Rasio Solvabilitas Metode analisis data

13 meningkatkan pada kewajiban lancarnya dengan cara menambah simpanan hari raya dan tabungan berjangka. Likuiditas pada tahun 2011 meningkat menjadi 242 hasil tersebut dikategorikan sangat tidak ideal jelek dilihat dari standar penilaian koperasi yaitu 200. Dibandingkan pada tahun 2010 hasil yang didapat lebih sangat tidak ideal karena naik 12. Untuk mengatasi masalah tersebut koperasi lebih meningkatkan pada kewajiban lancarnya dengan cara menambah simpanan hari raya dan tabungan berjangka.

2. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan koperasi untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampuan koperasi dalam membayar hutang-hutangnya tersebut diukur dengan membandingkan antara total kewajiban dengan total aktiva. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa solvabilitas tahun 2007 sebesar 660, tahun 2008 sebesar 689, Tahun 2009 sebesar 777, tahun 2010 sebesar 1382, tahun 2011 sebesar 2122. Secara terperinci keadaan solvabilitas pada koperasi Murakabi DPU dari tahun 2007-2011 sebagai berikut : Pada tahun 2007 solvabilitas mencapai 660 hasil tersebut dikategorikan sangat tidak ideal dilihat dari standar penilaian koperasi yaitu 90 atau 150. Ini disebabkan karena total kewajiban dengan total aktiva tidak sebanding. Untuk mengatasi masalah tersebut koperasi lebih meningkatkan total kewajiban dengan cara simpanan sukarela untuk kewajiban jangka pendek sedangkan untuk kewajiban jangka panjang untuk tabungan berjangka. Pada tahun 2008 solvabilitas mencapai 689 dibandingkan tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 29. Pada tahun 2009 solvabilitas mencapai 777 dibandingkan tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 88. Pada tahun 2010 solvabilitas mencapai 1382 dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 605. Pada tahun 2011 solvabilitas mencapai 2122 dibandingkan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 740. Hasil dari perhitungan tahun 2008 sampai dengan 2011 berdasarkan standar penilaian 14 koperasi dikategorikan sangat tidak ideal. Sangat tidak ideal karena masuk dalam kategori 90 atau 150. Ini disebabkan tidak sebanding antara total kewajiban dengan total aktiva. Untuk mengatasi masalah tersebut koperasi harus meningkatkan total kewajiban dengan cara simpanan sukarela untuk kewajiban jangka pendek sedangkan untuk kewajiban jangka panjang untuk tabungan berjangka.

3. Rasio Profitabilitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PADA KPRI “SATU” DI BOYOLALI Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Pada Kpri “Satu” Di Boyolali.

0 3 14

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan ( Studi Pada PT. Mitra Pratama Mobilindo Di Sukoharjo Tahun 2009-2013).

0 2 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan ( Studi Pada PT. Mitra Pratama Mobilindo Di Sukoharjo Tahun 2009-2013).

0 4 17

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Tahun 2011-2013).

0 1 14

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Tahun 2011-2013).

0 1 12

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada Koperasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 16

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MURAKABI Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Koperasi Murakabi DPU Kabupaten Dati II Sragen.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Koperasi Murakabi DPU Kabupaten Dati II Sragen.

0 1 7

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA CV. MAYAJATI Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada CV . Mayajati di Sukoharjo.

0 2 14

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan pada Perusahaan Textile kusumatex Yogyakarta.

0 3 13