Resistor Relay Komponen Elektronika

22

2.3 Komponen Elektronika

Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian elektronika. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen aktif dan komponen pasif . Setiap komponen elektronika dibuat dengan nilai dan fungsi yang berbeda berdasarkan produsen pembuat komponen elektronika tersebut. Setiap komponen elektronika memiliki tipe, nilai dan simbol yang berbeda-beda. Tipe dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika memberikan arti fungsi dan pabrikan pembuatnya. Dalam perancangan pencuci tangan dan pengering otomatis peralatan dan komponen yang digunakan adalah sebagai berikut.

2.3.1. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.Tipe resistor yang umum berbentuk tabung porselen kecil dengan dua kaki tembaga dikiri dan kanan.Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohm meter. Gambar 2.6. Resistor Karbon 23

2.3.2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki elektroda metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif karena terpisah oleh bahan elektrik yang non- konduktif.Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduktif pada ujung- ujung kakinya. Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk mengeblok arus DC, Filter, dan penyimpan energi listrik.Didalamnya 2 buah pelat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah insulator.Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator dinamakan dielektrik.Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energy listrik disimpan pada tiap elektrodanya.Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap - tiap kapasitor adalah dielektriknya.Berikut ini adalah jenis– jenis kapasitor yang dipergunakan dalam perancangan ini. 24

2.3.2.1. Elektrolik Kapasitor ELCO

Elektroda dari kapasitor ini terbuat dari alumunium yang menggunakan membrane oksidasi yang tipis.Karakteristik utama dari Electrolytic Capacitor adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya.Dari karakteristik tersebut kita harus berhati - hati di dalam pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai terbalik. Bila polaritasnya terbalik maka akan menjadi rusak bahkan “meledak”. Biasanya jenis kapasitor ini digunakan pada rangkaian power supply.Kapasitor ini tidak bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya tegangan kerja dari kapasitor dihitung dengan cara mengalikan tegangan catu daya dengan 2. Misalnya kapasitor akan diberikan catu daya dengan tegangan 5 Volt, berarti kapasitor yang dipilih harus memiliki tegangan kerja minimum 2 x 5 = 10 Volt . Gambar 2.7 Elektrolik Kapasitor

2.3.3. Relay

Relay adalah sebuah alat elektromagnetik yang dapat mengubah kontak- kontak saklar sewaktu alat ini menerima sinyal listrik. Sebuah relay terdiri dari satu kumparan dan inti, yang mana bila dialiri arus kumparan tersebut akan 25 menjadi magnet dan menutup atau membuka kontak-kontak. Kontak-kontaknya ada dua macam, yaitu NO Normally Open dan NC Normally Close.Normally Close adalah kontak relay yang terhubung saat belum ada arus. Sewaktu ada arus yang melewati kumparan relay, inti besi lunak akan dimagnetisasi, dan menarik kontak sehingga kontak yang open kini terhubung. Keuntungan dari relay ini adalah dapat menghubungkan daya yang besar dengan memberi daya yang kecil pada kumparannya. Gambar 2.8 Simbol Relay Pada keadaan awal, yaitu pada saat coil relay tidak diberi tegangan,maka yang terhubung adalah contact Normally Close NC. Sedangkancontact Normally Open NO dalam keadaan terbuka. Standar teganganuntuk relay DC adalah 6V, 12V, 24V, 48V, dan 100V atau dengan mengaturtegangan tersebut sehingga didapat arus minimum untuk menggerakkan relay. Tegangan dari relay tersebut dapat ditentukan oleh lilitan penguatyang terdapat di dalam relay itu sendiri sehingga kita dapat mengetahuiberapa tegangan dari suatu relay. 26 Jika sebuah relay 24 Volt DC diberi tegangan sebesar 24 Volt DCpada coil-nya , maka relay tersebut akan mengalami switching seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 2.9 Relay sedang mengalami switching Pada keadaan ini, yang terhubung adalah contact Normally OpenNO, sementara contact Normally Close NC dalam keadaan terbuka.Proses switching pada relay DC dapatdijelaskan sebagai berikut. Coil padarelay merupakan sebuah kumparan yang berintikan material batang yangsifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan mudah dihilangkan. Ketikaada arus yang mengaliri kumparan, maka akan muncul medan magnet padainti batang dengan kutub magnet sesuai aturan tangan kanan proseselektromagnetik. Munculnya medan magnet pada inti batang kumparan inimenarik material magnetik proses mekanik akibat adanya medan magnet, Di mana contact-contact relay melekat. Akibatnya contact mengalamiperubahan posisi dari posisinya semula, NC yang semulanya terhubungmenjadi terbuka, NO yang semulanya terbuka menjadi terhubung. 27

2.3.4. Diode