PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN PADA PROSES PELELANGAN UMUM (TENDER) PEKERJAAN KONSTRUKSI.

PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN PADA PROSES
PELELANGAN UMUM (TENDER) PEKERJAAN KONSTRUKSI
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan

OLEH
CLARA APRIANI SIRINGORINGO
NIM. 5133210049

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK
Clara Apriani Siringoringo : Penyusunan Dokumen Penawaran Pada Proses
Pelelangan Umum (Tender) Pekerjaan Konstruksi. Tugas Akhir. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan, 2016

Dokumen penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh penyedia
barang/ jasa sebagai pemenuhan persyaratan sebagaimana diterapkan dalam
dokumen pengadaan atas suatu kegiatan pemilihan penyedia barang/ jasa. Oleh
karena itu, dokumen penawaran merupakan salah satu pemenuhan syarat
pemilihan penyedia jasa yang baik. Penyusunan dokumen penawaran yang baik
dan efisien, bukanlah pekerjaan yang mudah. Sangat diperlukan ketekunan,
ketelitian dalam menyelesaikannya. Dalam proses penyusunan dokumen
penawaran tersebut juga membutuhkan dasar-dasar penyusunan dokumen
penawaran yang nampak dan rasional. Tugas akhir ini bertujuan untuk
menambah referensi dan sumber terkait penyusunan dokumen penawaran yang
diharapkan mampu membantu peserta lelang dalam menyelesaikan sebuah
dokumen penawaran yang efektif.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir
ini adalah dengan data primer yaitu dengan melakukan permohonan izin
pengambilan data di UPT SDA Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera
Utara. Selanjutnya dokumen penawaran yang diperoleh menjadi contoh atau
pegangan dalam penulis untuk membuat dokumen penawaran sendiri seperti
dokumen penawaran pada umumnya menurut asumsi penulis. Adapun
perhitungan RAB merupakan tugas estimasi biaya penulis pada semester 5
yang diampu oleh Bapak Syahreza Alvan, ST.,M.Si.

Berdasarkan penulisan ini diketahui bahwa penyusunan dokumen
penawaran mendasar pada peraturan yang berlaku. Tahap-tahap penyusunan
dokumen penawaran meliputi mempelajari rencana kerja dan syarat-syarat,
mengikuti aanwijzing, mempelajari aanvouling, membuat jadwal kerja
penyusunan dokumen penawaran, membagi tugas, membuat surat permohonan,
menghitung rencana anggaran biaya, mengumpulkan dokumen-dokumen
perusahaan, menyusun dokumen penawaran, melakuan pengecekan
kelengkapan dokumen penawaran, melengkapi kekurangan dokumen
penawaran, melakukan pengecekan ulang dokumen penawaran, dan
menggandakan serta menjilid dokumen penawaran. Adapun bentuk surat
dokumen penawaran yaitu surat penawaran, surat kuasa, surat perjanjian
kemitraan/ kerja sama operasi, dokumen penawaran teknis,formulir
rekapitulasi perhitungan TKDN (Tingkat Komponen dalam Negeri), dokumen
pendukung seperti (daftar barang yang diimpor, pra RK3K (Rencana
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ), bentuk analisa teknis satuan pekerjaan,
bentuk analisa harga satuan pekerjaan), surat jaminan penawaran, pakta
integritas, dan formulir isian kualifikasi.
Kata kunci : Dokumen Penawaran, Proses Penyusunan Dokumen Penawaran,
Surat Dokumen Penawaran


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Adapun judul tugas akhir ini adalah : “PENYUSUNAN DOKUMEN
PENAWARAN PADA PROSES PELELANGAN UMUM (TENDER)
PEKERJAAN KONSTRUKSI”. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk
menyelesaikan Program Studi D3-Teknik Sipil untuk memperoleh gelar Ahli
Madya di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Putri Lynna A.Luthan, M.Sc selaku dosen pembimbing tugas
akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan
memberi dorongan sampai tugas akhir ini terwujud.
2. Bapak Drs. Karmiden Sitorus, M.Pd selaku penasehat akademik dan dosen
penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan

i

4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Irma Novrianty Nasution, ST.,M.Ds selaku Ketua Prodi D-3 Teknik
Sipil Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Sutrisno ST.,MT, Bapak Syahreza Alvan, ST.,M.Si selaku dosen
penguji tugas akhir.
7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.
8. Teristimewa untuk keluargaku tercinta Bapakku Alm.Saut Siringoringo
dan Mama tersayang Rita Silaen serta kakakku Olivia Fransiska, Am.Keb
dan adikku Jaka Tommy Ronaldo yang sudah banyak mengirimkan doa,
motivasi dan materi dalam penyelesaian tugas akhir ini.
9. Terimakasih juga untuk Bapauda ku tersayang Mangatur Pandapotan,SH
yang sudah banyak memberi masukan, nasehat juga materi dalam
penyelesaian tugas akhir ini.

10. Terimakasih juga untuk sahabat sipil 2013 terkhusus Sarah Aritonang,
Delima Siregar, Indri Simanjuntak, Widya Sitorus, dan Caroline Pinem
yang selalu ada untuk membantu dari segi motivasi dan doanya.
11. Terimakasih juga untuk teman-teman OMK Stasi Cinta Damai dan OMK
Paroki Padre Pio Helvetia Medan terkhusus Ita Marlina Lumban Gaol,
Novita Sari Sitinjak, Okta Sibagariang, Citra Lumban Raja dan temanteman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang banyak mendukung
dan mendoakan.

ii

12. Untuk kekasih terbaik Andryan Chris Bastommy Sinaga yang sudah selalu
memberikan nasehat dan masukan serta doa dalam tugas akhir ini.
13. Terimakasih juga untuk adik stambuk Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan dan Sipil terkhusus Elvis Tinambunan, Satahy Tinambunan,
Tumbur Rumapea dan Wahyu Pakpahan untuk support dan doa nya.

Sangat disadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna sehingga
kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini agar kelak
dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang. Akhir kata terimakasih
kepada seluruh pihak atas bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini, semoga

dapat bermanfaat bagi perkembangan Pendidikan terkhusus untuk Fakultas
Teknik. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, 19 Desember 2016

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................................4
C. Batasan Masalah.................................................................................................4
D. Rumusan Masalah ..............................................................................................5
E. Tujuan Penulisan................................................................................................5
F. Manfaat Penulisan..............................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pelelangan .......................................................................................7
B. Prinsip-prinsip dalam Pengadaan Barang/ Jasa ................................................8
C. Syarat Administratif Pelelangan Jasa Konstruksi ...........................................10
D. Proses Pelelangan Jasa Konstruksi .................................................................18
E. Hal Yang Terkait dengan Dokumen Penawaran.............................................34

iv

F. Tahap atau Proses Dokumen Penawaran ........................................................39
G. Prosedur Penyiapan dan Pembukaan Dokumen Penawaran ...........................39
H. Hambatan yang Sering Terjadi Selama Menyusun Dokumen Penawaran .....42
I.


Cara Efektif dalam Menyusun Dokumen Penawaran .....................................42

J.

Bentuk-Bentuk Surat Dokumen Penawaran ...................................................43

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tahap-Tahap Atau Proses Dalam Penyusunan Dokumen Penawaran............44
1.

Mempelajari Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat....................................44

2.

Mengikuti Aanwijzing...........................................................................45

3.

Mempelajari Aanvouling.......................................................................47


4.

Membuat Surat-Surat Permohonan .......................................................48

5.

Mengikuti Rencana Anggaran Dan Biaya .............................................48

6.

Mengumpulkan Dokumen-Dokumen Perusahaan.................................49

7.

Menyusun Dokumen Penawaran ...........................................................49

8.

Melakukan Pengecekan Kelengkapan Dokumen Penawaran................49


9.

Melengkapi Kekurangan Dokumen Penawaran ....................................50

10.

Melakukan Pengecekan Ulang Dokumen Penawaran ...........................50

11.

Menggandakan Dan Menjilid Dokumen Penawaran.............................51

B. Hambatan Yang Sering Terjadi Selama Menyusun Dokumen Penawaran.....51
1.

Hambatan Yang Berkaitan Dengan Institusi .........................................51

2.


Gangguan Yang Berkaitan Dengan Alat Bantu.....................................55

C. Cara Efektif Dalam Menyusun Dokumen Penawaran ....................................57
1.

Memperhitungkan Batas Waktu ............................................................57

v

2.

Membuat Daftar Simak .........................................................................57

3.

Cermati Ketentuan Dalam RKS Dan Aanvouling.................................58

4.

Membuat Jadwal Penyusunan ...............................................................58

5.

Membuat Checklist Dokumen Penawaran ............................................59

D. Bentuk-Bentuk Surat Dokumen Penawaran ...................................................59

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .....................................................................................................64
B. Saran ...............................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Proses Pelelangan Konstruksi ..................................................20
Tabel 3.1 Tahap Penyusunan Dokumen Penawaran ...........................................44

vii

DAFTAR SINGKATAN

BAHP

: Berita Acara Hasil Pelelangan

BAPP

: Berita Acara Pembukaan Penawaran

BHMN

: Badan Hukum Milik Negara

BUMD

: Badan Usaha Milik Daerah

BUMN

: Badan Usaha Milik Negara

HAM

: Hak Asasi Manusia

HPS

: Harga Perkiraan Sendiri

ISO

: International Organization for
Standardization

KD

: Kemampuan Dasar

KKN

: Kolusi, Korupsi dan Nepotisme

KSO

: Kerja Sama Operasi

KTP

: Kartu Tanda Penduduk

K3

: Kesehatan dan Keselamatan Kerja

LDP

: Lembar Data Pemilihan

OE

: Owner Estimation

OHSAS

: Occupational Health and Safety Assesment
Series

PHO

: Provisional Hand Over

POKJA ULP

: Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan

POLRI

: Polisi Republik Indonesia

PPh

: Pajak Penghasilan

PPK

: Pejabat Pembuat Komitmen

PPn

: Pajak Pertambahan Nilai

RAB

: Rencana Anggaran Biaya

viii

RKS

: Rencana Kerja dan Syarat-syarat

RK3K

: Rencana Kesehatan dan Keselamatan
Kerja

SBU

: Sertifikat Badan Usaha

SIUJK

: Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi

SKA

: Surat Keterangan Keahlian

SKF

: Surat Keterangan Fiskal

SKK

: Sisa Keuangan Kemampuan

SKP

: Sisa Kemampuan Paket

SKT

: Surat Keterangan Keterampilan

SPT

: Surat Pemberitahuan Tahunan

TKDN

: Tingkat Komponen dalam Negeri

TNI

: Tentara Nasional Indonesia

ix

DAFTAR PENGGUNAAN BAHASA ASING

Aanvouling

= Berita acara penjelasan pekerjaan pelelangan

Aanwijzing

= Penjelasan pekerjaan pelelangan

Bill of Quantity

= Kuantitas harga

Checklist

= Daftar periksa kelengkapan dokumen yang akan
dikumpulkan

Deadline

= Tenggat waktu penyelesaian suatu pekerjaan

Factory Overhead

= Biaya tidak langsung pabrik

Network Planning

= Jaringan Perencanaan

Owner Estimation

= Perkiraan harga barang /jasa yang dianalisa secara
profesional dan disahkan oleh eksekutif yang
memiliki otoritas

Supplier

= Pemasok

Suretyship

= Program asuransi kerugian

Tender

= Pelelangan Umum

Unconditional

= Tak bersyarat

Update

= Memperbaharui

x

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Jasa Konstruksi dijelaskan bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis
dalam pembangunan nasional sehingga penyelenggaraannya perlu diatur untuk
mewujudkan tertib pengikatan dan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, hasil
pekerjaan konstruksi yang berkualitas dan peningkatan peran masyarakat. Oleh
karena itu, pembangunan nasional dapat diwujudkan antara lain melalui upaya
mendorong tumbuh dan berkembangnya jasa konstruksi secara efisien,
peningkatan dan keandalan daya saing jasa konstruksi, yang selanjutnya
diharapkan dapat meningkatkan efisien dan efektivitas penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan jasa konstruksi
dapat dimulai sejak dari pelelangan jasa konstruksi. Dengan pelelangan jasa
konstruksi yang selektif dan berkualitas baik, maka akan diperoleh calon penyedia
jasa yang berkualitas. Terpilihnya calon penyedia jasa yang berkualitas pada
akhirnya menjamin terwujudnya utilitas publik yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Proses pelelangan memegang peran penting dalam tahapan pengadaan
pekerjaan konstruksi. Proses pelelangan yang baik akan menghasilkan penyedia
jasa yang kompetitif, efektif, efisien dan ekonomis dalam rangka penyelesaian
pekerjaan konstruksi serta akan menghasilkan produk konstruksi yang sesuai
dengan spesifikasi dan harapan pemilik pekerjaan serta memiliki assuransi dalam
aspek ketepatan harga, mutu, dan waktu (Hendra Susanto-Hediana Makmur,

1

2013). Salah satu proses dari pelelangan tersebut adalah penyusunan dokumen
penawaran. Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam
suatu acara yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen tersebut
merupakan penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah.
Acara pembukaan penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang,
karena

dalam

acara

inilah

panitia

pengadaan

barang/jasa

pemerintah

memberitahukan seluruh data-data yang terdapat dalam setiap dokumen
penawaran kepada seluruh peserta lelang.
Kapabilitas dan profesionalisme sebuah perusahaan jasa konstruksi atau
calon penyedia jasa sedikit banyak tercermin dari cara mereka mempersentasikan
dokumen penawaran. Bila dokumen penawaran perusahaan jasa konstruksi
ditampilkan tidak memenuhi prosedur, maka hal itu akan mempengaruhi penilaian
panitia lelang. Memang, menyiapkan dokumen penawaran untuk ditampilkan
dalam sebuah pelelangan jasa konstruksi bukanlah pekerjaan yang mudah.
Diperlukan ketekunan, ketelitian, dan keseriusan untuk menyelesaikan dokumen
penawaran yang baik. Tanpa landasan tersebut, mustahil sebuah perusahaan jasa
konstruksi mampu menyiapkan dan menampilkan dokumen penawaran yang
memadai atau memenuhi ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam rencana
kerja dan syarat-syarat (RKS) atau dalam Aanvouling (berita acara penjelasan
lelang). Untuk menyiapkan dokumen penawaran jasa konstruksi yang memenuhi
persyaratan RKS maupun Aanvouling, setiap perusahaan jasa konstruksi harus
terlebih dahulu memahami proses pelelangan jasa konstruksi. Dengan memahami
proses pelelangan jasa konstruksi maka perusahaan jasa konstruksi sebagai calon

2

peserta lelang dapat memahami rangkaian kejadian pelelangan jasa konstruksi
tersebut.
Selain daripada memahami proses pelelangan, penyusunan dokumen
penawaran juga harus menyiapkan segala dokumen atau surat-surat yang harus
diurus terkait dengan dokumen penawaran. Oleh karena itu, dokumen penawaran
seringkali terkendala dikatakan sulit dikarenakan dokumen yang harus dibuat dan
disusun serta perhitungan RAB yang rumit adalah penyebab utama panjangnya
proses penyusunan dokumen penawaran tersebut. Lama atau singkatnya waktu
penyusunan dokumen penawaran banyak dipengaruhi oleh hambatan-hambatan
yang mungkin terjadi dalam proses penyusunan dokumen penawaran. Bila ada
banyak hambatan maka waktu penyusunan dokumen penyusunan dokumen
penawaran akan lebih panjang, sebaliknya bila hanya ada sedikit hambatan maka
waktu penyusunan akan semakin pendek. Maka dibutuhkan juga tips dalam
menyusun dokumen penawaran yang baik pula.
Oleh karena itu, peserta lelang harus menambah wawasan dengan mencari
sumber lain terkait dengan penyusunan dokumen penawaran tersebut dan
bagaimana tips untuk menyusun dokumen penawaran. Kurangnya referensi atau
landasan teori dapat mempengaruhi keefektifan dari dokumen penawaran tersebut.
Untuk itu sangat diharapkan agar semua pihak dalam pelelangan pekerjaan
konstruksi memiliki dasar-dasar penyusunan dokumen penawaran yang nampak
jelas dan rasional.
Berdasarkan harapan di atas, maka penulis akan mencoba memberikan
beberapa referensi tentang “PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN
PADA

PROSES

PELELANGAN

UMUM

3

(TENDER)

PEKERJAAN

KONSTRUKSI” yang diharapkan mampu untuk membantu peserta lelang dalam
penyusunan dokumen penawaran untuk menyelesaikan sebuah dokumen
penawaran yang baik.

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan sebagai berikut :
1.

Kurangnya pemahaman atau landasan teori terkait penyusunan dokumen
penawaran.

2.

Untuk menyiapkan dokumen penawaran, setiap perusahaan harus dapat
memahami proses pelelangan.

3.

Menyiapkan dokumen penawaran untuk ditampilkan dalam sebuah
pelelangan jasa konstruksi bukanlah pekerjaan yang mudah.

4.

Banyaknya dokumen yang harus disusun yang menjadi alasan waktu
panjang dalam menyelesaikan dokumen penawaran.

5.

Adanya hambatan yang mungkin saja terjadi selama proses menyusun
dokumen penawaran.

C.

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada penulisan ini adalah

sebagai berikut :
1.

Proses pelelangan umum yang dikaji dalam penulisan ini adalah pelelangan
umum yang terjadi di dalam lingkup pemerintahan.

4

2.

Proses pelelangan umum yang dikaji dalam penulisan ini adalah pelelangan
umum secara manual.

D.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut:
1.

Apa saja tahap-tahap atau proses dalam penyusunan dokumen penawaran ?

2.

Hambatan-hambatan apa saja yang sering terjadi selama menyusun
dokumen penawaran ?

3.

Apa saja cara efektif dalam penyusunan dokumen penawaran ?

4.

Apa saja bentuk surat dokumen penawaran ?

E.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.

Untuk mengetahui tahap atau proses dalam penyusunan dokumen
penawaran.

2.

Untuk mengetahui hambatan apa saja yang terjadi selama proses
penyusunan dokumen penawaran.

3.

Untuk mengetahui cara efektif dalam penyusunan dokumen penawaran agar
tercipta dokumen penawaran yang rasional.

4.

Untuk mengetahui bentuk dari dokumen penawaran.

5

F.

Manfaat Penulisan

1.

Menjadi bahan untuk menambah wawasan dan kajian lebih lanjut bagi para
pihak dalam penyusunan dokumen penawaran

2.

Memberikan masukan kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan
pelelangan umum (tender).

3.

Masukan kepada kontraktor untuk mencari dan mempelajari hal-hal apa saja
yang harus diperhatikan dalam dokumen penawaran serta hambatan apa saja
yang sering terjadi.

6

DAFTAR PUSTAKA
Aswam, Asman, 2013. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Rona Pancaran
Ilmu : Yogyakarta
Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek & Konstruksi. Yogyakarta :
Kanisius.
Ervianto, Wulfram I. (2004) Teori- Aplikasi
Konstruksi.Yogyakarta. Yogyakarta : Andi.

Manajemen

Proyek

Ervianto, Wulfram I. (2007) Manajemen Proyek Konstruksi.Yogyakarta : Andi.
Hendra Susanto dan Hediana Makmur. 2013. Auditing Proyek Proyek Konstruksi.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2015
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

tentang Percepatan Pelaksanaan

Keputusan Presiden nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah
Peraturan Presiden nomor 106 tahun 2007 Tentang Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 Tentang Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai
Operasional). Jakarta : Erlangga.
Sopian, Abu, 2014. Dasar-Dasar Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, In
Media: Jakarta
Suparyakir. (2010). Pelelangan Jasa Konstruksi. Bantul : Kreasi Wacana.
Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perpanjangan Sertifikat
Keahlian Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengumuman
Pengadaan Barang/ Jasa di Surat Kabar