PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengaruh Strategi Think Pair Share (Tps) Dan Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas V

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NANIK ISMA WANTI
A 410 120 139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) pengaruh strategi pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray
terhadap hasil belajar matematika; (2) pengaruh antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika; (3)
interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian
ini termasuk penelitian kuantitatif. desain penelitian ini merupakan desain kuasi eksperimental. Sampel penelitian ini
diambil 2 kelas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran
2015/2016. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan tes, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis
variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 0,5% yaitu : (1) ada pengaruh
strategi pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar matematika, dengan
;
(2) ada pengaruh antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, dengan
; (3) tidak ada
interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, dengan
.
Kata Kunci: hasil belajar matematika, motivasi belajar, think pair share, two stay two stray

Abstract
The purpose of this study to understanding : (1) the effect of learning strategies Think Pair Share and Two Stay Two Stray on learning
outcomes in mathematics; (2) The influence between students' motivation to learning outcome in mathematic; (3) The interaction between
learning strategy and learning motivation of students toward mathematics learning outcomes. This study is a quantitative research. The

design of the study is quasi-experimental design. The research sample was taken two classes. The population of the research was all
students of class VIII SMP Negeri 2 Kartasura the academic year 2015/2016. The technique used cluster sampling is random
sampling. Data collection techniques in this study using the test, a questionnaire and documentation. Technique of analysis data used twoway analysis of variance with different cells. The results of the data analysis with a significance level of 0.5%, namely: (1) there was an
effect of learning strategies Think Pair Share and Two Stay Two Stray towards mathematics learning outcomes, with
= 4.459; (2)
There is an effect between students' motivation to learn math results, with
= 14.657; (3) There is no interaction between the learning
strategies with students' motivation to mathematic learning outcomes, with
= 0.511.
Keywords: mathematic learning outcomes, learning motivation, think pair share, two stay two stray
1. PENDAHULUAN
Pendidikan berperan penting bagi setiap orang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan guna mencapai tujuan
yang diinginkan. Dalam pendidikan sudah tidak asing untuk mengenal istilah yang namanya pembelajaran. Pada kegiatan
pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang sinergis, yakni guru mengajar dan siswa belajar (Marno, 2010: 149). Diantara dua
kegiatan tersebut masalah yang masih sering ditemui adalah cara siswa dalam belajar. Masykur (2008: 76) mengatakan sering
kita menjumpai, ada siswa yang malas belajar ketika harus duduk tenang dan serius. Terdengar pula alasan mereka bahwa
mata pelajarannya terlalu sulit dipahami dan tidak mudah menemukan cara memecahkan masalah. Alasan tersebut sering
dijumpai pada setiap mata pelajaran khususnya pelajaran matematika.
Anggapan masyarakat, khususnya dikalangan pelajar, matematika masih merupakan mata pelajaran sulit,
membingungkan bahkan sangat ditakuti oleh sebagian besar pelajar (Masykur, 2008: 34). Ketakutan itu didasari dari

kurangnya pemahaman siswa dalam belajar matematika. Banyak dari siswa yang tidak mengetahui manfaat dari pelajaran itu
sendiri. Padahal matematika menjadi salah satu pelajaran pokok yang harus dikuasai oleh siswa karena pelajaran ini dikenal
sebagai ilmu yang mendasari dari ilmu yang lainnya.
Kenyataan yang ada bahwa siswa kurang memahami pelajaran matematika dapat diketahui dari penelitian yang
dilakukan oleh Miftachudin, Budiyono, dan Riyadi (2015) dalam jurnalnya menyatakan bahwa peringkat Indonesia pada
bidang matematika dalam PISA (Program for International Student Assessment) dalam kurun waktu 12 tahun mengalami
kemunduran. Pada tahun 2000 Indonesia berada pada rangking 39, data yang terakhir pada tahun 2012 Indonesia berada
pada rangking 64 dari 65 negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi Indonesia dalam bidang matematika masih
tergolong rendah. Zainuddin, Budiyono, dan Imam Sujadi (2014) menyatakan bahwa Berdasarkan daya serap matematika
5

UN SMP/MTs tahun 2012/2013 Kota Surakarta untuk kemampuan yang diuji menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan fungsi pada tingkat kota/kabupaten 59,99%, propinsi 53,63% dan nasional 59,63%, hal ini menunjukan bahwa siswa
masih kesulitan dalam menyelesaikan soal – soal tentang persamaan fungsi. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sunandar
(2008) yang menyatakan bahwa secara lebih spesifik, apabila ditinjau dari setiap pokok bahasan, masih banyak materi yang
belum dikuasai dengan baik oleh para siswa.
Pada data nilai hasil kemampuan siswa mengerjakan soal ulangan matematika di SMP Negeri 2 Kartasura pada siswa
kelas VIII nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu kurang dari 75 sebanyak 36,67%. Hal ini
menunjukkan siswa dapat mengerjakan soal matematika dengan baik namun terdapat kendala didalamnya, karena hasil
ulangan tersebut hanya pada satu materi saja sehingga dikhawatirkan belum tentu kemampuan anak dalam menerima materi

pelajaran matematika yang lain dapat mengerjakan soal dengan perkiraan hasil yang sama. Maka berdasarkan permasalahan
diatas dapat dikatakan bahwa siswa kurang mampu dalam memahami konsep matematika.
Dari kenyataan yang terjadi banyak ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang berhasil dalam belajar
matematika, maka diperlukan adanya suatu dorongan dalam diri siswa. Dorongan tersebut yaitu adanya motivasi. Dimyati
(2006: 80) mengatakan motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku pelajar. Motivasi berpengaruh besar untuk mengubah perilaku belajar siswa agar lebih aktif
sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik.
Faktor lain yang ikut berperan penting adalah penggunaan strategi yang tepat. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran (Aqib, 2014:
71). Cara mengajar guru selama ini masih dirasa kurang optimal dalam mengajarkan materi pelajaran, khususnya matematika.
Jika metode dalam pembelajaran tidak dikuasai, maka penyampaian materi ajar menjadi tidak maksimal (Sagala, 2011: 64).
Maka guru harus dapat memilih strategi yang dapat membuat siswa tertarik dan mudah memahami apa yang diajarkan.
Banyak strategi yang ditawarkan, namun ada dua strategi yang kiranya mampu mendorong peserta didik untuk lebih aktif
dalam kegiatan belajar. Strategi tersebut adalah strategi Think Pair Share (TPS) dan strategi Two Stay Two Stray (TS-TS). Strategi
Think Pair Share (TPS) merupakan teknik yang efektif digunakan, terutama sebagai pemanasan sebelum melakukan diskusi
kelas (Barkley, 2012: 155). Sedangkan menurut Hanafiah (2012: 56) strategi Two Stay Two Stray (TS-TS) memberi kesempatan
kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis, yaitu: (1) Ada pengaruh strategi Think Pair Share dan Two Stay
Two Stray terhadap hasil belajar matematika, (2) Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika, (3) Ada
interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.

Penelitian ini secara rinci bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui adanya pengaruh strategi Think Pair Share
(TPS) dan Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap hasil belajar matematika, (2) Untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika, (3) Untuk mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika.

2. METODE
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Sedangkan desain penelitian ini merupakan desain kuasi eksperimental.
Menurut Sutama (2015: 57) desain kuasi-eksperimental ini menyertakan kelompok kontrol, walaupun tidak dapat berfungsi
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi kelangsungan eksperimen. Sampel penelitian ini diambil 2
kelas. Kelas pertama diambil dari kelas 8B yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang dikenai strategi Think Pair
Share. Kelas kedua diambil dari kelas 8A yang berjumlah 29 sebagai kelas kontrol yang akan dikenai Strategi Two Stay Two Stray.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling dimana pengambilan sampel tidak hanya
mengambil siswa-siswa tertentu yang dipilih kemudian dikelompokkan dalam kelas khusus. Namun, sampel dipilih secara
acak yang terdiri dari 9 kelas hanya diambil 2 kelas diantaranya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
tes, kuesioner (angket) dan dokumentasi lain. Teknik analisis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama,
namun sebelumnya akan dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji normalitas dan homogenitas.

6


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Strategi pembelajaran Think Pair Share merupakan strategi yang memberikan waktu lebih lama bagi siswa dalam memikirkan,
menjawab dan saling membantu sama lain untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Proses pembelajaran dikelas
diawali dengan guru memberikan penjelasan singkat kemudian guru mengajukan sebuah pertanyaan. Hal ini dilakukan agar
siswa mampu memikirkan secara mendalam tentang materi yang telah disampaikan. Selanjutnya guru meminta siswa untuk
saling berpasangan. Tujuannya agar terjadi interaksi dengan berbagi informasi dan jawaban antara siswa satu dengan yang lain
atas pemikiran masing-masing terhadap pertanyaan yeng telah diajukan. Setiap anggota didalam kelompok saling
membandingkan jawaban agar mendapatkan jawaban yang paling tepat sebelum dipresentasikan kedepan. Pada tahap akhir
guru meminta kepada setiap pasangan untuk membagikan jawaban hasil diskusi.
Pada proses pembelajaran, strategi Think Pair Share dapat mengembangkan keterampilan siswa untuk berpikir, menjawab
dan saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Strategi ini juga memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja
sendiri maupun untuk bekerja sama dengan yang lain dalam mendiskusikan sebuah permasalahan yang nantinya akan
dibagikan hasil diskusinya pada siswa lain. Hal ini senada dengan penelitian Amnah (2011) yang menyatakan strategi TPS pada
tahap berpikir, setiap siswa berpikir secara mandiri untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang diberikan guru. Pada tahap
berpasangan, siswa secara berpasangan berdiskusi untuk menghasilkan jawaban bersama. Pada tahap berbagi, beberapa
pasangan siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya didalam kelas. Strategi ini dapat mengembangkan potensi
siswa untuk lebih aktif dalam berkelompok. Hal ini senada dengan penelitian Verowita, Dewi Murni, dan Mirna bahwa
Melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share siswa dapat aktif mengekspresikan dirinya dalam pembelajaran dikelas.
Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray biasa dikenal dengan strategi dua tinggal dua tamu. Proses pembelajaran ini, di
dalam kelas diawali dengan guru memberikan penjelasan materi yang diajarkan, kemudian guru meminta siswa untuk

membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa untuk
saling mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Setelah memperoleh hasil maka dua orang siswa dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu pada kelompok lain. Sedangkan dua orang yang tinggal didalam
kelompok bertugas untuk membagikan informasi pada kelompok yang bertamu. Kemudian semua siswa yang bertamu
kembali ke kelompok masing-masing. Diakhir pembelajaran anggota kelompok saling mencocokkan jawaban dari informasi
yang telah diperoleh dari kelompok lain.
Pada proses pembelajaran, strategi Two Stay Two Stray dapat membuat siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi mencari
jawaban dalam kelompoknya, serta dapat menjelaskan dan menyimak informasi yang disampaikan oleh siswa dari kelompok
lain yang sedang bertamu. Pembelajaran dengan menggunakan strategi ini menuntut siswa dapat mendengarkan apa yang telah
diutarakan siswa lain ketika bertamu, sehingga informasi dapat terkumpul dan dapat membagikan hasilnya pada masingmasing anggota kelompok. Hal ini senada dengan penelitian Zainudin, Budiyono Dan Imam Sujadi (2014) yang menyatakan
Struktur dua tinggal dua tamu ini dapat memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi
dengan kelompok lain.
Berdasarkan perhitungan pada uji keseimbangan (uji t) menunjukkan bahwa sampel yang diteliti antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Untuk uji normalitas menunjukkan bahwa kedua sampel berasal
dari distribusi normal serta uji homogenitas juga diperoleh hasil bahwa sampel-sampel berasal dari populasi yang homogen.
Maka pengujian secara statistik dapat dipertanggung jawabkan. Dengan taraf signifikansi 5 %, hasil uji hipotesis diketahui
bahwa terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.
Berikut disajikan rangkuman hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Tabel 1.Rangkuman Anava Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama
Sumber variansi
Strategi pembelajaran

(A)
Motivasi belajar (B)
Interaksi (AB)
Galat
Total

JK

2800,5
97,616
5063,2
8387,3

Keputusan
Ho

Dk

RK


F

1

425,94

4,459

4,03

ditolak

2
2
53
56

1400,2
48,808
95,533

-

14,657
0,511
-

3,18
3,18
-

ditolak
diterima
-

7

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pada uji antar baris (A)
maka keputusannya
ditolak. Karena ditolak
maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray

terhadap hasil belajar matematika.
Hasil dari uji antar kolom (B) menunjukkan
maka keputusannya
ditolak. Ini berarti ada perbedaan
pengaruh dari tingkat motivasi belajar tinggi, sedang, maupun rendah terhadap hasil belajar matematika. Maka dengan
demikian diperlukan uji komparasi ganda antar kolom untuk mengetahui motivasi manakah yang secara signifikan
memberikan pengaruh yang berbeda. Uji komparasi ganda antar kolom ini menggunakan metode scheffe. Perhitungan disajikan
pada tabel berikut.
Tabel 2.Rangkuman Analisis Uji Komparasi Antar Kolom
8,679
29,418
6,504

Keputusan
ditolak
ditolak
ditolak

6,36
6,36
6,36

.
Dari tabel 2 diperoleh hasil: (1) terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai tingkat
motivasi tinggi dan siswa yang memiliki tingkat motivasi sedang, (2) terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa
yang mempunyai tingkat motivasi tinggi dan siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah, (3) terdapat perbedaan hasil
belajar matematika antara siswa yang mempunyai tingkat motivasi sedang dan siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah.
Hasil dengan perhitungan anava diperoleh hasil dari
, maka keputusannya
diterima. Artinya tidak
ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.
Dengan taraf signifikansi 5 %, hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran
dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Sesuai dengan hasil analisis tersebut, rerata dan rerata
marginal dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3. Rerata dan Rerata Marginal Hasil Belajar Matematika
Strategi
pembelajaran

Motivasi belajar

Think Pair Share
(TPS)
Two Stay Two
Stay (TS-TS)
Rerata marginal
a.

Rerata marginal

Tinggi

Sedang

Rendah

86.667

76.818

66.429

76,638

78.5

70.556

64.5

71,185

82,583

73,689

65,464

Hasil analisis hipotesis terhadap
Pada tabel 3 diperoleh nilai rata-rata marginal hasil belajar matematika dari kelas eksperimen adalah 76,638 sedangkan
nilai rata-rata marginal dari kelas Kontrol adalah 71,185. Dapat dilihat rerata marginal dari kelas eksperimen lebih besar
dari pada kelas Kontrol. Artinya hasil belajar matematika siswa yang diberikan perlakuan dengan strategi Think Pair Share
lebih baik dari pada yang diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi Two Stay Two Stray. hal ini senada dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Viqriah, Budiyono, dan Sri Subanti (2015) yang menyatakan pembelajaran kooperatif
TPS memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada TSTS.

b.

Hasil analisis hipotesis terhadap

.

Hasil yang diperoleh dari uji komparasi ganda antar kolom pada tabel 2 menunjukkan nilai
maka
ditolak. Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika siswa yang
mempunyai tingkat motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang. Diketahui rerata
marginal dari motivasi belajar tinggi sebesar 82,583 sedangkan rerata marginal dari motivasi belajar sedang sebesar 73,689.
Jika dibandingkan dari kedua rerata marginal tersebut maka rerata marginal dari motivasi belajar tinggi lebih besar dari
pada rerata marginal dari motivasi belajar sedang. Artinya motivasi belajar siswa yang tinggi dapat memberikan hasil
belajar yang baik dari pada motivasi belajar siswa yang sedang.
Nilai dari
maka
ditolak. Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar
matematika siswa yang mempunyai tingkat motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang.
8

Diketahui rerata marginal dari motivasi belajar tinggi sebesar 82,583 sedangkan rerata marginal dari motivasi belajar
rendah sebesar 65,464. Jika dibandingkan dari kedua rerata marginal tersebut maka rerata marginal dari motivasi belajar
tinggi lebih besar dari pada rerata marginal dari motivasi belajar rendah. Artinya motivasi belajar siswa yang tinggi dapat
memberikan hasil belajar yang baik dari pada motivasi belajar siswa yang rendah.
Nilai dari
maka
ditolak. Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar
matematika siswa yang mempunyai tingkat motivasi belajar sedang dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah. Diketahui rerata marginal dari motivasi belajar sedang sebesar 73,689 sedangkan rerata marginal dari motivasi
belajar rendah sebesar 65,464. Jika dibandingkan dari kedua rerata marginal tersebut maka rerata marginal dari motivasi
belajar sedang lebih besar dari pada rerata marginal dari motivasi belajar rendah. Artinya motivasi belajar siswa yang
sedang dapat memberikan hasil belajar yang baik dari pada motivasi belajar siswa yang rendah.
Dari hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan motivasi belajar siswa yang tinggi memiliki hasil
belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar siswa yang sedang dan rendah. Demikian pula
perbedaan motivasi belajar siswa yang sedang memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang
rendah. Hal ini senada dengan penelitain Ekawati (2014) yang menyatakan bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar. Pendapat tersebut sejalan dengan Uno (2008: 28) bahwa seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar
sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.
c.

Hasil analisis hipotesis terhadap
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0,5% diperoleh hasil dari
, sedangkan
. Karena
maka keputusannya
diterima.
Artinya tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.
Dilihat dari rerata hasil belajarnya pada siswa kelas eksperimen selalu lebih tinggi dibandingkan siswa pada kelas kontrol.
Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari pada strategi Two Stay Two Stray untuk
motivasi belajar tinggi, sedang maupun rendah.
Pada strategi pembelajaran Think Pair Share maupun strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dengan motivasi belajar
tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi sedang, siswa dengan motivasi tinggi
memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan motivasi rendah, serta siswa
dengan motivasi sedang memiiki hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan motivasi rendah. Hal ini senada
dengan Sopyyev, Ending dan Arif (2013) menyatakan jika seseorang dalam kegiatan belajar memiliki motivasi yang
tinggi maka memungkinkan hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya, jika seseorang dalam belajar memiliki
motivasi yang rendah maka memungkinkan hasil belajar yang rendah.

4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada pengaruh
strategi pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar matematika. Hal ini dapat dilihat pada nilai
rata-rata hasil belajar matematika siswa yang dikenai strategi Think Pair Share lebih tinggi dibandingkan hasil belajar matematika
siswa yang dikenai strategi Two Stay Two Stray. Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan strategi Think Pair
Share lebih baik dari pada strategi Two Stay Two Stray. (2) Ada pengaruh antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika. Dalam hal ini motivasi belajar siswa yang tinggi dapat mempengaruhi hasil belajar matematika yang lebih baik. (3)
Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Strategi
pembelajaran Think Pair Share lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray untuk setiap motivasi
belajar tinggi, sedang maupun rendah. Pada strategi pembelajaran Think Pair Share maupun strategi pembelajaran Two Stay Two
Stray, motivasi belajar siswa yang tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar siswa yang
sedang dan motivasi belajar siswa yang rendah.
PERSANTUNAN
Terima kasih kepada Drs. Slamet HW, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan kesabaran
dan dorongan sehingga artikel publikasi ini dapat terselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2014. “Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif)”. Bandung: Yrama Widya

9

Amnah, Sri. 2011. “Pembelajaran Think Pair Share, Keterampilan Metakognitif, Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA”.
Jurnal Ilmu Pendidikan, 6, 489-493
Barkley, Elizabert, K.Patricia Cross Dan Claire How. 2012. “Collaborativ Learning Techniques. Bandung: Nusa Media
Dimyati dan Mudjiyono. 2006. “Belajar Dan Pembelajaran”. Jakarta: Rineka Cipta
Ekawati, aminah. 2014.” Pengaruh Motivasi Dan Minat Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII Di SMPN 13
Banjarmasin”.
Jurnal
ilmiah
kependidikan,
9
(2)
,
1-10.
http://ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jpl/article/download/42/38
Hanafiah, Nanang Dan Cucu Suhana. 2012. “Konsep Strategi Pembelajaran”. Bandung: Refika Aditama
Marno dan M.Idris. 2010.”Strategi Dan Metode Pengajaran”. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Masykur, M. Dan Abdul H. 2008. “Mathematical Intelligence”.Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Miftachudin, Budiyono, dan Riyadi. 2015. “ Efektivitas Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dengan Tutor Sebaya Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri Di Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 3(3), 233 –
241. http:// www.jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/s2math/article/viewFile/5912/4122
Sopyyev, Ylyas, Endang RetnoW dan Arief Agoestanto. 2013. “Implementasi Pembelajaran Think Pair Share Pada Materi
Fungsi Ditinjau Dari Motivasi Belajar” unnes journal of mathematics education, 2 (2), 64-70. http:// journal.
unnes.ac.id/ artikel_sju/pdf/ujme/3340/3081
Sunandar. 2008. “Pengaruh Model Pembelajaran NHT Terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN
Di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2008/2009”. Varia pendidikan, 20 (2), 165 – 172.
Sutama.2015.”Metode Penelitian Pendidikan”. Kartasura: Fairus Media
Uno, Hamzah.2008. “Teori Motivasi Dan Pengukurannya”. Jakarta: Bumi Aksara
Verowita, Winda, Dewi Murni Dan Mirna. 2012.”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share Terhadap Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Matematika”. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 48-51.
http:/ /ejournal. unp.ac.id/ students/ index.php/ pmat/article /download/1177/869
Viqriah, Khafittulloh, Budiyono, dan Sri Subanti3. 2015. “Eksperimentasi Model Pembelajaran Think-Pair-Share (Tps),
Think-Talk-Write (Ttw) Dan Two Stay-Stray (Tsts) Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Self-Efficacy “.
JMEE, 5, (2), 108-119. http:// jurnal. fkip.uns.ac.id /index.php/ jmme/article /download/6766/4622
Zainuddin, Budiyono Dan Imam Sujadi. 2014. “Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Dan Numered Heads Together Pada Materi Pokok Fungsi Ditinjau Dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII
SMP Negeri Se-Kota Surakarta”. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(2), 121-130. http: //www. jurnal.
fkip.uns.ac.id /index.php/ s2math/ article/ viewFile/ 3884/2750)

10

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

PENGARUH STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TWO STAY TWO Pengaruh Strategi Think Pair Share (Tps) Dan Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Kartasura Tahun 2015/2016.

0 4 17

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Think Pair Share (Tps) Dan Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Kartasura Tahun 2015/2016.

0 3 6

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Strategi Think Pair Share (Tps) Dan Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Kartasura Tahun 2015/2016.

0 2 4

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR Pengaruh Strategi Numbered Heads Together (Nht) Dan Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas

0 2 10

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN Pengaruh Strategi Two Stay Two Stray dan Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa kelas

0 3 12

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY(TS-TS) DAN SNOWBALL THROWINGTERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Ke

0 2 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar S

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Sawit Tahun 2016/2017.

0 1 5

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA ipi163857

0 0 10