PENDIMENSIAN PELAT KOPEL PADA BATANG PROFIL PERHITUNGAN SAMBUNGAN

12

2.4.1.3 PENDIMENSIAN PELAT KOPEL PADA BATANG PROFIL

GANDA Pelat kopel harus cukup kaku, sehingga memenuhi persamaan : Li Ii a Ip 10 ≥ SNI 03-1729-2002 pers. 9.3-5 Dimana : Ip = Momen kelembaman pelat kopel a = Jarak sumbu elemen batang tersusun Ii = Momen kelembaman elemen batang tunggal terhadap sumbu b-b Li = Jarak pelat kopel a = 2e + pelat pengisi Gambar 2.4 Dimensi penampang profil siku Vu ≤ φ Vn Gaya lintang yang dipikul = D D = 0,02 Nu SNI 03-1729-2002 pers. 9.3-8 Nu = gaya batang yang terjadi Vu = gaya geser nominal, sama sepeti persamaan sebelumnya Kekuatan geser pelat kopel : SNI 03-1729-2002 pers.8.8-2 - fy E k t h n w 10 , 1 ≤ kn = 5 + 2 5 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ h a Vn = 0,6 x fy x Aw 13 Aw = luas kotor pelat badan - fy E k t h fy E k n w n 37 , 1 10 , 1 ≤ ≤ Vn = 0,6 x fy x Aw [ ] w n t h fy E k 1 10 , 1 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ Atau Vn = 0,6 x fy x Aw ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ + − + 2 1 15 , 1 1 h a C C v v dengan w n v t h fy E k C 10 , 1 = - w n t h fy E k ≤ 37 , 1 2 9 , w n w n t h E k xA V = atau Vn = 0,6 x fy x Aw ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ + − + 2 1 15 , 1 1 h a C C v v dengan 2 15 , 1 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ≤ = w n v t h fy E k C Cek perbandingan tinggi terhadap tebal panel : w t h fy E k n 10 , 1 Vu ≤ φ Vn 14

2.4.1.4 PERHITUNGAN SAMBUNGAN

- Sambungan baut Ru ≤ φ Rn Syarat kekuatan baut : Kekuatan baut terhadap geser SNI 03-1729-2002, pasal 13.2.2.1 b b u f d A f r V 1 φ = φ f = faktor reduksi kekuatan untuk fraktur, 0,75 r 1 = untuk baut tanpa ulir pada bidang geser, 0,5 r 1 = untuk baut dengan ulir pada bidang geser, 0,4 b u f = tegangan tarik putus baut, 370 Mpa A b = luas penampang bruto baut pada daerah yang tak berulir b b u f d A f r V 1 φ = 2 16 4 1 370 4 , 75 , x x x x x V d π = = 41846,01 N Kekuatan baut yang memikul tarik SNI 03-1729-2002, pasal 13.2.2.2 b b u f n f d A f x T T 75 . φ φ = = 2 16 4 1 370 75 , 75 , x x x x x T d π = = 41846,01 N Kuat tumpu dalam lubang baut SNI 03-1729-2002, pasal 13.2.2.4 u p b f n f d f t d x R R φ φ 4 , 2 = = φ f = faktor reduksi kekuatan untuk fraktur, 0,75 d b = diameter baut nominal pada daerah tak berulir, 16 mm t p = tebal pelat, 7 mm Dari ketiga nilai di atas diambil nilai terendah sebagai bahan perencanaan pendimensian sambungan dan jika tebala plat pengisi t 6 mm t 20 mm, maka kuat geser nominal 1 baut yang ditetapkan harus dikurangi 15 SNI 03-1729-2002, pasal 13.2.2.5. Sehingga : 15 Ru = 0,85 φ Rn Jumlah baut = n = Rn Nu φ 85 , - Sambungan las Gambar 2.5 Sambungan las pada profil pipa Tabel 2.1 Ukuran minimum las sudut Tebal bagian paling tebal, t mm Tebal minimum las sudut, tw mm t ≤ 7 3 7 ≤ t ≤ 10 4 10 ≤ t ≤ 15 5 15 t 6 SNI 03-1729-2002, tabel 13.5-1 Ukuran maksimum las sudut sepanjang tepi komponen yang disambung : a. t p 6,4 mm t maks = t p b. t p ≥ 6,4 mm t maks = t p – 1,6 mm Kuat las sudut : SNI 03-1729-2002 Ru ≤ φ Rnw dengan φ f Rnw = 0,75 t t 0,6 f u bahan dasar φ f Rnw = 0,75 t t 0,6 f uw bahan las 16 Dimana : φ f Rnw = gaya terfaktor per satuan panjang las φ f = faktor reduksi kekuatan saat fraktur, 0,75 f u = tegangan tarik putus bahan dasar, Mpa f uw = tegangan tarik putus bahan las, Mpa t t = tebal rencana las, mm Panjang las = nw f u n R R L φ = L n ≥ 4 t t L bruto = L n + 3 t t

2.4.1.5 PERHITUNGAN IKATAN ANGIN