BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu 3.1.1. Tempat
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Riset Impak dan Keretakan Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Lokasi Penelitian Keterangan
1 Desain
Parking Bumper
Laboratorium Komputer IC-STAR
USU Desain dengan
menggunakan ANSYS workbench 12.1.
2 Pengolahan Serat
Laboratorium Impak dan Keretakan Unit I
3 Pembuatan
Spesimen Laboratorium Impak
dan Keretakan Unit I Standar ASTM D638
dan ASTM D1621-00. 4
Pengujian Statik Tarik
Laboratorium Polimer FMIPA USU
Tokyo Universal Testing Machine.
5 Pengujian Statik
Tekan Laboratorium Polimer
FMIPA USU Tokyo Universal
Testing Machine. 6
Pengujian Impak Jatuh Bebas
Laboratorium Impak dan Keretakan MTM-
USU Alat uji impak jatuh
bebas kecepatan tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Waktu Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama 6 Enam bulan dimulai
Oktober 2011 s.d. Maret 2012.
3.2. Desain Pilihan Parking Bumper Parking bumper telah dikenal oleh masyarakat International sejak tahun 1962
[24], pada saat itu bahan yang digunakan adalah karet rubber, dengan desain seperempat lingkaran seperempat bola dengan sudut 90º, setelah itu dimodifikasi
kembali pada tahun 2009 [25]. Parking bumper ini berbentuk polygon trapesium. Sementara di lapangan sering dijumpai parking bumper berbentuk balok terbuat dari
bahan komposit beton [26] dengan ukuran yang tidak memiliki standar khusus. Parking bumper didesain dengan memperhatikan kekuatan mekaniknya. Hal ini
bertujuan untuk dapat memperkirakan kemampuan parking bumper dalam menahan beban, baik tekan maupun beban kejut atau impak yang terjadi tiba-tiba. Karena
parking bumper ini digunakan untuk menahan roda kenderaan roda empat atau lebih mobil. Desain ini mengasumsikan berat kotor sebuah mobil berkisar 1700 kg [27]
dan ditambah berat badan pengendara mobil 70 kg, sehingga total berat mobil tersebut 1770 kg. Pada proses pemakaian parking bumper tersebut akan bersentuhan
langsung dengan roda mobil tergantung posisi parkir pada posisi roda depan ataupun belakang. Sementara satu roda mobil akan menyentuh satu parking bumper.
Maka jika asumsi berat keseluruhan mobil dibagi dengan empat bagian pada mobil
Universitas Sumatera Utara
tersebut yaitu letak pembebanan pada roda mobil maka akan diperoleh beban sebesar 442,5 kg. Ilustrasi seperti diperlihatkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Ilustrasi pembebanan pada parking bumper Desain dilakukan dengan menggunakan Software Ansys Workbench 12.1.
Desain dibuat dalam tiga bentuk dengan ukuran geometri yang sama yaitu: 250 x 200 x 130 mm, beberapa bentuk yang didesain adalah: 1. bentuk balok. 2. setengah
lingkaran 180º, dan yang terakhir 3. bentuk trapesium. Beberapa bentuk desain terlihat seperti pada gambar 3.2. berikut :
Gambar 3.2. Desain Parking Bumper dengan Software Ansys 12.1 Workbench a
b c
P=442,5 kg
Universitas Sumatera Utara
3.3. Material Komposit Polymeric Foam 3.3.1. Bahan
Bahan – bahan yang akan digunakan sebagai spesimen parking bumper adalah serat tandan kosong kelapa sawit, polyester resin tak jenuh, katalis dan pembersih
serat.
3.3.1.1. Polyester Resin Tak Jenuh Jenis resin yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah resin Unsaturated
Polyester BQTN-157, seperti diperlihatkan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3. Resin Unsaturated Polyester BQTN-157
3.3.1.2. Blowing Agents Jenis blowing agent yang digunakan adalah polyurethane, seperti diperlihatkan
pada gambar 3.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4. Blowing Agents 3.3.1.3. Katalis
Jenis katalis yang digunakan adalah jenis methyl Ethyl Ketone Peroksida MEKPO, seperti diperlihatkan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5. MEKPO 3.3.1.4. Pembersih Serat
Pembersih serat tandan kosong kelapa sawit digunakan NaOH yang dicampur dengan air bersih sebelum dilakukan perendaman. Pembersih yang digunakan seperti
diperlihatkan pada gambar 3.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6. Pembersih serat NaOH 3.3.1.5. Pelumas Khusus
Untuk memudahkan dalam pembongkaran spesimen yang telah dicetak maka digunakan pelumas khusus dari jenis Wax, yang berfungsi untuk melumasi bagian
dalam cetakan. 3.3.1.6. Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS
Serat tandan kosong kelapa sawit yang berfungsi sebagai penguat matriks komposit polymeric foam diperoleh dari hasil pengolahan tandan kosong kelapa sawit
yang diolah menjadi serat berdasarkan proses-proses tertentu. Serat tandan kosong kelapa sawit yang diperlihatkan pada gambar 3.7.a adalah serat yang masih kasar
namun untuk pembuatan parking bumper digunakan serat yang halus b.
Gambar 3.7. a. Serat TKKS Kasar, b. Serat TKKS Halus
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Peralatan Peralatan yang dipergunakan pada penelitian ini terdiri dari:
a. Alat ukur
b. Alat cetak spesimen
c. Alat uji
3.2.2.1.Alat Ukur Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah:
A. Alat Ukur Berat Jenis
Alat ukur untuk mengetahui berat jenis spesimen digunakan timbangan digital, dengan cara terlebih dahulu harus mengetahui massa dan volume spesimen.
Timbangan digital yang dipergunakan pada penelitian ini seperti diperlihatkan pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Timbangan digital
B. Alat Ukur Volume
Untuk mengetahui besarnya volume digunakan gelas ukur. Gelas ukur yang digunakan dalam penelitian ini seperti terlihat pada gambar 3.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9. Gelas ukur volume Pengukuran volume air dilakukan dengan menggunakan gelas ukur 1000 ml.
dan volume NaOH menggunakan gelas ukur dengan volume 100 ml. C.
Alat Ukur Dimensi Untuk mengukur dimensi cetakan digunakan dua buah alat ukur yaitu: mistar
baja dan jangka sorong. Jangka sorong yang digunakan seperti terlihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Jangka sorong
3.3.3. Cetakan Spesimen
Cetakan spesimen parking bumper dibuat dari papan tripleks dan dilapisi kaca pada bagian dalam cetakan dengan ukuran 1000 x 200 x 130 mm.
Universitas Sumatera Utara
a. Cetakan Parking Bumper
Cetakan parking bumper diperlihatkan pada gambar 3.11. Berikut dimensi cetakan dan skala ukuran diperlihatkan dalam cm.
Gambar 3.11. Cetakan parking bumper dalam ukuran cm Cetakan yang digunakan terbuat dari bahan tripleks dengan dilapisi kaca pada
bagian dalam cetakan sebagaimana terlihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12. Cetakan parking bumper dari bagian atas Cetakan ini digunakan untuk mendapatkan permukaan spesimen yang rata,
sehingga dilapisi dengan kaca yang memiliki ketebalan 5 mm, lalu untuk
Universitas Sumatera Utara
menghindari terjadinya pecah pada kaca tersebut maka lapisan terluar adalah tripleks. seperti terlihat pada gambar 3.12. dan 3.13.
Gambar 3.13. Bagian terluar cetakan
b. Cetakan Spesimen Uji Tarik
Cetakan spesimen uji tarik statik dibuat berdasarkan standar ASTM D638 untuk material polimer, sebagaimana terlihat pada gambar 3.14.
Gambar 3.14. Cetakan spesimen uji tarik Untuk dimensi spesimen uji tarik dan uji tekan yang akan digunakan pada
cetakan disesuaikan dengan standar ASTM D638. seperti terlihat pada gambar 3.15. Dilapisi
kaca
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.15. Dimensi cetakan sampel uji tarik
c. Cetakan Spesimen Uji Statik Tekan
Cetakan spesimen uji statik tekan mengikuti standar ASTM D1621-00 yang digunakan untuk pengujian plastik. gambar cetakan terlihat seperti pada gambar 3.16.
Gambar 3.16. Cetakan spesimen uji tekan dan impak
d. Cetakan Spesimen Uji Impak
Cetakan spesimen uji impak jatuh bebas sesuai standar ASTM D1621-00. Gambar cetakan terlihat seperti gambar 3.16.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Prosedur Pembuatan Parking Bumper
Untuk peralatan dan material yang akan digunakan dalam pembuatan spesimen Polymeric Foam, baik untuk pengujian tarik statik, pengujian statik tekan maupun
untuk pengujian impak seperti diperlihatkan pada tabel 3.2.
Tabel. 3.2 Peralatan dan material yang digunakan untuk pembuatan spesimen
No Nama
Jml Sat.
Jenis Material Ukuran
mm
Alat
1. Cetakan spesimen
1 Set
Kayu dilapisi kaca 1000x200x130
2. Gelas Ukur 1000 ml
1 Bh
Kaca 3.
Gelas Ukur 100 ml 1
Bh Kaca
4. Cawan Pencampur
1 Bh
Kaca 5.
Pengaduk 1
Bh 6.
Penghalus Serat 1
Unit
Material
1. Matriks
gr Unsaturated
polyester 2.
Serat gr
TKKS 3.
Katalis gr
MEKPO 4.
Blowing Agent gr
Polyol dan Isocyanate
5. Cairan Pembersih lemak
ml NaOH
6. Cairan Pembersih Alat
ml Acetone
7. Pelumas
gr Wax
ukuran disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan spesimen.
3.4.1. Metode Pembuatan Parking Bumper Proses pembuatan parking bumper dimulai dengan menentukan komposisi
sebagaimana terlihat pada tabel 3.3. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa variasi komposisi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Pembagian komposisi untuk pembuatan parking bumper
No. Nama
Blowing Agent
Resin Serat
Katalis Ket.
1 Komposisi Satu
10 75
10 5
K1 2
Komposisi dua 15
70 10
5 K2
3 Komposisi Tiga
20 65
10 5
K3 3.4.1.1. Proses Pencetakan Parking Bumper
Proses pencetakan Parking Bumper dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemberian lapisan pemisah pada cetakan. Oleskan lapisan pemisah pada
bagian dalam cetakan dengan bahan pemisah berupa Wax agar tidak terjadi ikatan yang kuat atau lengket antara permukaan cetakan dan produk yang
dibentuk. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pembongkaran. Proses ini diperlihatkan pada gambar 3.17. a dan b.
a b
Gambar 3.17 a. Pemberian lapisan pemisah pada bagian dalam
tutup belakang cetakan b. Pemberian lapisan pemisah pada dalam cetakan
Universitas Sumatera Utara
2. Persiapan bahan-bahan yang diperlukan yaitu serat, resin tipe BQTN 157-EX
yang merupakan polyester resin tak jenuh kemudian ditimbang. Seperti terlihat pada gambar 3.18. adalah proses penimbangan serat sesuai dengan
berat campuran yang ditetapkan. Berat volume isi cetakan adalah 6303 gr. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan untuk membuat campuran cairan
polymeric foam seberat yang diinginkan sebanyak 85, sehingga campuran yang diperlukan menjadi 85 x 6303 gr = 5357,3 gr. [23].
Gambar 3.18. Penimbangan serat
3. Campurkan terlebih dahulu polyester resin dan serat tandan kosong kelapa
sawit kemudian aduk hingga merata.
Gambar 3.19. Campuran polyester resin tak jenuh dengan Serat
Universitas Sumatera Utara
Polyester resin tak jenuh dan serat tandan kosong kelapa sawit yang dipergunakan seperti terlihat pada gambar 3.19. adalah proses pencampuran
antara Polyester resin dengan serat tandan kosong kelapa sawit kedalam sebuah wadah.
4. Campurkan katalis kedalam campuran serat dan resin dan aduk hingga
merata. 5.
Campurkan bahan pembentuk polyurethane dengan komposisi polyol 55 dan isocyanate 45, dan aduk hingga merata seperti diperlihatkan pada
gambar 3.20.a, b dan c.
Gambar 3.20. a Isocyanate , b Polyol, c Hasil adukan Polyol+Isocyanate 4 Masukkan campuran polyol + isocyanate kedalam campuran resin dan serat
tandan kosong kelapa sawit, dan aduk hingga merata.
a b
c
Universitas Sumatera Utara
Setelah itu campurkan dengan katalis lalu aduk hingga campuran merata, seperti ditunjukkan pada gambar 3.21.
Gambar 3.21. Pengadukan Bahan Polymeric Foam dan Serat
6. Tuangkan campuran tersebut kedalam cetakan yang telah dipersiapkan
seperti diperlihatkan pada gambar 3.22.
Gambar 3.22. Cetakan siap untuk digunakan
7. Proses penuangan matriks dan serat kedalam cetakan. seperti diperlihatkan
pada gambar 3.23.
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 3.23. Proses penuangan kedalam cetakan
3.4.1.2.Proses Pengerasan Berikutnya biarkan campuran tersebut pada tekanan atmosfir dan suhu kamar.
Proses polimerisasi akan terjadi disertai dengan terbentuknya gelembung gas pada seluruh bagian komposit. Dengan demikian akan terbentuk spesimen komposit
berongga atau lebih dikenal dengan istilah polymeric foam. Setelah campuran bahan penyusun mengeras gambar 3.24. a, cetakan dibuka dan produk siap untuk
dikeluarkan dari cetakan. Seperti terlihat pada gambar 3.23. b produk setelah difinishing.
Gambar 3.24. a. Proses pengerasan terjadi b. Produk setelah difinishing
a
Universitas Sumatera Utara
Pembuatan parking bumper berdasarkan variasi campuran seperti diperlihatkan pada tabel 3.4. dimana untuk campuran serat dan katalis tetap sama yang berbeda
adalah campuran antara blowing agent dengan resin.
Tabel 3.4. Persentase campuran dan berat campuran
No Nama Bahan
Persentase Campuran
Berat Campuran K1
K2 K3
K1 gr K2 gr
K3 gr
1 Polyurethane
Polyol + Isocyanate
10 15
20 535,75
803,625 1071,5
2 Polyester resin
BQTN-157 EX 75
70 65
4018,125 3750,25
3482,375 3
Serat TKKS 10
10 10
535,75 535,75
535,75 4
Katalis 5
5 5
267,875 267,875
267,875
3.5. Alat Uji
Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah: untuk uji statik tarik dan tekan untuk pengujian statik tarik dan tekan yaitu mesin uji TOKYO UNIVERSAL
TESTING MACHINE keluaran tahun 1989, pengujian yang bisa dilakukan dengan menggunakan mesin ini adalah uji statik tarik dan tekan, mesin ini mampu menekan
dan menarik hingga mencapai 2000 Kgf, pada laboratorium Kimia Polimer Fakultas MIPA USU. Mesin uji Tokyo Universal Testing Machine seperti terlihat pada gambar
3.25. Dan alat uji impak. Alat uji impak yang digunakan alat uji impak jatuh bebas,
Universitas Sumatera Utara
pada pengujian impak ini dilakukan dilaboratoriun Riset Impak dan Keretakan Unit II Universitas sumatera Utara.
3.5.1.Alat Uji Statik Tarik dan Tekan Pengujian statik tarik dilakukan untuk memperoleh kekuatan tarik material juga
untuk mendapatkan karakteristik mekanik material tersebut, pada pengujian tekan bertujuan untuk memperoleh kemampuan tekan material terhadap beban tekan.
Sehingga daya tahan material terhadap pemakaian yang mengalami beban tekan berkelanjutan dapat diketahui. Alat uji tarik dan tekan pada pengujian ini digunakan
adalah mesin uji Tokyo Universal Testing Machine .
Keterangan gambar
Gambar 3.25. Mesin uji tekantarik Tokyo Universal Testing Machine 1.
Load Value 2.
Chuck 3.
Speed control 4.
Stroke Value 5.
Load Range
Universitas Sumatera Utara
3.5.1.1.Set-Up Alat Uji Tarik dan Tekan Langkah persiapan pengujian yang dilakukan dalam uji statik tarik atau tekan
ini adalah sebagai berikut: a.
Pastikan arus listrik terhubung dengan baik. b.
Menghidupkan mesin uji dengan memutar Switch kunci ON. c.
Memanaskan mesin uji selama kurang lebih 20 menit, hingga load value dan stroke value memunculkan harga pada display Nol 0.
d. Mesin uji siap dioperasikan.
3.5.1.2.Prosedur Pengujian Tarik Prosedur pengujian tarik yang dilakukan sebelum pengujian adalah sebagai
berikut: a.
Meletakkan spesimen pada chuck sesuai dengan pengujian. b.
Mengatur kecepatan tarik atau tekan. c.
Menekan tombol Up selanjutnya mesin akan bergerak automatis. d.
Mengamati cacat atau kegagalan material yang terjadi atau terjadinya putus.
e. Mencatat beban dan perubahan yang terjadi pada saat maksimum load.
f. Tekan Stop untuk mengakhiri pengujian.
g. Mendokumentasikan dengan menggunakan foto camera.
3.5.1.3.Prosedur Pengujian Tekan Prosedur pengujian tekan yang dilakukan sebelum pengujian adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
• Meletakkan spesimen pada chuck sesuai dengan pengujian. • Mengatur kecepatan tekan.
• Menekan tombol Down selanjutnya mesin akan bergerak automatis menekan spesimen.
• Mengamati cacat atau kegagalan material yang terjadi. • Mencatat beban dan perubahan yang terjadi.
• Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengujian. • Mendokumentasikan dengan menggunakan foto camera.
3.5.2. Alat Uji Impak
Alat uji impak yang digunakan adalah alat uji impak jatuh bebas yang bertujuan untuk mengetahui respon tegangan pada material akibat efek rambatan gelombang
regangan dengan laju rambatan gelombang yang tinggi. Pengujian dilakukan dengan ketinggian jatuh impaktor adalah: 0.5 m dan 1 m, untuk masing-masing komposisi,
dan berat test rig sebesar 5 Kg.
3.5.2.1.Set-up Pengujian Impak Set-up pengujian impak adalah sebagai berikut:
a. Hubungkan semua koneksi seperti: loadcell, sensor posisi, kabel USB dan
Power DAQ, Lab-Jack U3-LV. b.
Aktifkan software DAQ For Helmet Impact Testing dari Icon yang ada didesktop.
Universitas Sumatera Utara
c. Persiapkan peralatan uji jatuh bebas dan pastikan bahwa loadcell dan
dudukan loadcell sudah terpasang dengan baik begitu juga dengan anvil support seperti diperlihatkan pada gambar 3.26.
d. Masukkan Anvil pada Anvil Support sesuai dengan kebutuhan pengujian
pengambilan data.
Gambar 3.26. a Test rig dan Anvil b Loadcell terpasang e.
Siapkan sampel uji yang akan dilakukan pengujian. 3.2.5.2.Prosedur Pengujian Impak
Prosedur pengujian impak yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Pasangkan sampel uji yang akan dilakukan pengujian pada test rig. b.
Tentukan posisi jarak ketinggian jatuh impaktor yang diinginkan, dan pastikan sensor proximity dalam kondisi aktif.
c. Tekan tombol Start pada software DAQ for Helmet Impact Testing.
d. Setelah jarak ketinggian ditentukan dan memastikan bahwa sensor
proximity sudah berfungsi, spesimen uji sudah terpasang, maka impaktor a.
b.
Universitas Sumatera Utara
siap untuk dijatuhkan dengan cara melepaskan tali penahan luncuran impaktor.
e. Tekan tombol STOP setelah beberapa saat impaktor menumbuk spesimen
pada anvil. f.
Tekan tombol SAVE untuk menyimpan data hasil uji ke dalam file berformat txt, dan akan tersimpan dalam drive C folder DATAEXP data
experiment. g.
lalu data hasil pengujian tersebut kita olah dengan menggunakan program software MS-EXCEL.
3.5.2.3.Prosedur Kalibrasi Pengujian impak jatuh bebas dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
kalibrasi pada DAQ Lab-Jack dan DAQ For Helmet Impact Testing Software sesuai dengan alat loadcell yang memang sudah mendapatkan sertifikasi kalibrasi dari
Komite Akreditasi Nasional KAN untuk kapasitas maksimum 20.000 Kg beban statis, untuk pengujian ini loadcell dikalibrasi dengan DAQ for Helmet impact testing
software sebesar 3500 Kg.
Gambar 3.27. DAQ for Helmet Impact testing Software
Universitas Sumatera Utara
Prosedur kalibrasi adalah sebagai berikut: 1.
Letakkan loadcell pada alat penekan dan hubungkan kabel loadcell dengan digital display calibrator.
2. Jalankan software DAQ For Helmet Impact Testing dan buka program
Calibration seperti terlihat pada gambar 3.27. 3.
DAQ For Helmet Impact Testing Software akuisisi data khusus untuk memonitor pengujian dengan metode software menerima masukan input
gaya dari sinyal loadcell dan titik tumbukan pada saat posisi impaktor menumbuk spesimen lalu dan diteruskan ke loadcell. Posisi ketinggian
impaktor akan direkam beserta waktunya dan ditandai dengan berubahnya warna merah pada tampilan posisi di interface user.
4. Tekan loadcell sampai digital display terbaca 3500 Kg dan tahan
penekanan. 5.
Lepaskan kabel loadcell dari digital display dan masukan atau hubungkan kabel tersebut dengan DAQ Lab-Jack U3-LV seperti terlihat pada gambar
3.28.
Gambar 3.28. Kabel loadcell dengan DAQ Lab-Jack U3-LV
Universitas Sumatera Utara
6. Pilih channel loadcell AINO pada interface user CALIBRATION
PROGRAM seperti terlihat pada gambar 3.29.
Gambar 3.29. Calibration Program 7.
Tekan START dan akan terbaca pada text Voltage atas kanan. 8.
Isilah atau ketiklah entry value pada text VALUE MAX nilai 3500 dan tekan OKE sebelah kanan.
9. Lepaskan beban penekan loadcell.
10. Isilah entri value pada teks VALUE MIN nilai 0 dan tekan OKE sebelah
kanannya. 11.
Tekan tombol CONFIRM maka akan muncul nilai CONVERTION dan OFFSET.
12. Tekan SAVE to FILE untuk menyimpan data hasil kalibrasi kedalam
secara otomatis. 13.
Tekan tombol finish untuk mengakhiri proses kalibrasi. 14.
Tekan tombol EXIT untuk menutup program kalibrasi.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian seperti terlihat pada gambar diagram 3.30 berikut:
Pencarian informasi tentang proses
pembuatan dan desain struktur material
Parking Bumper Permasalahan: desain
struktur dan Pembuatan parking bumper dari
bahan Polymeric Foam diperkuat Serat TKKS.
• Proses Desain dan Pembuatan
Parking Bumper • Penggunaan
komposisi material
• Karakteristik mekanik material
Proses pengujian material dengan menggunakan
pengujian: • Pengujian Tarik
• Pengujian Tekan • Pengujian Impak
Jatuh Bebas 1.
Pembuatan Sampel uji tarik.
2. Pembuatan sampel
uji tekan per komposisi
3. Pembuatan sampel
uji impak jatuh bebas
perkomposisi • Standar uji
material ASTM D638
ASTM D1621-00
Hasil yang diperoleh: • Pengujian Tarik
Force Gaya Tarik, Tegangan Tarik, Modulus Elastisitas Tarik • Pengujian Tekan
Force Gaya Tekan,Tegangan Tekan, Modulus Elastisitas Tekan, • Pengujian Impak Jatuh Bebas
Gaya Impak, Energi Impak, Tegangan Impak
KESIMPULAN 1.
Pengujian Tarik: Force gaya Tarik, Tegangan Tarik dan Modulus Elastisitas Tarik. 2.
Pengujian Tekan: Force gaya Tekan, Tegangan Tekan dan Modulus Elastisitas Tekan.
3. Pengujian Impak Jatuh Bebas: Gaya Impak, Energi Impak dan Tegangan Impak.
Gambar 3.30. Kerangka Konsep Penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN