Unsur-unsur Modal Kerja LANDASAN TEORI

21

2.3. Unsur-unsur Modal Kerja

Efisiensi penggunaan modal kerja sangat dipengaruhi oleh masing- masing unsur modal kerja, demikian pula perputaran modal kerja yang menunjukkan beberapa lama terikatnya dana dalam unsur modal kerja. Panjang pendeknya perputaran modal kerja tergantung dari lamanya periode perputaran dari masing-masing unsur modal kerja tersebut, dimana antara unsur yang satu dengan yang lain berbeda. Adapun unsur-unsur modal kerja adalah : 2.3.1. Kas di tangan atau kas di bank Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta pos-pos lain dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuidnya Gitosudarmo, 2000:61. Kas dapat berupa uang kontan yang disimpan dalam perusahaan, rekening giro, atau rekening lainnya yang dapat dicairkan pada saat dibutuhkan. Makin besar kas yang ada makin tinggi tingkat likuiditasnya. Kas dapat berupa uang tunai dan sejumlah simpanan di bank dalam bentuk rekening giro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat Sudarsono, 2004:170. 22 Besar kecilnya persediaan kas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Perimbangan antara kas masuk dengan kas keluar Adanya perimbangan yang baik antara kedua aliran kas tersebut baik mengenai jumlah maupun waktunya maka pengeluaran kas dapat dipenuhi dari penerimaan kas. Dengan demikian perusahaan tidak perlu mampunyai persediaan kas yang besar. 2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan. Apabila aliran kas yang senyatanya akan selalu sesuai dengan yang diperkirakan maka perusahaan tersebut tidak akan mangalami kesulitan likuiditas, sehingga perusahaan tidak perlu mempertahankan persediaan kas yang besar. Sebaliknya jika aliran kas perusahaan yang senyatanya sering mengalami penyimpangan yang merugikan, maka perlu mempertahankan adanya persediaan kas yang cukup besar. 3. Adanya hubungan yang baik dengan bank Jika pimpinan suatu perusahaan sudah dapat membina hubungan baik dengan bank, akan mempermudah mendapat kredit bila mengalami kesulitan keuangan. 2.3.2. Piutang Piutang merupakan aktivakekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit Gitosudarmo, 2000:81. 23 Piutang adalah tagihan kepada pihak lain kepada kreditur atau langganan sebagai akibat adanya penjualan secara kredit Munawir, 2001:15. Piutang merupakan tagihan terhadap pihak lain dimana aliran kas masuk baru akan terjadi pada jatuh tempo piutang itu. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang yaitu sebagai berikut : 1. Volume penjualan kredit Makin besar proporsi penjualan kredit dari seluruh penjualan akan memperbesar jumlah investasi dalam piutang, makin besar piutang berarti makin besar resiko, bersamaan itu juga akan memperbesar profitabilitasnya. 2. Syarat pembayaran penjualan kredit Jika perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit dari pada profitabilitasnya. Syarat pembayaran kredit dinyatakan dengan waktu tertentu, makin panjang waktunya berarti makin besar jumlah investasi dalam piutang. 3. Ketentuan tentang pembatasan kredit Perusahaan dapat menetapkan batas maksimal bagi kredit yang diberikan dan ketentuan mengenai siapa yang dapat diberi kredit. Makin tinggi batas maksimal maka makin tinggi pula dana yang diinvestasikan dalam piutang, sebaliknya makin selektif yang 24 diberikan kredit maka akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang. 4. Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Kebijaksanaan piutang yang dijalankan secara aktif akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut dari pada kebijaksanaan secara pasif, hal ini memungkinkan investasi dalam piutang yang lebih kecil. 5. Kebiasaan membayar dari pada pelanggan Kebiasaan para pelanggan untuk membayar dalam periode potongan tunai atau sesudahnya akan mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila besar para pelanggan membayar dalam waktu selama periode potongan tunai, maka dana yang tertanam dalam piutang akan lebih cepat bebas yang berarti makin kecil investasi dalam piutang. 2.3.3. Persediaan Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan Munawir, 2001:16. Persediaan sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan. Lama perputaran mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal 25 yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggi tingkat perputarannya, berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan dan berarti juga modal yang terikat dalam persediaan menjadi lebih sedikit. Adanya investasi dalam persediaan yang terlalu besar dibanding dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalam persediaan akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kekurangan material sehingga perusahaan tidak optimal dalam menjalankan usahanya yang akhirnya akan menekan keuntungan yang diperolehnya.

2.4. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) P DAN K WONOTIRTO KABABUPATEN BLITAR

1 9 33

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GOTONG ROYONG KECAMATAN Analisis efisiensi modal kerja koperasi pegawai republik indonesia gotong royong kecamatan klego kabupaten boyolali.

0 2 13

ANALISIS TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia “WPSD” Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten).

0 0 7

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SUMBER MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “SIDO MULYO” KECAMATAN SAMBI TAHUN 2004-2006.

0 0 9

ANALISA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) "DASPIN" KECAMATAN ANALISA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) "DASPIN" KECAMATAN PEKALONGAN UTARA TAHUN 2001 – 2005

0 3 15

PENDAHULUAN ANALISA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) "DASPIN" KECAMATAN PEKALONGAN UTARA TAHUN 2001 – 2005.

0 3 8

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SANTOSA KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SANTOSA KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG.

0 0 11

Sistem Database Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Harapan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Dengan Program Visual Basic 6.0.

0 1 1

Sistem Database Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Harapan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Dengan Program Visual Basic 6.0.

0 1 59

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHARMA KARYA PALEMBANG - POLSRI REPOSITORY

0 1 14