Metode dan Perancangan Sistem

4 Tabel 1 Metode 2LSB No Cover Bit Pesan Stego 1 255 11111111 11 11111111 255 2 255 11111111 10 11111110 254 3 200 11001000 10 11001010 202 4 255 11111111 11 11111111 255 5 255 11111111 10 11111110 254 6 100 01100100 11 01100111 103 Tabel 2 Metode I2LSB No Cover Bit Pesan Stego Posisi Penyisipan 1 255 11111111 1 11111111 255 first 2 255 11111111 1 11111111 255 second 3 200 11001000 1 11001001 201 first 4 255 11111111 11111101 253 second 5 255 11111111 1 11111111 255 first 6 100 01100100 01100100 100 second 7 120 01111000 1 01111001 121 first 8 120 01111000 1 01111010 122 second 9 00000000 1 00000001 1 first 10 60 00111100 00111100 60 second 11 90 01011010 1 01011011 91 first 12 90 01011010 1 01011010 90 second I2LSB akan mengubah nilai warna cover image dengan kemungkinan sebesar 0 sd 2. Sebagai contoh pada Tabel 2, 255 menjadi 255 nomor 1, 200 menjadi 201 nomor 3, dan 120 menjadi 122 nomor 8. Sedangkan 2LSB akan mengubah nilai warna cover image dengan kemungkinan sebesar 0 sd 3. Sebagai contoh pada Tabel 1, 255 menjadi 255 nomor 1, 255 menjadi 254 nomor 2, 200 menjadi 202 nomor 3, dan 100 menjadi 103 nomor 6. Sekalipun perubahan yang dihasilkan oleh 2LSB lebih besar dari I2LSB, jumlah byte warna cover yang diperlukan oleh 2LSB lebih kecil dari I2LSB, tepatnya setengah dari kebutuhan I2LSB [9].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: 1 Identifikasi Masalah, 2 Perancangan sistem, 3 Implementasi sistem, dan 4 Pengujian sistem dan analisis hasil pengujian. 5 Gambar 3 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian pada Gambar 3, dijelaskan sebagai berikut: Tahap pertama: mengidentifikasi masalah dan pengumpulan data, yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dibahas serta mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses embedding dan extracting terhadap data teks pada cover image, menggunakan Metode 2LSB; Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan proses embedding dan extracting pada sistem steganografi yang dibangun; Tahap ketiga: implementasi sistem, yaitu mengimplementasikan tahapan penelitian pertama dan kedua ke dalam sebuah program, dengan membuat aplikasiprogram sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan. Misalnya aplikasiprogram dapat menyembunyikan pesan rahasia yang disisipkan pada citra dengan menggunakan metode 2LSB; dan Tahap keempat: pengujian sistem dan analisis hasil pengujian, yaitu dilakukan pengujian terhadap aplikasi steganografi yang dibangun, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh encoding dan decoding pada proses yang berjalan di sistem. Proses utama dalam sistem yang dibangun adalah proses penyisipan dan ekstraksi menggunakan metode 2LSB. 2LSB merupakan modifikasi dari algoritma LSB yang artinya mengambil 1 bit paling akhir pada gambar. 2LSB berarti menggunakan 2 bit terakhir pada gambar. Gambar 4 menunjukkan proses penyisipan file pada gambar menggunakan metode 2LSB, dijelaskan sebagai berikut : 1 Dimulai dengan memasukkan cover image yang akan digunakan untuk media penyisipan pesan. 2 Memasukkan file pesan yang akan disisipkan pada cover image. 3 Merubah isi pesan yang berupa teks menjadi bentuk biner. 4 Menghitung jumlah total bit pesan, yang diperoleh dari total bilangan biner pada pesan. 5 Membaca tiap 2 bit pada pesan yang telah dirubah menjadi bentuk biner. Proses membaca 2 bit pada pesan dilakukan secara berurutan dari bit awal sampai bit terakhir pada pesan. Saat membaca tiap 2 bit pesan, dilakukan proses membaca warna RGB tiap pixel dari cover image dan dari setiap nilai warna dirubah menjadi bentuk biner. Pada tiap 2 bit terakhir disisipi 2 bit pertama dari nilai biner pesan. Setelah semua nilai 2 bit pada cover image disisipi 2 bit pesan, pesan yang disisipkan pada cover image akan disimpan sebagai file steganografi. Identifikasi Masalah Perancangan Sistem Implementasi Sistem Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian 6 Start Input cover Input pesan Ubah pesan ke binnary Hitung jumlah pesan Baca 2 bit pesan Pesan selesai dibaca? False Baca warna Sisipkan 2 bit Pindah ke warna selanjutnya True Simpan sebagai steganografi Selesai Gambar 4 Proses Penyisipan File pada Gambar Menggunakan Metode 2LSB Start Input stego Hitung jumlah pes an Baca warna Baca 2 bit LSB Simpan dalam variabel Terbaca semua ? True Tampilkan pes an Selesai False Gambar 5 Proses Ekstraksi pada Gambar Menggunakan Metode 2LSB 7 Gambar 5 menunjukkan proses ekstraksi file pada gambar menggunakan metode 2LSB, dijelaskan sebagai berikut : 1 Memasukkan file steganografi. 2 Menghitung jumlah total bit pesan, yang diperoleh dari total bilangan biner pada pesan. 3 Membaca nilai RGB pada file steganografi, dan merubah ke dalam bentuk biner. 4 Membaca tiap 2 bit terakhir pada nilai biner file steganografi. 5 Dari tiap 2 bit terakhir disimpan ke dalam bentuk variabel. Proses tersebut terus berlangsung sampai semua total isi pesan terbaca. 6 Setelah seluruh 2 bit tersimpan ke dalam bentuk variabel, pesan yang terdapat dalam file steganografi akan ditampilkan ke dalam bentuk teks. Contoh 1 Proses Penyisipan File teks yang akan disisi pkan adalah “wacana”, dibuat ke dalam bentuk biner seperti pada Tabel 3. Pada Tabel 3 setiap karakter pada file teks dibuat ke dalam bentuk ASCII, kemudian dari nilai ASCII di buat ke dalam bentuk biner. Berikut contoh proses penyisipan pesan ke dalam gambar. Karakter : w Nilai ASCII : 119 Nilai biner : 01110111 Setelah mendapatkan nilai biner dari tiap karakter, nilai biner dikelompokkan tiap 2 bit, menjadi seperti berikut. 01 11 01 11 Untuk menyisipkan pesan yang sudah dikelompokkan menjadi tiap bit, perlu mencari nilai biner dari tiap warna RGB dalam gambar. Red : 200 biner : 11001000 Green : 200 biner : 11001000 Blue : 100 biner : 01100100 Red : 255 biner : 11111111 Green : 0 biner : 00000000 Blue : 0 biner : 00000000 Setelah mendapatkan nilai biner dari tiap warna, kemudian mulai pada proses penyisipan 2 bit pesan ke dalam 2 bit terakhir gambar. Red : 11001000 + 01 11001001 Green : 11001000 + 11 11001011 Blue : 01100100 + 01 01100101 Red : 11111111 + 11 11111111 Proses penyisipan terus berlanjut sampai semua nilai biner pesan disipkan ke dalam tiap – tiap warna dalam gambar. Proses penyisipan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 3 Pesan Yang Akan Disisipkan Contoh Pesan W a c a n a Byte Pesan 119 97 99 97 110 97 Biner Pesan 01110111 01100001 01100011 01100001 01101110 01100001 8 Selain data pesan, data yang disisipkan yang lain adalah data informasi panjang pesan. Berdasarkan contoh proses embedding, maka panjang bit pesan adalah 48 bit. Informasi ini akan disisipkan di bagian awal, sebelum proses penyisipan pesan berlangsung. Angka 48 jika diubah dalam bentuk tipe data Integer 32 bit integer, maka dituliskan sebagai 00000000 00000000 00000000 00110000. Susunan ini ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Susunan Data yang Disisipkan Panjang Pesan 4 byte Isi Pesan N byte 48 Wacana Dalam format binary 00000000 00000000 00000000 00110000 01110111 01100001 01100011 01100001 01101110 01100001 Tabel 5 Contoh Proses Penyisipan Cover 2 bit pesan Stego Info Panjang Pesan 200 11001000 00 11001000 200 100 01100100 00 01100100 100 10 00001010 00 00001000 8 40 00101000 00 00101000 40 40 00101000 00 00101000 40 40 00101000 00 00101000 40 30 00011110 00 00011100 28 30 00011110 00 00011100 28 20 00010100 00 00010100 20 120 01111000 11 01111011 123 200 11001000 00 11001000 200 200 11001000 00 11001000 200 Pesan 200 11001000 01 11001001 201 200 11001000 11 11001011 203 100 01100100 01 01100101 101 255 11111111 11 11111111 255 00000000 01 00000001 1 00000000 10 00000010 2 90 01011010 00 01011000 88 90 01011010 01 01011001 89 90 01011010 01 01011001 89 128 10000000 10 10000010 130 100 01100100 00 01100100 100 100 01100100 11 01100111 103 200 11001000 01 11001001 201 200 11001000 10 11001010 202 100 01100100 00 01100100 100 9 255 11111111 01 11111101 253 00000000 01 00000001 1 00000000 10 00000010 2 90 01011010 11 01011011 91 90 01011010 10 01011010 90 90 01011010 01 01011001 89 128 10000000 10 10000010 130 100 01100100 00 01100100 100 100 01100100 01 01100101 101 Contoh 2 Proses Ekstraksi Tabel 6 Contoh Proses Ekstraksi Stego 2 bit pesan Info Panjang Pesan 200 11001000 00 100 01100100 00 8 00001000 00 40 00101000 00 40 00101000 00 40 00101000 00 28 00011100 00 28 00011100 00 20 00010100 00 123 01111011 11 Pesan 201 11001001 01 201 11001001 01 201 11001001 01 203 11001011 11 101 01100101 01 255 11111111 11 1 00000001 01 2 00000010 10 88 01011000 00 89 01011001 01 89 01011001 01 130 10000010 10 100 01100100 00 103 01100111 11 201 11001001 01 202 11001010 10 100 01100100 00 253 11111101 01 1 00000001 01 10 2 00000010 10 91 01011011 11 90 01011010 10 89 01011001 01 130 10000010 10 100 01100100 00 101 01100101 01 Tabel 6 berisi contoh proses ekstraksi file steganografi menggunakan metode 2LSB, adalah kebalikan dari proses penyisipan. Dalam proses ini nilai dari tiap byte warna file steganografi dirubah ke dalam bentuk biner. Dari bilangan biner yang didapatkan diambil 2 bit terakhir pada semua nilai warna file steganografi. Misalnya nilai warna dalam bentuk desimal adalah 203, diubah ke dalam bentuk biner menjadi 110011011. Untuk proses ekstraksi pesan diambil 2 bit terakhir yaitu 11. Tabel 7 Hasil Ekstraksi Hasil Ekstraksi 01110111 01100001 01100011 01100001 01101110 01100001 Byte 119 97 99 97 110 97 Teks w a c a n a Semua 2 bit terakhir yang telah diambil, disusun dari awal sampai akhir. Supaya dapat dirubah menjadi bentuk variabel, bilangan biner dipisahkan tiap 8 bit. Misalnya hasil pemisahan bernilai 01110111, dijadikan ke dalam bentuk bilangan desimal bernilai 119. Untuk dapat membaca pesan, bilangan yang didapatkan harus dirubah menjadi bentuk teks. Bilangan 119 merupakan nilai ASCII dari teks “w”, proses ini terus berulang sampai 8 bit terakhir.

4. Hasil dan Pembahasan