Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang diselenggarakan bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya, yang meliputi semua segi kehidupan, termasuk segi kesehatan. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk peningkatan kemampuan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Bangsa Indonesia termasuk bangsa yang sedang berkembang yang ingin mensejajarkan dengan bangsa-bangsa lain dalam segala hal, termasuk dalam usaha perbaikan atau peningkatan derajat kesehatan pada generasi penerus pada masa mendatang. Dalam rangka mewujudkan kualitas hidup seseorang di perlukan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Kualitas penduduk suatu bangsa ikut menjadi penentu keberhasilan pembangunan. Lembaga formal atau dunia pendidikan, khususnya untuk bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan, sangat berpengaruh sekali dalam membantu anak untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Menurut Depdiknas 1999 :97. Dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1994 disebutkan bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan ialah untuk membantu siswa agar memperoleh derajat kebugaran jasmani, kemampuan gerak dasar, dan kesehatan yang memadai sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya melaui penanaman, pengertian, pengembangan sikap positif dalam berbagai kegiatan yaitu untuk : 1 Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara serasi. 2 Mengembangkan kebugaran jasmani, kemampuan dan ketrampilan gerak dasar dan kesehatan. 3 Mengerti akan pentingnya kebugaran jasmani dan olahraga guna membentuk kesehatan jasmani dan mental. 4 Mengerti dan menerapkan cara-cara pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. 5 Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan olahraga. 6 Menumbuhkan dasar-dasar jiwa persaingan yang sehat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masa yang akan datang. Sesuai dengan kurikulum pendidikan 1994 yang telah disempurnakan, program pendidikan jasmani tidak hanya menekankan pada pengusaha ketrampilan gerak saja melainkan juga pencapaian derajat kesegaran jasmani tersebut, diharapkan dapat menjadi dasar bagi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Kesegaran jasmani akan didapat, salah satunya melalui gerak atau olahraga. Olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan paru-paru sehingga baik untuk membina dan meningkatkan kesegaran jasmani. Dengan gerak akan berpengaruh terhadap tubuh kita diantaranya pertumbuhan tubuh kita berkembang normal, pernafasan lancar sehingga paru-paru menjadi sehat, otot-otot menjadi kuat dan semangat belajar maupun bekerja menjadi meningkat Endang Susilaningsih, 1989:76. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kesegaran jasmani, yang erat hubungannya dengan gerak adalah makanan atau gizi. Dalam kehidupan sehari-hari semua mahluk hidup selalu memerlukan makanan, demikian juga manusia. Makanan akan dapat memberikan zat-zat gizi yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat gizi yang di dapat dari makanan yang digunakan oleh tubuh dalam pemeliharaan dan pergantian sel-sel atau jaringan-jaringan tubuh yang rusak, selain itu juga untuk melakukan aktifitas sehari-hari serta untuk proses pertumbuhan badan. Kebutuhan akan gizi tidak dapat di penuhi hanya dengan satu atau dua macam bahan makanan saja, karena pada umumnya tidak ada satu bahan makanan yang mengandung zat-zat secara lengkap. Menurut Lisdiana 1997:4 setiap jenis makanan terkandung zat gizi dalam jumlah tertentu. Makanan yang merupakan sumber penghasil tenaga terutama adalah makanan pokok dan makanan berlemak. Sumber zat pembangun terutama adalah lauk-pauk, seperti daging, telur, tahu dan tempe. Adapun zat pengatur utama bersumber dari sayuran dan buah-buahan. Anak-anak yang sedang tumbuh sangat perlu mengkonsumsi makanan yang lengkap setiap harinya serta harus terpenuhi syarat mutu maupun jumlahnya. Anak punya kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik apabila kebutuhan gizinya terpenuhi dengan cukup baik jumlah dan mutunya. Siswa sekolah dasar yang merupakan bagian dari anak sangat perlu mengkonsumsi makanan yang didalamnya terkandung zat-zat gizi secara lengkap setiap harinya, karena apabila kebutuhan gizinya terpenuhi membuat proses di dalam tubuhnya dapat berjalan normal, serta kebutuhan energinya terpenuhi guna untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga, bermain dan belajar. Siswa dengan gizi yang baik akan terlihat lincah, aktif dan selalu bersemangat dalam mengikuti praktek pendidikan jasmani. Anak yang selalu aktif bergerak seperti loncat, lompat dan berlari pada saat bermain dengan teman sebayanya, serta pada saat mengikuti praktek pendidikan jasmani di sekolah akan terjadi peningkatan daya otot, kelentukan, koordinasi dan kelincahan gerak. Selain itu pemeliharaan dan perbaikan sel-sel otot yang rusakdapat berlangsung dengan baik, sehingga anak dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan usianya. Anak yang mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi serta kurang dari kebutuhan gizi minimal, yang berlangsung lama akan mengakibatkan proses- proses dalam tubuhnya tidak berlangsung dengan baik. Anak dengan keadaan gizi kurang akan kelihatan lemas, tidak lincah, kurang bersemangat dalam mengikuti praktek pendidikan jasmani, sehingga otot-ototnya tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan kemampuan geraknya juga kurang berkembang. Dewasa ini krisis keuangan dialami oleh bangsa Indonesia, bahkan kemudian diikuti dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan dan hal ini semakin memperburuk tingkat kehidupan rakyat Indonesia. Dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan sekarang ini menyebabkan kebutuhan akan makanan bergizi bagi tubuh untuk menjalankan fungsinya harus tetap terpenuhi baik itu secara mutu maupun jumlahnya. Dengan terpenuhi kebutuhan zat gizi dengan baik, maka tubuh akan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik pula, dan dengan demikian kesegaran jasmaninya akan tetap terjaga. Gizi adalah hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh guru pendidikan jasmani dalam membantu peningkatan kesegaran jasmani anak didiknya. Komponen kesegaran jasmani selain berhubungan dengan fungsi kardiovaskuler, kekuatan otot juga melibatkan beberapa fungsi fisiologis. Gerak anak dalam berolahraga merupakan pusat perhatian dalam proses pendidikan jasmani di sekolah, maka gerak yang baik harus di dukung oleh energi yang cukup yang di peroleh dari makanan yang di makan, sehingga fungsi-fungsi fisiologis di dalam tubuh berjalan dengan baik. Tanpa simpanan akan cepat mengalami kelelahan dalam mengikuti praktek pendidikan jasmani di sekolah, sehingga siswa akan kesulitan mencapai tuntutan gerak yang baik. Pentingnya gizi bagi siswa, baik untuk pertumbuhan maupun kesegaran jasmani hendaknya disadari oleh guru dan orang tua murid. Guru pendidikan jasmani hendaknya selalu memperhatikan keadaan gizi siswanya, sehingga tujuan guru untuk meningkatkan kesegaran jasmani dicapai. Selain itu dari hasil memperhatikan gizi siswa dapat digunakan untuk memberi pengertian kepada orang tua siswa agar selalu memperhatikan kebutuhan gizi dan berusaha untuk selalu mengupayakan peningkatan status gizi anak-anaknya. Kenyataan yang ada dan diamati peniliti di lapangan, jarang sekali guru yang mau dan mampu mengontrol keadaan gizi siswanya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu cara mengukur status gizi tersebut. Melihat uraian di atas, maka perlu sekali untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani serta status gizi siswa sekolah dasar yang merupakan usia yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yang mana sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yang sangat membutuhkan perhatian yang lebih. Dalam penelitian ini hanya pada siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ambarawa, Semarang. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui perbedaan profil status gizi dan tingkat kesegaran jasmani antara siswa yang bersekolah di tempat yang kondisi geografisnya berada di pegunungan dan berbukit dengan siswa yang bersekolah di daerah perkotaan dan kondisi geografisnya datar dan tidak berbukit.

1.2 Permasalahan