Ketiga taraf ini saling mempengaruhi. Taraf yang lebih rendah akan menjadi landasan taraf berikutnya dan menimbulkan
kesadaran dan keinsyafan sehingga memunculkan pelaksanaan amalan-amalan yang lebih sadar dan khusyu .
62
f. Macam-macam Aspek Pembentukan Kepribadian Muslim
Pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan suatu pembentukan kebiasaan yang baik dan serasi dengan nilai-nilai
akhlak al-karimah. Untuk itu setiap muslim dianjurkan untuk belajar seumur hidup, sejak lahir dibesarkan dengan yang baik hingga di
akhir hayat tetap dalam kebaikan. Pembentukan kepribadian melalui pendidikan tanpa henti life long education, sebagai suatu rangkaian
upaya menurut ilmu dan nilai-nilai keislaman, sejak dari buaian hingga keliang lahat hadits.
Pembentukan kepribadian muslim secara menyeluruh adalah pembentukan yang meliputi berbagai aspek, yaitu :
1. Aspek idiil dasar, dari landasan pemikiran yang bersumber dari ajaran wahyu.
2. Aspek materiil bahan, berupa pedoman dan materi ajaran yang terangkum dalam materi bagi pembentukan akhlak al-karimah.
3. Aspek sosial, menitik beratkan pada hubungan yang baik antar sesama makhluk, khususnya sesama manusia.
62
Ibid., hal.76
4. Aspek teologi, pembentukan kepribadian muslim ditujukan pada pembentukan nilai-nilai tauhid sebagai upaya untuk menjadikan
kemampuan diri sebagai pengabdi Allah yang setia. 5. Aspek teleologis tujuan, pembentukan kepribadian muslim
mempunyai tujuan yang jelas. 6. Aspek duratif waktu, pembentukan kepribadian muslim dilakukan
sejak lahir hingga meninggal dunia. 7. Aspek dimensional, pembentukan kepribadian muslim didasarkan
atas penghargaan terhadap faktor-faktor bawaan yang berbeda perbedaan individu.
8. Aspek fitrah manusia, yaitu pembentukan kepribadian muslim meliputi bimbingan terhadap peningkatan dan pengembangan
kemampuan jasmani, rohani dan ruh.
63
Kepribadian muslim dapat dilihat dari kepribadian orang perorang individu dan kepribadian dlaam kelompok masyarakat
ummah. Kepribadian individu meliputi ciri khas seseorang dalam sikap dan tingkah laku, serta kemampuan intelektual yang dimilikinya.
Karena adanya unsur kepribadian yang dimiliki masing-masing, maka sebagai individu seorang muslim akan menampilkan ciri khasnya
masing-masing. Kepribadian yang bersumber dari perasaan dari idelitas, pada
gilirannya akan mampu membangun karakter kewahyuan dalam
63
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal.203- 204
perilaku seseorang sehinggga muncul keyakinan yang mendalam untuk menanamkan nilai-nilai ketuhanan yang positif dan kontruktif
yang berorintasi pada kesejahteraan hidup manusia secara keseluruhan.
g. Urgensi Pendidikan dalam Membentuk Kepribadian Siswa