KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AMUSEMENT PARK DI YOGYAKARTA.

(1)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 79 BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Programatik

Pada bab ini akan dibahas sintesa dari analisa dan data yang sudah didapat pada bab-bab sebelumnya, bahasan mencakup ilmu arsitektur dan psikologis. Sintesa berorinteasi pada tatanan ruang, proporsi ruang, kualitas yang diberikan ruang, dan bagaimana ruang-ruang tersebut dapa t menurunkan stress.

6.2. Konsep Perencanaan Sistem Manusia

a Sasaran Pemakai

Amusement park ditujukan pada semua orang untuk semua umur, sehingga taman hiburan ini mampu mewadahi berbagai pengunjung yang akan datang. Kelompok pemakai yang ada dalam amusement park:

-Pelaku tetap : Karyawan dan Pegawai -Pelaku tidak tetap : Pengunjung

b Persyaratan Pemakai  Kebutuhan Organik

Kebutuhan organik dari pengunjung adalah hiburan , konsumsi, dan relaksasi. Maka dari itu ruang dibentuk untuk memberikan hiburan yang menarik dan efektif dengan fasilitas pendukung yang dapat memberikan konsumsi maupun ruang untuk berelaksasi.

 Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial dapat diwadahi dalama amusement park ini , karena banyak ruang yang memiliki kualitas yang baik untuk berisitrahat dan bercakap-cakap dengan orang lain atau permainan yang dapat membantu bersosilisasi antara satu pengunjung dengan yang lain

6.3 Persyaratan Penataan Ruang

a) Berdasarkan Fungsi

Dalam proyek amusement park ini salah satu faktor yang paling berpengaruh pada keberhasilan desain adalah tatanan ruang, namun untuk menata ruang tersebut harus memperhatikan beberapa hal penting dan salah satunya adalah fungsi. Ruang akan menjadi semakin maksimal bila diatur


(2)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 80

berdasarkan kebutuhan dari kedekatan ruang tersebut, karena dengan dekat ruang yang saling berhubungan dapat meningkatkan fungsi satu dengan yang lain.

Tabel 6.1 Program Ruang

No. Ruang Fungsi Jumlah Besaran

Ruang

Total Besaran Raung 1 Parkir Sebagai ruang

yang mewadahi tempat kendaraan. Kapasitas: 180 Mobil 400 Motor 13 bus

1 6800 m2 6800 m2

2 Entrance Sirkulasi utama dalam

mengakses

amusement park

1 470 m2 470 m2

3 Ticketing Ruang untuk membeli tiket masuk

6 12 m2 72 m2

4 Meeting Point

Ruang yang

menjadi titik

temu dan

entrance bagi

amusement park

1 1810 m2 1810 m2

5 Ruang Ganti Ruang Pendukung Water Park Kapasitas: 56 orang

2 92 m2 184 m2

6 Water Boom

Ruang yang

berisikan

fasilitas yang menawarkan hiburan dalam air.

1 1500 m2 1500 m2

7 Water Outbound

Ruang yang

menawarkan olahraga dalam air. Berfungsi sebagai fasilitas untuk melakukan kegiatan

olahraga dan bermain.

Kapasitas:


(3)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 81

500 orang

8 Arum

Jeram

Ruang yang

menawarkan olahraga untuk kelompok yang bertujuan

memberikan hiburan untuk pengunjung yang datang

berkelompok. Kapasitas: 500 orang

1 4500 m2 4500 m2

9 Mini Coaster

Fasilitas yang menawarkan hiburan yang bertujuan

memberikan rasa

tegang dan

menarik dengan menggunakan wahana berkecepatan tinggi. Wahan ini berada ditengah

amusement park, sehingga juga berfungsi untuk menunjukan wahana lain saat digunakan. Kapasitas: 20 orang

1 3500 m2 3500 m2

10 Ontang-Anting/ Komedi Putar

Wahana yang menawarkan hiburan yang menarik dan mengangkan menggunakan pola pergerakan putaran yang cepat.

Kapasitas: 15 orang

1 710 m2 710 m2

11 Advanture Merupakan salah satu wahana utama dalam

amusement park

berfungsi


(4)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 82

menjadi ruang transisi sebelum menuju thrill park yang menegangkan. Kapasitas: 100 orang 12 Roller

Coaster

Wahana yang berfungsi untuk mendorong rasa

tegang dan

menarik pengunjung dengan pergereakan fasilitas yang

cepat dan

berliku. Kapasitas: 25 orang

1 7000 m2 7000 m2

13 Ombang-Ambing

Merupakan wahana yang mirip dengan Ontang-Anting namun lebih tinggi dan cepat serta putarannya lebih tidak teratur.

Kapasitas: 20 orang

1 710 m2 710 m2

14 Flying Ride

Salah satu

wahana yang menggunakan ketinggian untuk menawarkan pengalaman terbang dari suatu sisi ke sisi

yang lain,

berfungsi

mendorong rasa tegang pada pengunjung dan meningkatkan rasa semangat. Kapasitas: 15 orang

1 710 m2 710 m2

15 Ship Fasilitas yang berbentuk kapal


(5)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 83

dengan pola pergerakan horizontal, berfungsi

mendorong rasa tegang pengunjung sehingga membantu mensekresi hormon

adrenalin dan meningkatkan semangat. Kapasitas: 25 orang 16 Drop

Tower

Wahana yang sederhana

dengan pola gerak vertikal, berfungsi untuk mengagetkan pengunjung dan mendorong hormon

adrenalin keluar sehingga

pengunjung akan semakin tertarik untuk bermain. Kapasitas: 15 orang

1 710 m2 710 m2

17 Tornado Wahana yang menawarkan ketinggian

sebagai nilai jualnya,

berfungsi untuk 1mendorong pengunjung merasakan kengerian angin tornado agar pengunjung menjadi tegang dan tertarik untuk mencoba. Kapasitas: 15 orang

1 710 m2 710 m2


(6)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 84 Seeker lainnya, wind

seeker juga menggunakan ketinggian untuk menawarkan suasana tegang dan menarik sehingga hormon adreanlin dalam pengunjung dapat terpacu dan membuat pengunjung bersemangat. Kapasitas: 20 orang 19 Dream

Park Restaurant

Ruang yang

berfungsi

sebagai tempat istirahat setelah melakukan permainan. Kapasitas: 220 orang

1 840m2 (Dapur)

2840 m2

2000 m2 (Area Makan) 20 Lavatory Fasilitas Publik

Kapasitas: 20 Orang

3 200 m2 600 m2

21 Kantor Ruang yang

mewadahi kegiatan administrasi pada kawasan Kapasitas: 10 orang

1 382 m2 382 m2

22 Ruang Staff

Ruang istirahat bagi pegawai

1 200 m2 200 m2

23 Toko Souvenir

Ruang komersial yang

memberikan produk dari desain

Kapasitas: 25 orang

1 200 m2 200 m2

(Sumber: Analisa Pribadi)

Total Besaran Ruang: 42.704 m2 Total Besaran Tapak: 99.376 m2


(7)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 85


(8)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 86

c) Berdasarkan Pola penurunan Stress

Dalam proyek ini selain untuk memberikan hiburan, taman bermain juga berfungsi untuk membantu menurunkan stress pada pengunjungnya, maka dari itu tatanan ruang juga harus diatur sesuai dengan pola penurunan stress. Pola penurunan stress dilakukan dari ruang yang memberikan stimulus rendah menuju yang tinggi dan diakhiri oleh ruang yang memberikan fasilitas untuk beristirahat atau bersantai, sehingga pola yang terbentuk dari data dan analisa adalah:

Parkir  Meeting Point  Fasilitas pada Water Park  Fasilitas pada

Advanture Park  Fasilitas pada Thrill Park Dream Land Restaurant. 6.4 Konsep Perencanan & Perancangan Site

Setelah melakukan site analisa dapat dilakukan penarikan kesimpulan bahwa site harus memiliki barrier pada hampir setiap sisinya, hal ini dikarenakan faktor view,

pencahayaan ataupun kebisingan. Selain itu penentuan entrance untuk kendaraan dan pejalan kaki sudah ditetapkan pada sisi depan dengan arus masuk dan keluar sesuai dengan sirkulasi jalan. Selain itu juga dengan analisa site dapat menentukan zoning ruang untuk menentukan peletakan ruang. Maka dari itu perancangan desain akan disesuaikan dengan hasil analisa dan disintesakan dengan program ruang dan penekanan desain sehingga dapat menjadi suatu ide yang baik dan benar.

Gambar 6.1 General Analysis (Sumber: Analisa pribadi)


(9)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 87 6.5 Penekanan Desain

6.5.1 Pola Penurunan Stress

Dari data dan analisa yang diberikan pada bab sebelumnya dapat dimengerti bahwa fasilitas dan ruanglah yang membantu proses penurunan stress, selain desain dan kualitas ruang, tatanan merupakan faktor yang penting pengaruhnya dalam pemberian stimulus penurunan stress. Maka dari hasil analisa tersebut dapat ditarik sebuah pola yang dapat membantu menurunkan stress dengan penataan ruang,

Maka dari itu setiap ruang diatur berdasarkan kelompok dan tema yang ditawarkan seperti brikut:

A. Water Park

 Kualitas ruang: Tenang dan Santai.

 Berbentuk dinamis dan melambangkan bentuk air.

 Memiliki batasan spasial yang jelas, namun dapat diakses secara visual.  Menggunakan warna biru untuk menciptakan suasana tenang.

Gambar 6.2 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi)


(10)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 88

Gambar 6.3 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi) B. Advanture Park

 Kualitas ruang: Luas dan Bebas.

 Memiliki orientasi kepada ruang terbuka, untuk meningkatkan jarak pandang dan memperjelas hubungan ruang.

 Memiliki jarak spasial yang luas antar fasilitas yang ditawarkan untuk memberikan fleksibilitas aktivitas.


(11)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 89

Gambar 6.4 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi)

C. Thrill Park

 Kualitas ruang: Besar dan Menarik.

 Memiliki skala bangunan yang tinggi dan besar, dibentuk dari fasilitas serta wahana yang tinggi. Bertujuan untuk memperkuat kualitas ruang dan menstimulus hormon adrenalin pengunjung.

 Ruang didesain untuk saling berhubungan satu dengan lain, sehingga pengunjung dapat memilih kegiatan yang diinginkan.

 Menggunakan warna alami yang cocok/sesuai dengan identitas amusement park. Juga dapat menggunakan warnga coklat yang mengesankan alami.


(12)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 90

Gambar 6.5 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi)

Gambar 6.6 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi)


(13)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 91 D. Dream Park

Kualitas ruang: Tenang, nyaman dan santai.

 Memberikan ruang yang cluster untuk memberikan kesempatan bagi pengguna dalam memilih kualitas ruang yang ditawarkan.

Berbentuk persegi panjang karena memaksimalkan luas ruang.

 Menggunakan warna ungu atau coklat tua yang gelap untuk memperkuat rasa santai dan alami.

Gambar 6.7 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi) E. Sirkulasi

Gambar 6.8 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi)


(14)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 92 6.5.2 Pola yang ditawarkan


(15)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 93 6.6 Konsep Aklimatisasi Ruang

6.6.1 Pencahayaan

Amusement park merupakan desain yang didominasi dengan ruang terbuka sehingga penggunaan perncahayaan buatan dapat sangatlah sedikit, namun masih dibutuhkan. Maka dari itu pencahayaan yang digunakan pada amusement park adalah:

a Pencahayaan alami

Sebagian besar ruang pada amusement park tidak memiliki pelingkup yang tetap, sehingga dapat dikatan sebagai ruang outdoor maka dari itu ruang tidak membutuhkan banyak cahaya buatan. Dengan keadaan ini maka desain dapat lebih menghemat energi namun tetap tidak kekurangan cahaya yang dibutuhkan.

b Pencahayaan buatan

Beberapa ruang tetap membutuhkan pencahayaan buatan sehingga dibutuhkan lampu menurut kualitas yang ingin ditampilkan. Maka dari itu lampu yang digunakan dibagi menjadi:

 Divergen

Pencahayaan yang menyebar dan kurang kontras, digunakan untuk pencahayaan ditempat umum.

 Convergen

Pencahayaan yang terfokus dan khusus, digunakan pada beberapa fasilitas di Advanture park.

6.6.2 Struktur & Bahan Struktur

Karena amusement park didominasi ruang terbuka dan hanya sedikit ruang yang memiliki pelingkup yang solid, maka hampir seluruh bagnunan menggunakan sub-structure

atau super structure. Pembagian sebagai berikut

a Sub-Structure

Bangunan yang menggunakan struktur ini adalah Dream Park Restaurant yang merupakan bangunan satu lantai. Bangunan dibentuk dengan pondasi lajur dengan bahan batu kali dan menggunakan kolom beton.

b Super-Structure

Penggunaan struktur ini dilakukan pada rangka fasilitas/wahana yang membutuhkan keamanan yang tinggi. Seperti pada Roller Coaster, struktur


(16)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 94

wahana dibuat dari rangka baja dengan menggunakan salah satu penerapan

super-structure. Bahan & Material

Sebagian besar bahan yang digunakan untuk struktur taman bermain adalah besi dan baja, hal ini dikarenakan rangka wahana yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan serta kebutuhan akan perawatan. Pemilihan rangka baja/besi karena pertimbangan keamanan, sebuah wahana akan tetap aman bila strukturnya kuat dan terawat. Maka dari itu dibandingkan dengan material yang lain besi dan baja lebih mudah dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan struktur idel, selain itu penggantian/perawatannya juga mudah.

6.6.3 Kelengkapan Bangunan

a Sistem Pemadam Kebakaran

-Fire extinguisher

Merupakan alat pemadam kebakaran portable yang mudah diraih. Peletakannya setidaknya setinggi 1,5meter dari lantai, dengan daya pelayanan 200-250m2 serta jarak antar alat 15-25 meter

-Hydrant

Merupakan alat pemadam kebakaran dengan standar daya pelayanan 800 m2 dan berjarak antar alat maksimal 30 meter. Air yang digunakan untuk hydrant berasal langsung dari jaringan air yang menggunakan air olahan (seperti air hujan, air bekas) atau air bersih dari pam.

-Sprinkle

Alat pemdam kebakaran yang diletakan pada ruang terbuka ditaman, berfungsi mengeluarkan air bila terjadi kebakaran, sprinkler tersebut dipasang setiap jarak 3 hingga 5 meter.

-Fire Alarm

Merupakan alat yang menggunakan sensor panas dan asap yang akan berbunyi bila terjadi kebakaran, berfungsi memberikan peringatan saat terjadi kebakaran.

b Penangkal Petir

Penangkal listrik adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengalirkan arus positif menuju negatif atau orde dibawah tanah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pengunjung maupun karyawan


(17)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 95

yang sedang berada didalam amusement park. Pemasangan penangkal petir dipengaruhi besar dan tinggi bangunan/ruang.

c Sistem Keamanan

Amusement park memiliki lahan yang sangat luas, sehingga sulit untuk mengatur keamanan dengan hanya tenaga manusia. Maka dari itu digunakan CCTW (Closed Circuit Television) untuk mengawasi kegiatan yang terjadi pada kawasan amusemnet park. Selain itu karena beberapa wahan juga membutuhkan batasan umur/tinggi badan, maka untuk keamanan diberikan papan petunjuk pada setiap bidang yang membutuhkan instruksi

d Sistem Jaringan Listrik

Sumber listrik yang digunakan untuk mendukung kegiatan dalam

amusement park dibagi menjadi dua yaitu:

PLN

Sumber pembangkit listrik negara atau PLN menyalurkan listrik yang akan diatur oleh main distrubtion panel yang berada diruang servis kantor atau disekitar fasilitas untuk dibagikan kepada fasilitas dan ruang efektif pada amusement park.

Generator Set

Banyak terdapat permainan dalam taman hiburan yang tidak boleh berhenti begitu saja, maka dari itu dilakukan pengadaan

generator set untuk mensuplai listrik kepada fasilitas-fasilitas tersebut disaat listrik dari PLN padam.

6.7 Sintesa

Dengan menganalisa site, organisasi dan program ruang maka ditemukan sebuah sitentasa yang merupakan hasil gabungan dari ketiganya. Sintesa merupakan pelatakan organisasi, konsep dan program ruang pada zoning ruang yang didapat dari analisa site. Maka dari itu sintesa adalah seperti berikut:


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis D.K. (1979). Architecture: Form, Space, and Order. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

White, Edward T. (1986). Tata Atur. Bandung: Penerbit ITB.

Culle, Gordon (1961). The Concise Townscape. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

Lukas, Scott A. (2008). Theme Park. London: Reaktion Books

Watson, Donald (2003). Time Saver standards For Urban Design. New York: McGraw-Hill Professional.

Tyson, Martha M (1998). The Healing Landscape. United State of America: The McGraw-Hill Companies .

REFRENSI

http://eprints.uny.ac.id/3706/1/06Sukadiyanto.pdf

http://hocuspocus23.blogspot.com/2012/12/rekreasi-dampak-dari-kebutuhan-sekunder.html https://www.google.com/?gws_rd= ssl#q= toward+ a+ new+ architecture

https://www.wikipedia.com http://yogyakarta.bps.go.id/ http://slemankab.bps.go.id/


(1)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 91 D. Dream Park

Kualitas ruang: Tenang, nyaman dan santai.

 Memberikan ruang yang cluster untuk memberikan kesempatan bagi pengguna dalam memilih kualitas ruang yang ditawarkan.

Berbentuk persegi panjang karena memaksimalkan luas ruang.

 Menggunakan warna ungu atau coklat tua yang gelap untuk memperkuat rasa santai dan alami.

Gambar 6.7 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi) E. Sirkulasi

Gambar 6.8 Konsep Desain (Sumber: Analisa pribadi)


(2)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 92 6.5.2 Pola yang ditawarkan


(3)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 93 6.6 Konsep Aklimatisasi Ruang

6.6.1 Pencahayaan

Amusement park merupakan desain yang didominasi dengan ruang terbuka sehingga penggunaan perncahayaan buatan dapat sangatlah sedikit, namun masih dibutuhkan. Maka dari itu pencahayaan yang digunakan pada amusement park adalah:

a Pencahayaan alami

Sebagian besar ruang pada amusement park tidak memiliki pelingkup yang tetap, sehingga dapat dikatan sebagai ruang outdoor maka dari itu ruang tidak membutuhkan banyak cahaya buatan. Dengan keadaan ini maka desain dapat lebih menghemat energi namun tetap tidak kekurangan cahaya yang dibutuhkan.

b Pencahayaan buatan

Beberapa ruang tetap membutuhkan pencahayaan buatan sehingga dibutuhkan lampu menurut kualitas yang ingin ditampilkan. Maka dari itu lampu yang digunakan dibagi menjadi:

 Divergen

Pencahayaan yang menyebar dan kurang kontras, digunakan untuk pencahayaan ditempat umum.

 Convergen

Pencahayaan yang terfokus dan khusus, digunakan pada beberapa fasilitas di Advanture park.

6.6.2 Struktur & Bahan Struktur

Karena amusement park didominasi ruang terbuka dan hanya sedikit ruang yang memiliki pelingkup yang solid, maka hampir seluruh bagnunan menggunakan sub-structure

atau super structure. Pembagian sebagai berikut

a Sub-Structure

Bangunan yang menggunakan struktur ini adalah Dream Park Restaurant yang merupakan bangunan satu lantai. Bangunan dibentuk dengan pondasi lajur dengan bahan batu kali dan menggunakan kolom beton.

b Super-Structure

Penggunaan struktur ini dilakukan pada rangka fasilitas/wahana yang membutuhkan keamanan yang tinggi. Seperti pada Roller Coaster, struktur


(4)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 94 wahana dibuat dari rangka baja dengan menggunakan salah satu penerapan

super-structure. Bahan & Material

Sebagian besar bahan yang digunakan untuk struktur taman bermain adalah besi dan baja, hal ini dikarenakan rangka wahana yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan serta kebutuhan akan perawatan. Pemilihan rangka baja/besi karena pertimbangan keamanan, sebuah wahana akan tetap aman bila strukturnya kuat dan terawat. Maka dari itu dibandingkan dengan material yang lain besi dan baja lebih mudah dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan struktur idel, selain itu penggantian/perawatannya juga mudah.

6.6.3 Kelengkapan Bangunan

a Sistem Pemadam Kebakaran -Fire extinguisher

Merupakan alat pemadam kebakaran portable yang mudah diraih. Peletakannya setidaknya setinggi 1,5meter dari lantai, dengan daya pelayanan 200-250m2 serta jarak antar alat 15-25 meter

-Hydrant

Merupakan alat pemadam kebakaran dengan standar daya pelayanan 800 m2 dan berjarak antar alat maksimal 30 meter. Air yang digunakan untuk hydrant berasal langsung dari jaringan air yang menggunakan air olahan (seperti air hujan, air bekas) atau air bersih dari pam.

-Sprinkle

Alat pemdam kebakaran yang diletakan pada ruang terbuka ditaman, berfungsi mengeluarkan air bila terjadi kebakaran, sprinkler tersebut dipasang setiap jarak 3 hingga 5 meter.

-Fire Alarm

Merupakan alat yang menggunakan sensor panas dan asap yang akan berbunyi bila terjadi kebakaran, berfungsi memberikan peringatan saat terjadi kebakaran.

b Penangkal Petir

Penangkal listrik adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengalirkan arus positif menuju negatif atau orde dibawah tanah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pengunjung maupun karyawan


(5)

Aditya Pratama Monindra | Amusement Park Page 95 yang sedang berada didalam amusement park. Pemasangan penangkal petir dipengaruhi besar dan tinggi bangunan/ruang.

c Sistem Keamanan

Amusement park memiliki lahan yang sangat luas, sehingga sulit untuk mengatur keamanan dengan hanya tenaga manusia. Maka dari itu digunakan CCTW (Closed Circuit Television) untuk mengawasi kegiatan yang terjadi pada kawasan amusemnet park. Selain itu karena beberapa wahan juga membutuhkan batasan umur/tinggi badan, maka untuk keamanan diberikan papan petunjuk pada setiap bidang yang membutuhkan instruksi

d Sistem Jaringan Listrik

Sumber listrik yang digunakan untuk mendukung kegiatan dalam

amusement park dibagi menjadi dua yaitu:  PLN

Sumber pembangkit listrik negara atau PLN menyalurkan listrik yang akan diatur oleh main distrubtion panel yang berada diruang servis kantor atau disekitar fasilitas untuk dibagikan kepada fasilitas dan ruang efektif pada amusement park.

Generator Set

Banyak terdapat permainan dalam taman hiburan yang tidak boleh berhenti begitu saja, maka dari itu dilakukan pengadaan

generator set untuk mensuplai listrik kepada fasilitas-fasilitas tersebut disaat listrik dari PLN padam.

6.7 Sintesa

Dengan menganalisa site, organisasi dan program ruang maka ditemukan sebuah sitentasa yang merupakan hasil gabungan dari ketiganya. Sintesa merupakan pelatakan organisasi, konsep dan program ruang pada zoning ruang yang didapat dari analisa site. Maka dari itu sintesa adalah seperti berikut:


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis D.K. (1979). Architecture: Form, Space, and Order. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

White, Edward T. (1986). Tata Atur. Bandung: Penerbit ITB.

Culle, Gordon (1961). The Concise Townscape. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

Lukas, Scott A. (2008). Theme Park. London: Reaktion Books

Watson, Donald (2003). Time Saver standards For Urban Design. New York: McGraw-Hill Professional.

Tyson, Martha M (1998). The Healing Landscape. United State of America: The McGraw-Hill Companies .

REFRENSI

http://eprints.uny.ac.id/3706/1/06Sukadiyanto.pdf

http://hocuspocus23.blogspot.com/2012/12/rekreasi-dampak-dari-kebutuhan-sekunder.html https://www.google.com/?gws_rd= ssl#q= toward+ a+ new+ architecture

https://www.wikipedia.com http://yogyakarta.bps.go.id/ http://slemankab.bps.go.id/