dengan cara mencium atau menjilat pada bagian tubuh ataupun pada bagian kelamin betina yang lain, urinasi merupakan gejala tingkah laku estrus pada rusa betina yang
disebabkan oleh rangsangan dari pejantan berupa endusan, ciumam ataupun jilatan di organ kelamin terluar dari betina dan mengakibatkan produksi hormone estrogen
di dalam tubuh berlebih yang dapat mempengaruhi produksi urin di dalam tubuh Setiawan
et al.,
2015.
2.2. Siklus Estrus Rusa Timor Betina
Lama satu siklus estrus pada rusa Timor betina yaitu 20,3 ± 2,2 hari
Samsudewa dan Capitan, 2011. Berdasarkan gambaran sel epitel vagina rusa Timor, lama siklus estrus berkisar 16 - 20 hari Nalley
et al.,
2011
a
.
2.2.1. Fase proestrus
Fase proestrus terjadi peningkatan
follicle stimulating hormone
FSH yang
menstimulasi pertumbuhan sel granulosa dan produksi enzim aromatisasi dilapisan sel granulosa untuk mengkonversi androgen menjadi estrogen Erwinto, 2004.
Fase Proestrus adalah fase terpendek dalam siklus estrus yaitu selama 1 - 2 hari, fase ini dapat terlihat perubahan pada alat kelamin luar, timbul gelisah dan
mengeluarkan suara-suara yang tidak biasa Husain, 2014. Tingkah laku estrus selama proestrus akan menjadi tidak tenang karena menunjukkan perhatian
terhadap pejantan dan pada akhir proestrus betina menunjukkan perhatian khusus terhadap pejantan dengan menggaruk-garuk badan pejantan dengan menggunakan
moncong pada daerah flank dan skrotum Toelihere, 1981.
2.2.2. Fase estrus
Lama estrus berkisar 12 - 36 jam dan ovulasi terjadi antara 24 - 48 jam setelah estrus Husain, 2014. Tingkah laku ternak betina saat estrus akan menunjukkan
tingkah laku tidak tenang atau gelisah, mudah terganggu, frekuensi urinasi meningkat, menjilat dan menciumi organ kelamin pejantan, mengeluarkan berbagai
macam suara, terpisah dari betina lain, mengembara mencari pejantan dan bersifat eksploratif Toelihere, 1981. Rata-rata frekuensi tingkah laku rusa Timor betina
saat estrus yaitu
shouting
9,62 kalihari, urinasi 13,42 kalihari dan gelisah 13,42 kalihari Nalley, 2006.
2.2.3. Fase metestrus
Fase metestrus adalah fase paska ovulasi dimana terjadinya perkembangan korpus luteum di dalam ovarium, penurunan hormon estrogen dan peningkatan
hormon progesteron Frandson, 1996. Periode ini berlangsung selama 3 - 4 hari setelah estrus Husain, 2014.
2.2.4. Fase diestrus
Fase diestrus merupakan fase tidak aktif yang singkat sebelum periode proestrus berikutnya Frandson, 1996. Tingkah laku pada saat diestrus dan
kebuntingan ternak dapat menunjukkan tidak responsif terhadap pejantan dan sering lari bila dinaiki oleh pejantan Toelihere, 1981. Rata-rata frekuensi tingkah
laku rusa Timor pada saat tidak estrus yaitu
shouting
1,93 kalihari, urinasi 4,77 kalihari dan gelisah 2,56 kalihari Nalley, 2006.
2.3. Magnesium Mg