PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON KELAS X SMA ST.THOMAS 3 MEDAN T.P. 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS X SMA
ST. THOMAS 3 MEDAN T.P. 2014/2015
Oleh:
Nama
: Parno S. Mahulae
Nim
: 4103121051
Program Studi : PendidikanFisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HUKUM NEWTONDI KELAS X SMA
ST. THOMAS 3 MEDANT.P. 2014/2015
Parno Mahulae
4103121051
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem
based learning terhadap hasil belajar fisika pada materi Hukum Newton di kelas
X SMA St. Thomas 3 Medan T.P 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA St. Thomas 3 Medan T.P
2014/2015 yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 231 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2
kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 31 orang dan kelas
X-2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk
pilihan ganda dengan jumlah 15 soal dan lembar observasi untuk mengetahui
aktivitas siswa saat pembelajaran.
Hasil uji normalitas diperoleh data pretes berdistribusi normal dan
homogen. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh thitung = 0,381 dan ttabel = 2,00 , karena thitung < ttabel maka Ho diterima,
maka dapat disimpulkan kemampuan awal kedua kelas sama. Kemudian diberikan
perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based learning
dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai maka
dilakukan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 72,3 dengan simpangan
baku 14 dan kelas kontrol 62,4 dengan simpangan baku 14. Berdasarkan hasil uji t
diperoleh thitung = 2,7 dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima, yaitu
ada pengaruh penerapan model problem based learning terhadap hasil belajar
fisika pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA St. Thomas 3
Medan T.P 2014/2015.
vi
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
1
1
4
4
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Defenisi Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.4.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.2 Fitur – Fitur PBL
2.1.4.3 Ciri – Ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.4 Manfaat Pembelajarn Berbasis Masalah
2.1.4. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.6 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.7 Hasil Belajar Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.8 Teori Belajar Yang Mendukung PBL
2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional
2.2
Materi Pelajaran
2.3.
Kerangka Konseptual
2.4.
Hipotesis Penelitian
7
7
7
9
9
10
11
14
15
16
16
17
19
20
20
21
28
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
31
31
31
31
31
vii
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
3.3.2 Variabel Terikat
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1 Lembar Wawancara Guru
3.6.2 Angket Siswa
3.6.3 Lembar Observasi
3.6.4 Analisi Data Observasi
3.6.5 Tes Hasil Belajar
3.6.5.1 Uji Validitas Isi
3.7
Teknik Analisis Data
3.7.1 Tes Hasil Belajar
3.7.1.1 Menghitung Mean dan Standar Deviasi
3.7.1.2 Uji Normalitas
3.7.1.3 Uji Homogenitas
3.7.1.4 Uji Hipotesis
31
31
31
31
31
32
32
35
35
35
35
35
37
38
38
38
38
39
39
40
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
4.2. Pengujian Analisis Data
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.3. Observasi
4.4. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.4.1. Uji Hipotesis
4.5. Pembahasan Penelitian
42
42
43
43
43
44
45
46
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
50
50
DAFTAR PUSTAKA
51
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.
Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar,
dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Proses
belajar mengajar mencakup komponen pendekatan dan berbagai metode
pengajaran yang kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, karena sekolah merupakan salah satu
perangkat pendidikan. Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi dasar
perkembangan ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah
kehidupan manusia. Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang
penting karena ilmu fisika digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kemajuan
teknologi maka sudah sewajarnya mata pelajaran fisika dikembangkan dan
diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah
masalah lemahnya proses pendidikan. Pendidikan di sekolah masih menjejali otak
anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan tidak diarahkan
untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki.
Pengajaran fisika akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui
bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya
mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung
dalam kata tersebut. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi
siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih
konkret, pesan yang ingin disampaikan benar-benar mencapai sasaran dan tujuan
yang ingin dicapai.
2
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA St.
Thomas 3 Medan, diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam sehari-hari masih
rendah, siswa hanya mendapatkan hasil ujian dengan nilai yang masih dibawah
50. Sedangkan KKM yang sudah ditentukan disekolah adalah 70. Berdasarkan
angket yang diberikan kepada siswa juga menunjukkan bahwa minat belajar siswa
terhadap pelajaran fisika masih kurang. Dari angket yang disebarkan kepada 32
orang siswa 71,2 % diantaranya menyatakan pelajaran fisika sulit dan kurang
menarik. Dari 32 orang siswa 76 % diantaranya bosan dengan pelajaran fisika.
Kurangnya kerja sama di antara siswa untuk mempelajari fisika mengakibatkan
menurunnya minat belajar terhadap fisika. Kegiatan pembelajaran di kelas saat ini
kurang menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Guru cenderung masih
menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih didominasi oleh guru
(teacher center learning) sehingga siswa merasa jenuh. Penggunaan media yang
digunakan guru masih jarang lebih dominan menggunakan spidol dan papan tulis,
padahal media pembelajaran dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi
yang akan dipelajari. Hal ini perlu mendapat perhatian dari seorang guru dengan
melakukan pembenahan pada proses belajar mengajar.
Berdasarkan
kenyataan
tersebut,
perlu
diterapkan
suatu
model
pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan
diterapkan adalah model problem based learning (PBL). Model PBL merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto,
2010). Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Pembelajaran PBL
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir,
pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang
dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar
yang otonom dan mandiri.
Penerapan Model pembelajaran PBL ini sudah pernah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya, seperti Hermanto (2013) yang menerapkan model
PBL di SMA N 1 Sei Bingai pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai
pretes kelas eksperimen 41,79 setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL
3
diperoleh hasil postes 65,32. Menurut hasil penelitian Pohan (2013) menerapkan
model PBL di SMP N 5 Pematang Siantar pada materi pokok Listrik Dinamis
diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 35,29 setelah diberi perlakuan
dengan model PBL maka hasil belajar fisika siswa meningkat dengan nilai ratarata postes 60,43. Berdasarkan hasil kedua peneliti ini diketahui bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar.
Berdasarkan kesimpulan dan saran dari peneliti sebelumnya penulis akan
menindaklanjuti beberapa hal diantaranya untuk dapat lebih menuntun siswa
membangkitkan rasa nyaman dan menyenangkan sehingga siswa dapat lebih aktif
dan berani dalam mengeluarkan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan yang
mengganjal dalam dirinya, mengalokasikan waktu dengan tepat terutama pada
tahapan aktivasi, menyajikan masalah yang lebih menarik dan mudah dipahami
siswa. Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan karena
pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut
pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan
bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan melakukan
percobaan. Dalam penelitian ini penulis akan menilai aktivitas siswa selama
proses pembelajaran dengan bantuan dua orang observer.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan
model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi
bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan
model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar
tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.
Setiap orang dapat berpikir dan memecahkan masalah, tetapi jelas ada
perbedaan yang luas dalam kecakapan-kecakapan tersebut antara orang yang satu
dengan yang lain. Perhatian yang utama ialah: apa yang dapat dilakukan untuk
menolong siswa berpikir lebih terang dan memecahkan masalah secara lebih
efisien(Slameto 2010:142).
4
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas
X SMA St. Thomas 3 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1) Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa di sekolah.
2) Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, guru masih
menggunakan pembelajaran konvensional yang hanya didominasi oleh
guru (teacher center learning).
3) Minat dan motivasi siswa rendah dalam mempelajari pelajaran fisika.
4) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
5) Guru jarang menggunakan media pembelajaran dalam penyampaian
materi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat
luasnya
ruang
lingkup
masalah
serta
keterbatasan
kemampuan dan waktu peneliti, maka peneliti perlu membuat batasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA St. Thomas 3 Medan T.P.
2014/2015.
2. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi semester I yaitu
Hukum Newton.
5
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1) Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum Newton di
kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan T.P. 2014/2015?
2) Bagaimana
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan
T.P.
2014/2015?
3) Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan
T.P. 2014/2015?
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarakan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan T.P. 2014/2015.
2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester ISMA St. Thomas 3 Medan T.P. 2014/2015.
3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Hukum Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan T.P.
2014/2015.
6
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah:
a. Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dan menerapkannya dalam pembelajaran.
b. Sebagai wawasan bagi peneliti maupun pembaca tentang model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
c. Bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk
melakukan penelitian yang serupa.
1.7.
1.
Defenisi Operasional
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat –
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum dan lain – lain. Joyce (dalam Trianto 2010: 22)
2.
Model pembelajaran PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana
siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian
dan percaya diri (Arends, 2008)
51
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Arikunto,S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Foster, Bob, (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga : Jakarta.
Hamalik, O., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung
Harahap, M., dan Ritonga, W., (2012), Strategi Belajar Mengajar Fisika, FMIPA
Unimed, Medan.
Hermanto, 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Sei Bingai T.P. 2012/2013.
Skripsi. Medan : FMIPA Unimed.
Istarani, (2011), 50 Model Pembelajaran Inovatif, Mediapersada, Medan
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Pohan, 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013. Skripsi.
Medan : FMIPA Unimed
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sani, Ridwan Abdullah., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit, Bumi Aksara,
Jakarta.
Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali
Pers, Jakarta.
52
Siagian, L. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi
Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP N 2 Rantau Parapat T.A
2008/2009. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito¸ Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Supiyanto, (2004), Fisika SMA Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Supiyanto, (2006), Fisika SMA Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta.
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS X SMA
ST. THOMAS 3 MEDAN T.P. 2014/2015
Oleh:
Nama
: Parno S. Mahulae
Nim
: 4103121051
Program Studi : PendidikanFisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HUKUM NEWTONDI KELAS X SMA
ST. THOMAS 3 MEDANT.P. 2014/2015
Parno Mahulae
4103121051
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem
based learning terhadap hasil belajar fisika pada materi Hukum Newton di kelas
X SMA St. Thomas 3 Medan T.P 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA St. Thomas 3 Medan T.P
2014/2015 yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 231 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2
kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 31 orang dan kelas
X-2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk
pilihan ganda dengan jumlah 15 soal dan lembar observasi untuk mengetahui
aktivitas siswa saat pembelajaran.
Hasil uji normalitas diperoleh data pretes berdistribusi normal dan
homogen. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh thitung = 0,381 dan ttabel = 2,00 , karena thitung < ttabel maka Ho diterima,
maka dapat disimpulkan kemampuan awal kedua kelas sama. Kemudian diberikan
perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based learning
dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai maka
dilakukan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 72,3 dengan simpangan
baku 14 dan kelas kontrol 62,4 dengan simpangan baku 14. Berdasarkan hasil uji t
diperoleh thitung = 2,7 dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima, yaitu
ada pengaruh penerapan model problem based learning terhadap hasil belajar
fisika pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA St. Thomas 3
Medan T.P 2014/2015.
vi
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
1
1
4
4
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Defenisi Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.4.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.2 Fitur – Fitur PBL
2.1.4.3 Ciri – Ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.4 Manfaat Pembelajarn Berbasis Masalah
2.1.4. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.6 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.7 Hasil Belajar Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.8 Teori Belajar Yang Mendukung PBL
2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional
2.2
Materi Pelajaran
2.3.
Kerangka Konseptual
2.4.
Hipotesis Penelitian
7
7
7
9
9
10
11
14
15
16
16
17
19
20
20
21
28
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
31
31
31
31
31
vii
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
3.3.2 Variabel Terikat
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1 Lembar Wawancara Guru
3.6.2 Angket Siswa
3.6.3 Lembar Observasi
3.6.4 Analisi Data Observasi
3.6.5 Tes Hasil Belajar
3.6.5.1 Uji Validitas Isi
3.7
Teknik Analisis Data
3.7.1 Tes Hasil Belajar
3.7.1.1 Menghitung Mean dan Standar Deviasi
3.7.1.2 Uji Normalitas
3.7.1.3 Uji Homogenitas
3.7.1.4 Uji Hipotesis
31
31
31
31
31
32
32
35
35
35
35
35
37
38
38
38
38
39
39
40
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
4.2. Pengujian Analisis Data
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.3. Observasi
4.4. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.4.1. Uji Hipotesis
4.5. Pembahasan Penelitian
42
42
43
43
43
44
45
46
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
50
50
DAFTAR PUSTAKA
51
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.
Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar,
dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Proses
belajar mengajar mencakup komponen pendekatan dan berbagai metode
pengajaran yang kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, karena sekolah merupakan salah satu
perangkat pendidikan. Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi dasar
perkembangan ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah
kehidupan manusia. Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang
penting karena ilmu fisika digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kemajuan
teknologi maka sudah sewajarnya mata pelajaran fisika dikembangkan dan
diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah
masalah lemahnya proses pendidikan. Pendidikan di sekolah masih menjejali otak
anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan tidak diarahkan
untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki.
Pengajaran fisika akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui
bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya
mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung
dalam kata tersebut. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi
siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih
konkret, pesan yang ingin disampaikan benar-benar mencapai sasaran dan tujuan
yang ingin dicapai.
2
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA St.
Thomas 3 Medan, diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam sehari-hari masih
rendah, siswa hanya mendapatkan hasil ujian dengan nilai yang masih dibawah
50. Sedangkan KKM yang sudah ditentukan disekolah adalah 70. Berdasarkan
angket yang diberikan kepada siswa juga menunjukkan bahwa minat belajar siswa
terhadap pelajaran fisika masih kurang. Dari angket yang disebarkan kepada 32
orang siswa 71,2 % diantaranya menyatakan pelajaran fisika sulit dan kurang
menarik. Dari 32 orang siswa 76 % diantaranya bosan dengan pelajaran fisika.
Kurangnya kerja sama di antara siswa untuk mempelajari fisika mengakibatkan
menurunnya minat belajar terhadap fisika. Kegiatan pembelajaran di kelas saat ini
kurang menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Guru cenderung masih
menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih didominasi oleh guru
(teacher center learning) sehingga siswa merasa jenuh. Penggunaan media yang
digunakan guru masih jarang lebih dominan menggunakan spidol dan papan tulis,
padahal media pembelajaran dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi
yang akan dipelajari. Hal ini perlu mendapat perhatian dari seorang guru dengan
melakukan pembenahan pada proses belajar mengajar.
Berdasarkan
kenyataan
tersebut,
perlu
diterapkan
suatu
model
pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan
diterapkan adalah model problem based learning (PBL). Model PBL merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto,
2010). Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Pembelajaran PBL
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir,
pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang
dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar
yang otonom dan mandiri.
Penerapan Model pembelajaran PBL ini sudah pernah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya, seperti Hermanto (2013) yang menerapkan model
PBL di SMA N 1 Sei Bingai pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai
pretes kelas eksperimen 41,79 setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL
3
diperoleh hasil postes 65,32. Menurut hasil penelitian Pohan (2013) menerapkan
model PBL di SMP N 5 Pematang Siantar pada materi pokok Listrik Dinamis
diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 35,29 setelah diberi perlakuan
dengan model PBL maka hasil belajar fisika siswa meningkat dengan nilai ratarata postes 60,43. Berdasarkan hasil kedua peneliti ini diketahui bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar.
Berdasarkan kesimpulan dan saran dari peneliti sebelumnya penulis akan
menindaklanjuti beberapa hal diantaranya untuk dapat lebih menuntun siswa
membangkitkan rasa nyaman dan menyenangkan sehingga siswa dapat lebih aktif
dan berani dalam mengeluarkan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan yang
mengganjal dalam dirinya, mengalokasikan waktu dengan tepat terutama pada
tahapan aktivasi, menyajikan masalah yang lebih menarik dan mudah dipahami
siswa. Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan karena
pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut
pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan
bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan melakukan
percobaan. Dalam penelitian ini penulis akan menilai aktivitas siswa selama
proses pembelajaran dengan bantuan dua orang observer.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan
model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi
bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan
model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar
tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.
Setiap orang dapat berpikir dan memecahkan masalah, tetapi jelas ada
perbedaan yang luas dalam kecakapan-kecakapan tersebut antara orang yang satu
dengan yang lain. Perhatian yang utama ialah: apa yang dapat dilakukan untuk
menolong siswa berpikir lebih terang dan memecahkan masalah secara lebih
efisien(Slameto 2010:142).
4
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas
X SMA St. Thomas 3 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1) Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa di sekolah.
2) Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, guru masih
menggunakan pembelajaran konvensional yang hanya didominasi oleh
guru (teacher center learning).
3) Minat dan motivasi siswa rendah dalam mempelajari pelajaran fisika.
4) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
5) Guru jarang menggunakan media pembelajaran dalam penyampaian
materi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat
luasnya
ruang
lingkup
masalah
serta
keterbatasan
kemampuan dan waktu peneliti, maka peneliti perlu membuat batasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA St. Thomas 3 Medan T.P.
2014/2015.
2. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi semester I yaitu
Hukum Newton.
5
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1) Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum Newton di
kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan T.P. 2014/2015?
2) Bagaimana
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan
T.P.
2014/2015?
3) Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan
T.P. 2014/2015?
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarakan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan T.P. 2014/2015.
2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester ISMA St. Thomas 3 Medan T.P. 2014/2015.
3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Hukum Newton di kelas X Semester I SMA St. Thomas 3 Medan T.P.
2014/2015.
6
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah:
a. Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dan menerapkannya dalam pembelajaran.
b. Sebagai wawasan bagi peneliti maupun pembaca tentang model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
c. Bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk
melakukan penelitian yang serupa.
1.7.
1.
Defenisi Operasional
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat –
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum dan lain – lain. Joyce (dalam Trianto 2010: 22)
2.
Model pembelajaran PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana
siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian
dan percaya diri (Arends, 2008)
51
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Arikunto,S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Foster, Bob, (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga : Jakarta.
Hamalik, O., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung
Harahap, M., dan Ritonga, W., (2012), Strategi Belajar Mengajar Fisika, FMIPA
Unimed, Medan.
Hermanto, 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Sei Bingai T.P. 2012/2013.
Skripsi. Medan : FMIPA Unimed.
Istarani, (2011), 50 Model Pembelajaran Inovatif, Mediapersada, Medan
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Pohan, 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013. Skripsi.
Medan : FMIPA Unimed
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sani, Ridwan Abdullah., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit, Bumi Aksara,
Jakarta.
Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali
Pers, Jakarta.
52
Siagian, L. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi
Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP N 2 Rantau Parapat T.A
2008/2009. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito¸ Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Supiyanto, (2004), Fisika SMA Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Supiyanto, (2006), Fisika SMA Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta.