MAKSUD DAN TUJUAN PEMBENTUKAN

Peraturan Kepala Desa Jatilor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan RTRW Desa Jatilor - 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA JATILOR TENTANG PEMBENTUKAN PENGURUS RUKUN TETANGGA RT RUKUN WARGA RW DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Desa Jatilor selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di wilayah Kabupaten Grobogan. 2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang berada di Daerah. 3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa yang berada di Daerah. 4. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa yang berada di Daerah. 5. Lembaga Kemasyarakatan di desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 6. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk dari beberapa Rukun Tetangga dalam rangka mengkoordinasikan kegiatan Rukun Tetangga. 7. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk warga setempat, untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan, membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desa, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2 Maksud pembentukan Lembaga Kemasyarakatan adalah : a. Untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kegotongroyongan, menumbuhkembangkan peran serta masyarakat secara optimal guna membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, serta kehidupan Peraturan Kepala Desa Jatilor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan RTRW Desa Jatilor - 3 - beragama secara lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk menunjang kesatuan dan persatuan bangsa; dan b. Untuk membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Pasal 3 Tujuan pembentukan Lembaga Kemasyarakatan adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, bernegara dan bermasyarakat serta dalam upaya menciptakan kondisi dinamis untuk pemberdayaan masyarakat.

BAB III PEMBENTUKAN

Bagian Pertama Persyaratan Pasal 4 1. Pengurus RTRW berasal dari wilayah RTRW yang bersangkutan 2. Kelengkapan persyaratan pengurus RTRW berupa : a. Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Surat pernyataan setia dan taat kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia; c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga; d. Surat pernyataan bertempat tinggal di Desa Jatilor sekurang- kurangnya 6 enam bulan dengan tidak terputus-putus; dan e. Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi pengurus RTRW. Bagian Kedua Tahap Persiapan Pasal 5 Kepala Desa memfasilitasi musyawarah bersama yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat di wilayah RTRW untuk menentukan jadual pelaksanaan pembentukan pengurus RTRW. Bagian Ketiga Pembentukan Pasal 6 Kepala Desa atau pejabat yang ditunjuk memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah pembentukan pengurus RTRW. Pasal 7 Fasilitasi yang dilakukan Kepala Desa atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada pasal 6 berupa : a. membuat undangan kepada peserta musyawarah; b. menyediakan tempat musyawarah; c. menyediakan akomodasi musyawarah; danatau d. menghadiri jalannya musyawarah. Pasal 8 1. Peserta yang diundang dalam musyawarah pembentukan pengurus RT adalah Kepala Keluarga di wilayah RT yang bersangkutan. 2. Peserta yang diundang dalam musyawarah pembentukan pengurus RW adalah pengurus RT dan tokoh masyarakat di wilayah RW yang bersangkutan. Peraturan Kepala Desa Jatilor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan RTRW Desa Jatilor - 4 - 3. Musyawarah pembentukan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 sekurang-kurangnya dihadiri 23 dua per tiga dari jumlah undangan. Pasal 9 1. Musyawarah pembentukan pengurus RTRW dipimpin oleh peserta tertua dan dibantu oleh peserta termuda. 2. Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan mufakat. 3. Dalam hal musyawarah mufakat tidak tercapai maka penentuan pengurus dilakukan dengan cara voting atau perhitungan suara terbanyak. Pasal 10 1. Voting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 3 hanya diikuti oleh peserta musyawarah. 2. Kepala Desa atau pejabat yang ditunjuk yang hadir dalam musyawarah tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan. Pasal 11 1. Musyawarah pembentukan dilaksanakan guna menentukan pengurus RTRW dari masing-masing wilayah. 2. Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh pimpinan musyawarah. 3. Pengurus RTRW sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diusulkan oleh pimpinan musyawarah kepada Kepala Desa dengan dilampiri Berita Acara sebagaimana pada ayat 2 paling lambat 3 tiga hari setelah musyawarah dilaksanakan. Bagian Keempat Penetapan Pasal 12 1. Kepala Desa mengajukan daftar pengurus RTRW kepada Camat Godong guna mendapatkan penetapan paling lambat 3 tiga hari setelah diterimanya semua usulan dari pimpinan masing-masing wilayah RTRW. 2. Pengajuan daftar pengurus RTRW sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilampiri Berita Acara musyawarah dan persyaratan pengurus sebagaimana contoh terlampir.

BAB IV MASA JABATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS