informasi dan Kekuasaan. Konferensi Nasional Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2006

Fathansyah. Basis Data. Informatika. Bandung. 1999

Godinez, Mario; Hechler, Eberhard; Koenig, Klaus; Lockwood, Steve; Oberhofer,

Martin; Micaheal. The Art of Enterprise Architecture “A Systems-Based

Approach for Unlocking Business Insight”. IBM Press. 2010.

IBM. Business System Planning (Information System Planning Guide).

International Busniness Machine Corporation. 1981.

Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Infomasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. 2005.

Kendall, Kenneth E. & Kendall, Julie E. System and Design. Pearson Education

Asia Pte. Ltd. 2003.

Koontz, Harold. The Management Theory Jungle Revisited. Academy of

Management Review,Vol. 5 No. 2. 1980: 175-187.

Kurniawan, Bobi. Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi pada

Perguruan Tinggi Swasta dengan Zachman Framework. Majalah Ilmiah

UNIKOM, Vol.9, No. 1.

Kurniawan, Wiharsono. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Andi

Yogyakarta. 2007.

Lidya, Leony: Sukrisno M., M; Supriana, Iping, S.; Sudirman, Imam. Business

System Planning untuk Merencanakan Sistem Manajemen Pengetahuan.

Konferensi Nasional Sistem Informasi. Bandung. 2006.

Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Penerbit Informatika. Bandung. 2005.

Setiawan, Erwin Budi. Pemilihan EA Framework. SNATI. Yogyakarta. 2009.

Simarmata, Bonnie & Pinontoan, Marion. Designing Information System:

Concepts & Cases with Visio. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2008.

Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2008.

Spewak, Steven H. Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for

Data, Application and Technology. John Wiley & Sons, Inc. New York.

1992.

Surendro, Krisdanto. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk

Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika Universitas Kristen Petra Vol. 8 No. 1. Surabaya. 2007: 1-9.

Surendro, Krisdanto. Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2009.

Whitten, Jeffery L.; Bentley, Lonnie D.; Dittman, kevin C.; System Analysis and


(24)

Yunizal, Edri. Evolusi Framework Arsitektur Enterprise. Seminar Nasional Pascasarjana X ITS. Surabaya. 2010.

Zachman, John A. Enterprise Architecture: The Issue of The Century. Zachman


(25)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi

Nama : Sutono

Tempat dan Tanggal lahir : Jakarta, 28 September 1967

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Terusan Pasir Koja, Babakan

Irigasi Gg. AMD VIII RT. 006 RW.

003 No. 607 Kel. Babakan

Tarogong, Kec. Bojongloa Kaler Bandung 40232

2. Riwayat pendidikan

SDN Serdang 13 Pagi Jakarta Pusat

: Tahun 1982

SMP Negeri 119 Jakarta Pusat : Tahun 1985

SMA Negeri 41 Jakarta Pusat : Tahun 1988

STMIK Gunadarma (Teknik

Komputer/S1)

: Tahun 1992

3. Pendidikan Non-Formal

Kursus Administrasi Perkantoran (Wordstar, Lotus 123 dan Dbase III+), LPK KSM


(26)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah S.W.T. terhadap karunia, taufik. Hidayat, nikmat sehat dan kesempatan serta kekuatan, sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc. dan Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. yang selalu memberikan bimbingan serta arahan selama pembuatan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik, semoga Allah S.W.T. membalasnya dengan yang lebih baik. Amin.

Ucapan terima kasih yang setulusnya, disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Iswanto. Kepala Sekolah SMA Swadaya bandung yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, memberikan kemudahan-kemudahan dan bantuan selama proses pengerjaan tesis ini.

2. Ibu Dra. Iis Nurlela. Kepala UPT Laboratorium Komputer SMA Swadaya

Bandung yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.

3. Seluruh Staf dan Karyawan SMA Swadaya Bandung yang senantiasa

membantu dalam penulisan tesis ini.

4. Seluruh Staf Pengajar SMA Swadaya Bandung yang senantiasa membantu

dalam penyusunan tesis ini.

5. Rekan-rekan seperjuangan program Pasca Sarjana (S2) angkatan ke III,

Bapak Agung, Bapak Heri, Bapak Bella, Bapak Julian, Bapak Rajab, Bapak Saink, Bapak Rauf, Bapak Andreas, Ibu Rahmah, Ibu Ritawarni, Ibu Sufaatin, Ibu Annisa.

Ucapan terima kasih, disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, yang telah banyak memberikan dukungan, semoga Allah S.W.T. memberikan rahmat, hidayah-Nya serta menggantinya dengan yang lebih baik dan sempurna. Amin.


(27)

“Manusia merupakan tempat khilaf dan lupa”, demikian juga dengan tesis ini, masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan. Terima kasih.

Bandung, Februari 2014


(28)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan sistem informasi (SI) yang berkembang pesat akan sangat

berdampak pada strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi (enterprise) baik

yang berorientasi pada laba (profit oriented) ataupun lembaga yang selain profit

oriented juga mempunyai misi sosial (public services). Pemanfaatan SI yang tepat

dan selaras dengan tujuan organisasi akan memberikan dampak yang sangat penting dalam memenangkan persaingan yang semakin kompetitif baik di dunia usaha maupun dunia pendidikan.

Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi akademik yang dikelola oleh masyarakat (swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan atau membangun SI dalam membantu aktivitas bisnis

untuk mencapai tujuan organisasi dan sebagai layanan bagi stakeholder terutama

yang berhubungan dengan data, informasi, teknologi dan aplikasi. Pengolahan terhadap data dan informasi yang baik akan memberikan akses yang luas terhadap jaringan data yang terhubung secara global.

Pembangunan dan pengembangan SI ini harus selaras dan sesuai dengan arah strategis organisasi, banyak kasus pengolahan SI mengalami kegagalan

dalam mencapai sasaran (objective) organisasi karena pemanfaatan ini berjalan

tidak sesuai dengan arah dan tujuan serta kebutuhan Akademik (Organisasi). Banyak metodologi yang dapat dipakai dalam membangun arsitektur

organisasi, salah satunya adalah Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP

merupakan suatu metodologi untuk merencanakan arsitektur enterprise yang

memfokuskan pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi arsitektur yang dibuat sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.

SMA Swadaya Bandung, sebagai salah satu lembaga penyelenggaraan pendidikan tingkat atas. Sejak tahun 1978 dikelola oleh Yayasan Pendidikan Nasional Swadaya. SMA Swadaya Bandung memberikan layanan pemanfaatan SI


(29)

2

kepada para siswanya guna menambah pengetahuan terhadap disiplin ilmu yang

digeluti dan juga sebagai bentuk layanan kepada orang tua siswa dan stakeholder.

Pemanfaatan SI saat ini dirasakan belum optimal dalam mendukung bisnis organisasi, hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya dan hanya berdasarkan kebutuhan sesaat.

SMA Swadaya Bandung memiliki komitmen yang jelas dalam pemanfaatan SI dalam mendukung bisnis organisasi. SI dipandang dapat membantu mempermudah aktivitas bisnis sehari-hari, oleh karena itu SMA Swadaya Bandung perlu mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitektur informasinya dalam mendukung tujuan organisasi tersebut.

Organisasi akan mengalami kesulitan dalam membangun SI karena sistem yang dibangun atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan pada suatu unit tertentu. Oleh karena itu, perlu dibangun arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi tersebut sebagai pedoman dalam membangun atau mengembangkan SI yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan organisasi.

1.2.Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian tentang perancangan

Enterprise Architecture untuk penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik

(SIMAK) dengan kerangka kerja Enterprise Architecture Planning (EAP) ini

adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya gambaran yang jelas tentang Sistem Informasi Manajemen

Akademik yang mampu mengintegrasikan data, aplikasi dan teknologi dari setiap fungsi bisnis yang ada di SMA Swadaya Bandung.

2. Belum adanya rancangan Enterprise Architectur yang menyediakan layanan

terhadap data dan aplikasi sehingga memudahkan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK).


(30)

3

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam Pemodelan Arsitektur Enterprise yang

mendukung implementasi Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) ini adalah sebagai berikut:

1. Memiliki model Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) yang

sesuai untuk diterapkan di lingkunan SMA Swadaya Bandung.

2. Memiliki model Enterprise Architecture yang didukung oleh layanan-layanan

(service) untuk penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK)

di SMA Swadaya Bandung.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tentang Pemodelan

Arsitektur Enterprise ini adalah sebagai berikut:

1. SMA Swadaya Bandung memiliki model arsitektur yang dapat dijadikan

pendukung dalam mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK).

2. Memudahkan lingkungan eksternal seperti industri dan masyarakat dalam

mengakses dan memanfaatkan produk Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) yang ada di SMA Swadaya Bandung.

1.5.Batasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang ada dalam penelitian Pemodelan

Arsitektur Enterprise ini adalah sebagai berikut:

1. Perancangan Enterprise Architectur untuk Pemodelan Arsitektur Enterprise

ini menggunakan kerangka kerja Enterprise Architecture Planning (EAP).

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data yang


(31)

4

1.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi mengenai teori-teori yang digunakan

dalam menganalisis dan merancang model konseptual arsitektur organisasi.

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN, pada bab ini

dijelaskan obyek dan metodologi yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Meliputi penjelasan tempat penelitian dan ruang lingkup organisasi, tugas dan wewenang, proses yang terjadi pada obyek yang sedang diteliti. Pada metodologi menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi uraian kondisi

enterprise saat ini dari sudut proses bisnis, sistem teknologi serta menentukan

kebutuhan arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang ideal guna implementasi di masa mendatang. Pada pembahasan berisi mengenai perencanaan arsitektur dan

roadmap implementasi dari Enterprise Architecture Planning yang telah dibuat

selama dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, pada bab ini memuat tentang

kesimpulan dari penelitian dan pengajuan saran yang dapat bermanfaat untuk perusahaan/organisasi.


(32)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pembangunan dan pengembangan sistem informasi (SI) sudah selayaknya direncanakan secara baik serta disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. Perencanaan yang baik akan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan atau pengembangan SI, baik dari sisi sumber daya manusia, anggaran dan kesiapan organisasi dalam melaksanakan rencana tersebut.

Beberapa teori atau definisi yang berhubungan dengan tesis ini akan

diuraikan pada bab ini sesuai dengan metoda dan tools (framework) yang

digunakan.

2.1.Enterprise

Enterprise umumnya sering disamakan dengan pengertian organisasi atau

perusahaan. Beberapa definisi tentang enterprise antara lain dinyatakan sebagai

berikut:

1. Setiap aktivitas yang memiliki suatu tujuan tertentu (Software Engineering

Institute, www.sei.org).

2. Tiap kumpulan organisasi yang memiliki beberapa tujuan/prinsip umum

dan/atau suatu garis dasar. Dalam pengertian ini enterprise dapat berupa

korporasi, divisi dari suatu korporasi, organisasi pemerintah, departemen tunggal atau suatu jaringan organisasi dengan geografis yang berbeda yang

dikaitkan dengan tujuan tertentu (www.zifa.com).

3. Organisasi atau badan lintas organisasi yang mendukung lingkup bisnis dan

misi yang telah ditetapkan (Spewak, 1992).

Dapat disimpulkan bahwa enterprise bukan hanya perusahaan (company)

yang berorientasi kepada profit saja, tetapi juga berupa organisasi non-profit/nirlaba seperti pemerintah, institusi pendidikan ataupun organisasi amal (Kridanto, 2009).


(33)

6

2.2.Arsitektur (Architecture)

Beberapa definisi arsitektur menyatakan sebagai berikut:

1. Arsitektur (Architecture) merupakan komponen-komponen sebuah sistem

yang terdiri dari jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan.

(Electronic Industry Association, 2008)

2. Rancangan keseluruhan jenis konstruksi baik fisik maupun konteks, nyata

atau maya. (ICH Architecture Resource Center, 2008).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa arsitektur pada dasarnya menggambarkan bentuk konstruksi sistem yang diwujudkan dalam sebuah model (cetak biru) yang dilihat dari beberapa sudut pandang.

2.3.Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture)

Arsitektur Enterprise, yang merupakan salah satu disiplin dalam SI

memiliki definisi sebagai berikut:

1. Pendekatan logis, komprehensif dan holistik untuk merancang dan

mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama (Parizeu, 2002).

2. Cetak biru pemetaan hubungan antar komponen dan semua orang yang

bekerja di dalam perusahaan secara konsisten untuk meningkatkan kerjasama/kolaborasi, serta koordinasi diantaranya (Ward, John and Pepppard, Joe, 2002).

3. Enterprise Architecture adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di

dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan

parameter kinerja. Enterprise Architecture menggambarkan rencana untuk

mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem (Osvalds, 2001).

Dengan memahami definisi arsitektur, definisi enterprise dan definisi

Enterprise Architecture tersebut di atas, dapat dinyatakan definisi Enterprise

Architecture adalah sebagai berikut: Arsitektur Enterprise adalah sekumpulan

prinsip, metoda dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk

mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis,


(34)

7

2.4.Framework Dan Metodologi Enterprise Architecture

Begaimana implementasi dari Enterprise Architecture bisa digunakan oleh

organisasi, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metoda atau framework yang

bisa digunakan dalam melakukan pengembangan Enterprise Architecture tersebut.

Sehingga dengan adanya metoda enterprise architecture diharapkan dapat

mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan teknologi informasi (TI) yang akan di investasikan (Kourdi, 2007).

Penggunaan Enterprise Architecture framework akan mempercepat dan

menyederhanakan pengembangan arsitektur, memastikan cakupan komplit dari solusi desain dan memastikan arsitektur yang terpilih akan memungkinkan pengembangan di masa depan sebagai respon terhadap kebutuhan bisnis. Diantara

framework tersebut menurut survey yang dilakukan oleh Institute for Enterprise

Architecture Development (IFEAD) tahun 2003 (gambar 2.1) yang paling banyak

digunakan dalam dunia industri maupun pemerintahan adalah Zachman, TOGAP,

IAF dan FEAF.

Gambar 2.1. Survey penggunaan Enterprise Architecture framework (IFEAD,

2003)

Dari survey yang sama (gambar 2.2) menunjukan khususnya industri di

luar keuangan dan asuransi framework yang banyak digunakan selain framework


(35)

8

Gambar 2.2. Penggunaan Enterprise Architecture framework pada industri non-

keuangan/asuransi (IFEAD, 2003)

Dalam mengembangkan Enterprise Architecture, perlu diadopsi atau

dikembangkan sendiri suatu Enterprise Architecture framework untuk Enterprise

Architecture. Terdapat berbagai macam framework yang dapat dimanfaatkan

untuk pengembangan Enterprise Architecture, seperti: Zachman Framework,

Federal Enterrpise Architecture Framework (FEAF), DoD Architecture

Framework (DoDAF), Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF), The

Open Group Architectural Framework (TOGAF) dan lain-lain.

Perkembangan Enterprise Architecture framework ini dapat dilihat pada

gambar 2.3 sejak John Zachman memperkenalkan konsep Enterprise

Architecture-nya pada tahun 1978 hingga tahun 2005.


(36)

9

Dalam pengembangan atau pengelolaan produk Enterprise Architecture

terdapat berbagai proses/metodologi yang dapat diadopsi. Contoh Enterprise

Architecture proses misalnya: DODAF Six Step Process, Enterprise Architecture

Planning (EAP) oleh Steven Spewak yang berbasis pada Zachman Dramework,

Building Enterprise Information Architecture: Reengineering Information System

oleh Melissa A. Cook yang juga berbasis pada Zachman framework, Practical

Guide to the Federal Enterprise Architecture yang berbasis pada Federal

Enterprise Architecture Framework (FEAF) dan TOGAF Architecture

Development Method (ADM).

Dalam pembahasan pada bab ini, Enterprise Architecture Framework yang

digunakan adalah Zachman Framework, sedangkan Enterprise Architecture

prosesnya adalah Enterprise Architecture Planning (EAP).

2.5.Zachman Framework

Salah satu framework untuk pengembangan enterprise architecture adalah

framework yang diperkenalkan oleh Zachman atau disebut dengan Framework

Zachman. Merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk memotret

arsitektur organisasi dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh.

Framework Zachman untuk Enterprise Architecture dapat diilustrasikan

seperti pada gambar 2.4. Keenam baris pada gambar 2.4 menyajikan enam pandangan (perspektif), sebagaimana yang dipandang oleh perencana, pemilik,

perancang, pembangun dan functioning enterprise. Penjelasannya adalah sebagai

berikut:

1. Planner (Perencana), yang menetapkan objek dalam pembahasan, latar

belakang, lingkup dan tujuan enterprise.

2. Owner (Pemilik), penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise.

3. Designer (Perancang), perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan

apa yang dapat dicapai secara teknis dan fisik.

4. Builder (Pembangun), pengawas/pengatur dalam menghasilkan produk/jasa


(37)

10

5. Subkontraktor, bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian

dari produk/jasa akhir.

6. Functioning Enterprise, wujud nyata dari produk/jasa akhir.

Gambar 2.4. Kerangka Kerja zachman

Karakteristik kerangka kerja zachman:

1. Mengkategorikan deliverables dari Enterprise Architecture.

2. Kegunaan Enterprise Architecture yang terbatas.

3. Banyak diadopsi di seluruh dunia.

4. Perspective view yang kurang menyeluruh.

5. Merupakan tool untuk perencanaan.

2.6.Perencanaan Enterprise Architecture Planning (EAP)

EAP merupakan metoda yang digunakan untuk membangun arsitektur

informasi. Menurut Steven H Spewak, EAP merupakan pendefinisian bisnis dan

arsitektur, bukan perancangan bisnis dan arsitekturnya.

Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) merupakan proses

mendefinisikan arsitektur-arsitektur untuk penggunaan informasi yang

mendukung bisnis dan juga mencakup rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut.


(38)

11

Beberapa hal yang menjadi penekanan dalam pengertian EAP (Kridanto,

2009) adalah:

1. Arsitektur-Arsitektur, bersifat jamak karena terdapat tiga jenis arsitektur

perencanaannya, yaitu arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Arsitektur

dalam konteks ini serupa dengan blueprint, gambar atau model. Dalam EAP

arsitektur yang didefinisikan dan digambarkan diperlukan untuk mendukung bisnis.

2. Mendefinisikan, EAP mendefinisikan bisnis dan mendefinisikan

arsitekturnya, bukan mendesain, sehingga dalam pelaksanaannya tidak dilakukan kegiatan merancang sistem, basis data atau jaringan. Pekerjaan merancang dan implementasi sistem dilakukan sesudah proses pendefinisian

EAP telah selesai.

3. Rencana, arsitektur mendefinisikan apa yang dibutuhkan dan rencana

pendukung mendefinisikan kapan arsitektur akan diimplementasikan.

EAP merupakan kegiatan merencanakan, sehingga aktivitas yang

dicakupnya yang terkait kerangka kerja Zachman adalah mendefinisikan data, aplikasi dan teknologi dari dua perspektif pertama, yaitu perspektif perencana dan perspektif pemilik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5.


(39)

12

Perbedaan EAP dengan arsitektur enterprise lainnya (Kridanto, 2009):

1. Arsitektur dapat ditemukan dalam suatu medel bisnis fungsional. Kegiatan

EAP dimulai dengan mendefinisikan bisnis organisasi, bukan mendefinisikan

sistem yang diperlukan oleh organisasi. Dengan demikian, dapat diakatakan

bahwa EAP merupakan perencanaan yang bersifat business driven.

2. EAP mendefinisikan data sebelum aplikasi. Sehingga langkah pertama yang

dilakukan dalam kegiatan ini adalah mendefinisikan data apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis dan kemudian mendefinisikan aplikasi-aplikasi apa saja yang diperlukan untuk mengelola data tersebut.

3. EAP mempertimbangkan kegiatan operasional jangka pendek dan berfokus

pada startegi jangka panjang organisasi dalam penggunaan data dan teknologi untuk mendukung bisnis.

4. EAP menjadikan kerangka kerja Zachman lebih praktis digunakan. Kerangka

kerja Zachman merupakan kerangka kerja yang paling banyak digunakan

pada pengembangan arsitektur enterprise.

Beberapa manfaat penerapan EAP dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Fokus pada penggunaan strategi teknologi untuk mengelola data sebagai aset.

2. Standarisasi kosakata (nama data, nama sistem dan sebagainya) merupakan

fasilitas untuk berkomunikasi dan mengurangi inkosistensi dan redudansi data.

3. Adanya dokumentasi meningkatkan pemahaman terhadap bisnis.

4. Kebijaka pengambilan keputusan dapat ditinjau ulang.

5. Memperhatikan integrasi sistem baru dengan sistem aplikasi yang sudah ada.

6. Solusi jangka panjang yang bersifat efektif terhadap biaya (cost effective).

7. Mempermudah dalam menilai manfaat dan dampak pemanfaatan teknologi

informasi bagi bisnis.

EAP melibatkan 6 sel pada kerangka kerja Zachman, yang masing-masing

dibangun melalui 4 tahap yaitu: tahap memulai, tahap memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan dan yang terakhir adalah tahap rencana implementasi.


(40)

13

Gambar 2.6. Lapisan EAP (Spewak, 1992)

1. Lapisan 1, Inisialisasi Perencanaan (Planning Initiation), tahapan awal

yang harus dilakukan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan, menentukan metodologi yang akan digunakan, sumber daya yang terlibat dan menetapkan

perangkat (tools) yang akan digunakan.

2. Lapisan 2, Pemodelan Bisnis (Business Modeling), menyusun suatu dasar

pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan fasilitas bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Ada 3 tahapan untuk memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut:

1) Dokumentasi struktur organisasi.

2) Identifikasi dan definisi fungsi bisnis.

3) Dokumentasi model bisnis utama, distribusi dan presentasi kepada

semua komunitas bisnis untuk mendengarkan komentarnya.

Sistem Dan Teknilogi Saat Ini (Current System and Technology), bertujuan


(41)

14

dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini serta menyediakan suatu

acuan untuk migrasi dalam jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan

pada fase ini disebut dengan Information Resource Catalog (IRC) yang juga

disebut ensiklopedia sistem atau inventory system.

Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:

1) Menentukan ruang lingkup, sasaran dan kerangka kerja IRC.

2) Persiapan untuk koleksi data.

3) Pengumpulan data IRC.

4) Masukan Data.

5) Validasi dan meninjau ulang draf IRC.

6) Menggambar skema.

7) Mendistribusikan IRC.

8) Administrasi dan perawatan IRC.

Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan matriks

antara proses bisnis dengan teknologi yang digunakan, sedangkan untuk

penggambaran menggunakan ER-Diagram.

3. Lapisan 3, Arsitektur Data (Data Architecture), mendefinisikan jenis data

utama yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data, dimana setiap data memiliki atribut dan relasi terhadap data yang lain. Pedoman dalam mendefinisikan arsitektur data yaitu:

1) Daftarkan calon entitas data dengan meninjau model bisnis dan

deskripsi sistem dan teknologi yang dipakai.

2) Tetapkan entitas yang akan dipakai.

3) Definisikan setiap entitas tersebut dan mendokumentasikannya (

ER-Diagram).

4) Hubungkan entitas data dengan fungsi bisnis detil.

Arsitektur Aplikasi (Application Architecture), mendefinisikan jenis

aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Aplikasi yang dimaksud adalah proses pendefinisian aplikasi apa saja yang akan mengelola data dan menyediakan informasi untuk pihak


(42)

15

manajemen terhadap fungsi bisnisnya. Lima tahap untuk membuat arsitektur aplikasi sebagai berikut:

1) Daftarkan kandidat aplikasi.

2) Definisikan aplikasi.

3) Relasikan aplikasi terhadap fungsi.

4) Analisis dampak dari aplikasi yang ada.

5) Distribusikan arsitektur aplikasi.

Arsitektur Teknologi (Technology Architecture), mendefinisikan platform

teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan untuk aplikasi yang akan mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Empat tahap untuk membuat arsitektur teknologi, antara lain:

1) Identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform.

2) Definisikan platform dan distribusi.

3) Relasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis.

4) Distribusikan arsitektur teknologi.

4. Lapisan 4, Rencana Implementasi (Implementation/Migration Plants),

mendefinisikan tahapan untuk penerapan aplikasi, penjadualan implementasi, analisa biaya/keuntungan dan menentukan jalur yang jelas untuk berpindah dari posisi saat ini ke posisi yang diinginkan di masa depan, organisasi SI baru dan penetapan standar atau prosedur. Adapun tahapan-tahapan perencanaan implementasi, antara lain:

1) Menentukan urutan-urutan aplikasi yang akan dibangun.

2) Merancang jadual tahapan implementasi.

3) Menentukan faktor-faktor kesuksesan dan menghasilkan

rekomendasi-rekomendasi yang tepat.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan dan apa yang


(43)

16

Tabel 2.1. Tahapan dan hasil dari EAP

Lapisan Tahapan Hasil

1 Inisialisasi

Perencanaan

Ruang lingkup, sasaran, visi, penentuan metodologi dan alat-alat yang akan digunakan, perencanaan tim, presentasi, rencana kerja.

2

Pemodelan Bisnis Struktur organisasi, model fungsi bisnis awal.

Survei Perusahaan Perlengkapan model bisnis fungsional.

Sistem dan Teknologi Saat Ini

Katalog sumber daya informasi (IRC), skema

sistem.

3

Arsitektur Data

Pendefinisian entitas, ER-Diagram, matriks

entitas terhadap fungsi, dokumen arsitektur data.

Arsitektur Aplikasi Pendefinisian aplikasi-aplikasi, matriks

aplikasi, dokumen arsitektur aplikasi.

Arsitektur Teknologi Distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur

aplikasi.

4

Rencana Implementasi Urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi,

faktor-faktor sukses dan rekomendasi. Kesimpulan

Perencanaan Dokumen akhir, presentasi.

Transisi terhadap Implementasi

Peningkatan organisasi, kebijakan-kebijakan, standar, prosedur-prosedur, rencana


(44)

17 2.7.Value Chain Michael E. Porter

Fungsi dari value added chain, menurut Michael E. Porter yaitu untuk

mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mengubah input

menjadi output sehingga memiliki nilai bagi pelanggan (Porter, E. Michael, 1985).

Gambar 2.7. Value added chain Michael E. Porter

Value chain membagi dalam dua kategori, yaitu:

1. Primary Activities, (line functions) merupakan aktivitas utama dari organisasi yang melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1) Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan,

penyimpanan dan pendistribusian input menjadi produk.

2) Operations, semua aktivitas yang terkait dengan pengubahan input

menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.

3) Outbond Logistics, aktivitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan. 4) Marketing And Sales, aktivitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain:

(1). Marketing management


(45)

18

(3). Sales force administration

(4). Sales force operations

(5). Technical literature

(6). Promotion

5) Service, aktivitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.

2. Secondary Activities, (staff atau fungsi overhead) merupakan aktivitas

pendukung yang membantu aktivitas utama, secondary Activities melibatkan

beberapa bagian/fungsi, antara lain:

1) Firm Infrastructure, merupakan aktivitas, biaya dan aset yang

berhubungan dengan manajemen umum, accounting, keuangan,

keamanan dan keselamatan SI, serta fungsi lainnya.

2) Human Resources Management, terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan dan kompensasi untuk semua tipe personil dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja.

3) Research, Technology And System Development, aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapasitas basis data baru dan pengembangan dukungan sistem berbantuan komputer.

4) Procurement, terkait dengan fungsi pembelian input yang digunakan

dalam value chain organisasi.

2.8.Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP)

Tool yang digunakan untuk menentukan turunan dari fungsi bisnis yang

terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis (ICH

Architecture Resource Center, 2008). Ada empat siklus yang digunakan, yaitu


(46)

19

Gambar 2.8. Four Stage Life Cycle (BSP: Information System Planning Guide,

1981)

1. Tahap I, Requirements, Planning, Measurements And Control, merupakan

tahap untuk menentukan berapa banyak produk/layanan yang dibutuhkan, rencana untuk mendapatkannya dan pengukuran serta kontrol yang digunakan.

2. Tahap II, Acquisition, merupakan tahap untuk mengembangkan

produk/layanan atau untuk mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk kegiatan pengembangan.

3. Tahap III, Stewardships, merupakan tahap untuk membentuk, mempertajam,

memodifikasi atau merawat dukungan sumber daya dan untuk menyimpan atau menelusuri produk atau layanan.

4. Tahap IV, Retirement, merupakan tahap keputusan akhir dari tanggung

jawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang

menyatakan akhir dari penggunaan suatu sumber (resource).

2.9.Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)

Model ER-Diagram adalah model diagram yang didasarkan pada sebuah

persepsi dunia nyata yang terdiri dari obyek dasar yang disebut entitas (entities)

dan hubungannya (relationship) diantara entitas tersebut. ER-Diagram ini

dikembangkan untuk menjembatani kegiatan perancangan basis data dengan

menggunakan skema enterprise, yang mempresentasikan seluruh struktur logic


(47)

20

ER-Diagram sangat berguna untuk memetakan maksud dan interaksi dunia

nyata dari enterprise ke dalam skema konseptual. Ada tiga konsep dasar dari

penggunaan ER-Diagram yaitu:

1. Entity Sets.

2. Relationships Sets.

3. Attributes.

Gambar 2.9. Contoh Penggunaan ER-Diagram

2.10. Portofolio Application

Tidak seperti pada model konsep traditional portfolio yang hanya

mempertemukan hubungan antara sistem aplikasi yang satu dengan yang lainnya,

serta bagaimana tugas dan ruang lingkup antar sistem didefinisikan, application

portfolio merupakan sebuah model perkiraan kebutuhan sistem aplikasi yang

didasarkan pada kebutuhan bisnis disertai dengan definisi apa dan bagaimana sistem aplikasi tersebut memberikan kontribusinya terhadap usaha-usaha pencapaian tujuan bisnis organisasi.

Tabel 2.2 merupakan matriks application portfolio yang terdiri dari empat

kuadran, yaitu strategic application, key operational application, support


(48)

21

Tabel 2.2. Portfolio Application Matrix

Strategic Application High Potential Application

Aplikasi-aplikasi kritis untuk menunjang perkembangan strategi bisnis organisasi dimasa yang akan datang.

Aplikasi-aplikasi yang mungkin dibutuhkan oleh organisasi untuk keberhasilan dimasa yang akan datang, namun belum dibuktikan.

Aplikasi-aplikasi masa kini yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat menjalankan roda bisnisnya.

Aplikasi-aplikasi yang bersifat valuable

tetapi tidak kritis.

Key Operational Application Support Application

1. Strategic Application, berisi aplikasi-aplikasi yang secara kritis dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis pada masa yang akan datang. Aplikasi ini dibuat untuk mendukung perubahan dan perkembangan organisasi dan bisnisnya. 2. Key Operational Application, berisi aplikasi-aplikasi operasional yang ada

saat ini dan dibutuhkan untuk mendukung opersional orgnisasi dan lebih bersifat sangat penting agar roda bisnis organisasi dapat berjalan.

3. Support Applications, berisi aplikasi yang dapat mendukung dan meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas operasional.

4. High Potential Application, berisi aplikasi-aplikasi yang bersifat inovatif yang mungkin dapat memperbesar peluang peningkatan keuntungan dimasa yang akan datang, tapi belum tentu dapat dibuktikan.


(49)

22 BAB III

OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini difokuskan pada pembahasan obyek penelitian, berisi profil, visi dan misi, tujuan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi pelaku organisasi di SMA Swadaya Bandung. Pada akhir bab dibahas pula tentang metodologi

perencanaan arsitektur enterprise yang digunakan pada penelitian.

3.1.Profil SMA Swadaya Bandung

SMA Swadaya Bandung didirikan oleh Yayasan Pendidikan Nasional Swadaya tahun 1978 (087/I.02/Kep/E/1978). Saat ini SMA Swadaya Bandung menyelenggarakan tiga jurusan, yang terdiri dari Jurusan IPA dan Jurusan IPS.

Untuk menunjang proses belajar mengajar, SMA Swadaya Bandung menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dianggap relatif memadai untuk penyelenggaraan pendidikan. Selain prasarana tanah dan gedung sekolah milik sendiri, SMA Swadaya Bandung dilengkapi berbagai sarana berupa ruang belajar, ruang administrasi dan tata usaha, ruang guru/kantor, ruang kegiatan kesiswaan, perpustakaan, laboratorium komputer, aula, sarana olah raga dan sarana ibadah. Selain itu, SMA Swadaya bandung melakukan kerjasama dengan institusi lain, baik swasta maupun pemerintah, guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, serta pengabdian kepada masyarakat.

Visi:

SMA Swadaya Bandung memiliki visi “Terwujudnya pelayanan, disiplin prima dan prestasi yang berbasis IMTAQ, IPTEK dan budaya bangsa.

Misi:

Menjadikan SMA Swadaya Bandung sebagai Centre of Excelence dalam

menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta memiliki moral dan akhlak mulia. Misi ini dijabarkan ke dalam misi yang lebih terperinci sebagai berikut:


(50)

23

2. Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik.

3. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan.

4. Meningkatkan proses pembelajaran dan administrasi sekolah yang berbasis

ICT.

5. Menanamkan nilai-nilai IMTAQ dan budi pekerti serta mengembangkan

kegiatan ekstrakurikuler, keterampilan, olahraga, seni dan budaya.

6.Meningkatkan pelayanan dan hubungan harmonis dengan masyarakat.

Tujuan:

1. Peningkatan kehadiran guru, karyawan dan siswa menjadi 98%.

2. Peningkatan kehadiran guru, karyawan dan siswa pada pelaksanaan upacara

menjadi 90%.

3. Peningkatan nilai ujian nasional rata-rata minimal 71,00.

4. Peningkatan lulusan yang diterima di PTN sampai dengan 20%.

5. Penetapan KKM menjadi rata-rata 70,00.

6. Peningkatan prestasi paskibra menjadi juara 1 provinsi Jawa Barat.

7. Peningkatan majalah dinding menjadi juara 1 provinsi Jawa Barat.

8. Peningkatan kemampuan guru, karyawan dalam mengoperasikan komputer

dan internet sampai 85%.

9. Peningkatan sarana dan prasarana sekolah sampai 80%.

10. Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan lancar nagi

warga sekolah sampai 100% dan pemahaman Al-Kitab dengan baik dan benar bagi warga sekolah yang beragama Kristen.

11. Peningkatan kegiatan Kerohanian.

12. Peningkatan fungsi dan isi perpustakaan sampai 80%.

13. Peningkatan kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar sampai 100%.

3.1.1. Organisasi Dan Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung

Organisasi merupakan kerangka atau wadah segenap kegiatan kelompok atau perorangan dalam mencapai suatu tujuan atau merupakan proses kegiatan untuk menetapkan dan membagi pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan wewenang, tugas dan tanggung jawab serta hubungan antar unit-unit lain dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi


(51)

24

merupakan gambaran tanggung jawab dan wewenang dari para pelaku organisasi. Struktur organisasi SMA Swadaya Bandung digambarkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung

3.1.2. Tugas Pokok Dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi personil dalam struktur organisasi SMA Swadaya Bandung adalah sebagai berikut:

1. Ketua/Kepala Sekolah

a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengabdian kepada

masyarakat, membina tenaga kependidikan, siswa, tenaga administrasi dan akademik.

b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta


(52)

25

yang menyangkut bidang kewenangan dan tanggungjawabnya dengan berkoordinasi dengan pihak Yayasan.

2. Pembantu Ketua I Bidang akademik

a. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran

b. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat

c. Membantu ketua dalam perencanaan pendidikan dan pengjaran

3. Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Keuangan

a. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang

keuangan

b. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan bidang administrasi

umum

c. Membantu ketua dalam mengadakan kemitraan dengan pihak luar

4. Pembantu Ketua III Bidang Kesiswaan dan Alumni

a. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang

pelayanan kesejahteraan siswa

b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan kesiswaan

c. Memberikan dorongan moril kepada siswa

5. Badan Adminitrasi Keuangan (BAK)

a. Menerima pembayaran SPP dari siswa dan membuat rekap dalam

buku besar dan kuitansi atau nota pembayaran

b. Menerima pembayaran praktikum siswa dan membuat rekap dalam

buku besar

c. Membuat laporan keuangan untuk dilaporkan ke Pembantu Ketua II

d. Membayar setiap satu bulan sekali honor mengajar guru dan

melakukan pencatatan serta melaporkan ke Pembantu Ketua II

e. Koordinasi dengan bagian laboratorium untuk penngadaan alat dan

bahan praktek

f. Mengelolan keuangan UTS dan UAS serta membuat laporan


(53)

26

6. Badan Administrasi Akademik (BAAK)

a. Mengatur jadual belajar, ujian dan tempat proses belajar mengajar

b. Mengatur proses penentuan wali kelas

c. Melayani administrasi surat menyurat siswa

7. Badan Administrasi Umum (BAU)

a. Menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam belajar

b. Bertanggung jawab dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah

c. Bertanggung jawab dalam menyediakan perlengkapan sekolah

8. Ketua Jurusan

a. Membantu Pembantu Ketua I Bidang Akademik dalam memimpin

pelaksanaan pendidikan, khususnya untuk koordinasi guru-guru dalam pengajaran di bidang keahliannya

b. Bertanggung jawab untuk koordinasi guru dalam pengajaran di bidang

keahliannya

c. Bertanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam

bidang keahliannya

9. UPT Perpustakan

a. Menginventarisir buku yang masuk dan keluar

b. Membuat format untuk pengajuan buku kepada guru

c. Mengajukan permohonan pembelian buku kepada Pembantu Ketua II

d. Menjaga ketertiban dan kebersihan ruangan perpustakaan

e. Melayani siswa yang memimpin ataupun mengembalikan dan

melakukan pencatatan atas peminjaman tersebut

f. Mengontrol keadaan dan jumlah buku setiap satu bulan

g. Memberikan sanksi kepada siswa yang telat mengembalikan buku

h. Memberikan koding pada buku baru dan menginventarisirnya

10. UPT Laboratorium Komputer

a. Membantu Pembantu Ketua I Bidang Akademik dalam memimpin

pelaksanaan pendidikan, khususnya dalam penggunaan fasilitas laboratorium baik untuk kegiatan praktikum maupun kegiatan lainnya


(54)

27

b. Bertanggung jawab terhadap administarsi penggunaan laboratorium dan

inventaris peralatan dan perlengkapan laboratorium

c. Bertanggung jawab terhadap tata cara dan penjadualan penggunaan

laboratorium

d. Bertanggung jawab terhadap penyediaan kebutuhan praktikum

e. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja selama

penyelenggaraan praktikum

3.2.Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan penulis meliputi tahap-tahap dalam

EAP (Spewak, 1992) yang diakhiri dengan kesimpulan dan transisi terhadap

implementasinya.

Gambar 3.2. Tahapan Penelitian

Langkah-langkah dalam perencanaan arsitektur enterprise pada gambar

3.2 ini antara lain:

1. Inisialisasi Perencanaan

Inisialisasi Perencanaan (Planning Initiation): tahapan awal yang harus

dilakukan adalah melakukan inisialisasi perencanaan, dengan harapan proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan, menentukan


(55)

28

metodologi yang akan digunakan, sumber daya yang terlibat dan menetapkan

perangkat (tools) yang akan digunakan. Faktor lain adalah dukungan dan

komitmen dari manajemen, yang tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi

berpengaruh pada sumber daya (personil, anggaran dan waktu) untuk menjalankan seluruh proses.

2. Identifikasi Objek

a. Pemodelan Bisnis (Business Modeling), menyusun suatu dasar

pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan aktifitas bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Ada 3 tahapan untuk memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut:

a) Dokumentasi struktur organisasi.

b) Identifikasi dan definisi fungsi bisnis.

c) Dokumentasi model bisnis utama, distribusi, dan presentasi

kepada semua komunitas bisnis untuk mendengarkan

komentarnya.

b. Penelitian Sistem dan Teknologi saat ini, bertujuan untuk memperoleh

keterangan lengkap tentang bisnis model yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Informasi apa saja yag digunakan untuk membentuk suatu fungsi.

b) Kapan fungsi tersebut dibentuk.

c) Dimana fungsi tersebut dibentuk.

d) Seberapa sering fungsi tersebut dibentuk.

e) Peluang apa saja yang ada untuk memperbaiki fungsi.

Sistem dan Teknologi saat ini (Current System and Technology),

bertujuan untuk mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh

platform teknologi dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini

serta menyediakan suatu acuan untuk migrasi dalam jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan pada fase ini disebut dengan


(56)

29

Information Resource Catalog (IRC) yang juga disebut ensiklopedia

sistem atau inventory system.

Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:

a) Menentukan ruang lingkup, sasaran dan kerangka kerja IRC.

b) Persiapan untuk keleksi data.

c) Pengumpulan data IRC.

d) Masukan data.

e) Validasi dan meninjau ulang draf IRC.

f) Menggambar skema.

g) Mendistribusikan IRC

h) Administrasi dan perawatan IRC.

Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan

matrik antara proses bisnis dengan teknologi yang digunakan,

sedangkan untuk penggambaran menggunakan ERD.

3. Perencanaan Arsitektur

a. Arsitektur Data (Data Architecture), mendefinisikan jenis data utama

yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data, dimana setiap data memiliki atribut dan relasi terhadap data yang lain. Pedoman dalam mendefinisikan arsitektur data yaitu:

a) Daftarkan calon entitas data dengan meninjau model bisnis dan

deskripsi sistem dan teknologi yang dipakai.

b) Tetapkn entitas yang akan dipakai.

c) Definisikan setiap entitas tersebut dan mendokumentasikanknya

(ER-Diagram).

d) Hubunggkan entitas data dengan fungsi bisnis detil.

b. Arsitektur Aplikasi (Applications Architecture), mendefinisikan jenis

aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengolah data dan mendukung fungsi bisnis. Aplikasi yang dimaksud adalah proses pendefinisian aplikasi apa saja yang akan mengelola data dan menyediakan informasi


(57)

30

untuk pihak manajemen terhadap fungsi bisnisnya. Lima tahap untuk membuat arsitektur aplikasi adalah sebagai berikut:

a) Daftarkan kandidat aplikasi.

b) Definisikan aplikasi.

c) Relasikan aplikasi terhadap fungsi.

d) Analisis dampak dari aplikasi yang ada.

e) Distribusikan arsitektur aplikasi.

c. Arsitektur Teknologi (Technology Architecture), mendefinisikan

platform teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan fungsi bisnis.

Empat tahap untuk membuat arsitektur teknologi, antara lain:

a) Identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform.

b) Definisikan platform dan distribusi.

c) Relasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis.

d) Distribusikan arsitektur teknologi.

4. Perencanaan Implementasi dan Migrasi (Implementation / Migration Plans),

mendefinisikan tahapan untuk penerapan aplikasi, penjadualan implementasi, analisa biaya / keuntungan dan menentukan jalur yang jelas untuk berpindah dari posisi saat ini ke posisi yang diinginkan di masa depan, organisasi sistem informasi baru, adopsi metodologi pengembangan sistem yang baru, dan penetapan standar atau prosedur.

Adapun tahapan-tahapan perencanaan implementasi, antara lain:

a. Menentukan urutan-urutan aplikasi yang akan dibangun.

b. Mengukur usaha, kemampuan sumber daya yang tersedia dan

merancang jadual tahapan implementasi.

c. Menentukan faktor-faktor kesuksesan dan menghasilkan

rekomendasi-rekomendasi yang tepat.

Dari tahap-tahap yang dibuat Steven Spewak (1992), gambar 3.2 kemudian dikembangkan menjadi sebuah rencana penelitian yang dapat digambarkan seperti gambar 3.3.


(58)

(59)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Inisialisasi Perencanaan

Sebagai tahap awal dari metodologi EAP, inisialisasi perencanaan

mendefinisikan organisasi sebagai objek penelitian terkait dengan visi dari perencanaan sistem informasi, ruang lingkup dan tujuan, dengan harapan agar pengembangan arsitektur informasi yang dilakukan dapat sesuai dengan proses bisnis inti yang dijalani oleh organisasi.

Ada beberapa langkah pada tahap ini, berikut adalah tahapan-tahapannya:

1. Pendefinisian ruang lingkup dan sasaran pengerjaan EAP.

2. Pendefinisian visi dan misi.

3. Pemilihan metodologi perencanaan.

Masing-masing tahap di atas dijelaskan pada pembahasan berikutnya:

4.1.1.Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan EAP

Dalam upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan agar tercapai sesuai yang direncanakan, maka mutu kinerja dari pendidikan tingkat atas yang dilaksanakan dilingkungan SMA Swadaya Bandung dilihat dari beberapa aspek, yaitu: masukan, proses dan keluaran. Ruang lingkup dan sasaran pengerjaan arsitektur

enterprise meliputi:

1. Aspek Masukan, meliputi proses penerimaan siswa baru (PSB), SMA

Swadaya Bandung mengaplikasikan ujian seleksi demi menjaring calon siswa baru yang memenuhi standar tertentu.

2. Aspek Proses, pada aspek ini penelitian difokuskan pada operasional

akademik, meliputi: media pembelajaran, pola interaksi dalam kelas, materi belajar, metoda pengajaran, biaya sekolah, keuangan dan lain-lain.

3. Aspek Keluaran, lulusan yang telah dihasilkan oleh SMA Swadaya Bandung

selanjutnya dimonitor mutu kinerjanya, serta diperlukan kesadaran para alumni sendiri untuk menyampaikan umpan balik informasi kepada


(60)

33

almamater. Dalam hal ini, perencanaan ditujukan pada proses penetapan syarat kelulusan, pindah sekolah, melacak keberadaan dan kondisi lulusan.

Dengan demikian maka sasaran sistem informasi dan teknologi informasi

dari EAP yang dibuat adalah sistem informasi yang memiliki arsitektur teknologi

yang selaras dengan ketiga aspek di atas, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan proses akademik beserta kegiatan pendukungnya.

4.1.2.Pendefinisian Visi

SMA Swadaya Bandung memiliki visi “Pada tahun 2015 menjadi penyelenggaraan pendidikan tingkat atas yang lulusannya mampu menguasai bidang teknologi informasi sehingga menjadi andalan negara dan bangsa dalam menghadapi era informasi dan globalisasi”.

Misi SMA Swadaya Bandung di tahun 2015 mendatang adalah

menjadikan SMA Swadaya Bandung sebagai Centre of Excelence dalam

menyiapkan sumber daya manusia berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta memiliki moral dan akhlak mulia.

Visi dari pengembangan SI dan TI di tahun 2015 mendatang haruslah dapat menunjang pencapaian visi organisasi. Oleh karena itu visi pengembangan SI dan TI diformulasikan sebagai berikut: “Membangun sistem informasi terintegrasi yang didukung oleh teknologi informasi dengan tujuan menunjang fungsi bisnis utama SMA Swadaya Bandung dalam bidang pendidikan”.

Strategi SMA Swadaya Bandung dalam rangka pengembangan sistem informasi untuk jangka panjang adalah dengan cara memperluas jaringan baik lokal maupun global dengan jalan:

1. Menyediakan perangkat sistem informasi yang bisa dipergunakan oleh

seluruh komponen civitas akademika

2. Mengadakan program pelatihan untuk mengakses, informasi dengan

perangkat yang telah ada kepada seluruh civitas akademika

3. Menyediakan akses tentang SMA Swadaya Bandung secara on-line melalui


(1)

83

Tabel 4.26. Urutan Penerapan Aplikasi Nomor

Urut Sistem Aplikasi Keterangan

1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Sudah ada

2 Sistem Informasi Akademik Sudah ada

3 Sistem Informasi Pelepasan Akademik Sudah ada

4 Sistem Informasi Keuangan Sudah ada

5 Sistem Informasi SDM dan Sarana-Prasarana Sudah ada

6 Sistem Informasi Perpustakaan Sudah ada

7 Sistem Informasi Laboratorium Komputer Pengembangan baru 8 Sistem Informasi PSB On-line Pengembangan baru 9 Sistem Informasi Perpustakaan On-line Pengembangan baru 10 Sistem Informasi e-learning Pengembangan baru

Berdasarkan urutan implementasi tabel 4.26, maka dapat digambarkan estimasi jadual penyelesaian pembuatan aplikasi pada gambar 4.5 estimasi jadual penyelesaian dapat berubah dengan rentang waktu yang lebih panjang disesuaikan dengan kenyataan di lapangan.

Gambar 4.5. Urutan Prioritas Rencana Implementasi

% % ' $ % ' $ % % # $ . % % % % ! %


(2)

8

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sistem Informasi PSB Sistem Informasi Akademik

Sistem Informasi Pelepasan Akademik Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi SDM dan Sarana - Prasarana Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem Informasi laboratorium Komputer Sistem Informasi PSB on-line

Sistem Informasi Perpustakaan on-line Sistem Informasi e-learning

Tabel 4.27. Jadual Penerapan dan Pengembangan Aplikasi Aplikasi - Waktu

Bulan


(3)

85

Gambar 4.6. Roadmap Rencana Implementasi

4.4.4.2. Faktor Sukses Penerapan

Hal-hal esensial yang harus dipertimbangkan untuk menjamin keberhasilan penerapan arsitektur enterprise sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi dapat disediakan melalui penentuan faktor sukses implementasi. Faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan implementasi sistem ini, antara lain:

1. Keterlibatan, dukungan dan komitmen manajemen. Komitmen manajemen yang kuat dan konsisten serta keterlibatan secara langsung akan sangat membantu mempercepat implementasi

2. Penetapan unit fungsi bisnis khusus sebagai penanggung jawab implementasi. Unit pelayanan Teknis Sistem Informasi (USI) sebagai pengelola dan penanggung jawab pengembangan SI/TI di SMA Swadaya Bandung perlu diberikan tanggung jawab dan wewenang penuh untuk penerapan EAP

3. Kualiatas sumber daya manusia yang tersedia yang berkompetensi dengan TI. Pihak SMA Swadaya Bandung atau unit terkait perlu menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam penerapan arsitektur enterprise. 4. Menyusun SOP (Standard Operations Procedure)

5. Adanya penyelenggaraan pelatihan khusus mengenai EAP baik secara teknis maupun konsep


(4)

86

Rekomendasi pedoman pengembangan dan pembangunan sistem informasi berbentuk roadmap rencana implementasi aplikasi sebagai produk akhir dari tesis ini.


(5)

87 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di SMA Swadaya Bandung yang berkaitan dengan perancangan Enterprise Architectur untuk mendukung penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK), maka dapat disimpulkan hasil penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian ini memfokuskan pada pemodelan arsitektur enterprise terhadap aktivitas bisnis Sekolah Menengah Atas Swadaya Bandung dengan lingkup pemodelan bisnis data, aplikasi dan teknologi.

2. Arsitektur aplikasi saat ini menggunakan platform yang berbeda-beda, sehingga harus dilakukan penggantian secara keseluruhan untuk menjamin integritas SI yang akan dibangun. Enterprise Architecture yang terbentuk bisa digunakan sebagai panduan pengelolaan SI di SMA Swadaya Bandung. 3. Hasil yang diperoleh dari arsitektur sistem informasi terdiri dari 20 entitas

data dari 7 fungsi bisnis dan 1 aplikasi yang didalam terdapat sub-aplikasi: Penerimaan Siswa Baru, Akademik, Pelepasan Akademik, Keuangan, SDM dan Sarana – Prasarana, Perpustaan, Laboratorium Komputer, PSB OnLine, Perpustakaan On-Line, dan E-Learning. Pedoman bisnis SMA Swadaya Bandung memiliki aktivitas utama: Pengelolaan Penerimaan Siswa Baru, Pengelolaan Kalender Akademik, dan Pengelolaan Pelepasan Akademik. Aktivitas pendukung: Pengelolaan Keuangan, Pengelolaan SDM dan Sarana – Prasarana, Pengelolaan Perpustakaan, dan Pengelolaan Laboratorium Komputer.

5.2.Saran

Perancangan Enterprise Architecture yang mendukung penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) ini tentunya masih memerlukan masukan dari berbagai pihak. Adapun saran penulis untuk penelitian ini adalah:


(6)

88

1. Perlunya tahapan perencanaan implementasi atas model rancangan Enterprise Architecture yang telah dihasilkan. Agar dapat diperoleh manfaat yang nyata dari perancangan Enterprise Architecture yang mendukung penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK).

2. Untuk memperoleh suatu Enterprise Architecture yang selaras secara

menyeluruh, maka diperlukan kajian lebih lanjut dan melanjutkan penelitian ini dengan melakukan perancangan dalam perspektif yang lebih teknis seperti perlu dibuat suatu prototype untuk melihat kejelasan data yang ada.