2
1. Pendahuluan
Pelayanan merupakan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara pengguna layanan dengan perusahaanorganisasi penyedia layanan guna
memberikan kepuasan pelanggan. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk layanan umum yang disediakan oleh klinik. Pengguna layanan berharap
mendapatkan pelayanan yang bermutu baik yaitu efisien dan efektif. Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka diperlukan administrasi pasien yang baik.
Adminstrasi pasien memberikan nilai tersendiri bagi pasien. Pasien dapat menilai kualitas klinik dari pelayanan yang diberikan. Klinik yang menjadi lokasi
penelitian ini merupakan salah satu klinik penyedia layanan kesehatan kulit. Klinik dr.Joko memiliki banyak pasien dan jumlah kunjungan pasien yang cukup
tinggi. Prosedur atau kegiatan administrasinya dilakukan secara manual seperti pencatatan data sehingga rentan akan kesalahan informasi dan menyebabkan
pengolahan data menjadi tidak akurat. Apabila terjadi kesalahan informasi dalam administrasi pasien mulai dari registrasi pasien, pendaftaran pemeriksaan pasien,
rekam medis hingga pembayaran obat maka akan mengganggu kegiatan operasionalnya. Maka dari itu, klinik harus mempunyai suatu sistem sebagai
pendukung untuk melakukan pelayanan kesehatan secara efisien dan efektif.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang membahas tentang sistem pelayanan pasien telah banyak dipublikasikan, salah satunya penelitian yang memaparkan tentang sistem
informasi rekam medis pasien di UPTD Puskesmas Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi [1]. Latar belakang masalahnya adalah pengolahan data pasien belum
terintegrasi satu sama lain. Dengan adanya sistem rekam medis, pihak puskesmas menjadi lebih mudah dalam pengolahan data pasien dan memperoleh laporan
yang diperlukan oleh Unit Pelaksana Teknik Dinas Puskesmas terkait. Penelitian lainnya yaitu sistem informasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas Pontang
Serang Banten [2]. Dengan penerapan sistem ini, pihak puskesmas dapat mengefektifkan kinerja serta mengefisiensikan waktu dalam pengolahan data
pasien, rekam medis dan data obat serta bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan pasien. Penelitian ini menitikberatkan pada proses administrasi pasien
sebagai pendukung kegiatan pelayanan kesehatan pasien di klinik. Sistem memuat tentang catatan identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosismasalah dan
pengobatan pasien. Kegiatan administrasi pasien menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan [3]. Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu [4].
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang
relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada [5]. Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling
3
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan
informasi [5].
Pelayanan merupakan suatuserangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumenpelanggan dengan karyawanhal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah
konsumenpelanggan [6]. Pelayanan memiliki empat karakteristik [6] : 1 Intangibility, jasa bersifat tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi. Konsumen dapat merasakan jasalayanan apabila mereka sudah mengkonsumsinya; 2 Heterogeneity, layanan sangat bersifat
variabel atau heterogen, artinya bentuk, kualitas dan jenisnya sangat beraneka ragam, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana layanan tersebut dihasilkan;
3Inseparability, barang fisik biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual, baru dikonsumsi; sedangkan jasalayanan umumnya dijual terlebih dahulu,
baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama; 4Perishability, jasalayanan adalah komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat
disimpan untuk pemakaian ulang di waktu datang, dijual kembali atau dikembalikan.
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnose segala pelayanan dan
tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun mendapatkan pelayanan gawat darurat [7]. Rekam
medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan biasa, karena di dalam catatan tersebut memuat segala informasi menyangkut seorang
pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut kepada pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.749a tahun 1989 menyebutkan
bahwa rekam medis memiliki lima manfaat, yaitu [7]: 1 Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit; 2 Sebagai bahan pembukuan
dalam perkara hokum; 3 Bahan untuk kepentingan penelitian; 4 Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan 5 Sebagai bahan untuk menyiapkan
statistik kesehatan Isi rekam medis pasien rawat jalan sekurang-kurangnya memuat catatandokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan fisik,
diagnosismasalah, tindakanpengobatan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasen. Tujuan sistem pelayanan rekam medis yaitu untuk menyediakan
informasi guna memudahkan pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien dan memudahkan pengambilan keputusan manajerial perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan pengendalian oleh pemberi pelayanan klinis dan administrasi pada sarana pelayanan kesehatan [8]. Tanpa didukung
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil [8]. Bentuk pelayanan rekam medis ini dapat
dilihat dari level terendah sampai pada level lebih tinggi dan canggih. Menurut DEPKES RI bentuk pelayanan rekam medis meliputi [8] : 1 Pelayanan rekam
medis berbasis kertas, rekam medis manual adalah rekam medis yang berisi lembar administrasi dan medis yang diolah, ditataassembling dan disimpan secara
4
manual; 2 Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi, rekam medis berbasis komputerisasi, namun masih terbatas hanya pada pendaftaran, data
pasien masuk dan pasien keluar termasuk meninggal. Pengolahan masih terbatas pada sistem registrasi secara komputerisasi. Sedangkan lembar administrasi dan
medis masih diolah secara manual; 3 Pelayanan manajemen infomasi kesehatan terbatas, pelayanan rekam medis yang diolah menjadi informasi dan
pengelolaannya secara komputerisasi yang berjalan pada satu sistem secara otomatis di unit kerja manajemen informasi kesehatan; 4Pelayanan sistem
informasi terpadu, Computerized patient Record CPR, yang disusun dengan mengambil dokumen langsung dari sistem image dan struktur sistem dokumen
yang telah berubah; 5 Pelayanan Manajemen Informasi Kesehatan dengan rekam kesehatan elektronik, sistem pendokumentasian telah berubah dari Electronic
Medical Record EMR menjadi Electronic Patient Record sampai dengan tingkat yang paling akhir dari pengembangan Health Information System, yaitu Electronic
Health Information System, yakni Electronic Health Record EHR
– Rekam Kesehatan Elektronik. Penelitian ini membahas tentang kegiatan administrasi
sebagai pendukung layanan kesehatan pasien di klinik. Sistem yang dirancang memuat tentang catatan identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosismasalah dan
tindakanpengobatan. Dapat dilihat pada proses pendaftaran pasien, daftar ulang, pemeriksaan dan pengambilan obat.
3. Metodologi Penelitian