Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

3 Pendampingan Keluarga I Komang Agus Adi Putra a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Gede Suarimbawa dalam sebulan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari : Rp 20.000 x 30 hari = Rp 600.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan. b. Pendidikan Untuk biaya pendidikan Gede Suarimbawa mengeluarkan Rp. 150.000 untuk biaya sekolah serta Rp. 70.000minggu untuk uang saku anaknya di Tabanan. c. Kesehatan Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat mempengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga Gede Suarimbawa. Namun, untuk biaya kesehatan Gede Suarimbawa tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Selain itu, keluarga Gede Suarimbawa sudah mendapatkan kemudahan dalam biaya kesehatan karena semua anggota keluarga sudah memiliki JAMKESMAS yang secara otomatis masuk ke dalam peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Selain JKN di Bali juga masih mendapat jaminan kesehatan Bali Mandara JKBM yang hanya memerlukan KTP Bali sebagai prasyarat. d. Sosial Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Gede Suarimbawa. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Gede Suarimbawa seperti iuran banjar, uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya. Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Gede Suarimbawa tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. e. Lain – lain Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh Gede Suarimbawa selama sebulan seperti biaya untuk listrik dan biaya air yang diperoleh dari sumber air yang berasal dari alam. Listrik yang menerangi rumah Gede Suarimbawa memiliki daya 450 Watt. Adapun dana untuk lisrik per bulan yang harus dikeluarkan adalah sebesar ± Rp. 18.000,00 per bulan. Sedangkan untuk biaya air per bulan sebesar ± Rp. 20.000,00. 4 Pendampingan Keluarga I Komang Agus Adi Putra

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Bab II ini merupakan bab penjelasan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat untuk dilaksanakan. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami keluarga Gede Suarimbawa

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat lingkungan rumah dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Gede Suarimbawa, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan, kesehatan, maupun permasalahan keluarga. Gede Suarimbawa bekerja sebagai petani kebun bersama dengan istrinya dengan pendapatan yang seadanya, beliau harus pintar-pintar mengatur pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anaknya maupun kebutuhan sosial dan kesehatan.

2.2 Masalah Prioritas

Keluarga Bapak Gede Suarimbawa merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Banjar Kebonjero Kangin, Desa Munduktemu, dimana kondisi ekonomi keluarga Bapak Gede Suarimbawa dapat dilihat pada perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari Bapak Gede Suarimbawa, bahwa selisih pengeluaran dengan pendapatan yang diperolehnya tergolong minim, apalagi jika terdapat kebutuhan tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar. Dari penghasilannya sebagai petani kebun tidak menentu menghasilkan uang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bapak I Gusti Made Ardana tinggal dirumah dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu dapur yang menggunakan kayu bakar dan tungku. DGede Suarimbawa dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah keuangan dan pendidikan. 5 Pendampingan Keluarga I Komang Agus Adi Putra

2.2.1 Masalah Keuangan

Masalah keuangan merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang. Hal ini juga dihadapi oleh keluarga Gede Suarimbawa. Perekonomian keluarga Gede Suarimbawa cenderung stagnan. Pendapatan yang beliau hasilkan dari berkebun dapat dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan biaya untuk pendidikan anaknya. Gede Suarimbawa dapat mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas, itulah yang menyebabkan beliau ingin agar anaknya mengenyam pendidikan minimal hingga Sekolah Menengah Atas dan jika bisa seterusnya hingga ke Perguruan Tinggi. Tetapi masalah biayalah yang menyebabkan Gede Suarimbawa pesimis bisa menyekolahkan anaknya hingga ke tingkat Perguruan Tinggi. Hal ini juga diperberat apabila terdapat hal-hal mendesak yang harus segera dilunasi. Hal mendesak biasanya terjadi apabila ada masalah kesehatan maupun masalah sosial di masyarakat. Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring peningakatan harga barang-barang konsumsi.

2.2.2 Masalah Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik. Begitupula dengan Bapak Gede ini, Suarimbawa meskipun Bapak Gede Suarimbawa hanya tamatan SMA akan tetapi beliau mempunyai keinginan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya hingga ke jenjang Perguruan Tinggi, namun terkendala oleh biaya yang cukup tinggi dan kemampuan finansial yang kurang memadai. Karena Bapak Gede Suarimbawa hanya tamatan SMA beliau mengaku kesulitan mencari pekerjaan yang layak. Hal ini juga mempengaruhi pendapatan beliau untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau berniat untuk berusaha agar anaknya bisa sekolah hingga ke jenjang Perguruan Tinggi. Dengan mendapat jenjang pendidikan yang lebih tinggi kemungkinan untuk mendapat pekerjaan yang lebih layak akan semakin besar juga. Begitu juga dengan pendapatan keluarga akan semakin baik sehingga dapat memenuhi kehidupan sehari-hari secara layak.