Perilaku Harian Dan Jarak Edar Achatina Fulica

PERILAKU HARIAN DAN JARAK EDAR Achatina fulica

FENI FITRIANI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Perilaku Harian dan Jarak Edar
Achatina fulica adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2015

Feni Fitriani
NIM G34100088

ABSTRAK
FENI FITRIANI. Perilaku Harian dan Jarak Edar Achatina fulica. Dibimbing oleh
TRI HERU WIDARTO dan HOTNIDA C.H. SIREGAR.
Achatina fulica merupakan salah satu hama tanaman di sektor pertanian dan
perkebunan namun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan dan obat.
Penanganan terhadap bekicot sebagai hama maupun hewan budidaya
membutuhkan pemahaman terhadap perilakunya. Studi ini bertujuan mengetahui
perilaku harian dan jarak edar bekicot (Achatina fulica) dan dilakukan di Institut
Pertanian Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Sebanyak 15 individu bekicot dipelihara
di area pekarangan untuk diamati proposi dan durasi perilaku harian serta jarak
edarnya. Pada malam hari Achatina fulica menunjukkan perilaku aktif, makan,
eliminatif dan inaktif. Perilaku aktif dilakukan pada pukul 19.00 sampai waktu
menjelang pagi hari pukul 05.00, sementara perilaku inaktif muncul pada pukul
17.00 dan 07.00, perilaku makannya tampak pada pukul 21.00 sampai 23.00 dan
perilaku eliminatif teramati pada pukul 21.00 dan 01.00. Pada siang hari A. fulica
dominan memperlihatkan perilaku inaktif dan berada di tempat lembap. Durasi
perilaku yang paling lama terlihat pada perilaku aktif lalu diikuti perilaku inaktif,

perilaku makan dan yang paling singkat adalah perilaku eliminatif. Panjang jarak
edar berbeda – beda tergantung pada kondisi lingkungan. Dalam tiga hari
pengamatan menunjukkan jarak edar terbesar yaitu 454 cm teramati setelah turun
hujan sedangkan jarak edar terkecilnya adalah 215 cm.
Kata kunci : Achatina fulica, perilaku harian, jarak edar

ABSTRACT
FENI FITRIANI. Daily Behavior and Home Range of Achatina fulica Supervised
by TRI HERU WIDARTO and HOTNIDA C.H. SIREGAR.
Achatina fulica is one of the most destructive pest affecting large damage to
agricultural crops and plantations but it can be used as food, feed and medicine
materials. Handling A. fulica as pest and domestic animals requires an
understanding of behavior. The aims of this research is to study the daily behavior
and home range of A. fulica did in Institut Pertanian Bogor, West Java, Indonesia.
Fifteen individual of A. fulica were maintained around the yard area for observed
the proportion and duration of daily behavior and home range. During the night,
A. fulica showed active, eating, eliminative and inactive behaviours. Active
behavior was observed in the night from 7 pm until 5 am, whereas inactive
behavior appeared at 5 pm and 7 am, eating behaviour at 9 pm until 11 pm and
eliminative behavior was observed at 9 pm and 1 am. During the day A. fulica

dominantly showed inactive behaviour and stayed in the moist environment. The
longest duration of their behaviours was active followed by inactive, eating
behaviour and the shortest duration was eliminative behaviour. The lenght of their
home range were variative depend on enviroment conditions. In the three days
observations, the widest home range was 454 cm that was observed just after the
rain, while the narrowest home range was 215 cm.
Keywords : Achatina fulica, daily behaviour, home range

PERILAKU HARIAN DAN JARAK EDAR Achatina fulica

FENI FITRIANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian
yang dilaksanakan sejak bulan Februari hingga November 2014 ini tentang
Perilaku Harian dan Jarak Edar Achatina fulica. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir Tri Heru Widarto, MSc dan Ir.
Hotnida C.H. Siregar, M.Si yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ilmu
yang bermanfaat selama melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini
dan terima kasih pula kepada Dra Hilda Akmal, M.Si selaku penguji.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Nina Ratna Djuita, Ssi, M.Si
yang telah membantu dalam hal identifikasi tanaman. Terima kasih kepada Ayah
dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan dukungan, doa, semangat dan
bantuannya selama melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat – sahabat tercinta serta
seluruh teman seperjuangan di Biologi 47.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2015
Feni Fitriani

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN

vi
vi
1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2


METODE PENELITIAN

2

Waktu dan Tempat

2

Metode

2

Pengamatan Perilaku Harian dan Jarak Edar

3

HASIL

3


Perilaku Harian

3

Jarak Edar

6

PEMBAHASAN

8

Perilaku Harian

8

Jarak Edar

9


SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

10
10
10

DAFTAR PUSTAKA

11

LAMPIRAN

12

RIWAYAT HIDUP

21


DAFTAR TABEL
1

Jenis tanaman yang dikonsumsi

5

DAFTAR GAMBAR
1 Pengukuran panjang cangkang Achatina fulica
2
2 Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari
pukul 17.00 sampai pukul 07.00
4
3 Pola perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00
4
4 Rerata durasi perilaku harian Achatina fulica selama 3 hari pengamatan dari
pukul 17.00 sampai pukul 07.00
5
5 Durasi perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul

07.00
6
6 Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan
6
7 Jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan dari pukul 17.00 sampai
pukul 07.00
7

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bekicot merupakan salah satu hama tanaman yang memberikan dampak
kerusakan besar pada sektor perkebunan dan pertanian (Albuquerque et al. 2008).
Populasi bekicot yang meningkat menjadi masalah serius pada kedua sektor
tersebut. Bekicot menghancurkan tanaman budidaya seperti memakan daun pada
tanaman cabe, pisang, tomat dan bayam. Walaupun demikian bekicot memiliki
manfaat sebagai bahan pangan, pakan, dan obat (Lelwa et al. 2008).
Perilaku harian dan jarak edar bekicot menunjukkan pola perilaku harian
bekicot dan jarak harian yang ditempuh bekicot. Hal ini menjadi informasi
bermanfaat untuk usaha budidaya dan pengendalian bekicot sebagai hama
tanaman (Syukur 1993).

Bekicot (Achatina sp.) adalah salah satu jenis anggota kelas gastropoda
yang berasal dari Afrika. Terdapat dua spesies bekicot yang dikenal di Indonesia
yaitu A. fulica dan A. variegata. Secara morfologi perbedaan kedua spesies
tersebut terletak pada bentuk dan warna cangkang. A. fulica memiliki cangkang
berwarna coklat dengan garis tidak jelas, serta bentuk cangkang lebih ramping dan
runcing, sedangkan A. variegata memiliki cangkang berwarna lebih muda dengan
garis coklat kemerahan lebih jelas dan bentuk cangkang lebih gemuk, dan
membulat. Penyebaran bekicot A. fulica lebih luas dibanding A. variegata (Slamet
1979).
Bekicot hidup pada daerah lembap dan aktif pada malam hari (nokturnal).
Sifat nokturnal ini tidak disebabkan oleh faktor gelap di waktu malam akan tetapi
oleh faktor suhu dan kelembapan lingkungan (Burch 1962). Menurut Mead
(1961), bekicot tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Berbagai faktor dan
kondisi lingkungan tersebut mempengaruhi perilaku harian.
Perilaku harian bekicot meliputi perilaku aktif, perilaku makan, perilaku
eliminatif, perilaku inaktif dan perilaku kawin. Perilaku aktif merupakan kodisi A.
fulica ketika bagian kepala keluar dari cangkang dan berpindah tempat. Perilaku
ini berkaitan dengan kebiasaan individu bekicot berkumpul disuatu tempat
tertentu dan dapat menunjukkan daerah tanaman yang menjadi daerah yang
disukai untuk bersarang. Perilaku makan adalah rangkaian kegiatan makan
meliputi menguyah menggunakan radula atau lidah bergigi melengkung ke
belakang untuk melumatkan makanan dan menelan bagian tumbuhan atau jenis
pakan lainnya. Perilaku eliminatif yaitu perilaku mengeluarkan hasil pencernaan
berupa urinisasi dan defekasi. Sedang perilaku inaktif adalah perilaku A. fulica
ketika tidak melakukan gerakan apapun seperti bagian kepala bekicot tidak keluar
dari cangkang dan hanya bagian badan yang menempel pada bagian batang atau
bawah daun tumbuhan (Syukur 1993). Bekicot bersifat hermaprodit ambiseksual
yaitu sperma dan oosit dihasilkan secara simultan (Berry & Chan 1968). Bekicot
tidak bisa melakukan autofertilisasi, oleh karena itu bekicot melakukan
perkawinan silang. Perilaku kawin pada bekicot terdapat empat fase yaitu fase
pertemuan, fase bercumbu, fase kawin dan fase akhir (Djohar 1986).

2
Jarak edar merupakan perilaku aktif bekicot di habitatnya terutama saat
mereka mencari makan dan mencari pasangan. Menurut Bailey (1989), bekicot
cenderung memilih daerah-daerah tertentu untuk bersarang akan tetapi jarang
kembali ke tempat yang sama persis. Achatina fulica dewasa mempertahankan
wilayah jelajah dan daerah istirahat yang tidak tetap sedangkan A. fulica yang
belum dewasa cenderung berpindah tempat.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku harian dan jarak edar
Achatina fulica.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan
November 2014. Pengambilan sampel dilakukan di sekitar Kampus Institut
Pertanian Bogor Dramaga. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan di halaman
SMA Kornita dan Asrama Putri Dramaga IPB.
Metode
Sampel bekicot dikoleksi dari daerah sekitar Kampus Institut Pertanian
Bogor. Sebanyak 15 individu bekicot dikoleksi lalu ditimbang bobot tubuh awal
dan diberi nomor indentifikasi pada bagian cangkang. Panjang bekicot diukur dari
bagian ujung cangkang sampai dengan bagian mulut cangkang. Bekicot yang
digunakan pada percobaan berada pada kisaran bobot tubuh 19,61 gram – 40,82
gram dan panjang cangkang 3,7 cm – 7 cm.

Gambar 1 Pengukuran panjang cangkang Achatina fulica
Bekicot ditempatkan pada dua area, area pertama berukuran panjang 7
meter dan lebar 5 meter (SMA Kornita) untuk pengamatan perilaku harian. Area
tersebut memiliki jenis tanaman Anthurium sp., Begonia sp., Cholorophytum
comosum, Dieffanbachia sp., Euodia hortensis, Impatiens wallerana, Monstera

3
deliciosa, Monstera obliqua, Pandanus amaryllifolius, Philodendron sp., Proipis
sp. dan Rostelullaria sundana. Area kedua berukuran panjang 8 meter dan lebar 5
meter (Asrama Putri Dramaga) untuk pengamatan jarak edar dan durasi perilaku
A. fulica. Area ini memiliki jenis tanaman yaitu Clerodendrum thomsoine,
Dieffenbanchia amoena, Manihot esculenta, passiflora edulis dan Rhoe discolor.
Lingkungan tempat pengamatan memiliki kelembapan 77% dan suhu 280C – 30
0
C pada waktu pagi sampai siang hari dan kelembapan sebesar 78% - 79% dan
suhu 270C - 260C pada malam hari.
Pengamatan Perilaku Harian dan Jarak Edar
Pengamatan perilaku harian bekicot dan durasi perilaku A. fulica dilakukan
pada pukul 17.00 sampai pukul 07.00 selama 6 hari sedangkan durasi perilaku
selama 3 hari dalam 14 jam waktu pengamatan. Interval waktu pengamatan
dilakukan selang 2 jam dengan durasi pengamatan selama 40 menit. Peubah yang
diamati dalam perilaku harian meliputi proporsi perilaku dan durasi. Hasil
pengamatan perilaku harian berupa proporsi dan durasi perilaku A. fulica
dituliskan pada tabel ethogram. Ethogram merupakan sebuah daftar amatan yang
dikategorikan ke dalam jenis perilaku yang ditimbulkan oleh hewan selama dalam
pengamatan. Ethogram dapat digunakan sebagai panduan dalam pengamatan
perilaku hewan (Orzech 2005).
Data perilaku harian yang diamati dan dicatat meliputi perilaku aktif,
perilaku makan, perilaku eliminatif dan perilaku inaktif. Pencatatan jenis pakan
yang dimakan A. fulica dilakukan saat pengamatan perilaku makan.
Peubah yang diamati pada pengamatan jarak edar adalah total jarak edar
harian dari bekicot. Pencatatan jarak edar A. fulica dilakukan melalui penelusuran
posisi bekicot yang dilakukan selang 2 jam dengan durasi waktu 40 menit. Posisi
bekicot pada waktu pengamatan dapat ditentukan dengan cara menandai daerah
menggunakan patok berlabel nomor individu bekicot yang diamati. Jarak yang
dihasilkan pada setiap pengamatan diukur menggunakan meteran. Jarak tempuh
tiap 2 jam pada durasi waktu 40 menit dihitung dari hasil pengukuran jarak tiap
titik pengamatan yang berurutan dan rerata jarak tempuh selama 14 jam
merupakan jarak edar yang kemudian dibuat grafik.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap.
Perlakuan pada pengamatan perilaku harian adalah jenis aktivitas sedangkan
perlakuan pada jarak edar adalah hari pengamatan. Data perilaku harian dan jarak
edar dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan tTest: Paired Two Sample for Means.

HASIL
Perilaku Harian
Data proporsi perilaku harian dari tujuh individu yang diamati menunjukkan
lebih dari 50 % merupakan perilaku aktif (Gambar 2). Achatina fulica aktif
berjalan pada malam hari di area penelitian dengan kondisi kelembapan tinggi.

4

Proporsi perilaku (%)

Perilaku ini merupakan perilaku yang dominan diantara perilaku lainnya. Perilaku
yang paling sedikit dilakukan oleh A. fulica adalah perilaku mengeluarkan feses
(eliminatif).
100
80
60
40
20
0
Aktif

Makan

Eliminatif

Inaktif

.
Gambar 2 Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari
pukul 17.00 sampai pukul 07.00

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif

Persentase (%)

Analisis ANOVA menunjukkan bahwa proporsi keempat perilaku harian
A. fulica berbeda nyata (P < 0,05) dan hasil uji t menunjukkan bahwa setiap
perilaku A. fulica berbeda satu dengan lainnya (P < 0,05). Pola keempat perilaku
harian A. fulica disajikan pada Gambar 3.

17.00

19.00

21.00

23.00

01.00

03.00

05.00

07.00

Waktu Pengamatan

Gambar 3 Pola perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul
07.00
Achatina fulica mulai aktif pada waktu malam hari yaitu pukul 19.00
(Gambar 3). Perilaku ini tetap paling tinggi proporsinya (58 %) dibandingkan
dengan perilaku lainnya hingga pengamatan pukul 05.00 pagi. Perilaku inaktif A.
fulica ditemukan pada waktu siang hari (07.00-17.00 WIB). Persentase perilaku

5
inaktif mencapai titik tertingginya pada pukul 07.00. Achatina fulica mulai
melakukan perilaku makan pada pukul 19.00. Perilaku makan ini mencapai titik
tertinggi pada pukul 21.00 dan mencapai titik terendahnya menjelang tengah
malam yaitu pukul 23.00. Perilaku eliminatif yang dilakukan oleh A. fulica
teramati pada waktu malam yaitu pukul 21.00 – 01.00 dan persentase menurun
pada pukul 05.00. Achatina fulica mengeluarkan feses yang memiliki bentuk
seperti pasta dan berwarna ungu kehitaman.
Jenis tanaman yang dikonsumsi oleh A. fulica saat pengamatan yaitu
Dieffanbachia sp. (Tabel 1), Pandanus amaryllifolius, Philodendron sp. dan
Rostelullaria sundana. Bagian tanaman yang dikonsumsi oleh A. fulica adalah
daun yang masih muda dan daun yang telah tua.
Tabel 1 Jenis tanaman yang dikonsumsi
No

Nama Ilmiah

Famili

Bagian tanaman yang dikonsumsi

1
2
3
4

Dieffanbachia sp.

Araceae

Daun tua

Pandanus amaryllifolius

Pandanaceae

Daun

Philodendron sp.

Araceae

Daun tua

Rostelullaria sundana

Acanthaceae

Daun

Data rata-rata durasi perilaku harian dari 3 individu A. fulica yang diamati
selama 3 hari pengamatan menunjukkan bahwa durasi tertinggi selama 180 menit
merupakan perilaku aktif (Gambar 4), sedangkan durasi perilaku harian terendah
A. fulica yaitu perilaku eliminatif selama 11 menit.

Durasi (menit)

300
250
200
150
100
50
0
Aktif

Makan

Eliminatif

Inaktif

Gambar 4 Rerata durasi perilaku harian Achatina fulica selama 3 hari pengamatan
Analisis ANOVA menunjukkan bahwa durasi perilaku harian A. fulica
berbeda nyata (P < 0,05) dan hasil uji t menunjukkan bahwa setiap durasi
perilaku A. fulica berbeda satu dengan lainnya (P < 0,05), kecuali antara perilaku
aktif dan inaktif (P > 0,05).
Durasi perilaku harian A. fulica menunjukkan bahwa pada sore hari yaitu
pukul 17.00 perilaku inaktif mulai dilakukan oleh A. fulica dengan durasi waktu
selama 40 menit (Gambar 5).

6
60

Durasi (menit)

50
40
30
20
10
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif

0

17.00

19.00

21.00

23.00

01.00

03.00

05.00

07.00

Waktu Pengamatan

Gambar 5 Durasi perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul
07.00
Durasi perilaku aktif berkisar selama 17 menit - 40 menit, perilaku inaktif
selama 4,4 menit - 40 menit, perilaku makan selama 4 menit - 17 menit dan
perilaku eliminatif selama 2 menit - 8 menit.

Jarak Edar
Jarak edar A. fulica pada hari kedua dan ketiga yaitu 392 cm dan 454 cm
merupakan jarak edar terbesar sedangkan hari pertama menunjukkan jarak edar
terkecil yaitu 215 cm (Gambar 6).

700
Jarak Edar (cm)

600
500
400
300
200
100
0
Pertama

Kedua

Ketiga

Hari Pengamatan

Gambar 6 Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan
Analisis ANOVA menunjukkan bahwa rerata jarak edar A. fulica dalam 3
hari pengamatan tidak berbeda nyata (P > 0,05). Sedangkan hasil uji t
menunjukkan bahwa setiap jarak edar A. fulica tidak berbeda nyata satu dengan

7
lainnya (P > 0,05), kecuali antara jarak edar A. fulica pada pengamatan hari
pertama dan hari ketiga (P < 0,05).
Jarak edar A. fulica pada hari hari pertama yaitu 215 cm, hari kedua 392 cm
dan hari ketiga 454 cm dengan sebaran waktu pengamatan disajikan pada Gambar
7.
250

Jarak (cm)

200
150
100
50
0
17.00

19.00

21.00

23.00

01.00

03.00

05.00

07.00

23.00
01.00
03.00
Waktu Pengamatan

05.00

07.00

05.00

07.00

Waktu Pengamatan

(a)

Jarak (cm)

250
200
150
100
50
0
17.00

19.00

21.00

Jarak (cm)

(b)

250
200
150
100
50
0
17.00

19.00

21.00

23.00

01.00

03.00

Waktu Pengamatan

(c)
Gambar 7 Jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan (a) hari pertama,
(b) hari kedua, dan (c) hari ketiga dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

8
Jarak edar dari 5 individu A. fulica yang diamati menunjukkan bahwa jarak
edar A. fulica tertinggi dicapai pada malam hari dan mencapai titik terendahnya
pada pagi hari. Jarak edar pada hari pertama berkisar antara 10,4 cm - 102 cm,
hari kedua 24 cm - 80 cm dan hari ketiga antara 31 cm - 117 cm.

PEMBAHASAN
Perilaku Harian
Perilaku tertinggi yang ditunjukkan oleh A. fulica adalah perilaku aktif.
Achatina fulica aktif di malam hari pada lingkungan dengan kondisi kelembapan
tinggi. Perilaku aktif merupakan perilaku A. fulica ketika mengeluarkan bagian
kepala dari cangkang dan melakukan pergerakan berupa berjalan dan berpindah
tempat menuju daerah naungan, tempat sumber pakan dan mencari pasangan.
Pergerakan bekicot sangat lambat berasal dari gerakan otot pada bagian ventral
kaki bekicot (Tracy dan Robert 1975). Perilaku aktif dilakukan pada malam hari
yaitu pukul 19.00 sampai waktu menjelang pagi hari yaitu pukul 05.00. Hal ini
disebabkan karena pada malam hari kondisi kelembapan lingkungan tinggi
sehingga A. fulica banyak melakukan pergerakan. Berdasarkan pengamatan
bekicot banyak aktif berjalan di area pengamatan pada malam hari dan bersarang
di bawah tanaman pada siang hari. Menurut McMichael dan Iredale (1959),
bekicot sangat sensitif terhadap kondisi kering sehingga muncul hanya pada
malam hari dan setelah hujan dan mereka banyak ditemukan bersembunyi di
tempat-tempat lembap.
Rerata durasi perilaku aktif merupakan durasi tertinggi yaitu 180 menit
dibandingkan dengan perilaku inaktif (102 menit), perilaku makan (26 menit) dan
perilaku inaktif (11 menit). Panja (1995) menemukan bahwa di India, A. fulica
menghabiskan rata – rata 338 menit (50 %) dalam aktivitas malam mereka untuk
bergerak mencari makan, 95 menit makan (15,5 %) dan 180 menit inaktif (29 %).
Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil pengamatan dimana proporsi perilaku
aktif ( 58 %), perilaku inaktif (29 %), perilaku makan (8 %) dan perilku eliminatif
(4 %).
Perilaku inaktif A. fulica yang teramati yaitu ketika A. fulica tidak
melakukan gerakan apapun, bagian kepala bekicot tidak keluar dari cangkang
hanya bagian badan yang menempel pada bagian batang atau bawah daun
tumbuhan. Kebalikan dari perilaku aktif, perilaku inaktif muncul pada pukul 17.00
dan pukul 07.00, hasil uji t menunjukkan korelasi negatif (Pearson corelation = 0,03 ) dengan rerata durasi perilaku inaktif yaitu selama 102 menit. Durasi
perilaku inaktif A. fulica di India ditemukan selama 180 menit dengan proporsi 29
% dari keseluruhan aktivitas harian (Panja 1995). Bekicot inaktif sebelum
matahari terbenam dan menjelang matahari terbit karena hal ini disebabkan oleh
perubahan intensitas cahaya dari pergantian waktu malam hari menuju siang hari.
Pada umumnya A. fulica menghabiskan waktu di siang hari dengan bersembunyi
dibawah naungan. Banyak dari A. fulica ditemukan beritirahat dibawah batu dan
bagian tanaman. Menurut Mead (1961), bekicot tidak tahan terhadap matahari
langsung. Korelasi perilaku dengan kondisi lembap menyebabkan sebagian besar

9
perilaku hidup bekicot adalah perilaku inaktif, hal ini bertujuan mengurangi
penguapan dalam tubuh bekicot. Menurut Copley (2000), banyak spesies siput
pada waktu siang hari dan kondisi kering bersembunyi di tempat lembap untuk
melindungi tubuh dari penguapan akibat terkena sinar matahari.
Persentase perilaku makan A. fulica tertinggi yaitu pada pukul 21.00
sampai pukul 23.00 (Gambar 3) dengan proporsi yang rendah yaitu 8,3 %. Baik
proporsi maupun durasi makan memiliki korelasi positif dengan perilaku aktif (
Pearson corelation = 0,7). Menurut Panja (1995) durasi perilaku makan A. fulica
yaitu selama 95 menit dengan proporsi 15,5 %. Durasi makan terkadang cepat (4
menit) dan kadang lama (17 menit). Hal ini diduga jenis pakan yang dimakan
sedikit (Tabel 1). Panjang durasi perilaku makan A. fulica di suatu lokasi
pengamatan tergantung pada kualitas dan kuantitas makanan. Perilaku makan ini
selalu diselingi dengan periode perilaku inaktif (Raut 2002).
Perilaku eliminatif merupakan perilaku A. fulica ketika mengeluarkan hasil
pencernaan makanan berupa feses. Pengeluaran feses ini melalui bagian mantel A.
fulica. Perilaku eliminatif teramati pada waktu malam hari yaitu pukul 21.00 dan
pukul 01.00 (Gambar 3) dengan proporsi perilaku eliminatif 4 %. Hasil uji t
menunjukkan proporsi perilaku eliminatif tidak berhubungan dengan perilaku lain
tetapi durasi perilaku eliminatif berkorelasi kuat dengan perilaku makan (-0,8).
Menurut Adesina (2010) bahwa proses eliminatif spesies siput tanah berlangsung
di ginjal. Spesies ini biasanya mengeluarkan urea yang tidak mengandung air.
Laju pertumbuhan pada A. fulica erat kaitannya dengan laju makan dan eliminatif.

Jarak Edar
Jarak edar dapat menunjukkan area jelajah bekicot dalam melakukan
perilaku harian di malam hari. Hasil pengamatan menunjukkan jarak edar hari
ketiga paling terbesar (454 cm) sedangkan hari pertama paling terkecil (215 cm).
Hal ini disebabkan karena pada hari ketiga terjadi hujan yang membuat kondisi
lingkungan memiliki kelembapan tinggi dan suhu rendah sehingga individu A.
fulica banyak melakukan pergerakan. Menurut Shea (1978) dan Bishop (1981),
secara umum spesies siput tanah sangat sensitif terhadap kondisi kering, muncul
hanya pada malam hari dan setelah hujan dan bersembunyi di tempat-tempat
lembap di lain waktu. Tempat lainnya yang disukai oleh bekicot dan siput yaitu
pada bagian akar-akar pohon dan penguburan sebagian atau seluruh bagian tubuh
di bawah serasah daun dan di tempat terbuka seperti di bawah batu.
Pola jarak edar pada hari ketiga selalu tinggi sepanjang malam (Gambar
6.C) sedangkan pada malam tidak ada hujan (hari pertama) pola jarak edar sangat
beragam dengan jarak edar yang pendek. Menurut Jahnsen (1967), spesies siput
ditemukan hanya nokturnal aktif dan lebih mungkin untuk menjadi aktif dan
bergerak dengan jarak yang lebih besar pada malam basah daripada malam kering.
Jarak edar yang besar pada malam basah dikarenakan kondisi lingkungan
yang basah memudahkan pergerakan bekicot sedangkan pada malam kering
pergerakan bekicot membutuhkan lendir. Menurut Copley (2000), terdapat
korelasi positif antara perilaku siput tanah dengan malam basah. Siput tanah lebih
banyak melakukan pergerakan pada malam basah dibandingkan dengan malam

10
kering hal ini untuk membantu mengurangi kehilangan penguapan cairan tubuh
dan produksi lendir.
Individu bekicot yang diamati menunjukkan jarak edar yang luas pada
malam hari dibandingkan dengan siang hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan tempat pengamatan yang memiliki nilai kelembapan 70% pada waktu
pagi sampai siang hari, dan malam hari sebesar 75% - 80%. Faktor suhu setiap
pagi relatif rendah dan makin siang makin naik hingga mencapai suhu maksimum
selanjutnya suhu akan berangsur turun pada sore hari dan malam harinya hingga
mencapai suhu minimum yang dapat mempengaruhi perilaku keseharian hewan.
Hal ini menunjukkan korelasi positif antara pergerakan bekicot dan perilaku
harian dengan kelembapan.

SIMPULAN
Achatina fulica di malam hari menunjukkan perilaku aktif, makan,
eliminatif dan inaktif. Perilaku aktif dilakukan pada pukul 19.00 sampai waktu
menjelang pagi hari pukul 05.00 sementara perilaku inaktif muncul pada pukul
17.00 dan 07.00, perilaku makannya tampak pada pukul 21.00 sampai 23.00 dan
perilaku eliminatif teramati pada pukul 21.00 dan 01.00. Pada siang hari A. fulica
dominan memperlihatkan perilaku inaktif dan berada di tempat lembap. Durasi
perilaku yang paling lama terlihat pada perilaku aktif lalu diikuti perilaku inaktif,
perilaku makan dan yang paling singkat adalah perilaku eliminatif. Panjang jarak
edar berbeda – beda tergantung pada kondisi lingkungan. Dalam tiga hari
pengamatan menunjukkan jarak edar terbesar yaitu 454 cm teramati setelah turun
hujan sedangkan jarak edar terkecilnya adalah 215 cm.

SARAN
Pemberian pakan pada usaha budidaya atau pengendalian hama bekicot
disarankan pada malam hari karena pada saat itu bekicot sangat aktif dan banyak
melakukan perilaku makan. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui
perilaku A. fulica dan sebaiknya menggunakan alat perekam dan GPS sehingga
dapat menampilkan hasil secara lebih detail.

11

DAFTAR PUSTAKA
Adesina AA. 2010. The Growth and Reproductive Perfomance of Giant Land
Snail (Achatina marginata ovum) Fed with Varying Levels of Protein and
Energy Diet, Lagos [thesis]. Lagos (NG): University of Lagos.
Albuquerque FS, Peso AMC, Assuncao A. 2008. Distribution, feeding behavior
and control strategies of the exotic land snail Achatina fulica (Gastropoda:
Pulmonata) in the northeast of Brazil. J Biology 68 (4) : 837 – 842.
Bailey SER. 1989. Daily cycles of feeding and locomotion in Helix aspersa and
Haliotis. 19:23–31.
Baur A, Baur B. 1988. Individual movement patterns of the minute land snail
Punctum pygmaeum (Draparnaud) (Pulmonata : Endodontidae). The
Veliger 30 : 372–376.
Berry A, Chan CC. 1968. Reproductive condition and tentacle extirpation in
Malayan Achatina fulica (Pulmonata). Aust J Zoo. 16: 849-855.
Bishop MJ. 1981. The biogeography and evolution of Australian land snails. In
‘Ecological Biogeography of Australia’. Perth (AUS) : Dr W. Junk Publ.
Burch JB. 1962. How To Known The Eastern Land Snails. Michigan (US):
University of Michigan Pr.
Copley J. 2000. Ooze cruise. New Scientist 165 : 27–29.
Djohar. 1986. Reproduksi bekicot (Achatina fulica Fer) dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Jahnsen, J. (1967). In quest of Hedleyella falconeri (Gray). Australian Shell
Newsletter 15 : 11–16.
Lelwa S, Bambaradeniya C, Ranshighe T, Wijesundara S, Karunasena K. 2008.
Assesment of Risks Associated with Achatina fulica Population in
Kurudana Village of Hambanthota District. Proceedings of The National
Symposium on Invasive Alien Species, 11th November 2008, Colombo.
Mead AR. 1961. The Giant African Snail: A Problem in Economic Malacology.
Chicago (US): The University Of Chicago Pr.
McMichael DF, Iredale T. 1959. The land and freshwater Mollusca of Australia.
In ‘Biogeography and Ecology in Australia’. Perth (AUS) : Dr W. Junk
Publ.
Orzech K. 2005. Sample Ethogram. Arizona (US): University of Arizona Pr.
Panja K. 1995. Activity pattern in respect to homing of the giant African land
snail, Achatina fulica Bowdich, Calcutta [thesis]. India (IN): University
of Calcutta.
Raut SK, Barker GM. Achatina fulica Bowdich and other Achatinidae as Pest in
Tropical Agriculture. 2002. Calcutta (IN): University of Calcutta.
Shea M. 1978. Land snails of north-eastern New South Wales. Koolewong 1: 13–
15.
Slamet S. 1979. Escargot bekicot. Intisari J. 194: 129-125.
Syukur U. 1993. Pola Aktivitas dan Jarak Edar Achatina fulica Rowdich di Kebun
FMIPA IKIP Padang, Sumatera Barat [Skripsi]. Padang (ID): IKIP
Padang.
Tracy IS, Robert LU. 1975. General Zoology. New York (US) : McGraw Hill
Book Publ.

12

LAMPIRAN
Lampiran 1 Ethogram
Waktu
17.00

19.00

21.00

23.00

01.00

03.00

05.00

07.00

Jam
17.00
19.00
21.00
23.00
01.00
03.00
05.00
07.00

Aktivitas
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Aktif
Makan
Eliminatif
Inaktif
Individu 1
(cm)

A

Individu 2 (cm)

B

C

Individu 3
(cm)

D

Individu 4
(cm)

E

F

Individu 5
(cm)

G

13
Lampiran 2 Rumus
Perilaku Harian =
: Jumlah individu X 100%

Durasi Perilaku =

Jarak Edar =

Lampiran 3 Perilaku aktif A.fulica

Lampiran 4 Perilaku makan A.fulica

14
Lampiran 5 Perilaku eliminatif A.fulica

Lampiran 6 Perilaku inaktif A.fulica

Lampiran 7 One way ANOVA
Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari pukul
17.00 sampai pukul 07.00
ANOVA
Source of Variation
Between Groups

SS

df

MS

3352,5

3

1117,5

Within Groups

23,33333333

20

1,166666667

Total

3375,833333

23

F

P-value

F crit

957,8571

9,1792E-22

3,098391

15
Durasi perilaku harian Achatina fulica selama 3 hari pengamatan dari pukul 17.00
sampai pukul 07.00
ANOVA
Source of Variation
Between Groups

SS

MS

F

P-value

F crit

112,6226

6,98E-07

4,066181

426304,7

3

142101,6

10094

8

1261,75

436398,7

11

Within Groups
Total

Df

Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan
ANOVA
Source of Variation

SS

Df

MS

F

Between Groups

153222,5

2

76611,27

Within Groups

363166,4

12

30263,87

Total

516388,9

14

2,531443

P-value
0,120996

F crit
3,885294

Lampiran 8 t-Test: Paired Two Sample for Means
Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari pukul
17.00 sampai pukul 07.00

Mean
Variance
Observations
Pearson Correlation
Hypothesized Mean Difference
Df
t Stat
P(T