2.6 Tujuan dan Peran Akuntansi Lingkungan
2.6.1 Tujuan Akuntansi Lingkungan
Tujuan akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya
Hadi, 2012. Menurut Ikhsan 2009 tujuan dan maksud dikembangkannya akuntansi lingkungan yaitu sebagai berikut:
a Akuntansi lingkungan sebagai alat manajemen lingkungan. Akuntansi lingkungan digunakan untuk menilai efektivitas dari kegiatan konservasi
lingkungan. Data akuntansi lingkungan juga digunakan untuk menentukan biaya fasilitas pengelolaan lingkungan, biaya keseluruhan konservasi
lingkungan, dan juga investasi yang diperlukan untuk kegiatan pengelolaan lingkungan.
b Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat. Akuntansi lingkungan digunakan untuk mengkomunikasikan dampak negatif
lingkungan, kegiatan konservasi lingkungan, beserta hasilnya kepada publik. Tanggapan dan pandangan masyarakat digunakan sebagai umpan balik
feedback untuk mengubah pendekatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
2.6.2 Peran Akuntansi Lingkungan
Masalah lingkungan saat ini bukan hanya merupakan masalah yang diperhatikan oleh pakar lingkungan melainkan telah menjadi masalah ekonomi
Sudarno, 2004. Secara tidak langsung, akuntan dan akuntansi lingkungan dapat berperan dalam membantu masalah penanganan lingkungan. Peranan akuntan dalam
membantu manajemen mengatasi masalah lingkungan dilakukan melalui lima tahap, yaitu Akbar, 2011:
a Sistem akuntansi yang ada saat ini dapat diubah atau diperbaharui untuk mengidentifikasi masalah lingkungan, terutama terkait dengan masalah
pengeluaran seperti biaya kemasan, biaya hukum, biaya sanitasi, serta biaya lainnya yang berkenaan dengan efek lingkungan.
b Hal-hal yang negatif dari sistem akuntansi saat ini perlu diidentifikasi, seperti masalah penilaian investasi yang belum mempertimbangkan masalah
lingkungan. c Sistem akuntansi perlu memandang jauh kedepan dan lebih mempeerhatikan
munculnya isu-isu lingkungan yang selalu berkembang. d Pelaporan keuangan untuk pihak eksternal dalam proses berubah, seperti
misalnya berubah ukuran kerja perusahaan di masyarakat. e Akuntansi yang baru dari sistem informasi memerlukan pengembangan
seperti pemikiran tentang kemungkinan adanya “eco balance sheet”.
2.7 Biaya Lingkungan