STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK TELEVISI BERBAYAR (PAY TV) (Studi pada Telkom Vision cabang Blitar)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN
PRODUK TELEVISI BERBAYAR (PAY TV)
(Studi pada Telkom Vision cabang Blitar)

Oleh:
SEPTINA ASRI MUJI ASTUTI
08220040

Dosen Pembimbing:
1. Himawan Sutanto, M.Si
2. Sugeng Winarno, MA

JURUSAN ILMU KOMUNIKSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI


Nama

: Septina Asri MujiAstuti

NIM

: 08220040

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JudulSkripsi

:


Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Mempromosikan Produk Televisi
Berbayar (Pay TV)
Studi pada Telkom Vision Cabang Blitar

Pembimbing I

Pembimbing II

HimawanSutanto, M.Si

SugengWinarno,MA

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Nurudin, M.Si

i

ii


LEMBAR PENGESAHAN

Nama

: Septina Asri Mujiastuti

NIM

: 08220040

Konsentrasi

: Public Relations (PR)

Judul Skripsi :
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN
TELEVISI BERBAYAR (PAY TV)
(Studi Pada Telkom Vision Cabang Blitar)


Telah mengikuti ujian pada :
Hari

: Sabtu

Tanggal : 28 Juli 2012
Waktu

: Pukul 10.30 Wib

Tempat : Ruang 611

Dan skripsi tersebut,dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan LULUS

Mengesahkan
Dekan Fisip UMM


Dr.Wahyudi Winarjo,M.Si

Dewan Penguji:
1. Widiya Yutanti, MA

(……………………)

2. Novin Styo Wibowo,S.sos

(……………………)

3. Himawan Sutanto, MSi

(……………………)

4. Sugeng Winarno,MA

(….…………….…..)

ii


iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini

:

Nama

: Septina Asri MujiAstuti

Tempat, Tanggal Lahir

: Blitar, 8 September 1990

NIM

: 08220040


Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN
PRODUK TELEVISI BERBAYAR (PAY TV)
Studi Pada Telkom Vision Cabang Blitar
Menurut sepengetahuan saya, adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang
lain,baik sebagian ataupun seluruhnya. Kecuali dalam bentuk kutipan yang telah
saya sebutkan sumbernya, demikian surat pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya.

Malang, 25 Juni 2012
Yang Menyatakan,


Septina Asri MujiAstuti

iii

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
1. Nama

: Septina Asri MujiAstuti

2. NIM

: 08220040

3. Fakultas

: Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


4. Jurusan

: Ilmu Komunikasi

5. Konsentrasi

: Public Relations (PR)

6. JudulSkripsi

: Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam
Mempromosikan Produk Televisi Berbayar (Pay
TV) Studi Pada Telkom Vision Cabang Blitar

7. Pembimbing

: 1. HimawanSutanto, M.Si
2. SugengWinarno, MA

8. KronologiBimbingan


Tanggal

ParafPembimbing
Pembimbing I

Keterangan

Pembimbing II

03 Maret 2012

ACC Judul

20 Maret 2012

Seminar Proposal

29 Mei 2012


Acc. BAB I

21 Mei 2012

Acc. BAB II, III,
IV

Juni 2012

Acc.
SeluruhNaskah

Malang,

Juni 2012

Disetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

HimawanSutanto, M.Si

SugengWinarno,MA

iv

v

MOTTO

Jangan takut akan sebuah kegagalan, karena dengan kegagalan kita akan
lebih mengetahui makna akan sebuah keberhasilan (penulis)

v

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

S kripsi ini kupersembahkan kepada :
K edua orangtuakuyanghebat,
B apak danibuk terimakasihatasdoa, cinta dan kasihsayang
kalian selama ini kepadaku.
K akak dan Adikkuyangpalingkusayang
T hank’s for all…..

vi

vii

ABSTRAK
Septina Asri Muji Astuti,08220040
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN
PRODUK TELEVISI BERBAYAR (PAY TV)
Studi pada Telkom Vision cabang Blitar
Pembimbing: Himawan Sutanto, M.Si dan Sugeng Winarno, MA
+65 +2 tabel + lampiran
Bibliografi : 18 buku, 9 website
Kata kunci : Komunikasi Pemasaran,Promosi,Produk Televisi Berbayar
Penelitian ini didasarkan pada fenomena keberadaan televisi berbayar
yang berkembang cukup pesat di daerah Blitar, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini karena belum ada penelitian mengenai komunikasi pemasaran pada
televisi berbayar. Yang menarik dalam penelitian ini adalah televisi berbayar di
daerah Blitar , merupakan salah satu bentuk usaha yang masih belum begitu
menggunakan media sebagai media promosi namun pemasarannya sudah cukup
meluas di daerah ini. Sehingga peneliti menganggap strategi komunikasi
pemasaran televisi berbayar perlu untuk diteliti. Sedangkan untuk obyek
penelitiannya adalah Telkom Vision, karena Telkom Vision adalah bentuk usaha
televisi berbayar yang sukses mendapatkan pelanggan di daerah Blitar. Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui strategi komunikasi pemasaran
seperti apa yang ideal untuk pemasaran produk khususnya televisi berbayar.
Dengan melihat latar belakang tersebut maka muncullah permasalahan
bagaimana strategi komunikasi pemasaran Telkom Vision cabang Blitar dalam
mempromosikan televisi berbayar (pay tv)? Dan untuk dapat menjawab rumusan
masalah, maka peneliti menggunakan strategi komunikasi pemasaran sebagai
metode penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi
wawancara yang digunakan adalah wawancara terpimpin dimana poinpoin pertanyaan sudah dipersiapkan terlebih dahulu kepada informan serta
pendukung. Informan penelitian dipilih dari pengambil keputusan dan pemimpin
dari instansi itu sedangkan pendukung adalah karyawan dari instansi tersebut yang
terlibat langsung dengan proses serta kegiatan pemasaran dan karena itu maka
informan yang dipilih adalah Kepala Telkom Vision cabang Blitar dan
pendukungnya adalah Teknisi dan salles marketing Telkom Vision cabang Blitar.
Sedangkan untuk teknik keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi
sumber dengan metode analisis data lapangan model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian dari strategi komunikasi pemasaran dalam
mempromosikan televisi berbayar pada Telkom Vision cabang Blitar
menunjukkan bahwa: (1) Sebelum strategi komunikasi pemasaran ditentukan,
Telkom Vision cabang Blitar mengadakan rapat dahulu antara pimpinan dengan
bawahan guna mempertimbangkan kira-kira strategi apa yang sesuai untuk
daerahnya.(2) Untuk saat ini strategi komunikasi pemasaran yang dipakai oleh
Telkom Vision cabang Blitar adalah komunikasi dari mulut kemulut. (3)
Segmentasi pasar diperuntukkan untuk masyarakat yang berpenghasilan meskipun
kenyataannya kurang begitu efektif , sehingga pada akhirnya produk ini cocok

vii

viii

digunakan oleh semua kalangan sesuai dengan kesenangan mereka akan hiburan
televisi. (4) untuk perancangan pesan yang disampaikan kepada komunikan,
pimpinan selalu lebih menekankan untuk lebih kepada konsultan jiwa daripada
kepada jiwa marketing sehingga pesan-pesan yang disampaikan oleh salles
marketing tidak terlalu agresif untuk menawarkan produk. (5) Saluran komunikasi
yang dipilih oleh Telkom Vision cabang Blitar ini adalah saluran komunikasi
personal dan non – personal. (6) Pengelolaan konsumen yang dilakukan adalah
after salles setiap satu bulan sekali. (7) Evaluasi untuk komunikasi pemasaran
yang dilakukan setiap satu bulan sekali. (8) Bentuk-Bentuk Komunikasi
pemasaran yang digunakan adalah Periklanan, Promosi penjualan dan Penjualan
tatap muka .
Dan berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan maka didapatkan
kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Telkom
Vision cabang Blitar sudah cukup baik, meskipun media promosi yang digunakan
masih cukup sedikit, dan untuk saat ini strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan Telkom Visiom cabang Blitar adalah dari mulut ke mulut. Strategi ini
dipilih untuk saat ini, karena strategi tersebut sangatlah efektif untuk mendapatkan
pelanggan atau pengguna dari pada strategi komunikasi pemasaran yang lainnya.
Peneliti

Septina Asri Muji Astuti
Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Himawan Sutanto, M.Si

Sugeng Winarno, MA

viii

ix

ABSTRACT
SeptinaAsriMujiAstuti, 08220040
MARKETING COMMUNICATIONS STRATEGY IN PROMOTING PAY
TELEVISION PRODUCT
Studies on Telkom Vision Blitar branch
Advisor: Himawan Sutanto,M.Si and Sugeng Winarno, MA
+65+2 Table + attachment
Bibliography: 18 books, 9 website
Keywords: Marketing Communications, Promotion, Pay-TV Products
The study was based on the existence of pay-television phenomenon that
developed rapidly in the Blitar, researchers are interested in doing this research
because there has been no research on marketing communications on pay TV.
What is interesting in this study were in the pay television Blitar, is one form of
business that still do not quite use the media as a media marketing campaign, but
already quite widespread in this area. So that researchers consider pay-television
marketing communication strategies need to be investigated. As for the object of
research is Telkom Vision, because Telkom Vision is the form of a successful payTV business to get customers in the Blitar. With the research is expected to know
what kind of marketing communications strategy that is ideal for pay-TV product
marketing in particular.
With looking at the background then comes the question of how marketing
communications strategy Telkom Vision Blitar branch in promoting the pay
television (pay tv)? And to be able to answer the formulation of the problem, the
researchers used a marketing communications strategy as a method of research.
Data were collected by interview and documentation techniques, interview used
was guided interview questions in which the points have been prepared in
advance to the informant as well as supporters. Research informants selected
from decision makers and leaders of institutions that, while supporters are
employees of the agencies directly involved with the process as well as marketing
activities and therefore it is the Chief of informants selected branches Blitar
Telkom Vision and supporters are engineers and marketing Salles Telkom Vision
Blitarbranch . As for the technical validity of the data, researchers used
triangulation techniques with methods of analysis of the data source field model
of Miles and Huberman.
The results of the marketing communication strategy in promoting the
Telkom Vision pay television Blitar branch showed that: (1) Prior to the
marketing communications strategy is determined, Telkom Vision Blitar first
meeting between leaders with subordinates in order to consider about what the
appropriate strategy for the region. (2) For the current marketing communication
strategies employed by Telkom Vision Blitar branch of mouth is the mouth of the
communication. (3) market segmentation is intended for people who earn less
effective despite the fact, that in the end product is suitable for use by all people
according to their pleasure to be entertainment television. (4) to design the

ix

x

message to the communicant, the leadership has always emphasized for more on
consultants than to the soul of the soul so that marketing messages are delivered
by Salles marketing is too aggressive to offer the product. (5) channels of
communication chosen by Telkom Vision Blitar branch channel of communication
is personal and non - personal. (6) Management of consumers who do are after
Salles every month. (7) The evaluation for marketing communications made every
month. (8) Other Forms of marketing communication used are advertising, sales
promotion and sales face to face.

Researcher

Septina Asri MujiAstuti
Approve,

Counselors I

Counselors II

Himawan Sutanto, M.Si

Sugeng Winarno, MA

x

xi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur akan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
dengan judul :
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN
PRODUK TELEVISI BERBAYAR (PAY TV)
(Studi pada Telkom Vision cabang Blitar)
Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam
menyusun skripsi ini dan tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai pihak,
mustahil skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih atas semua bantuan dan dorongan baik secara moral maupun
materiil sehingga kepada :
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
2. Kedua orang tuaku Bapak Putut Budiarto dan ibuku tercinta Mujiati, serta
kakak dan adikku (Yeyen Tegar Prastyawan dan Irma Asri Kartika Sandy)
tercinta yang telah senantiasa tidak ada henti untuk mendoakan, memotivasi
dan memberikan kasih sayang yang melimpah sehingga terselesaikannya
skripsi ini.

xi

xii

3. Bapak Himawan Sutanto M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Sugeng
Winarno, MA selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dalam
menyampaikan ilmu, memberikan pencerahan, bimbingan dan pengarahan
sehingga skripsi ini dapat segera terselesaikan.
4. Seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah membantu dalam bentuk sumbangan pemikiran tentang hal-hal
yang terkait dalam skripsi ini, serta telah memberikan motivasi sehingga
skripsi ini dapat segera terselesaikan.
5. Seluruh penulis buku yang telah menjadi sumber inspirasi dan membantu
dalam memberikan ilmu pengetahuan, wawasan serta pemahan tentang segala
hal yang terkandung dalam penulisan skripsi ini.
6. Kepada sahabatku Fitri Wulandari dan Isa yang telah memberikan bantuan
berupa sumbangan pemikiran dan pinjaman buku-bukunya, kepada sahabatku
Ata Syifayakhsalloh yang telah menjadi teman diskusi serta memberikan
sumbangan pemikiran.
7. Serta kepada seluruh sahabat-sahabatku dan pihak lain yang juga turut
memberikan bantuan dan belum sempat saya sebutkan satu-persatu, semoga
Allah SWT membalas semua amal kebaikan dengan pahala yang berlipat.
Akhir kata dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan
yang ada, sehingga apabila dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dalam
penyusunannya. Maka penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya serta demi
memperbaiki skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak yang membacanya serta dari penulisan skripsi

xii

xiii

ini,

diharapkan

dapat

berguna

dan

bermanfaat

bagi

pihak

yang

membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Malang, 23 Agustus 2012

Penulis

xiii

xiv

DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................
Lembar Persetujuan ...................................................................................... i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Pernyataan Orisinalitas.................................................................................. iii
Berita Acara Bimbingan ................................................................................ iv
Motto ............................................................................................................ v
Halaman Persembahan .................................................................................. vi
Abstrak ......................................................................................................... vii
Kata Pengantar .............................................................................................. xi
Daftar Isi ....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
1.5 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 8
1.5.1 Pemahaman Strategi Komunikasi Pemasaran........................................ 8
1.5.1.1 Pengertian Strategi ...................................................................... 8
1.5.1.2 Pemahaman Tentang Komunikasi Pemasaran ............................. 9
1.5.1.2.1 Alat-Alat Promosi Dalam Komunikasi Pemasaran ............... 11
1.5.1.2.2 Model-Model Komunikasi Pemasaran.................................. 12
1.5.1.2.3 Segmentasi Pasar……………………………………………. 14
1.5.2 Pemahaman Tentang Pay TV…………………………………………... 15

xiv

xv

1.5.2.1 Sejarah Singkat Televisi……………………………………….. 15
1.5.2.2 Sejarah Umum Televisi Berbayar……………………………... 15
1.5.2.3 Pengertian Televisi Berbayar………………………………….. 16
1.6 Metode Penelitian………………………………………………………… 17
1.6.1 Pendekatan Penelitian………………………………………….. 17
1.6.2 Batasan Penelitian……………………………………………… 18
1.6.3 Lokasi Penelitian……………………………………………….. 18
1.6.4 Informan Penelitian…………………………………………….. 18
1.6.5 Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 20
1.6.6 Teknik Keabsahan Data………………………………………... 21
1.6.7 Teknik Analisis Data…………………………………………... 21
BAB II DESKRIPSI WILAYAH DAN OBJEK PENELITIAN…………... 24
A. Deskripsi Wilayah Penelitian………………………………………… 24
B. Gambaran Umum Perusahaan………………………………………... 25
BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN………………. 32
A. Identitas Informan…………………………………………………... 32
B. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Mempromosikan Produk
Televisi Berbayar Telkom Vision Cabang Blitar……………………. 35
BAB IV PENUTUP………………………………………………………… 64
1. Kesimpulan………………………………………………………….. 64
2. Saran………………………………………………………………… 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Alma,Buchari.2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta
Budiarto,Teguh dan Fandy Ciptono.1997. Pemasaran Internasional.
Yogyakarta:BPFE
Burton.graeme.2011. Membincangkan Televisi Sebuah Pengantar Kajian
Televisi.Yogyakarta:Jalasutra
Cangara. Hafied.1998.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:Raja Grafindo Persada
Devito, A Joseph.1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books
Effendy,Uchjana,Onong. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung:Mandar Maju
____________________. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Kotler, Philip.1999.Marketing.Jakarta:Erlangga
Kotler, Philip dan Armstrong Gary.2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta:PT.
Indeks Kelompok Gramedia
Moleong,J Lexy.2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Mulyana,Deddy.2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Oliver,Sandra.2002. Strategi Public Relations. Jakarta:Erlangga
Pawito.2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:PT LKIS Pelangi
Aksara
Ruslan,Rosady.2002. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada
Shimp.A Terence.2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta:Erlangga

xvi

xvii

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D.Bandung:Alfabeta
Sutisna.2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Swastha, Basu dan Irawan.2001.Manajemen Pemasaran
Modern.Yogyakarta:Liberty Offset
Sumber Non Buku :
Anonim,”gambaran umum”(http://blitarkota.go.id/index.php?p=profil&id=4).
Diakses tanggal 1 agustus 2012
Desvira Dwitri, “Kriptografi pada layanan TV berbayar”
(http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/20112012/Makalah2011/Makalah-IF2091-2011-107.pdf. Diakses pada
tanggal19 Juni 2012).
Anonim,”gambaran umum”(http://blitarkota.go.id/index.php?p=profil&id=4).
Diakses tanggal 1 agustus 2012
Hasil Pengamatan peneliti secara tidak terstruktur, tanggal 23 februari 2012
Hasil rekap jumlah pelanggan Telkom Vision”. Dilihat tanggal 5 juli 2012
Maharani, Rismana andris dan Nugroho Panca,“Makalah Komunikasi Satelit
(DirectBroadcastsatellite(DBS)),(http://www.scribd.com/doc/4716284
7/Makalah-Direct-Broadcast-Satellite-DBS-1.Diakses tanggal 17 juli
2012).
Prasetyo Budi,”Telkom Vision raih 1 juta Pelanggan”
(http://www.tribunnews.com/2012/01/18/telomvision-raih-1-jutapelanggan. Diakses tanggal 17 Juli 2012)
“Sekilas Telkom Vision”
(http://www.telkomvision.com/modules.php?mname=about.Diakses
tanggal 17 Juli 2012)
“Telkom Vision”
(http://www.telkomvision.com/modules.php?mname=about&mfile=vi
siMisi.Diakses tanggal 17 Juli 2012)

xvii

BAB

I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap hari manusia tidak bisa terlepas dari komunikasi, hal ini
dikarenakan tanpa adanya komunikasi, manusia tidak dapat saling berhubungan
dengan satu sama lain. Oleh karena itu dengan adanya komunikasi yang efektif
maka kegiatan manusia dapat berjalan dengan baik. Dan tanpa adanya komunikasi
yang baik maka akan menimbulkan ketidak teraturan dalam melaksanakan
aktivitasnya dimanapun dia berada.
Sedangkan untuk mewujudkan komunikasi yang efektif, diperlukannya
sebuah proses komunikasi. Dimana dalam proses komunikasi, dalam buku
pengantar Ilmu Komunikasi, David K. Berlo membuatkan formula komunikasi
yang lebih sederhana, formula itu dikenal “SMCR” yakni: Source (pengirim),
Message (pesan) , Channel (saluran – media) dan receiver (penerima),selain itu
Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De
Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feed back)1 . Sebagai
pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Proses komunikasi
dianggap efektif apabila pesan yang disampaikan dari komunikator dapat diterima
oleh komunikan dengan memberikan efek sesuai dengan harapan komunikator.
Di dalam dunia pemasaran, aktivitas yang berkaitan dengan komunikasi
dan sering dilakukan adalah komunikasi pemasaran. Aktivitas ini sering dilakukan
sebab, dengan komunikasi pemasaran segala macam produk barang/jasa dapat di

1

Cangara. Hafied.1998.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:Raja Grafindo Persada, hal 23

1

2

informasikan, dimana nantinya, efek yang diharapkan dari komunikasi pemasaran
ini adalah sasaran yang dituju bisa memilih produk yang diinformasikan untuk
digunakan. Sedangkan feedback yang di dapat adalah perusahaan bisa
mendapatkan profit dari aktivitas komunikasi pemasaran tersebut.
Pada dasarnya tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan adalah memberikan persuasif kepada masyarakat untuk menggunakan
produk yang diinformasikan. Shimp di dalam bukunya mengungkapkan bahwa
persuasif

adalah usaha

yang dilakukan komunikator

pemasaran untuk

mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen dengan cara tertentu 2. Adapun
Effendi mengatakan persuasi atau dalam bahasa Inggris “persuasion” berasal dari
perkataan latin “persuasio” yang berarti bujukan atau rayuan3. Dari definisi
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa persuasif merupakan kegiatan untuk
merubah maindseet atau sikap seseorang masyarakat.
Di dalam komunikasi pemasaran terdapat tujuan untuk mempersuasi
masyarakat. Supaya kegiatan persuasif sesuai dengan hasil yang diharapkan, Pada
Shimp dijelaskan ada enam perangkat untuk mempengaruhi yang digunakan
dalam praktik persuasi yaitu 4:
1. reciprocation adalah sebagai bagian dari proses sosialisasi dalam semua
kultur, masyarakat memiliki norma yang disebut norm of reciprocity
sejak masa kanak-kanak, kita belajar membalas bantuan yang kita terima
dengan memberikan bantuan, merespon kebaikan dengan kebaikan pula.

2

Shimp.A Terence.2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta:Erlangga, hal 224
3
Effendi. Uchjana.Onong.1992. Spektrum Komunikasi. Bandung:Mandar Maju, hal 17
4
Ibid., hal 228 - 232

2

3

Dengan mengetahui hal ini, komunikator pemasaran kadangkala
memberikan hadiah atau contoh produk dengan harapan bahwa
pelanggan akan membalas (reciprocate) dengan membeli produk mereka
kita dapat melihat hal ini dalam kasus In-store sampling produk-produk
makanan di pasar swalayan.
2. Komitmen dan konsistensi, setelah individu memutuskan sebuah pilihan
(komitmen), seringkali ada tendensi kuat untuk terus loyal kepada pilihan
tersebut, konsistensi merupakan karakteristik manusia yang bernilai
tinggi contohnya adalah pertimbangan taktik yang biasa digunakan oleh
penjual mobil. Mereka membuat konsumen melakukan komitmen
terhadap harga tertentu dan kemudian mengatakan bahwa mereka perlu
mendapat persetujuan manajer penjualan terlebih dahulu, pada saat itu
konsumen telah secara psikologis memiliki komitmen untuk membeli
sebuah mobil.
3. Bukti sosial, ketika kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan kita sering melihat perilaku orang lain contoh pengembangan
produk seringkali memeperluas familiarisasi atau promosinya dengan
memberikan produk-produk tersebut kepada tokoh public atau para
trendsetter, yang diharapkan akan memeberikan bukti sosial bagi public
untuk mengadopsi perilaku yang sama.
4. Rasa suka, taktik mempengaruhi ini berhubungan dengan fakta bahwa
kita cenderung mengadopsi sebuah sikap atau melakukan suatu tindakan
ketika seseorang yang disukai mempromosikan tindakan tersebut.

3

4

5.

Otoritas,sebagian besar orang dididik untuk menghormati figur yang
dikenal memiliki otoritas (orang tua, guru, pelatih, dan lain-lain) oleh
karenanya tidak mengejutkan jika komunikator pemasaran kadangkala
menunjukkan usaha mereka kepada pihak otoritas.

6. Kelangkaan, taktik mempengaruhi ini didasarkan atas prinsip bahwa
segala sesuatu akan menjadi lebih diinginkan ketika ada banyak
permintaan terhadap suatu item.
Berkaitan dengan pemasaran,

keberadaan

televisi

berbayar

juga

memerlukan komunikasi pemasaran dalam mempromosikannya. Televisi bebayar
sebenarnya sama seperti halnya dengan televisi berlangganan yaitu istilah yang
digunakan pada jasa penyiaran televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang
bersedia membayar (berlangganan) secara berkala, jasa ini biasanya disediakan
dengan menggunakan kabel digital ataupun analog dan satelit 5.
Saat ini di Indonesia banyak perusahaan yang bergerak di bidang
telekomunikasi yang memanfaatkan televisi berbayar sebagai ladang bisnis baru,
tidak terkecuali dengan PT.Telkom, sebagai perusahaan milik Negara yang
bergerak di bidang komunikasi,untuk memenuhi kebutuhan akan informasi,
hiburan dan multimedia di kalangan masyarakat. PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk. (Telkom) pada pertengahan tahun 2007 telah mengembangkan layanan
televisi berbayar dengan meluncurkan Telkom Vision dan dilansir dari media online Tribun News diberitakan bahwa Dalam kurun waktu satu tahun,televisi
berbayar TelkomVision anak usaha dari PT Telkom Indonesia berhasil menggaet
5

Maharani, Rismana andris dan Nugroho Panca,“Makalah Komunikasi Satelit (Direct Broadcast
satellite(DBS)),(http://www.scribd.com/doc/47162847/Makalah-Direct-Broadcast-Satellite-DBS1.Diakses tanggal 17 juli 2012).

4

5

1 juta pelanggan hingga akhir tahun 2011,pencapaian 1 juta pelanggan
TelkomVision ditandai dengan pemberian penghargaan pemecahan rekor Meseum
Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori perusahaan TV berbayar dengan
pertumbuhan penjualan tertinggi yaitu 800 % dengan peningkatan jumlah
pelanggan 1 juta pelanggan dalam kurun waktu selama satu tahun.
Penghargaan yang di dapat oleh Telkom vision ini, tidak terlepas dari
keunggulan Telkom Vision yang memiliki jangkauan pemasaran sampai ke
daerah-daerah seluruh Indonesia6. Berbicara soal daerah, Blitar merupakan daerah
terkecil di Indonesia yang termasuk dalam jangkauan pemasaran Telkom Vision.
Keberadaan televisi berbayar di sana cukup mendapat respon positif dari sebagian
besar masyarakat hal itu terlihat dari data hasil rekapan jumlah pelanggan dari
bulan januari sampai bulan Juni, tercatat bahwa jumlah pengguna/pelanggan
televisi berbayar sudah mencapai sekitar 3847 orang7, dan berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa pengguna televisi berbayar diketahui bahwa
ketertarikan masyarakat disana untuk menggunakan televisi berbayar didasarkan
pada : karena sudah bosan dengan tayangan televisi konvensional yang hanya ituitu saja tayangannya,karena suka dengan hiburan film-film korea,karena tidak
mau ketinggalan dengan tetangganya (gengsi),harga televisi berbayar yang tidak
semahal dahulu.

6

Prasetyo Budi,”Telkom Vision raih 1 juta Pelanggan”
(http://www.tribunnews.com/2012/01/18/telomvision-raih-1-juta-pelanggan. Diakses tanggal 17 Juli
2012)
7
“Hasil rekap jumlah pelanggan Telkom Vision”. Dilihat tanggal 5 juli 2012

5

6

Wilayah kecil dan jumlah televisi berbayar yang cukup banyak,
menjadikan tantangan tersendiri bagi Telkom Vision. Berkaitan dengan penelitian
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang televisi berbayar, karena
belum ada penelitian tentang komunikasi pemasaran dalam mempromosikan
televisi berbayar. Yang menarik disini adalah berdasarkan hasil pengamatan
peneliti secara tidak terstruktur diketahui bahwa televisi berbayar di daerah Blitar
merupakan bentuk produk yang termasuk baru dan masih sedikit menggunakan
media sebagai saluran promosi, akan tetapi pemasarannya sudah meluas8.
Sehingga peneliti beranggapan strategi komunikasi pemasaran dalam
mempromosikan televisi berbayar perlu di teliti. Obyek penelitian ini adalah
Telkom Vision karena Telkom Vision adalah salah satu perusahaan televisi
berbayar yang sukses mendapatkan pelanggan terbesar di daerah Blitar.
Disamping itu dengan jangkauan pemasaran yang cukup luas ini maka, Telkom
Vision menarik untuk diteliti mengenai strategi komunikasi pemasarannya.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui strategi komunikasi
pemasaran seperti apa yang ideal untuk pemasaran suatu produk khususnya
televisi berbayar.

8

Hasil Pengamatan peneliti secara tidak terstruktur, tanggal 23 februari 2012

6

7

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah :
Bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran Telkom Vision cabang Blitar
dalam mempromosikan produk televisi berbayar (pay TV)?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dipakai Telkom
Vision cabang Blitar dalam mempromosikan produk televisi berbayar (Pay
TV)
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara Praktis
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan Telkom Vision cabang
Blitar dapat mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang
cocok digunakan untuk promosi produknya
2. Secara Akademis
Hasil dari penelitian ini secara akademis dapat memberikan
kontribusi pemikiran dalam dunia ilmu pengetahuan serta kalangan akademis,
juga dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam rangka proses penelitian di
masa yang akan datang. Selain itu juga untuk menambah referensi
pengetahuan bagi kalangan mahasiswa sebagai salah satu bahan acuan bagi
yang berminat melakukan penelitian dalam bidang strategi khususnya
mengenai public relations dalam kaitannya dengan komunikasi pemasaran

7

8

1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1

Pemahaman Strategi Komunikasi Pemasaran
1.5.1.1 Pengertian Strategi
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin produknya

laku terjual, akan tetapi strategi yang ditempuhnya pastilah berbeda. Berbicara
tentang strategi, sebenarnya strategi adalah sebuah cara atau proses yang
digunakan organisasi untuk mencapai misinya, menurut Bennett (1996) dalam
buku Oliver Sandra, menyebutkan bahwa menggambarkan strategi sebagai arah
yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya9, sedangkan
menurut Swastha dan Irawan, strategi adalah suatu rencana yang diutamakan
untuk mencapai tujuan tersebut.
Beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang
dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda jadi strategi dibuat
berdasarkan suatu tujuan10. Lesser Robert Bittel juga menyebutkan “ Strategy is a
fundamental plan of action that is intended to accomplish the company objective.
Strategi adalah suatu rencana fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan11.
Strategi itu pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan
managemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya12.
Effendi dalam bukunya juga menjelaskan bahwa strategi pada hakikatnya adalah
perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
9

Oliver,Sandra.2002.Strategi Public Relations.Jakarta:Erlangga,hal 2-3
Swastha, Basu dan Irawan.2001.Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta:Liberty Offset,hlm 67
11
Alma,Buchari.2005.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta,hlm 199
12
Ruslan,Rosady.2002.Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta:PT.RajaGrafindo
Persada,hlm 31
10

8

9

hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.13
Berdasarkan definisi diatas, strategi merupakan suatu usaha perusahaan
yang terencana dan teratur untuk mencapai tujuan perusahaan.Komunikasi
pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa
komunikasi, masyarakat tidak akan mengetahui keberadaan suatu produk di pasar.
Komunikasi yang efektif dapat merubah tingkah laku atau memperkuat tingkah
laku yang sudah dirubah sebelumnya. Oleh karena itu komunikasi pemasaran
tanpa adanya strategi yang efektif dan kondusif tidak akan dapat mencapai sasaran
tujuan pemasaran.
1.5.1.2 Pemahaman Tentang Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran akan lebih dimengerti definisinya bila diuraikan
dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi mengacu pada
tindakan, oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang
terdistorsi oleh gangguan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai
pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik14.
Sedangkan dalam buku Rosady Ruslan juga dijelaskan bahwa definisi dari
komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan
sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar,
bilangan, grafik dan lain-lain15. Dan untuk definisi dari pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

13

Effendi, op.cit., hal 32
Devito, A Joseph.1997.Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books,hal 23
15
Ibid., hal 17
14

9

10

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain16.
Shimp dalam bukunya juga menjelaskan bahwa pemasaran lebih umum
pengertiannya dari pada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran
banyak melibatkan kegiatan komunikasi dan apabila digabungkan, komunikasi
pemasaran lebih memperlihatkan gabungan semua unsur dalam pemasaran merk,
yang memberikan fasilitas terjadi pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya 17.
Komunikasi pemasaran menurut Swastha dan Irawan dalam bukunya
manajemen pemasaran modern,

komunikasi pemasaran adalah

kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik 18.
Selain itu komunikasi pemasaran juga merupakan salah satu kegiatan
pemasaran yang berusaha menyebarluaskan informasi, mempengaruhi dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produknya agar bersedia
menerima, membeli dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen19.
Komunikasi yang efektif adalan penyampaian suatu pesan yang dapat
merubah tingkah laku atau memperkuat tingkah laku yang sudah dirubah
sebelumnya. Fungsi lain dari komunikasi adalah untuk membedakan produk yang
16
Kotler, Philip dan Armstrong Gary.2003.Manajemen Pemasaran. Jakarta:PT. Indeks Kelompok
Gramedia,hal 7
17
Shimp, op.cit., hal 4
18
Swastha dan Irawan, op.cit., hal 345
19
Budiarto,Teguh dan Fandy Ciptono.1997.Pemasaran Internasional. Yogyakarta:BPFE,hal 187

10

11

ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya, selain juga
menginformasikan, membujuk, mengingatkan, menawarkan sarana pertukaran itu
sendiri, juga sebagai saran pengantar nilai-nilai sosial kepada masyarakat.
Di dalam komunikasi khususnya dalam komunikasi pemasaran tidak
adanya strategi yang efektif dan kondusif maka suatu pemasaran tidak akan
mencapai tujuannya, sebab pemasaran adalah suatu kegiatan yang akan membawa
keuntungan bagi perusahaan, maka dari itu sebagai sebuah usaha untuk mencapai
hasil-hasil itu diperlukanya suatu strategi. Oleh karena itu dapat dikatakan pula
bahwa strategi komunikasi dalam pemasaran adalah serangkaian rancangan usaha
yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat
menembus segmen pasar suatu perusahaan.
1.5.1.2.1 Alat-Alat Promosi Dalam Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran harus direncanakan sebaik mungkin,
supaya proses komunikasi dapat berjalan secara efektif dengan biaya
yang

cukup

efisien. Dalam

prosesnya,

komunikasi pemasaran

memerlukan alat-alat promosi, dimana pada buku Sutisna disebutkan,
alat-alat promosi dalam komunkasi pemasaran adalah sebagai berikut20:
a. Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun
beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat,
biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis, atau walaupun
harus membayar tapi dengan jumlah sedikit.

20

Sutisna.2002.Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal 311327

11

12

b. Promosi Penjualan merupakan salah satu jenis komunikasi yang
sering dipakai oleh pemasar dan upaya pemasaran melalui
promosi penjualan dilakukan dalam jangka pendek
c. Penjualan Tatap Muka adalah satu-satunya alat promosi yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial
secara langsung, dimana keunggulannya adalah penjualan tatap
muka melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen
sehingga lebih sering bisa membujuk daripada periklanan
publisitas
d. Hubungan Masyarakat adalah metode untuk berkomunikasi
dengan constituent organisasi. Pada kenyataannya baik disadari
atau tidak disadari setiap organisasi mempunyai kegiatan
hubungan masyarakat
1.5.1.2.2

Model-Model Komunikasi Pemasaran

Dalam

Sutisna,

disebutkan

bahwa

komunikasi

pemasaran

merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat terutama
konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar21. Komunikasi
pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Karena
dengan mengkomunikasikan produknya konsumen akan tahu bahwa
produk tersebut sudah ada dipasaran.
Untuk melakukan suatu komunikasi pemasaran dibutuhkan
perhitungan yang hati-hati karena kegiatan ini menggunakan biaya yang
21

Ibid., hal 267

12

13

cukup banyak. Ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang akan
dialami oleh perusahaan apabila salah dalam melakukan komunikasi
pemasaran yang salah. Model komunikasi pemasaran tidak jauh berbeda
dengan model komunikasi yang telah dibahas sebelumnya. Gambar di
bawah ini merupakan model komunikasi pemasaran yang berkembang
dikalangan masyarakat :

Umpan Balik

Sumber

Pemasaran

Encoding

Transmisi

Agency
Iklan, tenaga
penjualan,
elemen
promotion
mix

Radio, Tv,
surat Kabar,
Majalah,
Brosur

Decoding

Response
dan
interpretasi
oleh

Tindakan

Perilaku
Konsumen

Gambar 2.4. Model Komunikasi Pemasaran 22
Penjelasan

dari

masing-masing

Pemasaran adalah sebagai berikut23 :

22
23

Ibid., hal 270
Ibid., hal 268-270

13

unsur

model

Komunikasi

14

1) Sumber : pertama kali pesan komunikasi datang dari
sumber. Dalam model komunikasi pemasaran
sumber dari proses tersebut adalah

pemasar.

2) Encoding : Dalam proses ini pemasar menentukan
bagaimana bagaimana pesan itu disusun oleh agar
bisa dipahami dan direspon secara positif oleh
penerima (konsumen).
3) Transmisi:

transmisi

merupakan

proses

penyampaian pesan terhadap konsumen. Dalam
proses in dititik beratkan pada media apa yang
digunakan untuk menyampaikan pesan.
4) Decoding: proses ini adalah bagaiman konsumen
menginterpretasikan pesan yang diberikan oleh
pemasar mengenai produk yang dipasarkan.
5) Tindakan : proses ini merupakan lanjutan dari
proses decoding. Pada tahapan ini konsumen akan
memberikan respon dari apa yang dipikirkan .
1.5.1.2.3

SEGMENTASI PASAR
Agar komunikasi pemasaran mampu menyampaikan pesan secara

tepat dan mencegah sampainya informasi ke konsumen yang bukan
merupkan target pasar perusahaan, maka pasar harus disegmentasikan.
Dalam buku Kotler dijelaskan bahwa segementasi pasar adalah tindakan

14

15

membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok konsumen yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk-produk dan atau bauran
pemasaran tersendiri24. Dimana dalam menyusun segmentasi pasar kita
harus mengamati beberapa variabel-variabel seperti geografi, demografi,
psikografi dan behavioristik25.
1.5.2. Pemahaman Tentang Pay Televisi
1.5.2.1

Sejarah Singkat Televisi

Secara institusional, terdapat pergeseran dari monopoli BBC (1936
hingga 1954) menuju duopoli dengan televisi komersial (ITV) sejak 1954
hingga 1980-an, dan selanjutnya menuju pelipatgandaan provider yang
ditengarai dengan hadirnya Channel 4 pada tahun 1982 dan SkyTV pada 1984,
dan akhirnya diperkuat oleh hadirnya televisi digital pada tahun 1999 26.
1.5.2.2

Sejarah Umum Televisi Berbayar (pay TV)

Dimulai saat Zenith meneliti kemungkinan adanya televisi
berlangganan ketika televisi sendiri masih dalam tahap penelitian dan
pengembangan. Pada tahun 1940-an, Zenith memperkenalkan sebuah sistem
televisi berbayar yang diberi nama Phonevision(mdr 0815) yang melayani
pemutaran film-film dengan pemesanan melalui pesawat telepon. Awalnya
televisi berlangganan sering diidentikkan dengan televisi kabel, karena bermula
pada 1948 ketika warga Pennsylvania, Amerika Serikat kesulitan menerima
siaran televisi karena terhalang perbukitan. Untuk mengatasi masalah ini,

24

Kotler Philip.1999.Marketing.Jakarta:Erlangga,hal 164
Ibid., hal 165
26
Burton.Graeme.2011. Membincangkan Televisi Sebuah Pengantar Kajian
Televisi.Yogyakarta:Jalasutra, hal 373
25

15

16

warga setempat memasang antenna untuk menangkap sinyal UHF yang dipakai
dalam penyiaran program kemudian menarik kabel dari antenna tersebut dan
memasangnya ke rumah-rumah.
Pada tahun 1972, HBO (Home Box Office) muncul dan memikat
hati banyak kalangan dan tertentu saja dengan kemunculannya ini mata rantai
televisi berlangganan makin kuat. Belum lagi tuntutan dan kebutuhan akan
hiburan yang makin besar, membuat satelit pada era 1980-an menjadi
primadona bagi perkembangan televisi berlangganan selanjutnya, Sebut saja
sistem DBS (direct broadcast satellite) yang banyak diaplikasikan di berbagai
Negara. Sejarah dan perkembangan televisi berlangganan di Amerika
memberikan peluang bagi terbukanya lahan komersial ini diwilayah lain seperti
Eropa, Asia dan Australia. Untuk kawasan regional Asia, Jepang pada tahun
1984 memperkenalkan sistem DBS (direct Broadcast Satellite) yang pada
akhirnya dipakai dalam industri televisi berlangganan27.
1.5.2.3

Pengertian Televisi Berbayar

Televisi Berbayar (pay TV) adalah layanan televisi berbayar yang
disediakan oleh perusahaan tertentu yang siarannya hanya dapat dinikmati oleh
pelanggan yang merupakan anggota dari layanan tersebut, dengan kata lain
hanya diperuntukkan untuk pelanggan yang telah membayar. Pada umumnya,
siaran pada televisi berbayar dipancarkan secara broadcast, namun hanya
pelanggan yang membayarlah yang dapat menangkap siaran tersebut. Hal ini
disebabkan sinyal broadcast yang dipancarkan telah dienkripsi dengan kunci
27
Desvira Dwitri, “Kriptografi pada layanan TV berbayar”
(http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2011-2012/Makalah2011/Makalah-IF2091-2011-107.pdf.
Diakses pada tanggal19 Juni 2012).

16

17

yang unik. Untuk mengantisipasi siaran ini tidak dapat dinikmati oleh orang
yang tidak memiliki hak, maka setiap pelanggan diberikan smart card yang
mengandung kunci privat yang unik dalam konteks algoritma kriptografi
kunci-kunci public.
Selain itu , pelanggan juga diberikan sebuah card reader yang
dipasang pada pesawat televisi yang nantinya berfungsi untuk membaca smard
card. Setelah itu, pelanggan akan diberikan kunci simetri dalam bentuk
terenkripsi dengan menggunakan kunci public pelanggan. Selanjutnya, smart
card yang dimiliki oleh pelanggan akan mendeskripsi kunci simetri dengan
kunci privat. Pada akhirnya kunci simetri yang telah didapatkan akan
digunakan untuk mendeskripsi siaran Pay TV yang telah di broadcast.
Berbicara mengenai layanan televisi ini, dalam perkembangannya bisa
dikatakan cukup pesat, Di Indonesia sendiri Pay Tv merupakan hal yang tidak
asing lagi. Tentu saja hal ini tidak lepas dari kemunculannya pertama kali
televisi berbayar.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Pendekatan Penelitian
Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran televisi berbayar, maka
pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif
deskriptif. Dan supaya memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana
strategi komunikasi Pemasaran Telkom Vision dalam mempromosikan produk
televisi berbayar, maka di dalam penelitian ini, peneliti memaparkan semua hasil

17

18

dari wawancara yang di dapat dari informan, dengan cara mendeskripsikannya
kalimat per kalimat,guna mendapatkan hasil yang valid data.
1.6.2 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tentang strategi
komunikasi pemasaran dalam mempromosikan televisi berbayar pada salah satu
instansi cabang yang bergerak dibidang usaha televisi berbayar di daerah Blitar.
Hal ini di karenakan televisi berbayar di daerah Blitar merupakan sesuatu hal yang
tergolong baru, dan media promosi yang digunakan masih cukup sedikit.
1.6.3 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini mengambil lokasi Telkom Vision Cabang Blitar,
yang kantornya masih bergabung menjadi satu dengan PT.Telkom Kandatel Blitar
dengan alamat Jl.A.Yani No 10 Kota Blitar
1.6.4 Informan Penelitian
Informan merupakan seseorang yang memiliki informasi banyak mengenai
objek yang sedang diteliti. Dimana menurut Licoln dan Guba (1985) menyebutkan
bahwa kegunaan informan ini adalah membantu agar secepatnya dan seteliti
mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat terutama bagi peneliti
yang belum mengalami latihan etnografi28. Sedangkan Bogdan dan Biklen (1981)
juga berpendapat bahwa informan dimanfaatkan untuk berbicara,bertukar pikiran
atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya29.
Lalu di antara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut
narasumber kunci, dimana narasumber ini adalah seseorang atau beberapa orang
28
29

Moleong,J Lexy.2000.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remaja Rosdakarya,hal 90
Ibid., hal 92

18

19

yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek
yang sedang diteliti tersebut. Dan untuk penentuan informan, peneliti menentukan
informan sebagai berikut:
1. Kepala Cabang, dimana kepala cabang ini dipilih karena kepala cabang adalah
orang yang memunculkan ide dalam penentuan strategi komunikasi untuk
memasarkan produk televisi berbayar ini serta ikut juga membantu dalam
menjalankan fungsi pemasaran. Jadi dari sini diharapkan data yang didapatkan
bisa valid
2. Teknisi Lapang, hal ini dikarenakan, teknisi lapang ikut serta membantu
dalam menjalankan fungsi pemasaran serta mempunyai jam kerja yang lebih
tinggi, sebab berhubungan langsung pada pelayanan terhadap pelanggan yang
berimbas langsung pada proses pemasaran televisi berbayar ini.
3. Selles marketing, Salles marketing ini dipilih karena, salles marketing terlibat
langsung dan bertanggung jawab penuh dalam memasarkan produk televisi
berbayar ini, kepada masyarkat dan untuk kriteria salles ini, peneliti memilih
salles marketing dengan masa kerja yang minimal satu tahun, hal tersebut
dilakukan karena dengan masa kerja yang tergolong cukup ini, diharapkan
supaya mendapatkan data yang valid.
Dan dalam penelitian penelitian ini, peneliti sudah menentukan kriteria
dan jumlah informan yang telah di teliti sehingga dapat disebutkan bahwa
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang termasuk kelompok
sampling nonprobality. Purposive sampling yakni peneliti dengan menggunakan
pertimbangan yang mendalam di dalam memilih informan yang akan diteliti

19

20

dinilai baik untuk diteliti. Jadi, penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan
saat peneliti memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung30.
1.6.5

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode dan prosedur pengumpulan data dilakukan

melalui:
Wawancara
Menurut Licoln dan Guba (1985) dalam Moleong,
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertannyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban
atas pertannyaan itu. Maksud mengadakan wawancara antara lain
adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan.
Merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang
dialami masa lalu memproyeksikan kebulatan-kebulatan untuk dialami
pada masa akan datang,memverivikasi,mengubah dan memperluas
informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia maupun bukan
manusia, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan
oleh peneliti sebagai pegecekan anggota 31
Sedangkan Esterberg (2002) mendefinisikan interview atau
wawancara adalah ”a meeting of to persons to exchange information

30
31

Ibid., hal 219
Moleong, op.cit., hal 135

20

21

and idea through question and responses, resulting in communication
and join

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PT. TELKOM DALAM MEMASARKAN PRODUK SPEEDY (Studi pada PT. Telkom Kandatel Malang)

0 6 56

Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Maicih Inti Sinergi Bandung Dalam Mempromosikan Produk Maicih Di Kota Bandung Apsari

0 3 1

Strategi Komunikasi Pemasaran Divisi Pemasaran Dan Niaga PT. PERTAMINA (Persero) Cabang Bandung Dalam Mempromosikan Produk Oli "Fastron" Bagi Konsumen Kota Bandung

0 5 1

Strategi Komunikasi Pemasaran Clothing UNKL347 dalam Mempromosikan Produk Honda347 (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Clothing347 Bandung dalam Mempromosikan Produk Honda347 di Kalangan Konsumen Bandung)

15 73 120

PERENCANAAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PERENCANAAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ( Studi Deskriptif Mengenai Perencanaan Komunikasi Pemasaran yang Diterapkan oleh Nimco Clothing Company dalam Mempromosikan Produk melalui Online Media).

1 4 15

PENDAHULUAN PERENCANAAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ( Studi Deskriptif Mengenai Perencanaan Komunikasi Pemasaran yang Diterapkan oleh Nimco Clothing Company dalam Mempromosikan Produk melalui Online Media).

0 3 52

PENUTUP PERENCANAAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ( Studi Deskriptif Mengenai Perencanaan Komunikasi Pemasaran yang Diterapkan oleh Nimco Clothing Company dalam Mempromosikan Produk melalui Online Media).

0 2 29

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DISBUDPAR DALAM MEMPROMOSIKAN KOTA SURAKARTA SEBAGAI KOTA Strategi Komunikasi Pemasaran Disbudpar Dalam Mempromosikan Kota Surakarta Sebagai Kota Budaya Dan Pariwisata ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Pemasaran

0 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DISBUDPAR DALAM MEMPROMOSIKAN KOTA SURAKARTA SEBAGAI KOTA Strategi Komunikasi Pemasaran Disbudpar Dalam Mempromosikan Kota Surakarta Sebagai Kota Budaya Dan Pariwisata ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Pemasara

0 3 13

Strategi Komunikasi Pemasaran Pt. Primavision Banjarmasin (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Primavision Dalam Upaya Membangun Loyalitas Pelanggan TV Langganan Berbayar Di Banjarmasin).

0 3 26