b. Peran Guru Sebagai Demonstrator.
Dalam perannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan
serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang
dicapai oleh siswa.
5
Bagaimanapun baiknya kurikulum namun faktor pengajar juga sangat penting. Bagi sementara orang bahkan berpendapat bahwa kemampuan guru –
guru justru merupakan faktor utama dalam menentukan kualitas lulusan.
6
Berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi yang begitu pesat perkembangannya, belum mampu menggantikan peran dan fungsi guru, hanya
sedikit menggeser atau mengubah fungsinya, itupun terjadi di kota-kota besar saja, ketika para peserta didik memiliki berbagi sumber belajar di
rumahnya.
7
Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas
memberikan kemudahan belajar.
8
kegiatan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,
kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor tersebut terpenuhi maka, melalui pembelajaran
peserta didik dapat belajar dengan baik. Sehubung dengan itu, sebagai orang yang
5
Usman user, Menjadi Guru Profesional, Bandung PT Remaja Rosda Karya, 2008, hal...9
6
Suharsimi arikunto manajemen penelitian jakarta: rineka cipta 2010 hal 229
7
Mulyasa .....hal 38
8
Ibid....
bertugas menjelaskan sesuatu, guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik, dan berusaha lebih terampil dalam memecahkan masalah. Untuk
itu, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran, sebagai berikut:
9
1 Membuat ilustrasi: pada dasarnya ilustrasi menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya, dan pada waktu
yang sama memberikan tambahan pengalaman kepada mereka. 2 Mendefinisikan: meletakkan sesuatu yang dipelajari secara jelas dan
sederhana,dengan menggunakan latihan dan pengalaman serta pengertian yang dimiliki oleh peserta didik.
3 Menganalisis: membahas masalah yang telah dipelajari bagian demi bagian. 4 Mensintesis: mengembalikan bagian-bagian yang telah dibahas kedalam suatu
konsep yang utuh sehingga memiliki arti, hubungan antara yang satu dengan yang lain nampak jelas, dan setiap masalah itu tetap berhubungan dengan
keseluruhan yang lebih besar. 5 Bertanya: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan tajam agar apa
yang dipelajari menjadi lebih jelas. 6 Merespon: mereaksi atau menanggapi pertanyaan peserta didik.
7 Mendengarkan: memahami peserta didik dan menyederhanakan setiap masalah,
serta membuat kesulitan nampak jelas baik bagi guru maupun peserta didik. 8 Menciptakan kepercayaan: peserta didik akan memberikan kepercayaan terhadap
keberhasilan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar 9 Memberikan pandangan yang bervariasi: melihat bahan yang dipelajari dari
berbagai sudut pandang, dan melihat masalah dalam kombinasi yang bervariasi.
9
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Bandung PT Rosda Karya, 2005, hal.. 39
10 Menyediakan media: memberikan pengalaman yang bervariasi melalui media pembelajaran, dan sumber belajar yang berhubungan dengan materi.
11 Menyesuaikan metode pembelajaran: menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik serta
menghubungkan materi baru dengan sesuatu yang telah dipelajari 12 Memberikan nada perasaaan: membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna,
dan hidup melalui antusias dan semangat.
10
Sebagai pengajar guru harus memiliki tujuan yang jelas, membuat keputusan secara rasional agar peserta didik memahami keterampilan yang dituntut oleh
pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, perlu dibina hubungan yang positif antara guru dengan peserta didik. Hubungan ini menyangkut bagaimana guru merasakan
apa yang dirasakan peserta didiknya dalam pembelajaran, serta bagaimana peserta didik merasakan apa yang dirasakan gurunya. Sebaliknya guru mengetahui
bagaimana peserta didik memandangnya, karena hal tersebut sangat penting dalam pembelajaran, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Hal ini akan memjadi jelas
jika secara hati-hati menguji bagaimana guru merasakan apa yang dirasakan peserta didik dalam pembelajaran empati.
11
B . Minat Dan Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
12
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya
10
Ibid ... hal 39-40
11
Ibid ....hal 40.
12
Sugihartono Psikologi Pendidikan... hal 74.
interaksi individu dengan lingkungannya
13
belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan
merupakan hasil dari proses pertumbuhan.
14
Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
keterampilan atau kecakapan.
15
Belajar dapat didefinisikan, suatu atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan
tingkah laku, sikap, kebiasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan:
1 Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik,
mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek jiwa seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya.
2 Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku, misalnya seorang anak kecil yang tadinya sebelum memasuki sekolah bertingkah
laku manja, egois, cengeng, dan sebagainya, tetapi setelah beberapa bulan masuk sekolah dasar, tingkah lakunya berubah menjadi anak yang baik, tidak lagi
cengeng dan sudah mau bergaul dengan teman-temannya. 3 Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik.
4 Belajar bertujuan untuk mengubah sikap dari negatif menjadi positif, tidak
hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang dan sebagainya. 5 Dengan belajar dapat mengubah keterampilan, misalnya olahraga, kesenian,
jasa, tehnik, pertanian, perikanan, pelayaran dan lain sebagainya.
13
Hartini Rosma model penelitian tindakan kelas Yogyakarta Teras 2010, hal 31
14
Ibid
15
Ibid Dalyono hal.. 48
6 Belajar bertujuan menambah pengatahuan dalam berbagai bidang ilmu, misalnyatidak bisa membaca, menulis, berhitung, berbahasa inggris, menjadi
bisa semuanya, dari tidak tahu keadaan di bulan menjadi tahu dan sebagainya. 7 Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan
keterampilan, dan pembentukan sikap.
16
Berdasarkan uraian diatas belajar menurut peneliti adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena belajar dapat
melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain, belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang
didambakan. Karena itu, tidak boleh lalai, jangan malas dan membuang waktu secara percuma, tetapi memanfaatkan dengan seefektif mungkin, agar tidak timbul
penyesalan dikemudian hari.
17
b. Pengertian matematika