Landasan-Landasan Pembiayaan Bermasalah TINJAUAN UMUM PENYELESAIAN NASABAH

12. Dewan Pengawas Syariah a. Dewan Pengawas Syariah melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah yang berada di bawah pengawasannya. b. Dewan Pengawas Syariah berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga keuangan syraiah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan dan kepada Dewan Syariah Nasional. c. Dewan Pengawas Syariah melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan syariah yang diawasinya kepada DewanSyariah Nasional sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun anggaran. d. Dewan Pengawas Syariah merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan Dewan Syariah Nasional. Pembiayaan DSN meliputi: a. Dewan Syariah Nasional memperoleh dana operasional dari bantuan Pemerintah Depkeu, Bank Indonesia, dan sumbangan masyarakat. b. Dewan Syariah Nasional menerima dana iuran bulanan dari setiap lembaga keuangan syariah yang ada. c. Dewan Syariah Nasional mempertanggung jawabkan keuangansumbangan tersebut kepada Majelis Ulama Indonesia.

C. Landasan-Landasan Pembiayaan Bermasalah

1. Al Qur’an Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT, yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya bernilai ibadah. Al-Quran berfungsi sebagai petunjukpedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebagai pedoman hidup, isikandungan Al-Quran terbagi menjadi tiga pembahasan pokok yaitu akidah, ibadah, dan prinsip- prinsip syariat.             “orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap All ah, supaya kamu mendapat rahmat”. 27                    “dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa- Nya”. 2. Hadist “Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu anhu bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Seandainya orang-orang selalu diberi dikabulkan dengan dakwaan mereka, niscaya orang-orang akan menuntut darah dan harta orang lain, namun bagi yang didakwa berhak bersumpah. Muttafaq Alaihi ”. 27 Depag, Al- Qur’an dan Terjemahan Bandung: Penerbit Diponegoro, 2005, h. 412 3. UU Undang-undang 28 a. Pasal 1 angka 7 Peraturan Bank Indonesia No. 746PBI2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. Murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. b. Pasal 20 angka 6 Peraturan Mahkamah Agung No. 02 Tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. c. Murabahah adalah pembiayaan saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al-mal pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi shahib al-mal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsur. d. Pasal 55 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Mengatur tentang penyelesaian sengketa pada Bank Syari’ah sebagai berikut: 1 Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama. 2 Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa selain sebagaimana dimaksud pada ayat 1, penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad. 3 Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak boleh bertentangan dengan Prinsip Syariah. Penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad adalah upaya sebagai berikut: 1 Musyawarah; 2 Mediasi perbankan; 3 Melalui badan arbitrase syariah nasional basyarnas atau lembaga arbitrase lain; danatau 28 Zainudin, Ali, Hukum Perbankan Syari’ah jakarta : Sinar Grafika, 2008, h.2 4 Melalui pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum.” 4. BI Bank Indonesia Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum. Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Peraturan BI Bank Indonesia : a. Peraturan Bank Indonesia “BI” No. 77PBI2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Konsumen sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1010PBI2008 “PBI No. 72005”; b. Peraturan BI No. 85PBI2006 tentang Mediasi Perbankan sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 101PBI2008; c. Surat Edaran BI No. 724DPNP tanggal 18 Juli 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Konsumen sebagaimana diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1013DPNP tanggal 6 Maret 2008; dan d. Surat Edaran BI No. 814DPNP tanggal 1 Juni 2006 tentang Mediasi Perbankan “SEBI No. 82006”. 5. Fatwa MUI Majelis Ulama Indonesia Bagian Ke-empat Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI No. 04DSN-MUIIV2000 tentang Murabahah. Mengatur tentang: a. Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi Murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank. b. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya. c. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan 6. OJK Otoritas Jasa Keuangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor31Pojk.052014.

D. Penyelesaian Sengketa dalam Ekonomi Syari’ah

Dokumen yang terkait

Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada bank Syariah mandiri

1 13 100

PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DALAM PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH DI BNI SYARIAH CABANG YOGYAKARTA

2 8 90

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK BSM GADAI EMAS DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PALUR.

0 0 15

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK - Test Repository

1 1 90

ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MEMINIMALISIR PEMBIAYAAN BERMASALAH BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU METRO LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 134

BAB I PENDAHULUAN - Penyelesaian Nasabah Bermasalah Dalam Pembiayaan Murabahah Pembelian Kebun Karet di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belitang - Raden Intan Repository

0 0 12

BAB II TINJAUAN UMUM PENYELESAIAN NASABAH BERMASALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARI’AH MANDIRI KCP BELITANG - Penyelesaian Nasabah Bermasalah Dalam Pembiayaan Murabahah Pembelian Kebun Karet di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belit

0 0 56

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Bank Mandiri Syari’ah Belitang - Penyelesaian Nasabah Bermasalah Dalam Pembiayaan Murabahah Pembelian Kebun Karet di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belitang - Raden Intan Repository

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS KEBIJAKAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH (Studi Pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Natar) - Raden Intan Repository

0 1 14

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Murabahah Bermasalah - ANALISIS KEBIJAKAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH (Studi Pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Natar) - Raden Intan Repository

0 0 11