Maksimisasi Keuntungan Melalui Kombinasi Produk Olahan Pisang Cv Al Barik

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN MELALUI KOMBINASI
PRODUK OLAHAN PISANG CV AL BARIK

INDRI DESTAROS FAIZAH

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Maksimisasi Keuntungan melalui
Kombinasi Produk Olahan PisangCV AlBarik adalah benar karya saya dengan
arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkandari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka Skripsi ini.
Saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian
Bogor.

Bogor, Juli 2015

Indri Destaros Faizah
NIM H24100089

ABSTRAK
INDRI DESTAROS FAIZAH. Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi
Produk Olahan Pisang CV Al Barik. Dibimbing oleh PRAMONO DJOKO
FEWIDARTO.
Kapasitas bahan baku dan sumber daya terbatas yang dimiliki perusahaan
menjadi kendala dalam menentukan jumlah setiap jenis produk agar dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis maksimisasi keuntungan melalui
kombinasi produk olahan pisang CV Al Barik yang berada di Bantul, Yogyakarta.
Metode pemrograman linier digunakan untuk menghasilkan kombinasi produk
optimal berdasarkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yaitu
bahan baku, jam tenaga kerja dan jam mesin produksi, dengan bantuan software
LINDO untuk penentuan keuntungan maksimal. Keuntungan maksimal yang
diperoleh selama dua belas periode produksi sebesar Rp391 855 700 dengan
memproduksi jenis produk kerupuk pisang dan keripik bonggol pisang.

Kata Kunci: Keuntungan Maksimal, Kombinasi Produk, Pemrograman Linier.
ABSTRACT
INDRI DESTAROS FAIZAH. Maximizationof Profit through a Combination of
Products Processed Banana of CV Al Barik.Supervised by PRAMONO DJOKO
FEWIDARTO.
The limited capacity of raw materials and resources owned by the company
become an obstacle to determine the amount of each type of product to be utilized
optimalization for maximize benefit. This study was conducted to analyze the
maximization of profit through a combination of products of CV Al Barik in
Bantul, Yogyakarta. Linear programming method used to produce the optimal
combination of products based on the limited resources of the company, namely
raw materials, labor hours and machine hours of production. The software LINDO
for the determination of maximum profit was applied in the study. Maximum
profit earned during the twelve periods was Rp391 855 700 production with the
manufacture of products of banana crackers and chips banana.
Keywords: Combination Products, Linear Programming, Maximum Gain.

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN MELALUI KOMBINASI
PRODUK OLAHAN PISANGCV ALBARIK


INDRI DESTAROS FAIZAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi

:

Nama
NIM


:
:

Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi Produk
Olahan Pisang CV Al Barik
Indri Destaros Faizah
H24100089

Disetujui oleh

Ir. Pramono D. Fewidarto, MS
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini ialah Maksimisasi Keuntungan
melalui Kombinasi Produk Olahan Pisang CV Al Barik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Pramono D. Fewidarto, MS
selaku pembimbing skripsi, dosen-dosen Departemen Manajemen FEM IPB,
teman-temanmanajemen. Penghargaan penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu selama pengambilan data. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, adik, serta seluruh keluargaatas segala doa,
motivasi dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2015
Indri Destaros Faizah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Terdahulu
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Tahapan Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Perumusan Formulasi Linear Programming
Kombinasi Produk Optimal
Optimisasi Penggunaan Sumber Daya
Analisis Sensitivitas

Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii
vii
vii
1
2
2
2
3
3
3
4
5

5
5
6
8
11
12
13
14
15
16
16
18
63

DAFTAR TABEL
1 Produksi periode-1 pada kondisi aktual dan kondisi optimal CV Al Barik

11

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir tahapan penelitian
2 Saluran pemasaran CV Al Barik
3 Proses pengolahan keripik pisang
4 Proses pengolahan sale pisang
5 Proses pengolahan dodol pisang
6 Proses pengolahan pisang aroma

4
7
21
21
21
21

DAFTAR LAMPIRAN
1 Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan di Indonesia tahun
2008 – 2012
2 Kerangka pemikiran penelitian
3 Proses pengolahan produk olahan pisang
4 Struktur Organisasi CV Al Barik

5 Rekapitulasi penelitian terdahulu
6Rencana pengumpulan data terkait dengan tujuan penelitian
7Penjualan aktual dan rencana produksi
8 Kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan per adonan
9 Penggunaan bahan baku dan bahan tambahan
10 Kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan
11 Variabel cost dan average variabel cost
12 Fix cost
13 Average variabel cost dan fix cost
14 Kontribusi keuntungan jenis produk
15 Kendala bahan baku
16 Kendala jam tenaga kerja
17 Kendala jam kerja mesin
18 Input LINDO
19 Output LINDO
20 Rekapitulkasi output LINDO
21 Kombinasi produk optimal saat kondisi aktual dan kondisi optimal
22 Hasil optimalisasi penggunaan sumberdaya

19

20
21
22
23
24
25
26
27
29
31
34
39
40
41
42
44
48
50
56
59
62

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia. Luas panen
dan produksi pisang selalu menempati posisi pertama. Pada tahun 2012
produksinya mencapai 6 189 052 ton (BPS 2013) dapat dilihat pada Lampiran 1.
Pisang sebagai konsumsi segar juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
olahan misalnya industri keripik pisang, sale pisang, dodol pisang dan pisang
aroma.
Perkembangan usaha pengolahan pisang ini dapat memberikan nilai tambah
yang lebih tinggi jika dibandingkan dalam bentuk segar untuk mengurangi
kerusakan dan kerugian akibat penyimpanan. Perkembangan industri olahan
memberikan peluang usaha yang baik bagi perkembangan industri pangan.
Kondisi yang demikian menyebabkan para industri berlomba-lomba untuk
memproduksi olahan pisang sesuai dengan keinginan pasar.
Industri yang bergerak dibidang sama merupakan salah satu ancaman bagi
kelangsungan hidup usahanya. Persaingan antar industri yang sama, baik industri
pendatang baru maupun industri yang sudah lama berdiri akan memberikan
dampak pada tingkat keuntungan yang dihasilkan. Kondisi yang demikian
mendorong para industri untuk mengendalikan produksinya agar mencapai
efisiensi penggunaan bahan baku, kapasitas produksi yang dimiliki dan anggaran
biaya produksi.
Peningkatan pendapatan dan pencapaian keuntungan yang maksimal
merupakan tujuan utama bagi setiap perusahaan untuk mengembangkan usahanya
dan memenangkan persaingan.
CV Al Barik merupakan suatu industri yang memproduksi olahan pisang.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2007 dan dapat dikatakan sebagai perusahaan
pendatang baru yang mampu bersaing dengan industri sejenis lainnya. CV Al
Barik memproduksi olahan pisang berupa kerupuk pisang, keripik bonggol
pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma. Bahan baku yang
digunakan adalah jenis pisang kepok kuning yang dipasok dari perkebunan warga
sekitar.
Permintaan produk olahan pisang semakin meningkat setiap tahunnya. Ratarata kenaikan permintaan produk kerupuk pisang sebanyak 1.5%, keripik bonggol
pisang sebanyak 2%, keripik pisang sebanyak 1.5%, dodol pisang sebanyak
1.25% dan pisang aroma sebanyak 1.25% setiap periode produksinya.
Perkembangan usaha produk olahan pisang yang cepat sangat diharapkan
oleh CV Al Barik. Tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang
maksimal dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Selama
ini perusahaan mengalami kenaikan keuntungan namun tidak sebanyak yang
diharapkan karena keterbatasan bahan baku yang dimiliki.
Permintaan pasar yang semakin meningkat membuat perusahaan kesulitan
dalam mengelola kapasitas bahan baku yang dimiliki agar memenuhi produk
olahan yang beranekaragam. Produksi merupakan kegiatan utama di perusahaan

2

ini. Perencanaan produksi menjadi hal yang sangat penting agar kapasitas bahan
baku yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan dengan optimal.
Optimasi produk atau kombinasi produk optimal marupakan cara untuk
mengatur pola perencanaan produksi agar perusahaan memperoleh keuntungan
yang maksimal dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya dan faktorfaktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Pencapaian kombinasi produk
optimal yang menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan akan
mempercepat perkembangan usahanya dan mampu bersaing dengan indutri
sejenis lainnya demi kelangsungan hidup usahanya.
Perumusan Masalah

Keuntungan yang maksimal merupakan salah satu tujuan dari setiap
perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan sumber daya
dan kapasitas produksi yang terbatas. Perusahaan perlu memprioritaskan produkproduk apa saja yang akan diproduksi dan melakukan kombinasi produk optimum
atau optimisasi produk, yaitu menghasilkan kombinasi produk yang dapat
memaksimalkan keuntungan.
Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kombinasi produk yang dapat
memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
CV Al Barik?
Tujuan Penelitian

Perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1.
Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor produksi olahan pisang.
2.
Menganalisis penyusunan formulasi linear programming untuk
memaksimalkan keuntungan.
3.
Menganalisis dan menetapkan kombinasi produk yang dapat
memaksimalkan keuntungan.
Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dikaji ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa
pihak, antara lain :
1.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan
sebagai bahan pertimbangan agar dapat menentukan kombinasi produk yang
optimal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
2.
Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori-teori yang
pernah dipelajari selama perkuliahan dan mencari solusi bagi permasalahan
yang timbul di dunia nyata.
3.
Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang terkait
dengan optimisasi produk.

3

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada analisis kombinasi produk optimal yang
nantinya dapat memaksimalkan keuntungan pada CV Al Barik. Bahan baku
pisang yang digunakan adalah jenis pisang kepok kuning yang menghasilkan
produk olahan berupa kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang,
dodol pisang dan pisang aroma. Pemilihan produk ini berdasarkan tingkat
penjualan dan produksinya yang rutin.
Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai optimalisasi denganmenggunakan linear programming
dengan tujuan memaksimalkan keuntungan telah banyak dilakukan sebelumnya.
Penelitian Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi Produk Olahan CV Al
Barik mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridyawati (2007) yang
berjudul Optimalisasi Produksi Susu Olahan pada Unit Usaha Sapi Perah KUD
Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, yaitu dilakukan
perhitungan dan analisis per periode produksi selama dua belas periode produksi
atau satu tahun untuk masing-masing jenis produk olahan. Perusahaan dapat
secara detail melakukan perencanaan produksi sesuai hasil maksimisasi yang telah
dilakukan. Rekapitulasi penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 5.

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran yang disusun diawali dengan mengatur rencana pola
produksi. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pola produksi yaitu bahan
baku, kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan dan permintaan produk.
Rencana pola produksi yang berbeda akan mengubah pengalokasian bahan baku
yang dimiliki perusahaan, penambahan jumlah satu jenis produk maka
mengurangi jumlah jenis produk yang lain karena keterbatasan bahan baku dan
kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
Hasil dari pengaturan pola produksi adalah terbentuknya berbagai alternatif
kombinasi produk kemudian akan dicari alternatif produksi optimal yang akan
menghasilkan keuntungan maksimal atau meminimalkan biaya produksi. Dampak
yang didapatkan perusahaan dari perolehan keuntungan maksimal atau biaya
produksi minimal adalah peningkatan keuntungan atau penambahan pendapatan
perusahaan sehingga pengembangan usahanya dapat dilakukan lebih cepat.
Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Lampiran 2.

4

Tahapan Penelitian

CV Al Barik
Kondisi Umum Perusahaan

Proses Produksi

Data Penjualan

Kontribusi Keuntungan
Setiap Produk

Identifikasi Faktor-Faktor Produksi

Identifikasi Parameter dan Variabel Keputusan dan Kendala

Menyusun Model (Formulasi Awal)

Pengambilan Data

Formulasi Matematis

Menghitung Kombinasi Optimum (Input LINDO)

Analisis Kombinasi Produk Optimal

Maksimisasi Keuntungan

Rekomendasi Hasil Maksimisasi
Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Penelitian

5

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah CV Al Barik yang berada di Desa Widaran,
Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juni 2014.
Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang digunakan berupa hasil
wawancara dengan pemilik perusahaan dan seorang karyawan bagian produksi
atau juru masak. Data sekunder merupakan data pelengkap yang didapatkan dari
pihak-pihak yang terkait dengan penelitian, diantaranya dokumen-dokumen
perusahaan yang relevan untuk penelitian ini.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1.
Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, lokasi, struktur organisasi,
pemasaran dan proses produksi.
2.
Biaya bahan baku.
3.
Data permintaan, data penjualan, persediaan bahan baku, kapasitas mesin
dan data lain yang bekerjasama dengan CV Al Barik.
Pengumpulan data berupa kegiatan survei lapangan, wawancara,
dokumentasi dan penelitian pustaka. Tahapannya sebagai berikut :
1.
Studi Literatur
Data yang digunakan dan dikumpulkan dengan cara membaca dan
mempelajari buku literatur, serta sumber-sumber yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
2.
Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak
bersangkutan, yaitu dengan pemilik perusahaan dan seorang karyawan
bagian produksi.
3.
Dokumentasi
Metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan menggunakan
dokumen-dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian.
Metode Analisis Data

Metode pengolahan data akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif digunakan untuk menginterpretasikan data-data yang diperoleh dan
juga digunakan untuk mendeskripsikan alokasi sumberdaya yang dilakukan oleh
CV Al Barik dalam kegiatan produksi, serta gambaran umum dan kondisi
perusahaan.
Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan secara manual terlebih dahulu
untuk mencari tingkat produksi optimal kemudian ditabulasikan dalam bentuk
persamaan dan pertidaksamaan. Data diolah dengan software LINDO (Linier
Interactive and Discrete Optimizer) yang merupakan salah satu program

6

komputer untuk aplikasi linear programming. Rencana pengumpulan data terkait
dengan tujuan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

CV Al Barik merupakan salah satu usaha yangmemproduksi makanan
ringan dengan memanfaatkan pisangdan bonggol pisang sebagai bahan baku
utamanya. Usaha ini didirikan oleh Ibu Sri Purwanti pada tanggal 10 Januari 2007
yang berlokasi di desa Widaran, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.
Dahulu usaha ini memproduksi kue basah, tetapi setelah terjadi gempa
Yogyakarta pada Desember 2006 usaha ini mengalami kerusakan pada mesinmesin produksinya sehingga tidak dapat melanjutkan usahanya kembali.
CV Al Barik dalam kegiatan pemasaran produk, khususnya dalam
meyakinkan pembeli bahwa produk yang dijualnya tersebut aman dikonsumsi,
pihak CV Al Barik mengajukan nomor PIRT ke Dinas Kesehatan dan label halal
ke MUI (Majelis Ulama Indonesia).Jenis makanan ringan yang diproduksi oleh
CV Al Barik yaitu kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol
pisang, dan pisang aroma.

Struktur Organisasi
CV Al Barik belum memiliki struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi
secara umum gambaran mengenai struktur organisasi CV Al Barik telah tersirat
dalam wawancara dengan pemilik usaha. Gambaran umum mengenai struktur
organisasi CV Al Barik dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pemilik CV Al Barik adalah Ibu Sri Purwanti yang bertugas sebagai
pengelola utama dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan.
Sedangkan yang terkait dengan seluruh aktivitas produksi dilakukan bersama
suaminya untuk mengawasi dan mengatur dilapangan. Selain itu, sebagai
pengelola utama, suaminya juga bertanggung jawab terhadap persediaan bahan
baku dan pemasaran produk CV Al Barik sehingga hal-hal yang berkaitan dengan
agen penjualan atau sales menjadi tanggungjawabnya.
Karyawan dibantu dengan pemilik perusahaan pada CV Al Barik hampir
sebagian besar bertugas dalam proses produksi pembuatan produk kerupuk
pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma
karena bidang produksi adalah bagian yang paling banyak membutuhkan tenaga
kerja manusia, meskipun ada beberapa bagian pada bidang produksi yang telah
menggunakan peralatan modern, yaitu proses pengadukan bubuk perasa dan
penirisan minyak.

7

Faktor – Faktor Produksi Olahan Pisang
Faktor-faktor produksi olahan pisang CV Al Barik adalah ketersediaan
bahan baku, yaitu bahan baku pisang dan bonggol pisang, kapasitas mesin
produksi dan jam tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan lima jenis produk
olahan pisang per periode produksi. Bahan baku pisang digunakan untuk
menghasilkan jenis produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan
pisang aroma. Sedangkan bahan baku bonggol pisang digunakan untuk
menghasilkan jenis produk keripik bonggol pisang.
Bahan baku pisang dan bonggol pisang yang mampu disediakan oleh
perusahaan setiap periodenya digunakan untuk menghasilkan kelima jenis produk
olahan. Keterbatasan bahan baku tersebut, perusahaan harus dapat menentukan
jumlah setiap jenis produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan kapasitas jam
mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada.
Waktu yang dibutuhkan setiap tenaga kerja dan mesin produksi untuk
menghasilkan satu unit jenis produk olahan penting diketahui oleh perusahaan
agar dapat memenuhi kapasitas produksi dengan memanfaatkan kapasitas jam
mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada. Hal tersebut dilakukan agar tidak
ada kelebihan penggunaan jam mesin produksi dan jam tenaga kerja karena dapat
menimbulkan biaya.

Pasar
CV Al Barik dihadapkan pada permintaan pasar yang semakin bertambah
setiap periodenya, sedangkan bahan baku yang dimiliki terbatas. Permintaan
setiap periode produksi yang belum dapat terpenuhi dapat dilihat pada Lampiran
3. Kendala bahan baku, kapasitas mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada
harus dapat dimanfaatkan dengan optimal dengan mengatur jumlah setiap jenis
produk olahannya agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dan tetap
mendapatkan keuntungan maksimal.
Pemasaran produk olahan pisang CV Al Barik dilakukan dengan
mendistribusikan produk olahan ke pedagang yang diantarkan langsung oleh
suami pemilik perusahaan. Produk dipasarkan di beberapa pusat oleh-oleh seperti
mirota malioboro dan mirota kampus, swalayan, mini market yang berada di
wilayah Yogyakarta.
Perusahaan menghubungi dan mengirimkan produk kepada pedagang setiap
satu minggu sekali. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai saat produk telah
sampai di agen penjualan. Saat ini CV Al Barik telah melakukan distribusi di
sekitar Yogyakarta dengan menggunakan sepeda motor karena jarak yang dekat
dan mudah dijangkau. Saluran pemasaran CV Al Barik dapat dilihat pada Gambar
2.
CV Al Barik

Retailer (Toko Oleh-Oleh)
Gambar 2Saluran pemasaran CV Al Barik

Konsumen

8

Perumusan Formulasi Linear Programming

Perumusan model linear terdiri dari perumusan variabel keputusan dan
perumusan fungsi kendala perusahaan. Ada pun kendala yang menjadi pembatas
dalam kegiatan produksi CV Al Barik adalah kendala bahan baku, jam tenaga
kerja dan kapasitas kerja mesin produksi.
Variabel keputusan setiap periode produksi berjumlah lima, yaitu kerupuk
pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Variabel keputusan selama dua belas periode produksi adalah enam puluh
variabel.
Perumusan formulasi linear programming dalam menentukan fungsi
kendala pada penelitian ini adalah :
1.
Bahan baku terbatas
2.
Jam tenaga kerja. Tidak terdapat perubahan jumlah karyawan selama
periode ke-1 sampai periode ke-12 dan tidak adanya jam lembur.
3.
Kapasitas mesin produksi. Tidak ada kerusakan pada peralatan sarana
produksi operasi selama periode ke-1 sampai periode ke-12.
4.
Produksi setiap periode tidak ada yang tersisa.

Fungsi Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai pada perusahaan CV Al Barik yaitu
memaksimalkan keuntungan. Penetapan koefisien fungsi tujuan dimulai dengan
menentukan kontribusi kentungan perusahaan untuk masing-masing produk yang
dihasilkan setiap periodenya.

Perhitungan Kontribusi Keuntungan
Kontribusi keuntungan setiap jenis produk diperoleh dari harga jual
dikurangi dengan rataan total biaya yang terdiri dari biaya variabel dan biaya
tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, biaya
penggunaan gas LPG dan tagihan listrik. Biaya tetap terdiri dari biaya penggunaan
mesin produksi, biaya tenaga kerja dan biaya transportasi. Kontribusi keuntungan
tiap jenis produk dapat dilihat pada Lampiran 13.

Kendala
Perusahaan dihadapkan dengan segala keterbatasan dalam proses produksi.
Keterbatasan inilah yang kemudian dijadikan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan. Kendala-kendala yang dihadapi CV Al Barik adalah :
1.
Kendala Penggunaan Bahan Baku Pisang
Pisang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk membuat
produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Untuk memproduksi satu adonan jenis produk dibutuhkan 10 kilogram

9

2.

3.

4.

pisang untuk menghasilkan produk jadi sebanyak 15.5 kilogram kerupuk
pisang, 9.5 kilogram keripik pisang, 13 kilogram dodol pisang dan 13.5
kilogram pisang aroma.
Penggunaan bahan baku pisang dihitung dengan cara 10 kilogram
dikalikan dengan produk yang diadakan masing-masing produk disetiap
periode dibagi dengan banyaknya produk jadi yang dihasilkan satu adonan
produk. Penggunaan bahan baku pisang dapat dilihat pada Lampiran 9.
Ketersediaan pisang digunakan sebagai pembatas atau kendala untuk
produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Ketersediaan pisang dapat dilihat pada Lampiran 15.
Kendala Penggunaan Bahan Baku Bonggol Pisang
Bonggol pisang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk
pembuatan produk keripik bonggol pisang. Untuk memproduksi satu adonan
jenis produk keripik bonggol pisang dibutuhkan 10 kilogram bonggol pisang
yang akan menghasilkan produk jadi sebanyak 9 kilogram.
Penggunaan bahan baku bonggol pisang dihitung dengan cara 10
kilogram dikalikan dengan produk yang diadakan setiap periode dibagi
dengan banyaknya produk jadi yang dihasilkan satu adonan produk yaitu
sebanyak 9 kilogram. Penggunaan bahan baku bonggol pisang dapat dilihat
pada Lampiran 9.
Ketersediaan bonggol pisang digunakan sebagai pembatas atau
kendala untuk produk keripik bonggol pisang. Ketersediaan bonggol pisang
dapat dilihat pada Lampiran 15.
Kendala Penggunaan Jam Tenaga Kerja
Kebutuhan jam tenaga kerja dihitung dari berapa banyak waktu yang
dibutuhkan oleh satu karyawan untuk mengolah satu kilogram jenis produk,
dengan satuan yang digunakan adalah menit per kilogram.
Penggunaan jam tenaga kerja diperoleh dari jumlah produk per
periode dikalikan dengan kebutuhan jam kerja satu orang untuk
memproduksi satu kilogram jenis produk.
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki CV Al Barik sebanyak 4 orang
yang bekerja selama enam jam per hari. Ketersediaan dan penggunaan jam
tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 16.
Kendala Penggunaan Kapasitas Mesin Produksi
Berikut ini adalah jenis mesin dan jumlah mesin yang digunakan oleh
CV Al Barik :
a)
Mesin Pengaduk Rasa
Jam kerja mesin untuk mengolah satu kilogram jenis produk
diperoleh dari total jam mesin yang dibutuhkan untuk satu kali
produksi (satu adonan produk) dibagi dengan total produksi jenis
produk dalam satu kali produksi.
Jam kerja mesin pengaduk rasa tersebut adalah 6 jam per hari
sehingga dapat diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin yang tersedia
untuk mencampur produk per hari adalah jumlah hari produksi (6
jam/hari x 60 menit).
Kebutuhan jam kerja mesin pengaduk rasa adalah 1.5 menit per
kilogram produk. Penggunaan jam kerja mesin untuk setiap jenis
produk diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk

10

b)

c)

d)

e)

mengolah satu kilogram produk yaitu 1.5 menit per kilogram
dikalikan dengan jumlah produksi setiap periodenya. Penggunaan jam
kerja mesin dan fungsi kendala jam mesin pengaduk rasa dapat dilihat
pada Lampiran 17.
Spiner
Jam kerja mesin spiner adalah 6 jam per hari sehingga dapat
diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin spiner yang tersedia untuk
mencampur produk per hari adalah jumlah produksi (6 jam/hari x 60
menit).
Kebutuhan jam kerja mesin spiner adalah 2 menit per kilogram
produk. Penggunaan jam kerja mesin spiner untuk setiap jenis produk
diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengolah satu
kilogram produk yaitu 2 menit per kilogram dikalikan dengan jumlah
produksi setiap periodenya.
Sealer
CV Al Barik menggunakan satu mesin sealer untuk semua jenis
produk. Jam kerja mesin sealer adalah 6 jam per hari dengan jam
kerja mesin sealer yang tersedia per hari adalah jumlah produksi
dikalikan (6jam/hari x 60menit).
Penggunaan jam kerja mesin sealer untuk setiap jenis produk
diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengemas satu
kilogram produk yaitu 2.5 menit per kilogram dikalikan dengan
jumlah produksi setiap periodenya.
Mixer
Jam kerja mesin mixer adalah 6 jam per hari sehingga dapat
diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin mixer yang tersedia untuk
mencampur produk per hari adalah jumlah produksi dikalikan
(6jam/hari x 60 menit). Kebutuhan jam kerja mesin mixer adalah 2
menit per kilogram produk.
Penggunaan jam kerja mesin mixer untuk setiap jenis produk
diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengolah satu
kilogram produk yaitu 2 menit per kilogram dikalikan dengan jumlah
produksi setiap periodenya.
Blender
Jam kerja mesin blender adalah 6 jam per hari sehingga dapat
diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin blender yang tersedia untuk
mencampur produk per hari adalah jumlah produksi dikalikan (6
jam/hari x 60 menit).
Kebutuhan jam kerja mesin blender adalah 3 menit per kilogram
produk. Penggunaan jam kerja mesin blender untuk setiap jenis
produk diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk
mengolah satu adonan produk yaitu 3 menit per kilogram dikalikan
dengan jumlah produksi setiap periodenya.

11

Kombinasi Produk Optimal

Produksi per Periode
CV Al Barik dalam melakukan kegiatan produksi akan selalu dibatasi oleh
berbagai kendala. Kendala tersebut adalah bahan baku, jam tenaga kerja dan jam
kerja mesin produksi. Olahan data dengan menggunakan LINDO memperlihatkan
hasil olahan optimisasi produksi yang diperoleh CV Al Barik. Berdasarkan hasil
olahan maksimisasi produksi yang memperlihatkan solusi optimal yang terdiri
atas kombinasi produk dan status sumberdaya.
Variabel keputusan yang ingin diketahui pada penelitian ini adalah
kombinasi jenis produk yang seharusnya dihasilkan oleh CV Al Barik untuk
mencapai keuntungan yang maksimal. Hasil olahan maksimisasi produksi
menunjukkan bahwa produksi yang dilakukan CV Al Barik pada kondisi aktual
belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh total produksi dan laba yang diterima
pada kondisi aktual jauh berbeda dengan kondisi optimalnya.
Kombinasi produk dan keuntungan yang didapat perusahaan saat kondisi
aktual dan kondisi optimal periode produksi ke-1 dapat dilihat pada Tabel 1.
Apabila CV Al Barik ingin mendapatkan keuntungan maksimal, maka perusahaan
memproduksi sebanyak 1 436.9 kilogram produk kerupuk pisang dan 332
kilogram produk keripik bonggol pisang. Produk keripik pisang, dodol pisang dan
pisang aroma bernilai nol menunjukkan bahwa ketiga produk tersebut tidak
diproduksi apabila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Tabel 1Produksi periode ke-1 pada kondisi aktual dan kondisi optimal di CV Al Barik
Jenis
Produk
PP
BP
KP
DP
PA
Jumlah

Aktual
(kg)
332
325
322
316
140
1 435

Keuntungan
(Rp)
5 960 396
9 078 875
5 775 070
4 112 496
2 184 140
27 110 977

Tingkat Produksi dan keuntungan
Optimal
Optimal produk jadi
output LINDO
(kg)
1 324.3
1 436.9
335.4
332
0
0
0
0
0
0
1 768.9

Keuntungan
(Rp)
25 796 665
9 274 420
0
0
0
35 071 085

Kondisi aktual perusahaan memproduksi semua jenis produk dengan
keuntungan yang didapatsebesar Rp25 796 665, sedangkan pada kondisi optimal
mendapatkan keuntungan sebesar Rp35 071 085 dengan memproduksi produk
kerupuk pisang dan keripik bonggol pisang. Selisih keuntungannya sebesar Rp7
960 108. Kombinasi produk optimal pada saat kondisi aktual dan kondisi optimal
periode ke-1 sampai dengan periode ke-12 dapat dilihat pada Lampiran.
Hasil olahan optimisasi produk, tingkat produksi optimal lebih tinggi
dibandingkan kondisi aktualnya karena batasan atau ketersediaan bahan baku
yang digunakan merupakan ketersediaan maksimal setiap hari dikalikan dengan
jumlah hari kerja.

12

Pada setiap periode, apabila perusahaan menginginkan tingkat produksi
optimal dengan keuntungan yang maksimal maka memiliki hasil yang sama yaitu
untuk tidak memproduksi produk keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma
karena jika diproduksi justru akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan
yaitu sebesar nilai reduced cost-nya untuk setiap kilogram produk.
Perusahaan bukan berarti tidak boleh memproduksi jenis keripik pisang,
dodol pisang dan pisang aroma, ketiga produk tersebut dapat tetap diproduksi
karena perusahaan memiliki strategi pemasaran produk dengan memberikan
pilihan atau variasi produk kepada konsumen.
Produk dodol pisang periode-1, apabila tetap diproduksi maka perusahaan
akan mengalami penurunan keuntungan sebesar Rp7 471 per kilogram produk,
begitu pula untuk produk keripik pisang dan pisang aroma di setiap periode
produksi akan mengalami kerugian sebesar nilai reduced cost-nya. Lihat lampiran
19.
Selisih kondisi aktual dengan kondisi optimal selama dua belas periode
produksi bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa produksi aktual perusahaan
tiap periodenya dalam kondisi kurang jumlahnya, atau dengan kata lain
perusahaan berproduksi dibawah kondisi optimalnya. Untuk mendapatkan
keuntungan tertinggi, CV Al Barik harus mengalokasikan sumber dayanya sesuai
dengan kondisi optimal.

Optimisasi Penggunaan Sumber Daya
Nilai dual price sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap
penambahan sumber daya sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai
fungsi tujuan sebesar nilai dari hasil dual price. Jika nilai dual price negatif pada
sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya
sebesar satu-satuan maka akan menurunkan nilai fungsi tujuan sebesar nilai dual
price tersebut.
Sumber daya dengan nilai sama dengan nol menunjukkan bahwa sumber
daya tersebut berstatus kendala tidak aktif atau berlebih, dimana penambahan atau
pengurangan persediaan pada sumber daya tidak akan mempengaruhi nilai dari
fungsi tujuan. Rinciannya sebagai berikut :
1.
Penggunaan Bahan Baku Pisang
Penggunaan bahan baku pisang untuk menghasilkan produk kerupuk
pisang selama dua belas periode produksi setelah dilakukan optimisasi dapat
dilihat pada Lampiran 22. Dual prices pada periode-1 menunjukkan nilai
sebesar 25 607, hal tersebut menunjukkan apabila pada periode produksi ke1 bahan baku pisang dinaikkan atau ditambah sebesar satu-satuan (satu
kilogram) maka akan meningkatkan nilai fungsi tujuan sebesar nilai dual
prices-nya yaitu 25 607. Apabila nilai fungsi tujuan dinaikkan, maka akan
mempengaruhi jumlah produk kerupuk pisang yang akan diproduksi dan
keuntungan yang dihasilkan.
2.
Penggunaan Bahan Baku Bonggol Pisang
Penggunaan bahan baku bonggol pisang untuk memproduksi jenis
keripik bonggol pisang selama dua belas periode produksi setelah dilakukan
optimisasi dapat dilihat pada Lampiran 22. Dual pricespada periode-1

13

3.

4.

menunjukkan nilai sebesar 25 394, hal tersebut menunjukkan apabila pada
periode produksi ke-1 bahan baku bonggol pisang dinaikkan atau ditambah
sebesar satu-satuan (satu kilogram) maka akan meningkatkan nilai fungsi
tujuan sebesar nilai dual prices-nya yaitu 25 394. Apabila nilai fungsi tujuan
dinaikkan, maka akan mempengaruhi jumlah produk keripik bonggol pisang
yang akan diproduksi dan keuntungan yang akan dihasilkan.
Penggunaan Jam Tenaga Kerja
Faktor produksi yang kedua adalah sumber daya tenaga kerja, karena
dapat menimbulkan biaya. Hasil optimisasi ketersediaan jam tenaga kerja
mengalami kelebihan selama dua belas periode produksi, hal ini dapat
dilihat pada Lampiran 22. Nilai slack/surplus, misalnya pada periode-7 dan
periode-8 memiliki nilai slack/surplus terbesar yaitu 7 550 menit.
Ketersediaan jam tenaga kerja belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Secara kesuluruhan, rata-rata di setiap periode memiliki slack/surplus
sebesar 6 948 menit atau kurang lebih 3 jam. Melihat dari hasil tersebut,
apabila ketersediaan jam tenaga kerja dikurangi ataupun ditambah tidak
akan meningkatkan keuntungan atau nilai fungsi tujuan, maka nilai dual
price secara keseluruhan bernilai sama dengan nol.
Penggunaan Jam Kerja Mesin
Penggunaan jam kerja mesin selama dua belas periode produksi pada
Lampiran 22 berstatus berlebih. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan ketersediaan jam mesin seluruhnya masih belum dimanfaatkan
dengan optimal.Rata-rata slack/surplus pada setiap periode produksi yaitu
untuk mesin pengaduk rasa sebesar 7 393 menit, mesin spiner sebesar 6 567
menit, mesin sealer sebesar 5 743 menit, mixer sebesar 7 249 menit, dan
blender sebesar 4 917 menit.
Kelebihan jam kerja mesin dapat terjadi karena tidak semua mesin
produksi digunakan untuk proses produksi setiap jenis produk. Status
berlebih pada jam mesin, meskipun ketersediaan jam mesin di tambah maka
tidak akan menambah tingkat keuntungan atau nilai fungsi tujuan karena
nilai dual price menunjukkan sama dengan nol.

Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui kepekaan model setelah
hasil optimisasi ada dan untuk mengetahui hasil optimisasi pada kondisi dan
situasi berbeda. Pada analisis sensitivitas dapat melihat pengaruh dari selang
kepekaan yang terdiri atas batas minimum dan maksimum.
Analisis sensitivitas dibagi dalam dua, yaitu analisis sensitivitas koefisien
fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai ruas kanan.
1.
Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan
Koefisien fungsi tujuan pada analisis ini merupakan nilai sumbangan
keuntungan per kilogram produk yang dihasilkan CV Al Barik. Hasil
analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model linear programming
pada kondisi optimal selama dua belas periode produksi yang dianalisis
untuk produksi jenis produk pada CV Al Barik dapat dilihat pada Lampiran
20.

14

2.

Produk kerupuk pisang periode-1 pada Lampiran memiliki nilai batas
kenaikan tak terhingga dan batas penurunan sebesar Rp2 324. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perubahan nilai keuntungan naik menjadi tak terhingga
atau turun menjadi Rp15 601 tidak akan mengubah nilai optimal variabel
keputusan yaitu pada periode-1 sebesar 1,324.3 kilogram, periode-2 sebesar
1 178.6 kilogram, dan seterusnya.
Produk keripik pisang pisang pada periode-2 memiliki nilai batas
kenaikan tak terhingga dan batas penurunan sebesar Rp2 092. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perubahan nilai keuntungan naik sampai tak terhingga
atau turun menjadi Rp15 461 tidak akan mengubah nilai optimal variabel
keputusan, yaitu pada periode-1 sebesar 1 324.3 kilogram, periode-2 sebesar
1 178.6 kilogram, dan seterusnya sampai periode-12.
Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan (RHS) Kendala
Analisis sensitivitas ruas kanan ini mencakup seluruh kendala yang
terdiri dari kendala bahan baku, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin
produksi. Selengkapnya analisis sensitivitas ini dapat dilihat pada Lampiran
20.
Perubahan Nilai Ruas Kanan Kendala pisang periode-1 atau P1
memiliki nilai batas kenaikan sebesar 243.6 kilogram. Hal tersebut
menunjukkan bahwa apabila bahan baku pisang naik menjadi 1 170
kilogram maka tidak akan mengubah nilai dual price kendala produk
kerupuk pisang periode-1 yaitu sebesar Rp25 607.
Perubahan Nilai Ruas Kanan Kendala bonggol pisang periode-1 atau
BP1 memiliki nilai batas kenaikan sebesar 382.9 kilogram. Hal tersebut
menunjukkan bahwa apabilaa bahan baku bonggol pisang naik menjadi 760
kilogram makan tidak akan mengubah nilai dual price kendala produk
keripik bonggol pisang periode-1 yaitu sebesar Rp25 394.
Perubahan Nilai Ruas Kanan kendala jam tenaga kerja periode-1 atau
TK1 naik menjadi tidak terbatas atau turun menjadi 33 359 menit tidak akan
mengubah nilai dual price kendala jam tenaga kerja periode-1 yaitu sebesar
0 (nol) menit. Begitu pula untuk kendala jam mesin produksi.
Implikasi Manajerial

Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi mengenai kombinasi
produk olahan pisang CV Al Barik untuk menghasilkan keuntungan produksi
yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan hasil pembahasan terdapat beberapa rekomendasi manajerial yang
perlu dilakukan CV Al Barik sebagai berikut :
1.
Pengendalian dalam mengalokasikan pemanfaatan sumber daya penggunaan
bahan baku pisang dan bonggol pisang dengan cara memanfaatkan semua
persediaan bahan baku yang ada.
2.
Perencanaan penggunaan jam tenaga kerja yang belum dimanfaatkan
sepenuhnya dapat digunakan seefektif mungkin untuk membersihkan
peralatan yang dipakai untuk proses produksi dan membersihkan tempat
proses produksi agar terjamin kebersihannya.

15

3.

4.

5.

Perencanaan penggunaan jam kerja mesin produksi yang belum
dimanfaatkan dapat digunakan untuk proses perawatan dan perbaikan agar
mesin tetap dalam kondisi baik demi kelancaran proses produksi.
Apabila terjadi perubahan maka perlu dilakukan pengendalian dalam proses
optimasi kembali. Perubahan tersebut bisa terjadi pada :
a.
Penggunaan setiap kendala untuk satu jenis produk.
b.
Jumlah persediaan atau ruas kanan pada persamaan kendala.
c.
Kontribusi keuntungan pada fungsi tujuan, yaitu perubahan biaya
produksi dan harga jual produk.
Kombinasi produk selama dua belas periode produksi untuk mendapatkan
keuntungan maksimal adalah memproduksi jenis produk kerupuk pisang
dan keripik bonggol pisang. Perencanaan kombinasi produk optimal untuk
perusahaan adalah :
a.
Jangka Pendek
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal dan perusahaan
akan cepat berkembang apabila memproduksi sesuai hasil
maksimisasi.
b.
Jangka Panjang
Kondisi produk optimal terdapat tiga jenis produk yang seharusnya
tidak diproduksi yaitu keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Perusahaan tetap dapat memproduksi ketiga jenis produk tersebut
sebagai strategi pemasaran perusahaan agar konsumen memiliki
pilihan dalam menentukan pembelian atau keputusan pembelian
produk olahan pisang. Variasi produk yang dihasilkan akan dikenal
oleh konsumen dan sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi
apabila kedua produk andalan tersebut sudah tidak lagi populer, atau
konsumen mengalami kebosanan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1.

2.

Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Faktor-faktor produksi olahan pisang CV Al Barik adalah ketersediaan
bahan baku, kapasitas mesin produksi dan jam tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan. Pada kondisi aktual penggunaan jam mesin produksi dan jam
tenaga kerja belum digunakan secara optimal, dapat dilihat dari hasil
optimisasi masih banyak yang memiliki nilai surplus.
Penyusunan formulasi linear programming berdasarkan pada variabel
keputusan dan kendala yang dihadapi CV Al Barik.
a)
Variabel keputusan setiap periode produksi berjumlah lima, yaitu
kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol pisang

16

3.

dan pisang aroma. Variabel keputusan selama dua belas periode
produksi berjumlah enam puluh variabel.
b)
Kendala-kendala yang dihadapi oleh CV Al Barik adalah keterbatasan
bahan baku, penggunaan jam mesin produksi dan jam tenaga kerja.
Produk andalan atau kombinasi produk CV Al Barik untuk mencapai tingkat
keuntungan maksimal dari periode-1 sampai periode-12 adalah kerupuk
pisang dan keripik bonggol pisang. Keuntungan maksimal yang didapatkan
dengan
memproduksi
produk-produk
tersebut
adalah
sebesar
Rp391 855 700.

Saran

Penelitian yang dilaksanakan di CV Al Barik dapat diberikan beberapa
saran terkait dengan maksimisasi keuntungan melalui kombinasi produk olahan
pisang untuk perusahaan ke depannya, sebagai berikut:
1.
Perusahaan sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal,
agar bahan baku yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik, jam
tenaga kerja dan jam kerja mesin tidak menganggur, karena hal tersebut
dapat menimbulkan biaya.
2.
Kondisi optimal produksi terdapat adanya produk yang seharusnya tidak
diproduksi selama dua belas periode untuk mendapatkan keuntungan
maksimal. Perusahaan tetap dapat memproduksi ketiga jenis produk yaitu
keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma sebagai strategi pemasaran
perusahaan agar konsumen memiliki pilihan dalam menentukan pembelian
atau keputusan pembelian produk. Variasi produk yang dipasarkan oleh
perusahaan akan dikenal oleh konsumen. Perusahaan dapat mengantisipasi
apabila kedua produk andalan tersebut tidak lagi populer di pasaran atau
konsumen mengalami kebosanan, sehingga masih terdapat jenis produk lain
sebagai pilihan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Buffa ES, Sarin RK. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern Edisi
Kedelapan Jilid I. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.
Gitosudarmo. 1982. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta
(ID): BPFE.
Handoko TH. 2008. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID): BPFE.
Linggar WR. 2012. Kajian Optimasi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada
Usaha Kecil Menengah Usaha Dagang Praktis Magetan Jawa Timur.
[skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Maarif MS. 1989. Manajemen Operasi. Jakarta (ID): PT Grasindo.
Makridakis S. 1990. Forecasting & Planning, and Strategy for 21th Century. New
York (US): Free Press.

17

Mulyono S. 2004. Riset Operasi. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit FEUI.
Mulyono S. 2007. Riset Operasi. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit FEUI.
Muslich M. 2010. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif. Jakarta (ID): PT
Bumi Aksara.
Nachrowi ND, Hardius U. 2004. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta (ID): PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nafarin M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Nicholson W. 1999. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta(ID): Binarupa Aksara.
Rahmadani L. 2006. Optimalisai Produksi Mie Instan di PT. Jakarama Tama
Ciawi Jawa Barat. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Ridyawati S. 2007. Optimalisasi Produksi Susu Olahan (Studi Kasus: Unit Usaha
Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagarageung, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat). [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Sastrohadiwiryo BS. 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.
Satuhu S, Achmad S. 2000. Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar.
Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Soekanto S. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Soekartawi. 1992. Linear Programming. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Suhardiman P. 1997. Budidaya Pisang Cavendish. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Supranto J. 2005. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta (ID): PT Rineka Cipta.
Taha HA. 1996. Riset Operasi. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.
Yuliawan FA. 2009. Kajian Optimasi untuk Meningkatkan Profitabilitas pada PT.
Pistamex, Pekalongan. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

18

LAMPIRAN

19

Lampiran 1 Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan di Indonesia tahun 2008
– 2012
No.
1

Jenis
Pisang
(ton)
2
Jeruk
(ton)
3
Mangga
(ton)
4
Nanas
(ton)
5
Pepaya
(ton)
6
Rambutan
(ton)
Sumber: BPS (2013)

2008
6 004 614

2009
6 373 533

2010
5 755 073

2011
6 132 695

2012
6 189 052

2 467 632

2 131 768

2 028 904

1 818 949

1 611 784

2 105 085

2 243 440

1 287 287

2 131 139

2 376 339

1 433 133

1 558 196

1 406 445

1 540 626

1 781 899

717 899

772 844

675 801

958 251

906 312

978 259

986 841

522 852

811 909

757 343

20

Lampiran 2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Keterbatasan Faktor-Faktor Produksi dan Meningkatnya Permintaan

Perencanaan Produksi

Alternatif Kombinasi Produk

Kombinasi Produk Optimal

Kondisi Optimal

CV Al Barik Berkembang

21

Lampiran 3 Proses Pengolahan Produk Olahan Pisang

Iris pisang
dengan model
tipis
memanjang

Rendam irisan
pisang ke dalam
air garam

Panaskan di
bawah sinar
matahari hingga
kering

Goreng
dan
tiriskan

Gambar 3 Proses Pengolahan Keripik Pisang (www.sunpride.co.id)

Buat adonan
campuran tepung,
gula dan air

Iris pisang dengan
model tipis
memanjang

Jemur irisan pisang di
bawah terik matahari
hingga kering

Goreng kembali
hingga matang dan
tiriskan

Celupkan pisang yang
telah di goreng ke dalam
adonan

Goreng pisang
hingga matang dan
tiriskan

Gambar 4 Proses Pengolahan Sale Pisang (www.sunpride.co.id)

Pisang dipotong
kecil-kecil dan
blender hingga
menjadi bubur

Rebus gula jawa
hingga larut dan
saring

Campurkan pisang yang
dihaluskan, gula merah,
tepung, garam, dan santan

Keluarkan dari
cetakan dan potong
model balok

Tuang pada cetakan,
tunggu hingga dingin
dan mengeras

Masak adonan dengan
api sedang hingga
kalis dan kental

Kemas masing-masing
potongan dodol dengan plastik
Gambar 5 Proses Pengolahan Dodol Pisang (www.sunpride.co.id)

Iris pisang memanjang
4 bagian dan potong
kecil-kecil

Ambil selembar kulit
pangsit, letakkan
potongan pisang dan
taburi gula

Gulung, padatkan,
dan potong kurang
lebih 1,5 – 2 cm

Goreng hingga matang
dan berwarna kulit
kecoklatan. Tiriskan
Gambar 6 Proses Pengolahan Pisang Aroma (www.sunpride.co.id)

22

Lampiran 4 Struktur Organisasi CV Al Barik

PEMILIK

Juru Masak

Karyawan

Bagian Administrasi

Urusan
Bahan Baku

Urusan
Keuangan

Urusan
Pemasaran

23

Lampiran 5 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu

Tabel Rekapitulasi Penelitian Terdahulu
Tahun
Nama
Judul

Metode

Hasil

Optimalisasi
Produksi
Susu
Olahan pada Unit
Usaha Sapi Perah
KUD
Mitrayasa,
Kec. Pagerageung,
Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa
Barat.
Optimalisasi Produk
Mie Instan di PT.
Jakarama
Tama
Ciawi Jawa Barat.

Linear
Programming

Keuntungan optimal yang
diperoleh sebesar Rp788 310
800 dan keuntungan aktualnya
sebesar Rp481 902 939. KUD
Mitrayasa harus memproduksi
susu cup plain dan yoghurt
sebesar 214 070.895 liter dan 1
532 liter.

Linear
Programming

F. A.
Yuliawan

Kajian
Optimasi
untuk Meningkatkan
Profitabilitas pada
PT.
Pistamex,
Pekalongan.

Linear
Programming

W. R.
Linggar

Kajian
Optimasi
Penggunaan FaktorFaktor
Produksi
Pada Usaha Kecil
Menengah
Usaha
Dagang
Praktis,
Magetan,
Jawa
Timur.

Linear
Programming

Produksi pada kondisi aktual
mencapai 260 022 karton,
sedangkan kondisi optimal
yang harusnya dicapai oleh
perusahaan sebesar 118 973.14
karton.
Tingkat keuntungan yang
dihasilkan dari proes optimasi
adalah Rp47 701 230 000,
sedangkan pada kondisi
aktualnya sebesar Rp4 754 877
760.
Tingkat keuntungan yang
dihasilkan pada kondisi optimal
sebesar Rp317 971 600,
sedangkan pada kondisi
aktualnya sebesar Rp316 950
000.

2007

Sieska
Ridyawati

2006

Leli
Rahmadani

2009

2012

24

Lampiran 6Rencana pengumpulan data terkait dengan tujuan penelitian
No

Tujuan

1

Identifikasi
faktorfaktor produksi olahan
pisang

2

3

Menyusun formulasi
linear programming
(LP) untuk
memaksimalkan
keuntungan

Menyusun formulasi
fungsi kendala

Data yang Dibutuhkan
a.
b.
c.
d.

a.
b.
c.

a.

b.

c.

4

Menetapkan kombinasi
produk yang dapat
memaksimalkan
keuntungan

a.
b.
c.

Sumber Data

Metode
Pengumpulan
Data
Wawancara
dan
dokumentasip

Metode Analisis

Kesimpulan

Analaisis statistika

Faktor-faktor
produksi
olahan pisang
adalah bahan
baku, kapasitas
dan tenaga
kerja
Formulasi
linear
programming
(maksimisasi)

Penjualan setiap produk selama periode
Januari – Desember 2013
Target penjualan produksi periode selanjutnya
Harga jual setiap produksi
Biaya produksi

Pemilik
Perusahaan

Target penjualan produk selama periode
Januari – Desember 2013
Harga jual setiap produk
Biaya produksi
1)
Biaya pembelian bahan baku selama
periode Januari – Desember 2013
2)
Biaya pembelian gas elpiji selama
periode Januari – Desember 2013
3)
Upah Tenaga Kerja Langsung selama
periode Januari – Desember 2013
Kendala Bahan Baku :
1)
Pisang kepok kuning
a)
Penggunaan
pisang
kepok
kuning setiap produk selama
periode Januari – Desember
2013
b)
Ketersediaan pisang kepok
kuning selama periode Januari –
Desember 2013
2)
Tepung terigu
a)
Penggunaan tepung terigu setiap
produk selama periode Januari –
Desember 2013
b)
Ketersediaan tepung terigu
selama periode Maret Januari –
Desember 2013
3)
Gula
a)
Penggunaan gula setiap produk
selama periode J