RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

7

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah ” Bagaimana Persepsi Guru Non Penjas Terhadap Kinerja Guru Penjas di SMP Se-Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang”.

C. PENEGASAN ISTILAH

1. Persepsi

Suatu tanggapan terhadap suatu keyakina yang ditangkap melalui penglihatan dan pendengaran tentang kabar yeng berkembang yang kemudian membentuk konsep diri dalam menyatakan keinginan yang kemudian terefleksi melalui sikap terhadap obyek tersebut.

2. Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru terutama keahlian dalam hal mendidik, baik yang di kelas maupun yang ada di luar kelas yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

3. Penjas

Penjas adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan dengan jasmani untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan serta pembentukan watak dari peserta didiknya. 4. Kinerja Sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan bekerja. 8

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru non penjas terhadap kinerja guru penjas di SMP Se-Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan manfaat yang dapat diperoleh adalah: 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru mengenai kinerja sebagai seorang guru penjas sehingga dapat menjadi acuan bagi penulis untuk menjadi seorang guru yang dapat memiliki kinerja yang baik. 2. Bagi Guru Pendidikan Jasmani Dapat manambah informasi dan pengetahuan mengenai proses belajar mengajar guna mendapatkan hasil dari pembelajaran penjas yang baik sesuai hasil yang diinginkan. 3. Bagi Pemerintah Sebagai masukan bagi pemerintah terutama dalam penilaian atau evaluasi guru khususnya Guru Pendidikan Jasmani hendaknya disesuaikan dengan kriteria profesionalisme guru yang telah ditentukan. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Proses Belajar-Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan pelajar atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan pelajar itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi educative. Kegiatan pendidikan bukan hanya terbatas pada tugas menyampaikan ilmu tetapi juga melibatkan usaha menanam sikap dan nilai-nilai kepada pelajar yang sedang belajar. Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar- mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce Joyce dan Marshal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang di kelompokkan dalam 4 hal, yaitu 1 Proses informasi, 2 Perkembangan Pribadi, 3 Interaksi sosial, dan 4 Modifikasi tingkah laku. joyce dan weil, Models Of Teaching, 1980 dalam Moh. Uzer Usman 2007: 4 .