Definisi Operasional d bind 999845 chapter1

15

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari ketaksaan dalam memahami beberapa konsep dalam studi ini, penulis merasa perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam judul disertasi dalam uraian berikut ini. Pengembangan model yang dimaksud dalam studi ini adalah pengembangan model hipotetik berdasarkan tahap analisis terhadap model yang ada – dalam hal ini model ujian nasional tahun 2004 dan model ujian dalam PISA 2000, tahap kajian terhadap hasil ujian nasional dalam bentuk analisis terhadap daya serap soal UAN 2004, dan tahap konstruksi terhadap model teoretis Miller, 1991: 52 berdasarkan kajian dan perbandingan tersebut. Pada dasarnya pengembangan model ini adalah modifikasi dari proses penelitian dan pengembangan research and development seperti yang dikemukakan oleh Borg Gall 1979: 772. Sebelum dilakukan pengembangan model, Borg Gall menyarankan dilakukannya penelitian deskriptif terhadap model yang ada. Dalam studi ini, model yang dikaji itu adalah model UAN 2004 dan model PISA 2000 yang akan diperikan secara lebih rinci sesuai dengan pertanyaan penelitian dalam studi ini. Model yang dikembangkan itu didasarkan atas pendekatan literasi dalam pendidikan bahasa. Literasi secara sempit didefinisikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis. Kemampuan ini berkaitan dengan pembiasaan dalam membaca dan mengapresiasi karya sastra serta melakukan penilaian terhadapnya. Akan tetapi, secara lebih luas literasi berkaitan dengan kemampuan berpikir dan belajar seumur hidup untuk bertahan dalam lingkungan sosial dan budayanya Kern, 2000: 3-7. Seseorang dikatakan telah memiliki tingkat literasi yang baik apabila ia dapat meningkatkan kemampuan lisan oracy menuju ke arah kemampuan 16 menangani teks tertulis literacy dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, literasi ini berkaitan dengan tiga parameter, yaitu konten berupa pengetahuan tentang seluk-beluk kebahasaan, proses – atau ’kemampuan berpikir’ dalam istilah Kern di atas, dan konteks – dalam istilah Kern ’lingkungan sosial dan budayanya’. Dalam studi ini, untuk mengkaji model soal UAN 2004 digunakan teknik analisis isi content analysis, salah satu teknik penelitian untuk memerikan pesan komunikasi secara objektif, sistematik, dan kuantitatif Flournoy, 1992: 9. Berdasarkan analisis ini, diharapkan akan didapat deskripsi tentang konten, proses, dan konteks materi soal, yaitu struktur soal dalam UAN, jenis tipe wacana genre yang digunakan, kompetensi yang diujikan, dan konteks materi soal yang diberikan. Konten yang dimaksud dalam studi ini berkaitan dengan kompetensi berbahasa yang merupakan kemampuan gabungan dari kompetensi pendukungnya, yaitu kompetensi linguistik yang meliputi kemampuan menggunakan tata bahasa, kosa kata, ejaan, ucapan, intonasi, dan tanda baca; kompetensi tindak bahasa keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis; kompetensi sosial budaya yang mencakup pengetahuan tentang sosial dan budaya; kompetensi pembentuk wacana yang mencakup pengetahuan tentang koherensi dan kekohesifan wacana; dan kompetensi strategi untuk mengatasi kesulitan berkomunikasi Celce- Murcia et al., 1995; 2001. Dengan demikian, parameter untuk menganalisis materi soal dari sudut konten ini dibatas pada empat aspek, yaitu aspek pengetahuan kebahasaan, pembentuk wacana, sosial-budaya, dan strategi komunikasi. Struktur soal dalam studi ini adalah struktur wacana berkelanjutan continuous texts dan wacana tidak berkelanjutan non-continuous texts yang terdapat dalam soal UAN, seperti terdapat juga dalam PISA 2000. Wacana berkelanjutan adalah jenis 17 wacana yang terdiri atas rangkaian kalimat yang diatur dalam paragraf dalam bentuk deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi atau injungsi; sementara wacana tidak berkelanjutan adalah wacana yang dirancang dalam format matrik, termasuk di dalamnya pengumuman, grafik, gambar, peta, skema, tabel, dan aneka bentuk penyampaian informasi. Jenis soal dalam penelitian ini adalah jenis wacana yang diberikan dalam setiap soal, baik yang bersifat tekstual dalam bentuk deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi; maupun jenis nontekstual dalam bentuk grafik, gambar, peta, skema, dan tabel. Kompetensi atau kompetensi-proses dalam studi ini adalah kompetensi siswa dalam memproses wacana yang ada dalam soal yang menunjukkan tiga parameter, yaitu kemampuan mencari dan menemukan informasi retrieving information, kemampuan mengembangkan makna yang diperoleh dari informasi yang ditemukannya serta membuat inferensi menggunakan satu atau lebih informasi, dan kemampuan melakukan refleksi dan evaluasi terhadap isi wacana dalam kaitannya dengan pengalaman sehari-hari, pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya, dan pengembangan gagasan dari informasi yang diperolehnya Konteks soal dalam penelitian ini didefinisikan sebagai konteks isi atau materi soal yang berkaitan dengan tujuan penyusunan wacana, baik dilihat dari sudut pengarang maupun kepentingan umum. Konteks ini dibatasi hanya pada empat konteks, yaitu apakah soal itu membahas konteks wacana untuk kepentingan pribadi, kepentingan umum, kepentingan bekerja, dan kepentingan pendidikan. OECD, 2003; Depdiknas, 2004a. Analisis dilakukan terhadap daya serap materi soal UAN 2004 Bidang Studi bahasa Indonesia di Jawa Barat dan dilakukan dengan menguraikan data hasil UAN 18 2004 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah serta Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah untuk Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Bahasa, dan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Data yang ada dikelompokkan dan diuraikan serta diperbandingkan, baik untuk tingkat nasional, antarpaket yang diberikan pada tingkat provinsi Jawa Barat, dan antarkabupaten dan kota untuk mendalami perbedaan pencapaian siswa di masing-masing kabupatenkota di Jawa Barat. Nilai yang diperbandingkan adalah nilai rata-rata untuk masing-masing soal yang diberikan. Daya serap siswa terhadap materi soal ujian bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal siswa maupun faktor eksternal. Sehubungan objek penelitian ini adalah hasil ujian akhir nasional yang penyelenggaraannya dilakukan pada akhir tahun pelajaran maka penelitian terhadap faktor internal siswa menjadi sulit dilakukan karena para siswa itu sudah tidak lagi berada pada jenjang pendidikannya. Oleh karena itu, yang paling rasional adalah penelitian terhadap faktor eksternal siswa, yaitu faktor-faktor materi soal dan pengelolaan ujiannya. Penelitian yang berhubungan dengan daya serap ini dibatasi pada empat parameter utama yang menjadi dasar penyusunan soal seperti disebutkan di atas, yaitu struktur, jenis, kompetensi, dan konteks soal dengan mengadopsi bentuk soal yang diselenggarakan oleh OECDUnesco 2003. Parameter lainnya dalam pelaksanaan pengelolaan ujian dibatasi pada pembagian soal berdasarkan paket soal, yaitu Paket-1, Paket-2, dan Paket-3. Masing-masing paket soal itu ditetapkan berdasarkan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan usulan dari Dinas KabupatenKota di Jawa Barat. Daya serap adalah kemampuan siswa menyerap materi soal seperti dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, dalam hal ini nilai rata-rata yang diperoleh 19 siswa di kabupatenkota di Jawa Barat Depdiknas, 2004a. Setiap butir soal dalam UAN 2004 memuat pengetahuan dan proses berpikir siswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang diujikan serta mengandung kompetensi yang telah disusun sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam Kurikulum. Materi soal ini diambil dari bahan ajar pada tahun pertama, kedua, dan ketiga untuk masing-masing jenjang pendidikan SMPMTs dan SMAMA. Dari 60 butir soal yang diberikan, dapat diketahui materi mana yang paling dikuasai oleh para peserta UAN 2004 dan materi mana saja yang tidak dapat dikerjakan. Data daya serap ini diurutkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui status masing- masing. PISA 2000 adalah singkatan dari Programme for Internasional Students Assessment yang merupakan survey yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan dilaksanakan pada tahun 2000 berdasarkan model dari Organization for Economic Cooperation and Development OECD sebagai koordinator survey internasional ini. Data yang dikumpulkan dalam PISA terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu kelompok pengetahuan, latar belakang siswa, dan latar belakang sekolah. Data yang diperoleh dari kelompok pengetahuan adalah data kemampuan aspek membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan alam sebagaimana terdapat di dalam kurikulum sekolah curriculum focused serta bersifat lintas unsur di dalam kurikulum cross-curricular elements. Data dari PISA 2000 digunakan untuk perbandingan tentang materi ujian bahasa di dunia internasional sehingga dapat dikemukakan pembaruan konsep dalam pelaksanaan UAN Bidang Studi bahasa Indonesia pada tahun-tahun mendatang yang merupakan model UAN Bidang Studi bahasa Indonesia. Data PISA 2000 ini diperikan kembali dan dibandingkan dengan data UAN 2004 untuk mendapatkan inti 20 perbedaan dalam hal jenis soal yang diberikan, tingkat kesulitan yang ditentukan, tipe wacana yang diujikan, sampai pada jenis pertanyaan yang diajukan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.