Konsep diri Pengalaman T1 712010052 Full text

5 keterampilan baru yang bisa diperoleh sehingga akan makin lebih mantap untuk belajar lebih lanjut. Belajar dapat berarti sebagai suatu proses perubahan potensi penampilan sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya, baik interaksi dengan sesama di dalam masyarakat, maupun dengan lingkungan alam dan budayanya. 13 Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. 14 Dalam institusi agamawi salah satunya gereja, kebanyakan warga dewasa Kristen sekarang ini belajar tentang kekristenan tidak hanya melalui aktivitas pendidikan formal saja, melainkan juga dengan jalan mengalami kenyataan menurut sistem nilai yang sudah diterimanya dari persekutuan iman Kristen tertentu, melalui partisipasi dalam aktivitas ibadah liturgi serta melalui proyek belajar yang direncanakan sendiri. 15 Dalam kaitannya dengan “ andragogy ” yaitu seni menolong warga dewasa belajar, Malcom Knowless akan membicarakan tentang defenisi belajar dan pembelajaran serta perspektif teoretis belajar warga dewasa. Menurutnya, dalam pengertian psikologis tentang belajar sebagai suatu proses pemenuhan kebutuhan dan perjuangan pencapaian tujuan dari warga negara. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan pengertian pembelajaran dalam defenisi konsensus Knowless 1973 menyebutkan: “Pembelajaran merupakan suatu proses tempat perilaku diubah, dibentuk atau dikendalikan.” 16 Dilihat dari segi perkembangan kognitif, ada 4 asumsi utamakarakteristik orang dewasa: 17

A. Konsep diri

Self concept Warga dewasa membutuhkan kebebasan yang lebih bersifat mengarahkan diri. Mereka pada umumnya melihat dirinya sebagai orang yang mandiri, mempunyai rasa identitas individual. Ia lebih mengarahkan dirinya sendiri daripada diarahkan orang lain. Andragogi mengasumsikan bahwa titik dimana seorang individu mencapai konsep diri dari pengarahan diri sendiri dan juga secara psikologis orang tersebut menjadi dewasa. Suatu hal yang sangat penting terjadi adalah ketika individu mengembangkan kebutuhan 13 Anisah Basleman Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, 15-16. 14 Mochamad Nursalim, Psikologi Pendidikan Surabaya: Unesa University Press, 2007, 92. 15 Nuhamara, PAK Dewasa Bandung: Jurnal Info Media, 2008, 26. 16 Anisah Basleman Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, 10-13. 17 Malcom Knowless, The Modern Practice of Adult Education Chicago: Association Press Fallet Publishing Co, 1980, 43-44. 6 psikologis yang mendalam dan hal itu dirasakan oleh orang lain mendorong orang agar saling berinteraksi. 18

B. Pengalaman

Warga dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin luas dan menjadi sumber daya yang kaya dalam kegiatan belajar. Mereka lebih banyak mempunyai pengalaman daripada anak dan juga pengalaman mereka itu berbeda macamkualitasnya dibandingkan dengan pengalaman anak kecil, begitu juga dengan hakikat dan karakter dari pengalaman orang dewasa berbeda dengan pengalaman anak. Dengan memperluas pengalaman yang didapatkannya, maka orang tersebut akan banyak informasi dan semakin giat belajar. Knowless misalnya, memberi contoh bahwa seorang anak belum mempunyai pengalaman untuk menyewa rumah kontrakan atau apartemen, mencari nafkah, menikah, memelihara keluarga dan lain sebagainya. Saat individu menjadi dewasa, ia dapat mendefinisikan siapa dia melalui pengalamannya. Bagi anak, pengalaman adalah sesuatu yang terjadi padanya sedangkan bagi warga dewasa, pengalamannya adalah siapa dia. Andragog 19 menyampaikan rasa hormat mereka untuk orang-orang yang memanfaatkan pengalamannya sebagai sumber daya untuk belajar. 20

C. Kesiapan untuk belajar