Perumusan Masalah Batasan masalah Tujuan Penelitian Hipotesa Manfaat Penelitian

Pemilihan beton adalah karena pembuatannya yang sederhana, pemeliharaan lebih mudah dan bahannya lebih mudah didapat, serta harganya lebih terjangkau. Beberapa usaha perbaikan yang telah dilakukan yaitu merekayasa material beton sehingga mendapatkan beton yang di inginkan, misalnya lebih ringan, kuat, permeabilitas rendah sesuai keinginan pemakai dan mengefisienkan waktu dalam pengerjaan, sehingga proses makin cepat. Ada sebagian yang merekayasa bahan perekat semen, agregat halusnya pasir, zat aditifnya, faktor air semennya, agregat kasarnya, dan lain-lain. Melihat banyaknya bahan material alami yang dapat digunakan untuk pembuatan beton, seperti batu apung yang banyak dijumpai di sumatera jawa dan berbagai tempat lain di Indonesia. Manusia berusaha berbuat sesuatu rekayasa material demi mendapatkan hasil baik dan dengan harga yang lebih murah dan mudah mendapatkannya. Dan untuk memanfaatka batu apung yang selama ini belum optimal penggunaannya maka peneliti ingin membuat beton ringan sebagai pengurang batu kerikil sebagai agregat kasar. Salah satu faktor yang menentukan kemampuan suatu struktur dalam memikul beban, statis maupun dinamis adalah kualitas dari bahan pembentuknya. Dengan demikian pemahaman terhadap property dan karakter dari bahan yang dipilih dalam merespons selayaknya dikuasai oleh para rekayasawan. Hal ini dimaksudkan agar struktur yang direncanakan dapat memberikan kinerja yang optimal. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu ditambahkan zat aditif Sikament-NN 0,5 , dan Sika Fume 1,5 Syahreza Alvan,2005 Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan beton ringan dengan campuran agregat, semen Portland type 1, batu apung dari binjai sebagai pengganti kerikil, zat aditif sikament-NN dan sika fume dan air.

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Bagaimana proses pembuatan beton ringan dengan variasi menambahkan batu apung sebagai alternatif pengganti pasir dan zat aditif sikament-NN dan sika fume. 2. Melihat karakteristik beton ringan yang memenuhi standart ASTM.

1.3. Batasan masalah

Batasan dalam penelitian ini yang dilakukan dengan pembentukan cetak campuran zat aditif sikament-NN dan sikafume , semen Portland type 1, air PDAM, kerikil, batu apung 0, 20, 40, 60, 80, 100 dari volume kerikil dan pasir. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan beton ringan yaitu 24 jam dan proses pengerasan dengan dibiarkan dalam rendaman dalam air bak perendam selama 28 hari.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pembuatan beton ringan dengan penambahan batu apung dan zat aditif sikament-NN dan sika fumedan karakterisasinya. 2. Melihat penambahan batu apung terhadap sifat fisik dan mekanik beton ringan. 3. Menambah informasi dan teknologi tentang pembuatan beton ringan.

1.5. Hipotesa

Batu apung yang sifatnya ringan diperkirakan akan dapat menggantikan kerikil sebagai agregat kasar mampu menghasilkan beton ringan dibandingkan dari beton normal. Permeabilitas rendah disebabkan karena penambahan zat aditif sikament-NN dan kuat akibat penambahan zat aditif Sika fume.

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian diharapkan memiliki manfaat bagi pembaca. Adapun manfaat yang diharapkan pada tesis ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan teknologi

tentang pembuatan beton ringan yang agregat kasarnya terbuat dari batu apung, ditambah dengan zat aditif Sikament-NN dan Sika Fume. 2. Dapat diproduksi selanjutnya oleh penngusaha UKM Usaha Kecil dan Menengah dan masyarakat kita serta menambah kesejahteraan masyarakat. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Beton Ringan