Respon Muzakki Terhadap Strtegi Komunikasi Amil Dalam Penggalangan Zakat Profesi Di Lembaga Amil Zakat PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali kelurahan Krukut - Kota Depok : Nurdin

RESPON MUZAKKI TERHADAP STRATEGI KOMUNIKASI AMIL
DALAM PENGGALANGAN ZAKAT PROFESI DI LEMBAGA AMIL
ZAKAT PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR
BERAN (P3B) JAWA BALI KELURAHAN KRUKUT - KOTA DEPOK

Unlversitas !slam Negeri

SYARiF HiDAYATULLAH JAKARTA

tffAt\4,f:\
pefセustLス\NMヲャj@

U!N SY.AHiD J.AKARTA

Oleh
NU RD IN
NIM : 204051002851

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul "Respon Muzakki Terhadap Strategi Komunikasi Amil Dalam
Penggalangan Zakat Profesi Di Lembaga Amil Zakat PT.

PLN (PERSERO)

Penyaluran Dan Pusat Pengatur Behan (P3B) Jawa Bali Kelurahan Krukut - Kota
Depok" telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2008 dan
skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
program strata 1 (SI) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 26 Agustus 2008
Sidang Mtmaqosyah
Sekretaris Merangkap Anggota


d Djalal, MA.
Drs. H. M
Nip. 150202342
Penguji I

Dra. ff. As · Jamil M.Hum
Nip. 150244766

Umi Mus ar ofah MA
Nip. 150281980
Penguji II

セ@

urlaily, MA
Nip. 150299344

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persaratan memperoleh gelar sarjana strata I (SI) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya canturnkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2008

Nurdin

ABSTRAK

Nurdin
Respon Muzakki Terhadap Strategi Komunikasi Amil Dalam
Penggalangan Zakat Profesi Di Lembaga Amil Zakat PT. PLN (Persero)
Penyaluran dan Pusat Pengatur Behan (P3B) Jawa Bali Kelurahan Kerukut - Kota

Depok.
Dalam ajaran Islam zakat merupakan sebuah perintah yang hams
dilaksanakan oleh setiap orang atau individu yang telah memiliki kemampuan
harta (materi) untuk menunaikannya, membantu dan
menumbuhkan rasa
persaudaraan antara masyarakat muslim yang tergolong sebagai mustahik dengan
masyarakat muslim yang dikategorikan sebagai muzakki.
Respon yang baik dari para muzakki akan di peroleh apabila Lembaga
Pengelola Zakat (LPZ) khususnya zakat profesi mensosialisasikan penerimaan,
pengelolaan, dan penyaluran (kepada yang berhak menurut syariat Islam).
Selanjutnya dilaporkan kepada para muzakki, hal ini perlu dilakukan sebagai
bentuk tanggung jawab dari amanah yang telah dititipkan kepada lembaga
terse but.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penggalangan
zakat profesi yang dilakukan oleh LAZ PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali yaitu
strategi komunikasi. Dan untuk mengetahui respon muzakki apakah para muzakki
masih memiliki kemauan untuk menjalankan syariat Islam dalam hal berjakat
yaitu zakat profesi, zakat yang tergolong baru baik dari segi pemahaman maupun
sejarahnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan

penelitian Deskriptif Analisis, penetitian deskriptif (descriptive research) adalah
jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas
mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
Dari penelitian ini diketahui bahwa strategi komunikasi yang dilakukan
amil tidak terfokus pada suatu strategi komunikasi saja, melainkan memadukan
tiga strategi komunikasi yaitu, komunikasi personal, komunikasi media
(komunikasi dengan menggunakan media komunikasi) dan komunikasi
organisasi. Respon yang sangat baik dari para muzakki terhadap Lembaga Amil
Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali harus dipertahankan oleh para
pengurus LAZ yang sekarang sedang memegang amanah atau nanti oleh pengurus
LAZ yang akan datang.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, adalah satu-satunya kata yang pertama dan
paling utama harus penulis ucapkan dengan tutus setelah selesainya penulian
skripsi ini. Kiranya Allah SWT jualah yang telah memberikan kemudahan kepada
penulis sehingga skripsi ini yang merupakan syarat untuk meraih gelar Sarjana
Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) dapat terselesaikan meskipun harus dengan
mengerahkan segala daya dan upaya semaksimal mungkin.

Salam dan Sholawat semoga senantiasa tercurahkan kepada Junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat para pengikutnya yang setia
hingga akhir hayatnya.
Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis yang belum tentu sempurna,
karena penulis yakin masih banyak kekurangan-kekurangan yang ada pada diri
penulis, apalagi didalam

penggarapannya tidaklah penulis sendiri yang

menyelesaikannya. Karya ini tersusun setelah memperoleh bantuan dari berbagai
pihak yang telah rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya agar tersusun
skripsi ini. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam dengan segala ketulusan
hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada, Yth :
I. Bapak Dr. Murodi, MA, sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, sebagai Pembantu Dekan bidang
Akademik,

\


3. Bapak Ors. H. Mahmud Ojalal, MA, sebagai Pembantu Oekan bidang
Administrasi Umum dan Keuangan,
4. Bapak Ors. Study Rizal, LK, MA, sebagai Pembantu Oekan bidang
Kemahasiswaan.
5. !bu Ora. Hj. Asriati Jamil, M.Hum dan lbu Ora. Hj. Musfirah Nurlaily,
MA sebagai Koordinator Teknis dan Sekretaris pada Program Non
Reguler Fakultas Oakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,
6. Bapak Ors. Wahidin Saputra, MA sebagai dosen pembimbing penulis
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi ini,
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Fakultas Oakwah dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membina penulis
selama perkuliahan berlangsung,
8. Pimpinan dan karyawan perpustakaan kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang juga telah membantu penulis dalam mencari/membaca
literature sebagai bahan acuan penulisan skripsi,
9. Pimpinan PT PLN (Persero) P3B JB, terutama bidang SOMO yang telah
memberikan bantuan


kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan di UIN SyarifHidayatullah- Jakarta.
10. Pengurus BKK, BINROHIS dan LAZ PT PLN (Persero) P3B JB yang
telah banyak membantu dan memberikan kemudahan atau kesempatan

kepada penulis untuk memperoleh data informasi yang sangat dibutuhkan
dalam penyusunan skripsi ini,
11. Keluarga, khususnya istri dan anak-anakku yang tetap setia selalu
konsisten mendukung penulis dalam meraih kesempatan menuntut ilmu di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
12. Teman-teman mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
angkatan 2004-2005 yang telah membantu penulis dalam penyajian skripsi
ini terimakasih pula untuk kerjasamanya yang telah terjalin selama ini,
13. Pihak-pihak lain yang tidak ditulis pada lembaran ini namun tidak
mengurangi rasa terimakasih penulis kepada semuanya.
Akhirnya penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT kiranya apa-apa
yang telah diberikan semua pihak kepada penulis semoga senantiasa menjadikan
amal baik


Allah SWT berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.

Penulispun berharap semoga skripsi ini mempunyai manfaat bagi yang
membacanya.
Amin yarobbal alamiin.

Jakarta, Agustus 2008

Penulis

DAFTARISI

ABSTRAK .........•..•.................•..•.............•..........................•..•.•..•.....................•. i
KATA PEN GANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISi ...................................................................................................... v
DAFTARTABEL •.•.............•..•........•.....•..•........•..........•..•........•..•.......•..•..•....... vi

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................... .............

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................

7

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................

9

E. Metodologi Penelitian ...........................................................

9

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 17
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 18


BAB II

TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Respon dan Ruang Lingkupnya........... ............... 19
B. Pengertian Amil dan Muzakki ............................................. 23
C. Strategi Komunikasi ............................................................. 24
D. Zakat Profesi dan Cara Penggalangan .................................. 29

BAB III

LEMBAGA AMIL ZAKAT PROFESI PT. PLN (PERSERO)
P3B JAWA-BALI
A. Sejarah Berdirinya LAZ PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali .. 37
B. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan ............................................. 41

Tabel 13 Alasan Muzakki Membayar Zakat Profesi Di LAZ PT.. PLN (Persero)
P3B Jawa Bali .................................................................................

58

Tabel 14 Latarbelakang Muzakki Membayar Zakat Profesi di LAZ PT. PLN
(Persero) P3B Jawa Bali ..................................................................

58

Tabel 15 Perlu Adan ya LAZ PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali ..................

59

Tabel 16 Perlunya LAZ PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali di Audit............

60

Tabel 17 Terpenuhinya Informasi Up To Date (terkini) dari LAZ PT. PLN

Tabel 18

(Persero) P3B Jawa Bali ................... ............... ......................... ... ..

60

Kesesuaian Pendistribusian Dana Zakat Menurut Syariat Islam ...

61

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Zakat merupakan sebuah perintah dalam aJaran Islam yang harus
dilaksanakan oleh setiap orang atau individu yang telah memiliki kemampuan
harta (materi) untuk menunaikannya, membantu dan

menumbuhkan rasa

persaudaraan antara masyarakat muslim yang tergolong sebagai muzakki dengan
masyarakat muslim yang dikategorikan sebagai mustahik, untuk bangkit dari
ketertinggalan dan himpitan ekonomi.
Zakat dapat menumbuhkan dan memelihara nilai-nilai moral dalam bentuk
rasa kemanusiaan, mengikis sifat kikir, tamak, sombong dan egoistis, bagi
masyarakat yang telah memiliki kemampuan untuk menunaikan zakat.
Usaha untuk membantu para mustahik dari himpitan ekonomi diperlukan
suatu strategi yang dinamis dari lembaga pengelola zakat, salah satunya yaitu
strategi dalam penggalangan dana zakat. Dana yang diperoleh hams dilakukan
pembukuan secara ce1mat dan tepat serta disalurkan kepada yang benar-benar
membutuhkan, sebagai dasar dalam perhitungan zakat dan sekaligus sebagai pola
distribusi rezeki kepada masyarakat yang tergolong sebagai mustahik.
Kemiskinan yang dirundung umat Islam itu pada hakikatnya adalah
ketidak berhasilan umat Islam dalam menghayati atau melaksanakan perintah
Allah yang Maha Besar, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kemiskinan
sebagai bentuk kelumpuhan perekonomian umat Islam membawa berbagai

2

malapetaka. Kemiskinan tidak saJa mendekatkan kekafiran, dan mendekatkan
kepada

kehinaan,

tetapi juga menambahkan

sikap

ketergantungan

dan

melumpuhkan sendi-sendi kehidupan.
Rasulullah bersabda:

Artinya:
"Kefakiran/kemiskincm itu akan membawa kekafiran ".

1

Dari pernyataan Rasulullah SAW memberi gambaran bahwa, perbaikan
keadaan sosial - ekonomi umat adalah sesuatu yang mendasar dan sangat
mendesak untuk segera diperbaiki. Sebab, himpitah ekonomi yang memmpa
seseorang merupakan ancaman yang sangat serius bagi akidahnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, di dalarn Rukun Islam yang ketiga,
umat Islam telah diwajibkan untuk rnengeluarkan zakat, zakat adalah kewajiban
bagi orang-orang yang telah mampu (muzakki) dan sebaliknya zakat adalah hak
bagi orang-orang yang tidak mampu (rnustahik).
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
yang memerintahkan Bani Umayyah hanya dalam jangka 23 bulan mampu
mewujudkan masyarakat yang maJunur. Kepemimpinan yang adil, amanah dan
bijaksana disertai dengan Baitul Maal yang dikelola secara baik, jujur, amanah,
dan transparan sehingga mampu mengundang pertolongan Allah SWT berupa
Mukjizat-mukjizat. Lahan pertanian yang tadinya gersang dan tidak menghasilkan
menjadi subur dengan hasil pertanian yang melimpah, hewan-hewan ternak
mengeluarkan air susu dengan derasnya padahal sebelumnya tidak pernah bisa
diperah, iklim selalu baik serta hujan yang cukup. 2

1

Abdurrahin1 dan K.H. Mubarak, Zakat dan Peranannya dala111 Pen1bangu11an Bangsa
Ser/a Ke1;wsiahata11 Bagi Umat, (Bogar, CV. Surya 1-landayani Pratama, 2002), h. I 06.

3

Tanpa kesadaran masyarakat, menurut ketua umum forum zakat (FOZ),
Naharus Surur, pengelolaan zakat di Indonesia tak akan pernah beranjak ke posisi
yang lebih baik. "Potensi umat Islam yang begitu besar tentu akan terbengkalai
dan tak tergarap dengan baik untuk membangun kesejahteraan tuna!," tambahnya.
Dan hal ini terbukti hingga sekarang bahwa pengelolaan zakat belum berkembang
secara optimal. 3
Perkembangan dan pe1tumbuhan pengelolaan zakat dalam beberapa tahun
terakhir patut direspon secara kreatif. Perkembangan positif ini diakui tak pernah
diduga sebelumnya. Menjamurnya organisasi dan lembaga pengelola zakat tak
hanya di kalangan masyarakat, bahkan kini juga mulai muncul di lembagalembaga resmi pemerintah (BUMN), maupun badan usaha swasta. Sebut saja
bank-bank pemerintah yang sebagian besar kini juga membuka divisi khusus
pemberdayaan dan pengelolaan zakat profesi.
Profesi yang dimaksud adalah setiap pekerjaan atau keahlian professional,
baik yang dilakukan sendiri maupun bersama orang lain yang mendatangkan
penghasilan, misalnya profesi sebagai dokter, konsultan, advokat, pegawai negeri,
BUMN, wiraswasta, ustadz.,
Penghasilan profesi wajib dikeluarkan zakatnya, firman Allah SWT:

4

Artinya:

"A mbilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka
sesungguhnya do 'amu itu menjadi ketentraman hati bagi mereka dan
Allah maha mendengar lagi maha mengetahui". (QS. At-Taubah: 103). 4
Namun, sejauh ini pengelolaan zakat masih saja didapati kendala dan
hambatan. Problematika dan hambatan terpenting itu antara lain; Pertama, secara
umum pemahaman umat Islam tentang zakat masih sangat minim dibanding
pemahaman mereka tentang shalat, puasa, dan kewaj iban syariat lainnya. Kedua,
konsef fikih zakat yang dipahami masyarakat dan dipelajari masyarakat tidak lagi
sesuai dengan kondisi sosio-kultural dan perekonomian bangsa. Misalnya saja
tentang zakat perusahaan dan zakat profesi, sehingga banyak sumber dana yang
belum tergali. Ketiga, perbenturan kepentingan antarorganisasi pengelola zakat
yang menimbulkan kekhawatiran te1jadinya persaingan secara tidak sehat,
perasaan akan lahannya terganggu dan lain sebagainya. Akibatnya, organisasiorganisasi itu terkesan be1jalan sendiri-sendiri. Keempat, kurangnya kepercayaan
masyarakat kepada lembaga pengelola zakat karena dipandang belum amanah.
Akhirnya sebagian masyarakat masih menggunakan pola tradisional, yakni
memberikan zakat langsung kepada ulama dan tokoh masyarakat lainnya untuk
kemudian didistribusikan kepada umat. Kelima, belum adanya dukungan politik
secara penuh dari pemerintah. Dukungan pemerintah terhadap lembaga pengelola
zakat selama ini dinilai masih setengah-setengah. Padahal tanpa dukungan
terse but, zakat tidak akan pernah menjadi gejala objektif masyarakat yang bersifat
nasional. Dan keenam, masih adanya kelemahan dalam aspek SDM pengelola
zakat. Diakui, selain minimnya tenaga propesional, para pengelola lembaga zakat
tak sedikit yang hanya part time (paruh waktu saja), sehingga hasilnya pun tidak
bisa maksimal. 5
Terwujudnya Lembaga Amil Zakat (LAZ), tidak terlepas dari amanah
yang telah diberikan oleh muzakki kepada lembaga tersebut. Untuk mendapatkan
kepercayaan dari muzakki tentu tidak mudah, Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus
melakukan tiga ha!. Pertama

Darimana dana zakat itu diperoleh, kedua

Bagaimana dana tersebut dikelola dan ketiga Kepada siapa dana zakat tersebut
disalurkan, apakah sesuai dengan tuntunan dan syariat Islam atau tidak.

5

Untuk mengetahui lembaga tersebut apakah mendapatkan amanah atau
tidak dari para muzakki, salah satunya bisa dilihat dari respon yang diberikan oleh
para nmzakki kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dikelolanya.
Respon yang baik dari para muzakki akan di peroleh apabila Lembaga
pengelola

zakat

khususnya

zakat

profesi

mensosialisasikan

penenmaan,

pengelolaan, dan penyaluran (kepada yang berhak menurut syariat Islam).
Selanjutnya dilaporkan kepada para muzakki, hal ini perlu dilakukan sebagai
bentuk tanggung jawab dari amanah yang telah dititipkan kepada lembaga
terse but.
Salah satu lembaga pengelola zakat yang saat ini sedang berkembang
adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali. Lembaga
ini berusaha untuk menjadi lembaga pengelola zakat profesi yang jujur, cerdas,
amanah dan informatif dalam pelaksanaannya. 6
Lembaga ini berusaha untuk memperoleh kepercayaan dari seluruh
muzakki dengan berusaha mensosialisasikan secara transparan dan bertanggung
jawab dalam penerimaan, pengelolaan dan penyaluran dana zakat profesi.
Strategi komunikasi sudah tentu bersifat makro yang dalam prosesnya
berlangsung secara vertikal

piramidal. 7 Sebagai

organisasi

sosial sudah

sewajarnya jika Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali
selalu mengadakan komunikasi dengan para muzakki dilingkungan PT. PLN

6

Wahyudi, "Siste1n f(o1nunikasi Le1nbaga Aini! Zakat (LAZ) dalan1 Mensosialisasikan
Zakat Profesi PT. PLN (Persero) P3B" (Skripsi SI Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas
Jakarta, 2005), h. 4.
Islam n・セイゥ@

6

(Persero) P3B .Jawa Bali dan berkomunikasi dengan pihak-pihak lain untuk
membangun lembaga tersebut menjadi lebih besar.
Mereka menyadari betul bahwa tanpa adanya komunikasi yang baik
dengan para muzakki, maka bukan tidak mungkin jika nantinya kegiatan mereka
tidak mendapatkan respon yang baik dari para muzakki, sehingga mempengaruhi
keutuhan Lembaga Amil Zakat (LAZ) tersebut.
Bagi pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B .Jawa
Bali, komunikasi sebagai salah satu cara untuk membangun citra lembaga, agar
muzakki mempunyai kepercayaan yang baik terhadap lembaga yang dikelolanya.
Mengapa perlu dibangun kepercayaan dari muzakki, karena Lembaga
Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B .Jawa Bali merupakan organisasi sosial
dan jika berbicara mengenai organisasi sosial, maka yang dibangun adalah
kcpercayaan. Kepercayaan dari seluruh pegawai, yang berperan sebagai muzakki.
Setelah kepercayaan tersebut di peroleh, segala ha! yang berkaitan dengan
Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali, yaitu dalam
aktivitas penggalangan, pengelolaan, penyaluran zakatnya serta program yang
akan dijalankan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan dan sesuai harapan.
PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali memiliki jumlah pegawai sebanyak 314,
jumlah pegawai yang beragama Islam sebanyak 272. Mereka (yang beragama
Islam) semuanya sudah terkena nisab zakat profesi. Yang membayar zakat profesi
ke Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali

「・セェオュャ。ィ@

202

7

pegawai 8 atau mencapai 74.4 % (tujuh puluh empat koma empat persen), dari
jumlah pegawai yang beragama Islam.
Sebagai lembaga pengelola zakat profesi, berperan penting dalam menjaga
amanah yang didedikasikan sepenuhnya untuk kemaslahatan mustahik. Maka dari
itu, Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali harus menjaga
dan meningkatkan kepercayaan yang telah di raihnya selama kurang lebih 6
(enam) tahun atau 3 (tiga) periode kepengurusan.
Itulah yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui respon muzakki
terhadap strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat
(LAZ) PT. PLN (Persero) P3B, Jawa Bali dalam penggalangan zakat profesi.
Untuk itu penulis memberi judul penelitian dalam skripsi ini dengan judul:
"Respon Muzakld Terhadap Strategi Komunikasi Amil Dalam Penggalangan
Zakat Profesi DI Lembaga Amil Zakat PT. PLN (PERSERO) Penyaluran
Dan Pusat Pengatur Behan (P3B) Jawa Bali Keluraban Krukut - Kota
Depok".
Lembaga Amil Zakat PT. PLN (PERSERO) Penyaluran dan Pusat
Pembagi Beban (P3B) Jawa Bali, dalam penulisan selanjutnya disingkat menjadi
LAZ PT. PLN (Persero) P3B.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang menjadi bahan penelitian secara umum, dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu: Strategi komunikasi yang digunakan
amil dalam penggalangan zakat profesi dan bagaimana respon muzakki terhadap

8

1-6

Daftar pegawai PT PLN (Persero) Kantor Induk P3B Jawa Bali Periode I Juli 2008., h.

9

D. Manfaat Penelitian

Secara Akademis; penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi di
dalam kepustakaan Islam tentang tanggapan pegawai, yaitu pegawai yang telah
mernilih profesinya sebagai pegawai di PT. PLN (Persero) P3B

(sebagai

muzakki). Tanggapan yang dimaksud yaitu tanggapan terhadap LAZ PT. PLN
(Persero) P3B dalarn pengumpulan, pengelolaan dan penyaluran dana zakat
profesi. Menjadi bahan kajian yang menarik bagi dunia pendidikan khususnya di
perguruan tinggi Islam tentang materi zakat profesi untuk dipelajari dan
dikembangkan.
Manfaat secara praktis; penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi para
pengurus LAZ PT. PLN (Persero) P3B untuk menyusun program kerja dalam
membuat perencanaan dalam proses pengumpulan, pengelolaan dan penyaluran
dana zakat profesi secara baik dan benar agar mendafatkan tanggapan yang baik
dari para muzakki. Memberi pengetahuan dan pengalaman kepada para pembaca
tentang LAZ PT. PLN (Persero) P3B yang telah rnampu menanamkan
kepercayaan kepada para muzakki dengan mendapatkan tanggapan yang baik.
E. Metodologi Peoelitian
I. Metode Penelitian

Dalarn penelitian ini penulis akan rnenggunakan penelitian Deskrptif
Analisis, "penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan
sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. 9

9

Ronny Kountur, A1elode Penelitian, untuk penulisan skripsi dan tesis, (Jakarta: PPM,
2005), Seri Urnurn No.5, h. 105.

10

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian survai, yaitu "penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok". 10 Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian
survai adalah individu. 11
2. Subjek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah seluruh pegawai di lingkungan

PT. PLN

(Persero) P3B yang beragama Islam be1:jumlah 272, dan telah menunaikan
zakat profesinya ke LAZ PT. PLN (Persero) P3B. Adapun yang menjadi
objek penelitian adalah respon muzak:ki terhadap LAZ PT. PLN (Persero)
P3B dalam pengelolaan zakat profesi.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang beragama Islam
dan telah menyalurkan zakatnya ke LAZ PT. PLN (Persero) P3B yang
berjumlah 202 pegawai.
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan
prosedur sampling. Ada dua prosedur yang dapat dilakukan dalam proses
pemilihan sampel (sampling) yaitu; random sampling dan non-random
sampling.

'

0

Masri Singarimbun dan Soflan Efendi (ed). Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES,

11

Dalam penelitian ini penulis memilih teori non-random sampling. Nonrandom sampling adalah proses pemilihan sampel dimana tidak semua
anggota dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih". 12
Non-random sampling memiliki beberapa metode, metode yang akan
digunakan oleh penulis dalam menentukan sampel yaitu metode
systematic sampling.
Systematic sampling adalah cara pemilihan sampel dimana setiap anggota
ke-n dari populasi diam bi! sebagai sampel. 13
Sampel dipilih dengan cara membuat daftar dari anggota populasi
kemudian dari daftar tersebut dipilih. Misalnya suatu populasi dengan
anggota 1.000 orang dan akan diambil sebagai sampel sebanyak 50 orang.
Maka dari daftar 1.000 orang tersebut, setiap orang keduapuluh (atau
1.000 I 50) akan diambil sebagai sampel dari daftar. 14
Dari 202 populasi (pegawai yang membayar zakat), akan diambil sampel
sebanyak 50 pegawai. Maka dari daftar 202 orang tersebut, setiap orang
ke-4 atau 202 I 50 akan diambil sebagai sampel dari daftar pegawai PT.
PLN ( Persero) P3 B .lawa Bali yang bersedia di po tong penghasilannya
untuk membayar zakat profesi di LAZ PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan, melalui;
a. Observasi

セ@ I

Dokumen yang terkait

Analisis penerapan firewall sebagai sistem keamanan jaringan pada PT. PLN (Persero) penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa - Bali (P3B)

7 25 137

Strategi penggalangan dana zakat profesi badan amil zakat daerah (BAZDA) Kabupaten Serang Banten

1 6 63

Pola kerjasama antara lembaga amil zakat infak dan shodaqoh (Lazis) PLN P3B Jawa Bali dengan pos keadilan peduli umat (PKPU) dalam pemberdayaan dana zakat

0 6 102

Tinjauan Atas Analisis Laporan Keuangan Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat

0 2 1

ANALISIS DALAM FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT KOTA SEMARANG

21 126 221

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARASI LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA BANDUNG :Pandangan Muzakki dan Amil Zakat.

1 4 89

Faktor2 yg mempengaruhi motivasi muzakki lembaga amil zakat LAZ dompet amail insani DAI dalam membayar zakat profesi

0 0 1

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARASI LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA BANDUNG :Pandangan Muzakki dan Amil Zakat - repository UPI S PEA 0901456 Title

0 0 6

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARASI LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA BANDUNG :Pandangan Muzakki dan Amil Zakat - repository UPI

0 0 64

BAB IV DASAR PENARIKAN DAN PENYALURAN ZAKAT PROFESI DIBERIKAN OLEH BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BENGKULU DALAM PENYALURAN DANA ZAKAT PROFESI - PERTANGGUNG JAWABAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BENGKULU DALAM PENYALURAN DANA ZAKAT PROF

0 0 13